Anda di halaman 1dari 7

A.

FUNGSI DAN GAYA KEPEMIMPINAN


Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu
fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang
bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :

Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi


dan menyediakan fasilitasnya
Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing,
staffing, directing, commanding, controling, dsb.

Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka


kepemimpinan tersebut harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan
dengan hal tersebut, menurut Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan
berhubungn langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-
masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan
berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian didalam
situasi sosial keiompok atau organisasinya.

Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu


1. Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam
tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang
yang dipimpinya.
2. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang
yang dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi,
yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan
kebijakan pemimpin.
Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat
dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:

1. Fungsi Instruktif.
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi
perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai,
melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan
perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang
yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.
2. Fungsi konsultatif.
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua
arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan
keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-
orang yang dipimpinnya.
3. Fungsi Partisipasi.
Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan
orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam
melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama
untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas
pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.
4. Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan
wewenang membuay atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya
adalah kepercayaan ssorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk
pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi
pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok
tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri
5. Fungsi Pengendalian.
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu
mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif,
sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam
melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan
bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
Kemudian menurut Yuki (1998) fungsi kepemimpinan adalah usaha mempengaruhi dan
mengarahkan karyawan untuk bekerja keras, memiliki semangat tinggi, dan memotivasi
tinggi guna mencapai tujuan organisasi. Hal ini terutama terikat dengan fungsi mengatur
hubungan antara individu atau kelompok dalam organisasi. Selain itu, fungsi pemimpin
dalam mempengaruhi dan mengarahkan individu atau kelompok bertujuan untuk
membantu organisasi bergerak kearah pencapaian sasaran. Dengan demikian, inti
kepemimpinan bukan pertama-tama terletak pada kedudukannya daiam organisasi,
melainkan bagaimana pemimpin melaksanakan fungsinya sebagai pemimpin. Fungsi
kepemimpinan yang hakiki adalah :

Selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha untuk pencapaian tujuan
Sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak luar.
Sebagai komunikator yang efektif.
Sebagai integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.

Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab
dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya
melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang


secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan
bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis
pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para
bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire

Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya
yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

EMPAT GAYA KEPEMIMPINAN DARI EMPAT MACAM KEPRIBADIAN

Keempat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah :

1. Gaya Kepemimpinan Karismatis


2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
4. Gaya Kepemimpinan Moralis

GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS

Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang.


Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya
pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi
perubahan dan tantangan.

Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan


dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang
untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang orang yang datang ini
akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak
dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan
alasan, permintaan maaf, dan janji.

GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS

Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya.


Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya,
melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini
yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga
menguntungkan lawannya.

Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis


ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun
kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak
menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah
yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.

GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER

Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak


ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia
memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah
hasil. Langkah langkahnya penuh perhitungan dan sistematis. Dingin dan sedikit
kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat
mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan
adalah prinsip hidupnya.

GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS

Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat
dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap
permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada
dalam diri pemimpin ini. Orang orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari
segala kekurangannya. Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata
orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang
pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.

B. PENDEKATAN SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN


Secara historis, mula-mula timbul pemikiran bahwa pemipin itu dilahirkan, bukan
dibentuk atau karena pengalaman. Pemikiran ini disebut Hereditary (turun-temurun). Namun
demikian, kemudian muncul teori baru, yaitu teori Physical characteristic. Teori ini
dikemukakan oleh Sheldon, bahwa ada 76 tipe struktur badan yang berhubungan dengan
perbedaan temperamen dan kepribadian. Perkembangan terakhir menyatakan bahwa pemimpin
itu dapat dibentuk atau dilatih. Sebagai contoh dari pendekatan sifat:
Thierauf, Klekamp, dan Geeding (1977: 493), yang menyatakan bahwa pemimpin memiliki
ciri-ciri: kecerdasan, inisiatif, daya khayal, bersemangat, harapan baik, keberanian, keaslian,
kesediaan menerima, kemampuan berkomuniasi, rasa perlakuan yang wajar terhadap semua
orang, kepribadian, keuletan, manusiawi, kemampuan mengawasi, dan ketenangan diri.
Terry (1972: 470) merinci bahwa pemimpin memiliki ciri-ciri: kecerdasan, inisiatif, kekuatan
dan dorongan, kematangan perasaan, meyakinkan, kemahiran berkomunikasi, ketenangan diri,
cerdik, daya cipta, dan berperan serta dalam pergaulan.
Stogdill (1984) menyatakan bahwa pemimpin memiliki ciri-ciri: kecerdasan, berilmu, dapat
diandalkan dalam pelaksanaan pertanggungjawaban, aktifitas dan peran serta sosial, dan status
sosial ekonomi.
Treeman dan Taylor (1950) juga menyatakan bahwa seorang pemimpin memiliki sifat: tekun,
giat, keras hati, bercita-cita, kuat, berani, kerja sama, percaya diri, tenang, riang, berjiwa
matang, efisien, cerdas, berbakat, banyak akal, penuh daya khayal, mendahulukan
kepentingan orang lain, tidak mementingkan diri sendiri, setia kepada cita-cita berakhlak, dan
lapang dada (sabar).
Feldman dan Arnold (1983) menyatakan bahwa seorang pemimpin dituntut memiliki (1) sifat-
sifat pribadi: penyesuaian diri, giat dan tegas, berpengaruh, keseimbangan jiwa dan kontrol,
kebebasan (tidak penurut), keaslian dan daya cipta, kejujuran pribadi, dan percaya diri; (2)
kemampuan: kecerdasan, pertimbangan, membuat keputusan, pengetahuan luas, pandai
berkomunikasi ; dan (3) kemahiran sosial: kemampuan bekerja sama, kemampuan
administrasi, populis dan berwibawa, suka bergaul, peran serta sosial, dan kebijaksanaan serta
pandai berdiplomasi.
Sutarto (1998) menyatakan bahwa sifat-sifat yang sebaiknya dimiliki oleh seorang pemimpin
adalah: taqwa, sehat, cakap, jujur, tegas, setia, cerdik, berani, berilmu, efisien, disiplin,
manusiawi, bijaksana, bersemangat, percaya diri, berjiwa matang, bertindak adil, berkemauan
keras, daya cipta asli, berwawasan situasi, berpengharapan baik, mampu berkomunikasi,
berdaya tanggap tajam, mampu menyusun rencana, mampu melakukan kontrol, bermotivasi
kerja sehat, memiliki tanggung jawab, satunya kata dan perbuatan, dan mendahulukan
kepentingan orang lain.
Fakri Gaffar (2002) menyatakan bahwa manajer pendidikan dituntut memiliki karakteristik,
yaitu memiliki wawasan nasional, wawasan daerah, dan wawasan global, memiliki komitmen
dan kemauan tinggi untuk membangun pendidikan untuk kepentingan masyarakat daerah, dan
masyarakat bangsa; memiliki cinta bangsa yang amat mendalam tanpa membedakan asal
suku, agama, tempat tinggal, status ekonomi, gender, dan warna kulit; memiliki sikap terbuka,
dan sikap menerima kenyataan hidup yang dihadapi dengan penuh cermat dan hati-hati;
memeliki akhlak yang mulia, dan iman taqwa yang kuat; memiliki sikap profesionalisme yang
tinggi; memiliki cinta lingkungan hidup; memiliki rasa hormat kepada setiap orang sebagai
manusia; memiliki keikhlasan dan kesabaran untuk melaksanakan fungsinya sebagai
pimpinan; memiliki pemahaman yang memadai tentang manajemen, tentang pendidikan,
tentang teknologi informasi termasuk komputer, dan memiliki sikap akademik yang integratif.

Pendekatan sifat tentang kepemimpinan bersifat tidak absolut sebab tak seorangpun yang
bisa memiliki sifat-sifat secara lengkap dan utuh, bahkan situasi yang dihadapi organisasi
berbeda satu sama lain, sehingga setiap organisasi menuntut keberadaan sifat-sifat
kepemimpinan yang berbeda. Dalam hal ini Freeman and Taylor (1950) menyampaikan ciri-
ciri pemimpin yang seharusnya ada pada pribadi pemimpin, dan sifat-sifat yang seharusnya
tidak ada pada seorang pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai