DI SUSUN OLEH :
SEMESTER : VI (ENAM)
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Akuntansi sektor publik memang merupakan displin ilmu akuntansi yang masih terus
berkembang. Perkembangan akuntansi sektor publik di latar belakangi oleh peraturan peraturan
yang dibuat oleh pemerintah mengenai keuangan Negara yang terus disesuaikan dengan
perkembangan zaman. Dalam akuntansi sektor publik itu sendiri terkait dengan adanya peraturan
perundang-undangan seperti dengan diberlakukannya UU No. 12 Tahun 1999 tentang
pemerintah dearah serta UU No. 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan pemerintahan daerah yang kemudian dalam perkembangannya kedua
regulasi ini di perbaharui menjadi UU No. 12 Tahun 2008 dan UU No. 34 Tahun 2004 telah
menyebabkan perubahan mendasar pada tata pemerintahan dan hubungan keuangan baik
pemerintah pusat maupun daerah yang dikenal sebagai otonomi daerah. Dengan demikian,
pemerintah pusat melimpahkan kewenangan yang lebih luas kepada pemerintah daerah untuk
mengatur dan mengurus kepentingan rumah tangganya masing-masing.
Terkait dengan pelaksanaan otonomoi daerah, maka pengelolaan keuangan sepenuhnya
berada di tangan pemerintah daerah. Sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan APBD,
entitas pelaporan diharuskan menyelenggarakan akuntansi atas keuangan yang terjadi serta
membuat laporan keuangan sesusai dengan PP 71 tahun 2010. Dalam PP 71 tahun 2010 ini
laporan kuangan harus diperhitungkan dengan metode akrual. Penetapan ini didasari kebutuhan
akan informasi yang uptodate untuk pelaporan masyarakat agar terciptanya persepsi
pemerintahan yang baik dengan menyediakan pelaporan yang valid
Dengan ini kami penulis ingin membahas mengenai “Analisis laporan keuangan
pemerintahan kabupaten Sumbawa dinas lingkungan hidup 2017 dalam penerapan PP 71 tahun
2010”
1.2. Rumusan masalah
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pelaporan dinas lingkungan
hidup kabupaten Sumbawa sudah sesuai dengan PSAP PP no 71 tahun 2010
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Landasan Hukum Penyusunan Laporan keuangan
Laporan Keuangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 dalam
penyusunannya berdasarkan landasan hokum terdiri dari peraturan perundang-undangan yang
mengatur keuangan pemerintah, didalam laporan dijabarkan ada 7 point landasan hokum yang
mendasari penyusunan laporan keuangan ini, namun yang perlu di garis bawahi disini penulis
menemukan suatu kesalahan karna tidak dipakainya Peraturan Pemerintah PP No 71 tahun 2010
yang pengatur tentang PSAP dalam penyusunan laporan keuangan. Dalam laporan ini Dinas
Lingkungan Hidup menggunakan PP no 24 tahun 2005 yang mengatur tentang PP SAP dalam
penyusunan laporan kuangan. Disini penulis bisa mengganggp ini merupakan kesalahan yang
fatal karna tidak menggunakan peraturan yang terbaru akan berdampak juga kedalam laporan
keuangannya karna pastinya ada perubahan-perubahan dalam peraturan baru.
2.2. Basis akuntasi yang mendasari penyusunan laporan keuangan
Dalam laporan keuangan ini hanya diungkapkan laporan ini menggunakan Basis kas
untuk menyusun laporan Realisasi anggaran dan laporan arus kas, sedangkan basis akrual
digunakan untuk menyusun neraca. Namun dalam PP No 71 tahun 2010 ada tambahan untuk
Laporan Oprasional yang menggunakan Basis akural.
Sesuai dengan PP No 71 tahun 2010
Basis akrual untuk laporan oprasional berate bahwa pendapatan diakui pada saat hak
untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di rekeningkas
umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang
mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan
dari rekening kas umum Negara/daerah atau entitas pelaporan. Pendapatan pelaporan seperti
bantuan pihak luar/asing dalam bentuk jasa disajikan pula pada laporan oprasional. (Lampiran
I.01 Kerangka konseptual – hal 12 baris 26-32)
. Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun
berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat
kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan; serta
belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening
Kas Umum Negara/Daerah. Namun demikian, bilamana anggaran disusun dan dilaksanakan
berdasarkan basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan basis akrual. (Lampiran I.01 Kerangka
konseptual – hal 12-13 baris 33-2)
Basis akrual untuk neraca berate bahwa asset, kewajiban dan ekuitas diakui dan dicatat
pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada
keungan pemerintahan, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar
(Lampiran I.01 Kerangka konseptual – hal 13 baris 3-6 )
2.3. Unsur Laporan Keuangan
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber
daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan
antara anggaran dan realisasi dalam satu periode pelaporan (Lampiran I.01 Kerangka konseptual
– hal 16 baris 2-5 )
2) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Laporan Operasional menyajikan ikhstisar sumber daya eknomi yang menambah dan
penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan
pemerintah dalam satu periode pelaporan (Lampiran I.01 Kerangka konseptual – hal 16 baris 36-
37 )
5) Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi,
investasi, pendanaan dan transitoris yang menggambarkan saldo awal penerimaan, pengeluaran,
dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu. (Lampiran I.01 Kerangka
konseptual – hal 19 baris 4-7 )
6) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dabandingkan dengan tahun sebelumnya. (Lampiran I.01 Kerangka konseptual – hal
19 baris 16-17)
7) Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang
tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Peubahan SAL, Laporan Operasional,
Laporan Perubahan Ekuitas, neraca dan Laporan Arus Kas. Catatan Atas Laporan Keungan juga
mencangkup informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan
dan informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam standar akuntansi
pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan
keuangan secara wajar.
Ini sudah tidak sesuai dengan ketentuan yang tertera di dalam PP no 71 tahun 2010 dalam
lampiran I kerangka konseptual.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan