Anda di halaman 1dari 3

TAKING UP YOUR LEADERSHIP ROLE

Kepemimpinan merupakan orang yang memimpin sebuah lembaga atau organisasi. Kepemimpinan
berasal dari bahasa inggris yaitu leader kemudian dikenal dengan leadership yang berarti
kepemimpinan. Menurut Northouse dalam (Muh.Hambali, 2020) kepemimpinan merupakan suatu
proses dimana individu mempengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan umum. 

Dalam sebuah organisasi atau lembaga, pemimpin merupakan seseorang yang berperan sebagai
komando dalam mempengaruhi bawahannya untuk memberikan arahan-arahan agar tercapai tujuan
yang telah direncanakan. Seorang pemimpin harus mampu membina, memberi arah, dan sebagai agen
perubahan kepada bawahan dalam organisasi.  Peran penting seorang pemimpin adalah menentukan
yang terbaik untuk organisasi dan anggotanya, salah satunya dalam hal pengambilan keputusan, dan
memiliki tanggung jawab penuh untuk mengambil setiap keputusan dalam berbagai situasi.

Pengambilan keputusan merupakan bukan suatu hal yang mudah dan cepat untuk diselesaikan, namun
juga melalui berbagai macam pertimbangan. Terkadang pemimpin mengalami dilema saat mengambil
keputusan lalu menghasilkan keputusan yang salah dan merugikan organisasi serta bawahanya. Maka
dari itu seorang pemimpin juga membutuhkan pendapat-pendapat dari anggotanya.

Seorang pemimpin sebagian besar waktunya dipergunakan untuk mengambil keputusan, sehingga
semakin tinggi jabatan seseorang maka pengambilan keputusan merupakan pekerjaan yang utama.
Menurut G.R. Terry . Pengambilan Keputusan adalah pemilihan alternative perilaku tertentu atau dari
dua atau lebih alternative yang ada. 

Setiap pemimpin memilik gaya dan perilaku yang berbeda-beda dalam memimpin organisasi, dan
pengambilan keputusan dipengaruhi oleh hal tersebut. Hasil pengambilan keputusan itu nantinya akan
dijadikan pedoman sebagai pilihan dalam mengarahkan tindakan-tindakan yang akan dilakukan.
Pengambilan keputusan dalam teori perilaku mencerminkan karakter seorang. Pengambilan keputusan
dalam teori perilaku mencerminkan karakter seorang pemimpin dan hasil pengambilan keputusan
merupakan salah satu bentuk kepemimpinan.

Syarat-syarat kepemimpinan dalam pengambilan keputusan menurut G.R Terry adalah sebagai berikut:
(1) realistis, (2) banyak akal, (3) dapat mengambil inisiatif, (4) emosional stabil, (5) merupakan seorang
komunikator yang stabil, (6) pastisipatif dalam bidang sosial. Sikap kepemimpinan seseorang sangat
mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut mengikuti apa yang di inginkan pemimpin. Menurut
Herbert A. Simon dalam (Novita Alvian, 2018) mengemukakan tiga proses dalam pengambilan
keputusan yaitu: 

(1) inteligence activity, yaitu proses pemilihan situasi dan kondisi dengan wawasan yang inteligen.

(2) Design activity, yaitu proses menemukan masalah, mengembangkan pemahaman dan menganalisis
kemungkinan pemecahan masalah serta tindakan lebih lanjut, dan perencanaan pola kegiatan.
(3) Choice activity, yaitu memilih salah satu tindakan dari sekian banyak alternative atau kemungkinan
pemecahan dan diambil keputusan.

Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Gaya
kepemimpinan menurut Thoha adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang
tersebut berusaha mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Lewin, Lippitt, dan White
pada tahun 30an melakukan studi terkait dengan keketatan pengendalian, dan melahirkan gaya
kepemimpinan otokratis, demokratis dan laissez faire. 

Gaya kepemimpinan otokratis memiliki sifat seorang pemimpin yang cendrung mengambil kebijakan
dari idenya sendiri tanpa melibatkan pendapat bawahannya. Gaya kepemimpinan demokratis
merupakan kebalikan dari gaya kepemimpinan otokratis, dimana pada gaya kepemimpinan ini seorang
pemimpin memberikan kebebasan kepada bawahannya, pemimpin sangat aktif dalam diskusi sehingga
komunikasi menghasilkan feed back yang baik untuk mengambil keputusan secara bersama. 

Gaya kepemimpinan laissez faire dimana pemimpin menyerahkan kebebasan secara mutlak kepada
bawahannya untuk menentukan tujuan dengan pendapat mereka masing-masing dan pemimpin
berperan pasif sehingga keberhasilan dicapai oleh masing-masing individu.

Perilaku pemimpin mempengaruhi kinerja bawahannya, hal ini bisa dikatakan bahwa kepuasan kinerja
bawahan ditentukan oleh gaya kepemimpinan. 

Sikap pemimpin yang positif maka akan terbangunnya komunikasi dan kinerja yang baik dalam
organisasi pun sebaliknya sikap pemimpin yang negatif maka cenderung akan berdampak buruk bagi
organisasi dan kinerja bawahannya. Begitu pula dalam pengambilan keputusan, baik tidaknya keputusan
membutuhkan waktu dan pertimbangan dalam proses menyikapinya. Maka sebaiknya seorang
pemimpin harus mencerna baik-baik dan tidak gegabah serta melibatkan orang lain dalam mengambil
keputusan. Hal ini untuk mengantisipasi apabila pemimpin sedang tidak dalam emosional yang baik
pada saat itu, sehingga keputusan yang diambil tidak merugikan organisasi dan anggotanya.

Referensi ;

https://www.kompasiana.com/ulansoviyanti6483/60e135ad06310e270a49f5a3/peran-kepemimpinan-
dalam-pengambilan-keputusan

Anda mungkin juga menyukai