Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Santi Anis

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041076902

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU 4333 / Administrasi Keuangan

Kode/Nama UPBJJ : 15 / UPBJJ PANGKAL PINANG

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Analisis Penyelenggaraan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah dalam Penerapan Good Governance

Disusun Oleh:
SANTI ANIS
NIM : 041076902

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ - PANGKAL PINANG
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tahun Anggaran 2018.
Ini merupakan ketiga kalinya Pemerintah Kabupaten Bangka memperoleh opini WTP secara berturut-
turut. Namun demikian masih ditemukan permasalahan yang meliputi kelemahan Sistem
Pengendalian Intern (SPI) dan permasalahan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
senilai Rp 408,11 juta.
Permasalahan SPI diantaranya adalah hibah langsung dalam bentuk barang dan uang yang
diterima Dinas Kesehatan senilai Rp 5,09 miliar dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan senilai Rp
4,13 miliar belum disahkan dan dilaporkan sebagai pendapatan hibah, dan proses penganggaran,
pelaksanaan dan penatausahaan Dana Bantuan Operasional Sekolah APBN belum optimal.
Permasalahan ketidakpatuhan diantaranya adalah perjalanan dinas pada Sekretariat DPRD
yang tidak didukung bukti pertanggungjawaban yang sah senilai Rp 328,46 juta, kekurangan volume
pekerjaan pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perhubungan senilai Rp 65,59 juta.
Terhadap permasalahan ketidakpatuhan tersebut, Pemkab Bangka telah menindaklanjuti dengan
melakukan penyetoran ke kas daerah sebesar Rp 203,15 juta.
Kepala BPK Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Widhi Widayat menegaskan
bahwa Bupati Bangka wajib menindaklanjuti rekomendasi laporan hasil pemeriksaan sesuai Pasal 20
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Keuangan?
2. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan?
3. Apa saja langkah – langkah dalam mengelola keuangan suatu Pemerintah
Daerah ?
1.3. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui pengertian keuangan
2. Mengetahui dan memahami mengenai Laporan Keuangan
3. Mengetahui langkah-langkah dalam mengelola keuangan suatu Pemerintah
Daerah
4. Mengetahui kekurangan dalam pengelolaan keuangan Pemerintah Pangkal
Pinang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori Mengenai Laporan Keuangan Pemerintah
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
• Laporan keuangan merupakan hasil atau output dari serangkaian proses pencatatan dan
pengikhtisaran atas transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Nordiawan
(2007: 294) mendefinisikan laporan keuangan sebagai “laporan terstruktur mengenai posisi
keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan”.
• Erlina (2008: 18) menyatakan bahwa: Laporan keuangan merupakan suatu hasil dari proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dari transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas
pemerintah yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan daerah dari pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak
eksternal entitas pemerintah daerah yang memerlukannya.
• Menurut Harahap (2008: 201), laporan keuangan adalah: Hasil (output) akhir dari proses
akuntansi. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan diperuntukkan bagi banyak
pihak yang berkepentingan antara lain manajemen, kreditur, pemerintah, dan pihak-pihak
lainnya. Laporan keuangan pemerintah daerah adalah gambaran mengenai kondisi dan
kinerja keuangan pemerintah daerah itu sendiri.
• Laporan keuangan juga diartikan oleh Afiyah (2010: 164) sebagai “hasil proses akuntansi
sesuai dengan siklus akuntansi yang dilaksanakan sebelumnya oleh OPD yaitu tahap
pengidentifikasian dokumen, tahap penjurnalan, dan tahap posting ke buku besar masing-
masing akun”.
• Menurut Bastian (2010: 96), laporan keuangan adalah “laporan tertulis yang memberikan
informasi kuantitatif serta merepresentasikan posisi keuangan dari transaksi-transaksi yang
dilakukan oleh suatu entitas”.
• Definisi laporan keuangan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 adalah
“laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan
oleh suatu entitas pelaporan”. Entitas pelaporan sendiri merupakan unit pemerintahan yang
terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi atau entitas pelaporan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa
laporan keuangan.
2.1.2. Peranan Laporan Keuangan
LKPD disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan
seluruh transaksi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah selama satu periode pelaporan. LKPD
terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang
telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi Pemerintah Daerah, dan
membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Menurut PP 71 Tahun
2010, Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah
dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada
suatu periode pelaporan untuk kepentingan:
a. Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan kepada Pemerintah Daerah dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara periodik.
b. Manajemen Membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan Pemerintah Daerah dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi
perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian atas seluruh aset dan ekuitas dana Pemerintah
Daerah untuk kepentingan masyarakat. 13
c. Transparansi Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka
dan menyeluruh atas pertanggungjawaban Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sumber daya
yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.
d. Keseimbangan Antargenerasi (Intergenerational Equity) Membantu para pengguna laporan
untuk mengetahui apakah penerimaan Pemerintah Daerah pada periode laporan cukup untuk
membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang
diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.

2.1.3 Tujuan Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan
transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran,
saldo anggaran lebih, arus kas, pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan
informasi hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para
pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Tujuan
pelaporan keuangan pemerintah berdasarkan PP 71 Tahun 2010 adalah untuk “menyajikan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan
atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya”, dengan:
a. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas
pemerintah;
b. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan
ekuitas pemerintah;
c. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumberdaya ekonomi;
d. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;
e. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan
memenuhi kebutuhan kasnya;
f. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan;
g. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan
dalam mendanai aktivitasnya.

Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan prediktif dan prospektif,
menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan
untuk operasi yang berkelanjutan, 14 sumberdaya yang dihasilkan dari operasi yang berkelanjutan,
serta risiko dan ketidakpastian yang terkait. Berdasarkan PP 71 Tahun 2010 Pelaporan keuangan juga
menyajikan informasi bagi pengguna mengenai: a) indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan
digunakan sesuai dengan anggaran; dan b) indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan
sesuai dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh DPR/DPRD.
2.2. Penyusunan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan
LKPD sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 meliputi:
1. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya
keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan antara
anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan.
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo
Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
3. Laporan Operasional
Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan
penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan dalam satu periode pelaporan.
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
5. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada tanggal tertentu.
6. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi, investasi,
pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo
akhir kas pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu.
7. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera
dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Catatan atas Laporan Keuangan juga
mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan
informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam Standar Akuntansi
Pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan
keuangan secara wajar.
BAB III
PEMBAHASAN

Pada dasarnya pengelolaan keuangan setiap daerah itu harus berdasarkan prosedur-prosedur yang
sudah ditetapkan. Perlu banyak ketelitian dan tangung jawab yang besar dalam mengelola keuangan
Pemerintah Daerah. Dimana apabila dalam menghitung laporan keuangan tidak mengikuti struktur-
struktur yang sudah ditetapkan maka akan terjadi selisih paham antara satu dengan yang lainnya dan
juga berdampak besar pada daerah itu.
Contoh kasus yang saya ambil ini erat kaitan dengan kemajuan suatu Daerah dalam mengelola
keuangan. Dalam melakukan laporan keuangan harus memenuhi prosedur yang telah ditetapkan agar
dapat terlaksana nya dengan baik pelaporan keuangan Pemerintah daerah.
Tidak semua orang mendapatkan kepercayaan dalam mengelola keuangan suatu daerah. Apabila
seseorang itu mendapatkan keperscayaan itu,maka ada baiknya menjaga dan melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya serta dengan penuh tanggung jawab.
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah pembahasan makalah diatas maka saya simpulkan bahwa penghitungan keuangan suatu
daerah memiliki tahapan-tahapan yang sangat penting.
Selain itu tidak semua daerah melakukan pengelolaan keuangan yang sesuai dengan peraturan yang
telah ditetapkan Menurut PP 71 Tahun 2010,salah satu contoh daerah yang masih kurang dalam
melakukan pelaporan adalah wilayah Pangkal Pinang,dimana masih banyak terjadinya permasalahn
dan kekurangan dalam mengelola laporan keuangan.
Daftar Pustaka
https://www.jogloabang.com/ekbis/pp-71-2010-standar-akuntansi-pemerintahan
http://repository.ut.ac.id/7046/1/42640.pdf
https://www.google.com/search?q=analisis+keuangan+pemerintah+daerah&oq=analisis+tentang+keuangan
+pemerintah&aqs=chrome.1.69i57j0l7.11156j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8
http://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/babel/files/Laporan%20Keuangan%20Tahun%202016%20(Audite
d)%20Perwakilan%20BPKP%20Provinsi%20Kepulauan%20Bangka%20Belitung.pdf
https://www.academia.edu/28901071/ANALISIS_LAPORAN_KEUANGAN_PEMERINTAH_KOTA_YOGYAKARTA
https://bangka.tribunnews.com/2019/05/21/kembali-terima-wtp-ini-yang-masih-jadi-permasalahan-lhp-
lkpd-kabupaten-bangka-ta-2018
https://www.google.com/search?q=Kajian+Teori+Mengenai+Laporan+Keuangan+Pemerintah+PROVINSI+PA
NGKAL+PINANG&oq=Kajian+Teori+Mengenai+Laporan+Keuangan+Pemerintah+PROVINSI+PANGKAL+PINANG
&aqs=chrome..69i57.9103j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
http://scholar.unand.ac.id/22826/
https://pangkalpinang.bpk.go.id/?p=10126
https://www.google.com/search?safe=strict&ei=3yHSXuTsEpS-
9QOC9bfgAw&q=MAKALAH++%E2%80%9CAnalisis+Penyelenggaraan+Pelaporan+Keuangan+Pemerintah+Dae
rah+dalam+Penerapan+Good+Governance%E2%80%9D&oq=MAKALAH++%E2%80%9CAnalisis+Penyelenggar
aan+Pelaporan+Keuangan+Pemerintah+Daerah+dalam+Penerapan+Good+Governance%E2%80%9D&gs_lcp=
CgZwc3ktYWIQAzoHCAAQRxCwAzoECAAQHlCFKli5rwFglrIBaAFwAHgBgAGzAYgBvweSAQM1LjSYAQmgAQKgA
QGqAQdnd3Mtd2l6&sclient=psy-ab&ved=0ahUKEwik2ObqndvpAhUUX30KHYL6DTwQ4dUDCAs&uact=5

Anda mungkin juga menyukai