Konsepsi ideal dari seorang pemimpin tidak pernah kita jumpai sekarang ini di negara
kita tercinta Indonesia. Mulai dari pimpinan-pimpinan negara kita tidak pernah becus
menangani masalah rakyat pada umumnya. Dan mereka tidak pernah sadar akan tanggung
jawab sosial mereka. Dimana kebijakan-kebijakan yang lahir selalu membawa mimpi buruk
bagi rakyat Indonesia pada umumnya. Mungkin memang pemimpin negara ini tidak pernah
terlahir dari realitas sosial masyarakat Indonesia secara murni.
Mereka terlahir dari kompromi-kompromi politik semata, tidak pernah tahu dan
mungkin tidak akan mau tahu akan apa yang menjadi keinginan rakyat pada umumnya.
Mereka pun terlahir secara instant tidak dalam sebuah proses yang nantinya akan
menyadarkan pada suatu keberhasilan pada rakyat, mereka terlahir dari kekuasaan dan
kekayaan mereka. Hanya orang yang punya kuasa dan harta yang bisa menjadi pemimpin di
negara ini. Rakyat hanya selalu menjadi objek penderita dari janji-janji politik mereka, yang
sebenarnya tidak pernah berjuang atas nama rakyat. Mereka berjuang atas satu kepentingan
pribadi dan golongan semata, yang terkadang hanya berorientasi profit.
Sungguh menyakitkan ketika melihat bangsa yang memiliki jumlah penduduk
sedemikian banyak tetapi tidak ada satupun sosok pemimpin yang berjuang atas nama
rakyat pada umumnya. Problema krisis pemimpin yang adil dan pro rakyat ini tidak hanya
terjadi pada dataran negara (presiden, dan aparatur negara saja, akan tetapi ini terjadi di
berbagai lapisan masyarakat kita pada umumnya). Manusia Indonesia pada umumnya sudah
kehilangan arti pemimpin dan arti hidup sebenarnya. Kita sudah tidak peduli dengan realitas
sosial yang ada, hanya kepentingan pribadi dan golongan saja yang menjadi garis perjuangan
kita, tanpa sadar berapa banyak korban berjatuhan akibat keegoisan kita sebagai manusia
yang tidak sadar akan tanggung jawab.
Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses
perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan
bukanlah jabatan atau gelar merupakan kelahiran dari sebuah proses panjang, perubahan
yang ada dalam diri seseorang, ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya ketika
terjadi kedamaian dalam diri (iner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh,
ketika setiap ucapan dan perbuatannya mulai memberikan pengaruh pada lingkungannya,
dan ketika keberadaannya mendorong perubahan pada organisasinya, pada saat itu
seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan
yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dalam diri
seseorang. Kepemimpinan lahir dari suatu perose internal (Leadershif from the inside out).
Himpunan Mahasiswa Islam sebagai organisasi kader, sudah selayaknya bertanggung
jawab untuk membentuk kader yang mempunyai karakter kepemimpinan untuk selanjutnya
mampu mengimplementasikan ide-ide serta pemikiran untuk kesejahteraan masyarakat dan
mampu berkiprah menjadi pemimpin sejati seperti yang dikatakan oleh seorang penulis
buku terkenal Jhon Maxwell : ”The only way that I can keep leading is to keep growing,
somebody ealse takes the leadership baton,. That is the way it always it”. Satu-satunya cara
agar saya tetap mampu memimpin adalah saya harus senantiasa tumbuh ketika saya
berhenti bertumbuh, orang lain akan mengambil alih kepemimpinan tersebut”.
Karakteristik kepemimpinan yang telah terbangun melalui proses kaderisasi diorganisasi,
adalah sebagai landasan awal bagi seorang kader untuk kemudian mampu berkiprah di
masyarakat, serta dengan kaderisasi pula akan melahirkan jiwa-jiwa kepemimpinan yang
tersistematis melalui proses yang dilaluinya untuk selanjutnya menjadi pemimpin yang sejati
----( 1 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
dan tidak instant sehingga mampu memperjuangkan dan mewujudkan masyarakat adil dan
makmur di ridhoi Allah SWT.
Berdasarkan hal di atas, seyogyanya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai
organisasi perkader, organisasi perjuangan dan organisasi mahasiswa mampu
mentranformasikan segala kemampuannya untuk mewujudkan cita-cita atau tujuannya
tersebut. Namun seperti dijelaskan di atas bahwa membentuk seorang pemimpin tidaklah
hanya sebatas dengan instan, tetapi membutuhkan suatu proses yang benar sehingga dapat
melahirkan pemimpin yang benar. Dari pemikiran inilah maka penulis ingin membuat suatu
karya yang mudah-mudahan bermanfaat yaitu berupa “Buku Panduan LK 1 Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukabumi” sebagai langkah awal membentuk suatu
training yang sistematis.
----( 2 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
BAB II
POLA UMUM PERKADERAN
A. Perkaderan
Perkaderan adalah usaha organisasi yg dilakukan secara sadar & sistematis, selaras
dengan pedoman perkaderan, sehingga memungkinkan seorang kader HMI
mengaktualisasikan potensi dirinya menjadi seorang kader Muslim intelektual profesional yg
memiliki 5 kualitas insan cita.
B. Kader
Kader adalah a small group of people who are specially trained for a particular purpose”
(AS Hornby, ‘Oxford Advanced Learner’s Dictionary’). Karakter kader antara lain:
1. Bergerak & terbentuk dalam orang, Mengenal aturan-aturan permainan orang,
Tidak bermain menurut selera pribadi.
2. Memiliki komitmen permanen.
3. Memiliki bobot/kualitas.
4. Punya visi tentang dinamika social & mampu melakukan social engineering.
C. Tujuan LK - 1
Tujuan LK-1 adalah terbinanya kepribadian muslim yg berkualitas akademis, sadar akan
fungsi & perannya dalam organisasi, serta hak & kewajiban sebagai kader ummat & bangsa.
Adapun target LK-1 adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kesadaran menjalankan ajaran islam.
2. Mampu meningkatkan prestasi akademis.
3. Memiliki kesadaran akan tanggung jawab keummatan & kebangsaan.
4. Memiliki kesadaran berorganisasi.
----( 3 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
e. Fungsi (organisasi kader)
f. Peran (organisasi perjuangan)
4. Landasan historis.
a. Permasalahan bangsa (Penjajahan & Perjuangan Kemerdekaan)
b. Permasalahan Islam (Syiar kepada Kebenaran).
5. Landasan sosio-kultural.
a. Islam agama Universal.
b. Islam masuk mengubah kultur masyarakat menjadi kultur Islam.
c. Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai.
d. Islam telah meng-indonesia.
e. Sekarang Islam mendapat tantangan globalisasi (Pragmatisme, Permissivisme
Ekonomi & Politik).
f. Dengan keuniversalan nilai-nilai Islam, HMI tampil di panggung juang untuk
membentengi ummat dari pengaruh negatif globalisasi.
----( 4 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
BAB III
BEBERAPA TERMINOLOGI
PARA PELAKSANA BASIC TRAINING (LK-1)
A. HMI Cabang
1. Penanggungjawab utama perkaderan
2. Membuka atau menutup acara Bastra
3. Berpakaian Kemeja+Celana Panjang dan bersepatu (rapi, mengenakan mut dan
gordon), perempuan busana muslim (rapi, mengenakan gordon)
B. BPL (Badan Pengelola Latihan)
1. Memimpin rapat instruktur untuk penyusunan alur/pengelolaan forum Bastra
2. Meng-SK-kan MoT dan Instruktur yang bertugas dan SK kelulusan peserta Bastra
3. Bertanggungjawab kepada HMI (Bidang PA) cabang
4. Berpakaian Kemeja+Celana Panjang dan bersepatu (rapi, mengenakan mut dan
gordon), perempuan busana muslim (rapi, mengenakan gordon)
C. MoT (Master of Training / Instruktur Senior)
1. Instruktur Senior (berpengalaman / telah lama lulus training SC)
2. Dipilih dalam rapat instruktur menjelang pelaksanaan Bastra
3. Penanggungjawab utama Bastra yang sedang berlangsung
4. Pimpinan para Instruktur yang bertugas pada Bastra yg sedang berlangsung
5. Bertanggungjawab kepada BPL
6. Berpakaian Kemeja+Celana Panjang dan bersepatu (rapi, mengenakan mut dan
gordon), perempuan busana muslim (rapi, mengenakan gordon)
D. Instruktur (Instruktur Penuh/ Pemandu)
1. Mereka yang sudah mengikuti training SC, dan telah selesai magang sebagai
Instruktur Muda
2. Fasilitator Bastra yang memiliki peran penuh dalam mengelola forum
3. Mendampingi pemateri (peran moderasi), atau menggantikan pemateri yang tidak
hadir dan bertanggungjawab kepada MoT
4. Berpakaian Kemeja+Celana Panjang dan bersepatu (rapi, mengenakan mut dan
gordon), perempuan busana muslim (rapi, mengenakan gordon)
E. Instruktur Muda (Instruktur Magang/ Pemandu)
1. Fasilitator Bastra yang baru lulus Training SC
2. Masih memiliki peran terbatas karena sedang dalam proses memenuhi syarat
sebagai Instruktur Penuh dan bertanggungjawab kepada MoT
3. Berpakaian Kemeja+Celana Panjang dan bersepatu (rapi, mengenakan mut dan
gordon), perempuan busana muslim (rapi, mengenakan gordon)
F. Pemateri
1. Diundang untuk menyampaikan materi Bastra
2. Biasanya para Alumni, pengurus cabang, atau mereka yang bukan Instruktur
3. Untuk kader HMI Berpakaian Kemeja+Celana Panjang dan bersepatu (rapi,
mengenakan mut dan gordon), perempuan busana muslim (rapi, mengenakan
gordon) dan untuk alumni berpakaian rapi hanya tidak mengenakan atribut HMI
G. Panitia
1. Anggota Komisariat yang menyelenggarakan Bastra
2. Bertugas mengatur konsumsi, akomodasi, transportasi, dan hal-hal teknis lainnya
3. Bertanggungjawab terhadap Komisariat
4. Berpakaian Kemeja+Celana Panjang dan bersepatu (rapi, mengenakan mut dan
gordon), perempuan busana muslim (rapi, mengenakan gordon)
----( 5 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
BAB IV
SIKLUS BASIC TRAINING (LK1)
PEMASARAN BASIC
TRAINING
(MARKETING HMI)
SCREENING TEST
(RECRUITMENT / SELECTION)
MONITORING & EVALUASI
MAHASISWA
PELAKSANAAN BASIC
TRAINING Plus Monitoring &
Evaluasi
----( 6 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
3) Siapa orang-orangnya?
4) Berapa jumlah anggota mereka?
5) Berapa sering mereka buat pelatihan? Kapan? Apa isi Pelatihannya?
Informasi tentang mahasiswa & Pesaing penting untuk: “Membuat keputusan /
strategi yang lbh baik tentang 4Ps: product, price, placement, promotion.”
a. Ketegasan / kelebihan produk yang dimiliki HMI (Ke-Islam-an, Kepemimpinan,
Intelektual).
b. Harga yang pantas dibayar untuk produk tsb.
c. Cara menyampaikan Produk tsb kepada mahasiswa (model LK 1 yg
dilaksanakan)
d. Cara promosi yang menarik
----( 7 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
k) Balliho.
l) TV, Radio.
m) Internet / e-Mail.
n) Undangan langsung
o) Aksi langsung
p) Accessories HMI: pin, ballpoint, key ring, bendera, baju, dsb.
q) Kartu nama.
r) Pameran, foto2.
s) Telpon langsung,
t) Dll.
----( 8 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
1) Alqur’an, lengkap dengan terjemahan.
2) Baju secukupnya (Baju Berkerah, Pakaian Olah Raga).
3) Memakai sepatu (disarankan juga membawa sandal).
4) Perlengkapan mandi (handuk, sabun, odol, dll).
5) Pakaian sopan untuk laki2 & wanita (tidak ketat).
6) Membawa alat-alat tulis (buku, ballpoint, dll).
7) Tidak membawa kendaraan ke tempat training.
8) Tidak membawa perhiasan & membawa uang secukupnya.
9) Membawa satu lembar foto copy KRS.
10) Membawa dua (2) lembar Pas Foto ukuran 3 x 4.
11) Membawa obat-obat generik kebutuhan pribadi (bagi yang penyakitan).
----( 9 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
a. Pemateri adalah orang ahli dibidang materi yang akan disampaikan. Pemateri
adalah orang HMI.
b. Menginformasikan / menghubungi pemateri sebelum dilaksanakan Basic
Training.
c. Pemateri diberikan outline kurikulum materi & referensi yg harus disampaikan
agar tidak bias dari Topik / Tema / Tujuan Pembelajaran.
d. Instruktur pendamping bertanggung jawab mengambil alih forum jika pemateri
tidak hadir.
e. Pemateri dikonfirmasi kehadirannya sehari sebelum mengisi forum, & pagi hari
pada hari pemateri mengisi forum (biasanya tugas Panitia).
f. etc.
----( 10 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
9) Keranjang alat-alat tulis.
10) Kertas HVS.
11) Badge nama
12) Palu sidang.
13) OHP, LCD / Infocus.
14) TV & Video, Tape.
15) Obat-obatan, dll.
4. Koordinasi Dengan Peserta
a. MoT (Instruktur / LPL) memeriksa kembali:
1) Ketersediaan pemateri.
2) Ketersediaan semua material & peralatan / bahan-bahan training.
3) Pengaturan tempat pelatihan.
b. MoT ((Instruktur / LPL) melakukan Briefing tentang tanggungjawab, hak &
kewajiban panitia, misalnya:
1) Tidak membocorkan rahasia-rahasia training (schedule, kapan selesai)
kepada peserta.
2) Tidak terlau dekat, juga tidak terlalu jauh dengan peserta.
3) Menghubungi pemateri.
4) Menjaga akhlak.
5) Menyediakan konsumsi tepat waktu.
6) Mengantarkan surat izin kuliah peserta (meminta KRS sama peserta).
7) Mengatur piket (masak / konsumsi, membangunkan sholat subuh peserta,
memimpin ngaji, memimpin senam).
8) Melakukan pemeriksaan rutin ke kamar-kamar peserta (mengecek yang
tidur ketika forum sedang berlangsung).
9) Mencatat peserta yang pulang tanpa izin.
10) Melaporkan perkembangan-perkembangan training / peserta lainnya.
11) Tidak mengambil keputusan-keputusan yang berkaitan dengan training /
peserta yang seharusnya diputuskan oleh MoT.
12) Melakukan evaluasi harian terhadap kinerja panitia.
13) Dll.
5. Ceremonial Pembukaan LK-1:
Susunan acara:
a. Pembukaan, oleh MC.
b. Pembacaan ayat-ayat Suci.
c. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan “Hymne HMI” (peserta dimohon
berdiri).
d. Laporan Ketua Panitia.
e. Sambutan Ketua Komisariat.
f. Sambutan Dari HMI Cabang.
g. Penyerahan Peserta dari Panitia kepada MoT.
h. Do’a Penutup.
i. Penutupan, oleh MC.
j. Acara diserahkan ke MoT.
k. Pengantar dari MoT.
l. Break.
----( 11 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
BAB V
MATERI & KURIKULUM BASIC TRAINING (LK-1)
----( 12 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
n. Sharsono, “HMI dalam Lingkaran Politik Umat Islam”. CIIS.1997.
o. Sulastomo, “Hari-hari yang Panjang”. PT Gunung Agung. 1988.
p. Thomas W.Arnold, “Sejarah Dakwah Islam”.
q. Victor I. Tanja, “HMI, Sejarah & Kedudukannya di Tengah Gerakan Muslim
Pembaharu Indonesia”. Sinar Harapan. 1982.
r. Literatur lain yg relevan.
----( 13 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
3. TPK :
a. Peserta dapat Menjelaskan Fungsi & Perannya sebagai
Mahasiswa.
b. Peserta dapat Menjelaskan Tafsir Tujuan HMI.
c. Peserta dapat Menjelaskan Hakekat Fungsi & Peran HMI.
d. Peserta dapat Menjelaskan Hubungan Status, Sifat, Asas,
Tujuan, Fungsi, & Peran.
4. Pokok / Subpokok Bahasan
a. Makna HMI sebagai Organisasi Mahasiswa
1) Pengertian Mahasiswa
2) Mahasiswa Sebagai Inti Kekuatan Perubahan
3) Dinamika Gerakan Mahasiswa
b. Hakekat Keberadaan HMI
1) Makna HMI sebagai Organisasi yang Berasaskan Islam
2) Makna Independensi HMI
c. Tujuan HMI
1) Arti Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi, Bernafaskan Islam, serta
Bertanggung Jawab
2) Arti Masyarakat Adil Makmur yang Diridhai Allah Swt
d. Fungsi dan Peran HMI
1) Pengertian Fungsi HMI sbg Organisasi Kader
2) Pengertian Peran HMI sbg Organisasi Perjuangan
3) Totalitas Fungsi dan Peran sebagai Perwujudan dari Tujuan HMI
e. Hubungan Antara Status, Sifat, Asas, Tujuan, Fungsi, dan Peran HMI secara
Integral
5. Referensi
1. AD / ART HMI.
2. Ade Komaruddin dan Muchriji Fauzi (ed), “HMI Menjawab Tantangan Zaman”. PT
Gunung Kulabu. 1992.
3. Agussalim Sitompul, “Pemikiran HMI & Relevansinya dlm Pembangunan Nasional”.
Bina Ilmu. 1986.
4. Ali Syari’ati, “Ideologi Kaum Intelektual: Suatu Wawasan Islam”. Mizan. 1992.
5. Asghar Ali Engineer, “Islam dan Teologi Pembebasan”. Pustaka Pelajar. 1999.
6. BJ. Bolan, “Pergumulan Islam di Indonesia 1945-1972”. Grafiti Pers. 1985.
7. Chrisbianto Wibisono, “Pemuda dlm Dinamika Sejarah Bangsa”. Menpora. 1986.
8. Deliar Noer, “Partai Islam di Pentas Nasional”. Grafiti Pers. 1984.
9. Fachri Ali dan Bachtiar Effendi, “Merambah Jalan Baru Islam”. Mizan. 1986.
10. Francois Railon, “Politik dan Ideology Mahasiswa Indonesia”. LP3ES. 1985.
11. Jalaluddin Rakhmat, “Rekayasa Sosial: Reformasi atau Revolusi?”. Rosdakarya. 1999.
12. M.Dawam Raharjo, “Intelektual, Intelegensia, dan Prilaku Politik Bangsa”. Mizan.
1992.
13. Muhammad Kamal Hasan, “Modernisasi Indonesia”. Lingkaran Studi Indonesia.
1987.
14. M.Rusli Karim, “HMI MPO dalam Pergulatan Poltik Indonesia”. Mizan. 1997.
15. Moeslim Abdurrahman, “Islam Transformatif”. Pustaka Firdaus. 1997.
16. Nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI
17. Ramli H. M. Yusuf (ed), “50 Tahun HMI Mengabdi Republik”. LASPI. 1997.
18. Ridwan Saidi, “Mahasiwa dan Lingkaran politik”. Mappusy UI. 1989.
----( 14 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
19. Victor I. Tanja, “HMI, Sejarah dan Kedudukannya di Tengah Gerakan Muslim
Pembaharu Indonesia”. Sinar harapan. 1982.
20. Literature lain yang relevan.
----( 15 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
d) Kepemimpinan untuk Menegakkan Keadilan
6) Hakekat Ilmu
a) Ilmu sebagai Jalan Mencari Kebenaran
b) Jenis- Jenis Ilmu
c. Hubungan antara Iman, Ilmu dan Amal
5. Referensi
a. Alqur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama.
b. A. Syafi’I Ma’arif, “Islam dan Masalah Kenegaraan”. LP3ES. 1985.
c. Abdul Aziz A. Sachedina, “Kepemimpinan dlm Islam, Perspektif Syi’ah”. Mizan.
1991.
d. Alija Ali Izetbegovic, “Membangun Jalan tengah”. Mizan. 1992.
e. Ali Syari’ati, “Ideologi Kaum Intelektual: Suatu Wawasan Islam”, Mizan. 1992.
f. __________, “Tugas Cendekiawan Muslim”. Srigunting. 1995.
g. Alvin Toffler, “Gelombang Ketiga”. PT Pantja Simpati. 1989.
h. _________ , “Kejutan Masa Depan”. PT Pantja Simpati. 1989.
i. _________ , “Pergeseran Kekuasaan”. PT Pantja Simpati. 1992.
j. Asghar Ali Engineer, “Islam dan Teologi Pembebasan”. Pustaka Pelajar. 1999.
k. Asghar Ali Engineer, “Islam dan Pembebasan”. LKIS. 1993.
l. Aswab Mahasin et al. (ed), “Ruh Islam dlm Budaya Bangsa”. Yayasan Festifal
Istiqlal. 1996.
m. Budi Munawar Rahman (ed), “Konstektualisasi Doktrin Islam dlm Sejarah”.
Paramadina. 1995.
n. Donald Eugene Smith, “Agama dan Modernitas Politik”. Rajawali Pers. 1985.
o. Fazlur Rahman, “Membuka Pintu Ijtihad”. Pustaka Salman. 1984.
p. ____________, “Islam Modernitas: Tentang Transformasi Intelektual”. Pustaka.
1985.
q. ____________, “Islam”. Binarupa Aksara. 1987.
r. ____________, “Tema-tema Pokok alQur’an”. Pustaka. 1985.
s. Hasan Hanafi, “Agama, Ideologi dan Pembangunan”. P3M. 1992.
t. Hasan Hanafi, “Kiri Islam”. Lkis. 1995.
u. Jalaluddin Rakhmat, “Islam Alternatif”. Mizan. 1987.
v. Kuntowijoyo, “Identitas Politik Umat Islam Indonesia”. Mizan. 1995.
w. M. Dawam Raharjo, “Ensiklopedia alQur’an”. Paramadina. 1996.
x. Masdar F. Mas’udi, “Agama Keadilan: Risalah Zakat (Pajak) dlm Islam”. P3M.
1993.
y. Marchel A. Boisard, “Humanisme dlm Islam”. Bulan Bintang. 1982.
z. Nabil Subhi ath-Thawil, “Kemiskinan & Keterbelakangan di Negara-Negara
Muslim”. Mizan. 1982.
aa. Nilai – Nilai Dasar Perjuangan – NDP (Referensi Pokok).
bb. Nurcholish Madjid, “Islam, Doktrin dan Peradaban”. Paramadina. 1995.
cc. ______________, “Islam Agama Peradaban”. Paramadina. 1995.
dd. ______________, “Islam Agama Kemanusiaan”. Paramadina. 1995.
ee. ______________, “Masyarakat Religius”. Paramadina. 1997.
ff. Syafi’i Ma’arif, “Islam dan Masalah Kenegaraan”. LP3ES. 1985.
gg. Taufik Adnan Amal, “Islam & Tantangan Modernitas: Studi Atas Pemikiran
Hukum Fazlur Rahman”, Mizan. 1989.
hh. Yustiono et al. (ed), “Ruh Islam dlm Budaya Bangsa”. Yayasan festifal Istiqlal.
1993.
ii. Ziauddin Sardar, “Rekayasa Masa Depan Peradaban Islam”. Mizan. 1986.
----( 16 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
jj. Literatur lain yang relevan.
----( 17 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
s. Winardi, “Kepemimpinan Manajemen”. Rineke Cipta. 1990.
t. Referensi lain yang relevan.
----( 18 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
BAB VI
METODOLOGI
BASIC TRAINING (LK-1)
A. Metode Doktrin
1. Peneguhan komitmen, pengambilan janji / sumpah utk taat kpd Kebenaran.
2. Ceramah penanaman nilai2, spirit & perspektif baru dlm berfikir dan melihat
sesuatu.
3. Ceramah utk memfokuskan pikiran peserta.
4. Ceramah utk membangun dasar pengetahuan utk memperoleh pengetahuan
bersama.
5. Proses ‘membenarkan’ ide-ide yg ‘salah’ (Brainwashing).
6. Memompa semangat militansi yg radikal dan terarah.
7. Peserta cenderung pasif, hanya mendengar saja.
B. Metode Partisipatif
1. Tdk menceramahi peserta selama satu periode tertentu dlm satu sesi.
2. Mendorong input yg aktif dari peserta.
3. Tukar pengalaman.
4. Peserta lebih aktif: “peserta sbg nara sumber utama”.
Bentuk-bentuk nya:
1. Brainstorming (curah pendapat)
a. Metode utk menghasilkan ide-ide (sebanyak mungkin).
b. Menstimulir peserta utk mencari cara-cara berbeda dlm melihat /
menyelesaikan suatu masalah.
c. Memproduksi sebuah daftar alternatif solusi atas suatu topik, lalu didiskusikan
(+)/(-) dari setiap jawaban.
d. Perhatian diberikan pada proses menghasilkan ide-ide, & bukan pada diskusi
tentang ide-ide itu sendiri.
e. Pastikan semua terlibat. Sasaran utama adalah peserta yang paling pendiam.
f. Kritik tidak diperbolehkan. Ide-ide akan dievaluasi kemudian.
g. Memaksa cara berfikir kreatif & meningkatkan derajat partisipasi yang tinggi.
2. Discussion (diskusi)
a. Pengetahuan, ide-ide & pendapat kelas disampaikan antara peserta &
instruktur.
b. Dalam diskusi terbuka: Peserta berpartisipasi, instruktur yang memfasilitasi &
mengendalikan diskusi.
c. Dalam diskusi kelompok: peserta berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil.
Instruktur sebagai pengamat & pemberi input-input saat dibutuhkan.
d. Kelompok dikumpulkan & hasilnya didiskusikan secara terbuka.
e. (+): memberi feedback kepad ainstruktur atas apa yang dipahami / dipelajari
peserta.
f. (-): Peserta boleh jadi keras kepala /bertahan sikap walaupun salah. Ada
peserta yang tidak aktif dalam kelompok. Maka harus dipantau.
3. Exercise (latihan)
a. Peserta diminta untuk mengerjakan tugas tertentu.
b. Praktek /uji terhadap apa yang sudah dipelajari.
c. Dapat dilaksanakan secara berkelompok / individu.
----( 19 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
d. (+): Bentuk pembelajaran aktif; praktek / uji penguasaan thdp hal-hal yang
telah diajarkan.
e. (-): Ada peserta yang mungkin kesulitan untuk mengerjakan latihan. Maka
pelatih perlu memberi petunjuk-petunjuk, bukan solusi.
4. Case study (study kasus)
a. Adalah: “sebuah keadaan/kejadian dengan rincian memadai yang perlu
diperiksa / dipahami oleh peserta”.
b. Peserta diminta untuk mendiagnosa/menganalisa penyebab-penyebab masalah
tersebut, lalu cari solusi.
c. Studi kasus cocok digunakan untuk mendemontrasikan penerapan teknik-
teknik penyelesaian masalah dalam situasi/ ehidupan nyata, walau kadangkala
hal/intensitas masalah berbeda-beda.
5. Role-play (permainan peran)
a. Adalah: “dramatisasi apa yang mungkin terjadi dalam dunia nyata”.
b. Peserta ikut memainkan peran tertentu, untuk menangani situasi tertentu.
c. Role-Play dapat memberi rasa percaya diri dalam menghadapi situasi nyata
(maksimalisasi psikomotorik).
d. Perlu perhatian jika ada peserta yang malu/tidak percaya diri, tidak serius
dalam memainkan peran.
e. Instruktur memoderatori proses Role-Play.
C. Metode Pembelajaran Aksi
1. Peserta dikondisikan untuk menerapkan praktek-praktek praktis tertentu kedalam
kehidupan mereka (selalu tersenyum, duduk tegap, bicara dengan jelas, selalu
memulai dengan ‘salam’, tidak boleh memiliki pendapat yg sama, dsb).
2. Peserta disuruh utk membuat rencana-rencana aksi utk menerapkan apa-apa yang
sudah dipelajari kedalam kehidupan mereka (rincian rencana aksi ini dapat menjadi
bahan dasar counseling / follow -up pasca LK-1).
----( 20 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
BAB VII
KONTRAK BELAJAR (KB)
----( 22 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
BAB VIII
RITUAL PEMBAI’ATAN BASIC TRAINING (LK-1)
----( 23 )----
Buku Panduan LK 1
HMI Cabang Sukabumi
IKRAR PEMBAI’ATAN
“BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM”
“ASYHADU ALLAA ILAA HA ILLALLAAH
WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH”
“RADHIITU BILLAAHI RABBA, WABIL ISLAAMI DIINA,
WABI MUHAMMADIN NABIYYAU WARASUULA”
Kami anggota HMI, dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, BERJANJI dan BERIKRAR:
1. Bahwa kami, dengan kesungguhan hati, akan selalu menjalankan Ketetapan-Ketetapan,
serta Keputusan-Keputusan Himpunan.
2. Bahwa kami, dengan kesungguhan hati, akan senantiasa menjaga nama baik Himpunan,
dengan selalu tunduk dan patuh kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD / ART), dan Pedoman-Pedoman Pokok, beserta Ketentuan-Ketentuan HMI lainnya.
3. Bahwa apa yang kami kerjakan dalam keanggotaan ini adalah untuk mencapai Tujuan
HMI: “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan
bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah swt”.
----( 24 )----