Anda di halaman 1dari 16

MATERI

KEPEMIMPINAN MANAJEMEN ORGANISASI

KEPEMIMPINAN
Adalah suatu proses mempengaruhi orang lain baik secara individu maupun secara kelompok
untuk saling berkoordinasi atau bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah di
tentukan atau yang di inginkanya
PEMIMPIN
Pemimpin berasal dari kata “Leader” (Pemimpin), seorang yang memiliki kemempuan untuk
mempengaruhi orang lain atau kelompok demi tercapainya tujuan bersama.
PENGUASA
Adalah seorang yang dimana setiap kehendaknya harus diikuti, bisa juga dikatakan harus
dipenuhi. Contoh, seorang bayi ; ketika seorang bayi menangis kita harus melakukan hal apa
saja untuk memenuhi semua kehendak agar ia berhenti menangis.
Contoh lainnya seorang raja dimana setiap kehendaknya harus diikuti oleh rakyat yang
dibawahnya

Pemimpin jika dialih bahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai
tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :
1. Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan
memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
2. Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekanrekannya dan
mewariskan tacit knowledge pada rekan-rekannya.
3. Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam
setiap aktivitasnya.

PENGERTIAN MENURUT PARA AHLI


Menurut G.R. Terry, kepemimpinan adalah efektifitas mempengaruhi orang lain agar dengan
sukarela menuju kenyataan tujuan.
Menurut Jhon P. Fiffner, kepemimpinan merupakan suatu seni mengkoordinasikan dan
mengarahkan indifidu maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang telah dikehendaki.
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, pemimpin adalah seseorang dengan wewenang
kepemimpinananya mengarahkan bawahanya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaan
dalam mencapai tujuan.
Menurut Robert Tanembaun, pemimpin adalah mereka yang mnggunakan wewenang formal
untuk mengorganisasi, mengarahkan, dan mengontrol parabawahanya untuk bertanggung
jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.

TEORI LAHIRNYA KEPEMIMPINAN


Berikut ini terdapat beberapa teori tentang lahirnya kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:
-Teori Genetik, Teori ini menjelaskan bahwasanya seseorang itu menjadi pemimpin, karena
sejak lahir dia telah memiliki bakat sebagai seorang pemimpin dan memang ditakdirkan
sebagai pemimpin.
-Teori Sosial, Teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin harus dibentuk, tidak begitu saja
muncul dan ditakdirkan sebagai seorang pemimpin, oleh karena itu seorang jadi pemimpin
karena melalui proses pendidikan dan pelatihan - pelatihan.
-Teori Ekologis, teori ini merupakan penggabungan dari dua teori diatas, dimana dijelaskan
bahwa seorang menjadi pemimpin karena bakat yang dimilikinya sejak lahir kemudian
dikembangkan dengan pendidkan dan pelatihan yang dipengaruhi pula oleh lingkungan
sekitarnya.

UNSUR-UNSUR LAHIRNYA KEPEMIMPINAN


-Pemimpin (Leader) merupakan orang yang memimpin.
-Bawahan atau anggota merupakan orang yang dipimpin.
-Organisasi merupakan alat dan wadah untuk melakukan kepemimpinan.
-Tujuan merupakan sasaran yang ingin dicapai. - Lingkungan merupakan internal dan eksternal
organisasi.

TIPE-TIPE KEPIMIMPINAN
A. Tipe Kepemimpinan Otoriter
Gaya Kepemimpinan Otoriter / authoritarian adalah gaya kepemimpinan yang
memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirnya sendiri secara penuh.
Segala pemagian tugas dan tangnggung jawab dipegang oleh pemimpin yang otoriter tersebut,
sedangkan para bawahanya hanya melaksanakan tugas yang telah dberikanya. Dalam
kepemimpinan ini, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota - anggota
kelompoknya.
Secara lebih detil dan jelas Nawawi dan Martani, menyebutkan bahwasanya
ciri-ciri pemimpin otoriter adalah sebagai berikut :

- Pelaksanaan tugas tidak boleh keliru, salah atau menyimpang dari instruksi.
- Inisiatif dan kreatifitas orang-orang yang dipimpin dimatikan, karena dipandang akan
menyimpang dari instruksi.

- Kurang memperhatikan hubungan manusiawi dan kurang mempercayai orang lain.

- Senang bertindak keras dengan disiplin yang kaku.

- Orang-orang yang dipimpinnya diperlakukan sekedar sebagai pelaksana kehendak


pimpinan

- Pendapat dari bawahan bukan saja dianggap tidak benar, tetapi dinilai tidak perlu dan
dianggap menantang atau membangkang.
B.Tipe kepemimpinan fathernalistis
Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau
kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam
menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat
terlalu sentimentil. Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan
sebagai berikut:

- Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.

- Bersikap terlalu melindungi bawahan

- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif


daya kreasi.

- Sering menganggap dirinya maha tau. Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu
pemimpin seperti ini sangat diporlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnya
pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang
dipimpinnya.
C. Tipe Kepemimpinan Karismatik
Tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai
pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi
pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya
seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang
demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa
kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai
kriteria tipe pemimpin karismatis.
D.Tipe Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe
kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu
mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu. Beberapa
ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:

- Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa
manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.

- Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan


organisasi.

- Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya. - Mentolerir
bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan
berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari
bawahan.

- Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.


E. Tipe Laissez-Faire
Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan instruksi dan perintah, mereka membiarkan
bawahannya untuk berbuat sekehendaknya. Tak ada kontrol dan koreksi. Tentu saja dalam
kepemimpinan inisangatlah mudah terjadi kekacauan dan bentrokan. Pemimpin tak
menjalankan perannya dengan baik
Kelebihan :
Keputusan ada di tangan bawahan sehingga bawahan bisa bersikap mandiri dan memiliki
inisiatif
Pemimpin tidak memiliki dominasi besar
Bawahan tidak akan merasa tertekan dalam menjalankan tugas Kelemahan :
Pemimpin membiarkan bawahan untuk bertindak sesuka hati karena tidak ada kontrol
Mudah terjadi kekacauan dan bentrokan
Tujuan organisasi akan sulit tercapai apabila bawahan tidak memiliki inisiatif yang tepat dan
dedikasi tinggi

FUNGSI KEPEMIMPINAN
1. Penentu, pembangun, pemandu, pengawas dari arah usaha pencapaian tujuan.
2. Wakil dan juru bicara organisasi dalam berhubungan dengan pihak luar.
3. Communicator yang efektif.
4. Mediator handal, terutama dlm menangani konflik.
5. Integrator efektif, rasional, objektif, dan netral.
6. Fact Finding: menemukan visi dan misi.
7. Aligning: Menselaraskan orang utk mencapai tujuan organisasi.
8. Empowering: Memberdayakan orang utk mencapai cita2nya.

SIFAT YANG HARUS DIMILIKI PEMIMPIN


1. Akhlak yang baik.
2. Memiliki daya imajinasi.
3. Berfikir menurut fungsinya.
4. Mampu bersikap adil kepada semua.
5. Memiliki banyak minat.
6. Bersikap sebagai pendidik.
7. Memiliki emosional yang matang.
8. Bersikap sebagai perencana.
9. Mampu menghormati diri dan orang lain.
10. Teguh, tegas, mampu mengorganisir dengan rapi.
11. Bersemangat, energik, bersifat sebagai pelatih.
12. Ekspresif (berbicara dan menulis).
13. Logis, berpikir selalu tajam dan selalu siap.
14. Bertanggungjawab, kreatif dan pekerja keras.
15. Setia kepada semua kepentingan.

KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF


1. Menciptakan wawasan untuk masa depan dengan mempertimbangkan kepentingan
jangka panjang organisasi.
2. Mengembangkan strategi yang rasional untuk menuju ke arah wawasan tersebut.
3. Memperoleh dukungan dari pusat kekuasaan dan seluruh anggota.
4. Memberi motivasi yang kuat kepada kelompok inti dan seluruh anggota untuk mencpai
tujuan organisasi.

KHARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN
Sifat-Sifat Rasul sebagai Etos Kerja
Dalam Islam kepemimpinan adalah bagian dari kepribadian Islam, sabda Rasulullah Saw.“
Setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan kamu bertanggngjawab terhadap kepemimpinan
itu” (Shahih Bukhari & Muslim)
Setiap manusia pasti memerankan suatu kepemimpinan. Hadis Rasulullah mengatakan,“ Setiap
anda adalah pengasuh dan bertanggungjawab terhadap rakyatnya. Pemimpin adalah pengasuh
dan bertanggungjawab terhadap rakyat. Laki-laki adalah pengasuh dikeluarganya dan
bertanggungjawab terhadap asuhannya. Wanita adalah pengasuh di rumah suaminya dan
bertanggungjawab pada asuhannya, pembantu adalah pengasuh harta majikannya dan
bertanggungjawab pada asuhannya”. (H.R. Imam Bukhari & Muslim).

َ َ ‫توا ْال ِكتا‬


‫ب مِ ْن‬ ُ ‫ذوا دِينكَ ُُ ْم هُ ُز ًوا َولَعِبا ً مِ نَ ال ِذَُِّ ينَ ُأو‬
ُ َُ‫ذوا ال ِذَُِّ ينَ ات َّخ‬ ُ ‫يا َ أيَهَُُّ ا ال ِذَُِّ ينَ آ َم‬57Surat Al-
ُ َُ‫نوا لََُ تت ِّ َِخ‬
Ma’idah Ayat َ‫قَ ْب ِلكُ ْم َو ْال ُكفا َّ َر ْأوَُ لِيا َ َء ۚ َواتقَّ ُوا ال َّلَُ ُِّ َُ إِ ْن ُك ْنت ْمُُ ُمؤْ مِ نِين‬
Arab-Latin:
Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tattakhiżullażīnattakhażụ dīnakum huzuwaw wa la'ibam
minallażīna ụtul-kitāba ming qablikum wal-kuffāra auliyā`, wattaqullāha ing kuntum
mu`minīn
Terjemah Arti: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi
pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan,
(yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang
kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul
orang-orang yang beriman.
Terjemahan Makna Bahasa Indonesia (Isi Kandungan) Wahai orang-orang yang beriman
kepada Allah dan RasulNya serta melaksanakan syariatNya, janganlah kalian menjadikan
orang-orang yang memperolok dan mempermainkan agama kalian dari kalangan ahli kitab dan
orang-orang kafir sebagai orang yang kalian berikan loyalitas kalian. Dan takutlah kepada
Allah jika kalian benar-benar beriman kepada Nya dan kepada syariatNya. Tafsir Al-Muyassar
/ Kementerian Agama
Saudi Arabia 57. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menjadikan orang-orang
ahli Kitab sebelum kalian dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan orang-orang musyrik yang
suka menghina dan mempermainkan agama kalian sebagai sekutu dan teman setia. Dan
bertakwalah kalian kepada Allah dengan menjauhi larangan-Nya, tidak menjadikan orang-
orang tersebut sebagai teman setia, jika kalian benar-benar beriman kepada-Nya dan kepada
kitab suci yang Dia turunkan kepada kalian.

CIRI-CIRI PEMIMPIN ISLAM


1. Setia : Pemimpin dan orang yang dipimpin terkait kesetiannya kepada Allah SWT
2. Tujuan Islam secara menyeluruh
3. Berpegang pada syariat dan Akhlak Islam
4. Pengembang amanat / Bertanggung jawab
PRINSIP DASAR OPERASIONAL KEPEMIMPINAN ISLAM
1. Musyawarah
2. Adil
3. Kebebasan Berpikir
MANAJEMEN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-
usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Adapun pengertian manajemen menurut para ahli adalah sebagai berikut :


Menurut Drs. H. Malayu S.P Hasibuan ( 2014 ; Hlm. 2 ) adalah :
Ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut G.R. Terry pengertian manajemen ( 2014 ; Hlm. 2 ) adalah :
suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan – tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainya”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan manajemen adalah : proses, sistem, seni dan
ilmu untuk mencapai suatu tujuan yang lebih efektif dan efisien dengan menggunakan
suatu wadah yang berisikan orang – orang dalam suatu organisasi untuk mencapai
suatu tujuan.

B. FUNGSI MANAJEMEN
Sering disederhanakan dengan POAC:
1. Planning (Perencanaan)
Adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan
dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk
memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan
untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua
fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Organising (Pengorganisasian)
Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang
lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana
keputusan harus diambil.
3. Actuating (Pengarahan)
Adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha
4. Controlling (Pengawasan)
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi
manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa
yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan
yang telah digariskan semula.

C. UNSUR MANAJEMEN
1. Man (manusia)
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen,
faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia
pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses
kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen
timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
2. Material (bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha
untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus
dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan
manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
3. Machine (mesin / alat)
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan
yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
4. Methods (tata kerja)
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah
metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang
tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun
metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai
pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam
manajemen tetap manusianya sendiri.
5. Money (uang)
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan
alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah
uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang
penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional.
Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji
tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai
dari suatu organisasi.
6. Market (pasar)
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan)
produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang
diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak
akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil
produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka
kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan)
konsumen.
ORGANISASI

A. DEFINISI ORGANISASI
Banyak pendapat mengenai definisi ataupun pengertian tentang suatu organisasi yang
beredar di masyarakat. Sebenarnya istilah organisasi itu berasal dari bahasa Yunani yaitu :
Organon Atau dalam bahasa Latin disebut “Organum” yang berarti alat, bagian, anggota,
ataupun badan, namun dalam hal ini kami mengambil beberapa pendapat dari para ahli, yaitu
sebagai berikut:
- Menurut Liang Gie, Organisasi adalah suatu wadah kerjasama sekelompok orang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan..
- Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Organisasi adalah suatu system perserikatan
formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerjasama dalam
mencapai tujuan tertentu, organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat kami simpulkan bahwa organisasi adalah
suatu alat / wadah yang didalamnya terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling
berkoordinasi atau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.

B. UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Dari definisi - definisi di atas ada beberapa unsure yang membentuk sebuah organisasi,
unsure - unsure tersebut adalah:
1. Manusia, organisasi tidak akan berjalan sesuai dengan visi,misi dan tujuan apabila
penggerak dari organisasi tersebut tidak berjalan atau tidak ada.
2. Wadah, Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang
terikat dalam hubungan formal.
3. Aturan, di dalam organisasi harus ada aturan yang mengikat bagi anggota dari
organisasi guna kelangsungan organisasi.
4. Kerja sama, Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang
terikat dalam hubungan formal.
5. Struktur, Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, artinya dalam suatu
organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan apa yang dinamakan bawahan.
6. Tujuan, dalam organisasi, tujuan adalah unsur yang Sangat penting untuk menentukan
arah organisasi.
C. CIRI-CIRI ORGANISASI
1. Melambangkan identitas / tujuan / arah sendiri.
2. Mempunyai hierarki / tingkat autoritas / struktur.
3. Terdapat pembagian kerja.
4. Memiliki asset: software (SDM) dan hardware.
5. System pengawasan dan penyelarasan melalui peraturan dasar, prosedur, nilai, budaya
dan system hubungan.
D. FUNGSI ORGANISASI
1. Mengatur tugas dan kegiatan kerjasama sebaik-baiknya.
2. Mencegah kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan yang dihadapi.
3. Mencegah kesimpangan kerja.
4. Menentukan pedoman-pedoman kerja.

E. KEUNTUNGAN ORGANISASI
1. Setiap orang akan mengerti tugasnya masing-masing.
2. Memperjelas hubungan kerja para anggota organisasi.
3. Terdapat koordinasi yang tepat antar unit kerja.
4. Menggunakan tenaga kerja sesuai dengan kemampuan dan minat.
5. Agar kegiatan administrasi dan manajemen dapat dilakuakn secara efektif dan efisien.

F. TIPE ORGANISASI
1. Bentuk Lini
Yang pertama ini sering pula dinamakan :bentuk lurus”, “bentuk jalur” dan “bentuk militer”.
Bentuk lini ini mula-mula diperkenalkan oleh seorang ahli adminstrasi berkebangsaan
Perancis, Henry Fayol. Bentuk lini dipandang sebagai bentuk yang paling tua dan
dipergunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi ini banyak
dipergunakan di lingkungan militer dan perusahaan-perusahaan kecil.
Ciri-cirinya :
a. Garis komando langsung dari atasan ke bawahan atau dari pimpinan tertinggi ke
berbagai tingkat operasional.
b. Masing-masing pekerja bertanggungjawab penuh terhadap semua kegiatannya.
c. Otoritas dan tangungjawab tertinggi pada puncak makin lama makin berkurang
menurut jenjang.
d. Organisasinya kecil, begitu pula karyawannya sedikit.
e. Hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan bersifat langsung.
f. Tujuan, alat-alat yang digunakan dan struktur organisasinya masih sederhana.
g. Pemilik organisasi biasanya menjadi pimpinan tertinggi.
Keuntungan organisasi yang berbentuk lini :
a. Kekuasaan dan tanggungjawab dapat ditetapkan secara definitif.
b. Orang yang mempunyai kekuasaan dan tanggungjawab diketahui oleh semua pihak.
c. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat, karena jumlah orang yang perlu
diajak berembuk tidak begitu banyak.
d. Disiplin mudah dipertahankan.
e. Solidaritas para anggota masih besar, karena masih saling kenal mengenal.
f. Tersedianya kesempatan yang baik bagi pimpinan organisasi untuk mengembangkan
bakat-bakat pemimpin.

2. Bentuk Lini dan Staf


Di dalam organisasi-organisasi kecil, semua karyawan supervisor adalah merupakan orang-
orang lini (line personnel). Tetapi ketika organisasi mulai membesar, maka semakin terasa
pentingnya penyediaan tenaga spesialis mampu memberikan nasihat-nasihat teknis dan
memberikan jasa-jasa kepada unit-unit operasional lainnya. Orang-orang inilah yang biasanya
disebut “staf personnel” (orang-orang staf yang melaksanakan fungsi-fungsi staf). Dan orang-
orang staf ini dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu : (1) para penasihat dan (2)
“auxilliary personnel”, bertugas melakukan kegiatan-kegiatan penunjang demi lancarnya
meknisme organisasi.
Ciri-ciri Pokok :
a. Organisasinya besar dan kompleks.
b. Jumlah karyawannya banyak.
c. Terdapat dua kelompok karyawan (lini dan staf) sebagaimana dijelaskan di atas.
d. Karena organisasi sudah semakin besar / kompleks, maka hubungan langsung di sini
sudah tidak mungkin lagi terjadi antar anggota maupun antara pemimpin dan
bawahan.
e. Nampak adanya spesialisasi yang dikembangkangkan dan dipergunakan secara
optimal.
Kebaikan-kebaikannya :
a. Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melaksanakan tugas
pokok organisasi, dan kelompok staf yang melaksanakan kegiatan penunjang.
b. Asas spesialisasi dapat dijalankan, menurut bakat bawahan yang berbeda-beda.
c. Prinsip “the right man in the right place” dapat diterapkan dengan mudah.
d. Koordinasi mudah dijalankan dalam setiap unit kegiatan.
e. Tipe organisasi demikian dapat dipergunakan oleh organisasi-organisasiyang lebih
besar / kompleks.

Keburukannya :
a. Pemimpin lini sering mengabaikan advis staf.
b. Pimpinan staf sering mengabaikan gagasan-gagasan.
c. Ada kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya.
d. Perintah-perintah lini, nasihat-nasihat dan perintah-perintah staf sering agak
membingungkan anggota. Hal ini dapat terjadi, karena kedua jenis hirarki ini tidak
selalu seirama dalam memandang sesuatu.

3. Bentuk Fungsional
Organisasi Fungsional adalah suatu organisasi dimana kekuasaan dari pimpinan dilimpahkan
kepada para pejabat yang memimpin satuan-satuan dibawahnya dalam suatu bidang
pekerjaan tertentu. Tiap-tiap kepala dari satuan ini mempunyai kekuasaan untuk memerintah
semua pejabat bawahan sepanjang mengenai bidangnya (The Liang Gie, dkk., 1981, hal.
136). Ciri lain dari organisasi demikian adalah bahwa didalam organisasi tidak terlalu
menekankan pada hirarki struktural, akan lebih banyak didasarkan pada sifat dan macam
fungsi yang harus dijalankan. Sebenarnya bentuk ini tidak populer, dan kebanyakan hanya
dipergunakan dalam lingkungan usaha swasta seperti toko serba ada, dan yang sejenisnya.
Kebaikan-kebaikannya :
a. Ada pembagian yang tegas antara kerja pikir dan fisik.
b. Dapat dicapai spesialisasi yang baik.
c. Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama pada umumnya
tinggi.
d. Moral serta disiplin kerja tinggi.
e. Koordinasi antara orang-orang yang ada dalam satu fungsi mudah dijalankan.
Kelemahannya :
a. Sulit mengadakan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu
bidang saja.
b. Koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar diadakan, karena orang-orang yang
bergerak dalam satu bidang mementingkan fungsi saja.
c. Inisiatif perorangan mudah tertekan, karena sudah dibatasi pada suatu fungsi.

4. Tipe Panitia
Bentuk organisasi ini adalah suatu tipe di mana pimpinan dan para pelaksana dibentuk dalam
kelompok-kelompok yang bersifat panitia. Maksudnya, pada tingkat pimpinan, keseluruhan
unsur pimpinan menjadi panitia dan para pelaksana dibagi ke dalam kelompok-kelompok
yang disebut “task force” atau satuan tugas.
Ciri-cirinya :
a. Struktur organisasinya tidak begitu kompleks. Biasanya hanya terdiri dari ketua,
sekretaris, bendahara, ketua seksi dan para petugas.
b. Struktur organisasinya secaa relatif tidak permanen. Organisasi tipe panitia hanya
dipakai sewaktu-waktu ada kegiatan khusus (proyek-proyek tertentu), dan setelah
kegiatan-kegiatan itu selesai dikerjakan, maka panitia dibubarkan.
c. Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif.
d. Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggungjawab yang sama.
e. Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk satuan
tugas (task force).
Keuntungan Tipe Panitia :
a. Keputusan yang diambil selalu berhasil dengan baik dan tepat, karena sudah
dibicarakan secara kolektif.
b. Kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan kecil sekali.
c. Usaha kerjasama bawahan mudah digalang.
Kelemahannya :
a. Proses pengambilan keputusan agak lambat karena segala sesuatunya harus
dibicarakan lebih dulu dengan para anggota organisasi.
b. Apabila ada kemacetan kerja, tak seorang pun yang mau diminta pertanggung
jawabannya melebihi dari yang lain.
c. Para pelaksana sering bingung karena perintah tidak datang dari satu orang pimpinan
saja.
d. Kreativitas nampaknya sukar dikembangka, karena pelaksanaan didasarkan pada
kolektifitas.

G. SIKLUS HIDUP ORGANISASI


1. FORMING
Organisasi terbentuk, mencari tugas, peran, metode, masih tergantung pada pemimpin.
2. STORMING
Mulai terbangun conflict internal.
3. NORMING
Conflict telah terjadi, kerjasama terbangun, saling berbagi pandangan, standar2 baru tercipta.
4. PERFORMING
Team work terbentuk, peran menjadi flexible, solusi2 ditemukan dan diimplementasikan.
5. ADJOURING
Tugas telah selesai.

Hubungan antara Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi


Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan,
yang mana untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan manajemen untuk mengatur orang-
orang tersebut, yang mana manajemen tidak akan berhasil apabila tidak ada pemimpin di
dalamnya dan seorang pemimpin pun harus memiliki ilmu kepemimpinan, jadi antara
Kepemimpinan, manajemen dan organisasi merupakan suatu sistem yang tidak dapat berdiri
sendiri dan tidak dapat terpisahkan.

Anda mungkin juga menyukai