Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEUANGAN SKPKD

Disusun Oleh:
Indah Syamsuddin
A014212007

UNIVERSITAS HASANUDDIN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
TAHUN 2022
LAPORAN KEUANGAN SKPKD

Akuntansi Pemerintah Daerah didesain sebagai sebuah sistem yang


mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 dan mengakomodasi arsitektur Pengelolaan Keuangan
Daerah yang dibangun oleh Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019.
Dalam sistem pemerintah daerah, Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah (SKPKD) adalah unsur penunjang Urusan Pemerintahan pada Pemerintah
Daerah yang melaksanakan Pengelolaan Keuangan Daerah. Umumnya fungsi ini
dijalankan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Untuk
melaksanakan tugas-tugas tersebut, SKPKD diberikan kuasa untuk menggunakan
alokasi dana (anggaran) dan barang atau aset yang dibutuhkan.
Pelimpahan kuasa tersebut tidak hanya berisi hak untuk menggunakan
dana, namun juga berimplikasi pada sisi kewajiban, yaitu SKPKD wajib
mewujudkan target kinerja dari usulan kegiatan di anggarannya. Dana publik yang
menjadi hak SKPD tidak dikeluarkan tanpa suatu tujuan, namun ada target kinerja
yang harus diwujudkan. Terkait dengan informasi keuangan, SKPKD harus selalu
mengetahui berapa dana publik yang telah masuk, berapa dana yang telah
digunakan dan berapa dana yang belum digunakan.
Bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan dana publik tersebut
bukanlah SPJ (Surat Pertanggungjawaban), tetapi berupa laporan keuangan.
Dengan demikian, SKPKD disebut sebagai entitas akuntansi (accounting entity).
SKPKD sebagai entitas akuntansi (accounting entity) harus melaksanakan proses
akuntansi untuk menyusun laporan keuangan yang akan disampaikan kepada kepala
daerah sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.
Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (biasa disingkat SKPKD)
adalah perangkat Pemerintah Daerah (Provinsi maupun Kabupaten/Kota) di
Indonesia. SKPKD adalah pelaksana fungsi eksekutif yang harus berkoordinasi
agar penyelenggaraan pemerintahan yang bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Daerah.
Pembuatan Laporan Keuangan dilakukan oleh masing-masing SKPD.
Selanjutnya laporan keuangan tersebut akan di konsolidasikan oleh SKPKD
menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terdiri dari:
1) Laporan Realisasi Anggaran
2) Neraca
3) Catatan atas Laporan Keuangan

A. Tujuan Umum Laporan Keuangan SKPKD


Tujuan umum laporan keuangan adalah:
a. menyajikan informasi mengenai posisi keuangan,
b. realisasi anggaran,
c. saldo anggaran lebih,
d. arus kas,
e. hasil operasi, dan
f. perubahan ekuitas suatu entitas yang bermanfaat bagi para pengguna dalam
membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.
Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan
akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

B. Laporan keuangan
a. laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA),
2. Laporan Perubahan SAL.
b. laporan finansial.
1. Neraca,
2. Laporan Operasional (LO),
3. Laporan Arus Kas (LAK),
4. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE).
c. Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Perubahan SAL dan Laporan Arus Kas (LAK) hanya disajikan
oleh entitas yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum, dalam hal ini
Pemerintah daerah sebagai entitas pelaporan. Laporan keuangan disajikan
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

C. Laporan keuangan SKPKD


a. Laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports) yang menyajikan Laporan
Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan laporan pelaksanaan anggaran
yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya
dalam satu periode pelaporan. Informasi yang terdapat dalam LRA berguna
bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi keputusan mengenai alokasi
sumbersumber daya ekonomi, akuntabilitas dan ketaatan entitas terhadap
anggaran.
Dari LRA juga dapat dilihat tingkat penyerapan anggaran entitas yang dapat
menjadi salah satu indikator produktivitas atau kinerja entitas. LRA disusun
dan disajikan dengan menggunakan basis kas. Realisasi anggaran belanja
dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen
anggaran.
Format dasar dari sebuah Laporan Realisasi Anggaran adalah sebagai berikut:
b. Laporan finansial yang terdiri dari:
1. Neraca,
Sebuah neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.

2. Laporan Operasional (LO),


Laporan Operasional menyajikan informasi keuangan terkait dengan
kegiatan operasional entitas. Pengguna laporan keuangan dapat
menggunakan Laporan Operasional untuk memperoleh informasi:
a. mengenai besarnya beban yang harus ditanggung oleh entitas untuk
menjalankan pelayanan;
b. mengenai operasi keuangan secara menyeluruh yang berguna dalam
mengevaluasi kinerja entitas dalam hal efisiensi, efektivitas, dan
kehematan perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi;
c. yang berguna dalam memprediksi pendapatan-LO yang akan diterima
untuk mendanai kegiatan entitas dalam periode mendatang dengan
cara menyajikan laporan secara komparatif; dan
d. mengenai penurunan ekuitas (bila defisit operasional), dan
peningkatan ekuitas (bila surplus operasional).
Format dasar dari sebuah Laporan Operasional adalah sebagai berikut:

3. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)


Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Berikut adalah format Laporan Perubahan Ekuitas yang
diberikan oleh Permendagri Nomor 64 Tahun 2013
c. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari
angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan
SAL, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan
Arus Kas. Catatan atas Laporan Keuangan setidaknya mengungkapkan hal-hal
sebagai berikut:
1) Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;
2) Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;
3) Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;
4) Informasi tentang dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan-
kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi
dan kejadian-kejadian penting lainnya;
5) Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar
muka laporan keuangan; Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar
muka laporan keuangan

Anda mungkin juga menyukai