Anda di halaman 1dari 10

Laporan

Keuangan
Daerah
Disusun oleh Kelompok 2
1. Yudha Tri Haryogi (20013010199)

2. Bagas Arya S. D. (23013010276)

Anggota 3. Pramadita Maharani (23013010282)

4. Via Nur Mahera (23013010285)


Kelompok 5. Salsabila Azka A (23013010292)

6. Karoma (23013010294)

7. Siti Nur Asikhin (23013010295)


Laporan Keuangan Daerah

Laporan keuangan merupakan laporan terstruktur mengenai posisi


keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan suatu entitas
pelaporan. Kewajiban pemerintah daerah untuk menyelenggarakan
akuntansi dan pelaporan keuangan dilakukan dalam rangka
meningkatkan akuntanbilitas dan transparansi. Laporan keuangan
yang disusun harus sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.
Sebelum dilaporkan kepada masyarakat melalui DPRD, laporan
keuangan harus diperiksa terlebih dahulu oleh badan pemeriksa
keuangan (BPK). Selanjutnya laporan keuangan tersebut akan
dikonsolidasikan oleh SKPKD menjadi laporan keuangan pemerintah
provinsi/kota/kabupaten.
Pentingnya Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah bertanggung jawab atas tata kelola keuangan
sesuai dengan UU Keuangan Negara dan UU Perbendaharaan
Negara. Laporan keuangan harus dibuat dalam dua bulan pasca
tahun anggaran dan diaudit oleh BPK RI maksimal enam bulan
setelahnya. Meskipun ada keraguan tentang efektivitas pengelolaan
keuangan sesuai undang-undang, pentingnya pemahaman bersama
antara pembuat kebijakan, pengelola keuangan, dan auditor
ditekankan untuk memperbaiki pengelolaan keuangan daerah.
Laporan Keuangan dan
Penggunaannya
Transparansi laporan keuangan pemerintah telah berkembang dari
sistem pembukuan tunggal berbasis kas menjadi akuntansi berbasis
akrual, sesuai UU No. 17 Tahun 2003. Hal ini memungkinkan
stakeholder untuk memahami tidak hanya transaksi kas masa lalu
tetapi juga kewajiban dan aset masa depan. Standar akuntansi yang
konsisten meningkatkan kepercayaan pada pertanggungjawaban
keuangan daerah, yang tercermin dalam APBD dan diaudit oleh BPK
untuk menghasilkan opini yang dapat diandalkan.
Komponen laporan keuangan keuangan
daerah terbagi menjadi dua faktor utama,
Laporan Realisasi Anggaran (LRA): Menyajikan informasi mengenai realisasi pendapatan dan
belanja selama periode pelaporan dibandingkan dengan anggaran yang telah ditetapkan.
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL): Menjelaskan perubahan saldo anggaran
lebih (SAL) selama periode pelaporan.
Laporan Keuangan (LK)
Neraca: Memberikan gambaran posisi keuangan daerah pada tanggal tertentu, yang
menunjukkan aset, liabilitas, dan ekuitas daerah.
Laporan Operasional (LO): Menyajikan informasi mengenai kinerja keuangan daerah selama
periode pelaporan, yang menunjukkan hasil usaha, beban, dan laba/rugi.
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE): Menjelaskan perubahan ekuitas daerah selama periode
pelaporan, yang menunjukkan sumber dan penggunaan ekuitas.
Laporan Arus Kas: Menyajikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar dari kegiatan
operasi, investasi, dan pendanaan selama periode pelaporan.
Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK):yang memberikan penjelasan naratif atau rincian lebih
lanjut mengenai informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Tujuan dan Manfaat

Tujuan penyusunan laporan keuangan daerah adalah untuk memberikan


informasi yang relevan dan andal mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan,
dan arus kas daerah kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti DPRD,
BPK, masyarakat, dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.

Manfaat penyusunan laporan keuangan daerah antara lain:


Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah.
Mendukung pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.
Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah.
Memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan.
Kesimpulan
Laporan keuangan pemerintah daerah sangat penting dalam memastikan
akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah. Laporan keuangan
memberikan informasi relevan dan andal mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas daerah kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti
DPRD, BPK, dan masyarakat. Penyusunan laporan keuangan harus sesuai dengan
standar akuntansi pemerintahan dan disusun oleh SKPD kemudian dikonsolidasikan
oleh SKPKD.
Opini Kelomok
Materi kuliah tentang laporan keuangan pemerintah daerah menekankan
pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan publik.
Dengan transisi dari sistem pembukuan berbasis kas ke akuntansi akrual, sesuai
dengan UU No. 17 Tahun 2003, pemahaman stakeholder tentang keuangan
pemerintah menjadi lebih komprehensif, mencakup tidak hanya transaksi kas
tetapi juga kewajiban dan aset masa depan. Standar akuntansi yang seragam dan
konsisten memperkuat kepercayaan terhadap pertanggungjawaban keuangan
daerah, yang tercermin dalam APBD. Audit oleh BPK memberikan opini yang
dapat diandalkan, memastikan informasi keuangan yang disajikan adalah akurat
dan dapat dipertanggungjawabkan. Materi ini membekali mahasiswa dengan
pengetahuan untuk mendukung transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan
keuangan publik, serta mempersiapkan mereka untuk berbagai peran di sektor
publik.
TERIMA
KASIHKELOMPOK 2

Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai