Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PENDIDIKAN SINGKAT

MISSION HMI

Disusun Oleh:

ANDI IBRAHIM

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

CABANG MAKASSAR TIMUR 2023


SINDIKATMISSION HMI

Sistem Pendidikan Singkat Mission HMI

A. Pokok Materi
1. Materi : Mission HMI
2. Waktu : 4 Jam (240 menit)
B. Tujuan
Peserta dapat memahami mission HMI dengan baik sesuai tafsir tujuan HMI serta
mengetahui peran kader dalam merealisasikan Mission HMI sesuai dengan
tantangan zaman saat ini.
C. Target Pembelajaran
1. Peserta dapat memahami Mission HMI dengan baik.
2. Peserta dapat menjelaskan tafsir tujuan HMI.
3. Peserta dapat mengetahui peran kader HMI dalam menjawab tantangan saat ini.
D. Metode
1. Ceramah
2. Penyampaian materi
3. Forum Grup Discussion
4. Evaluasi
E. Media
1. Papan Tulis
2. LCD Proyektor
3. Spidol
4. Kertas HVS
F. Pokok Pembahasan
G.
1. Mission HMI
1.1. Definisi Mission HMI
Mission merupakan tugas dan tanggung jawab yang diemban, sehingga
mission HMI dapat diartikan sebagai tugas dan tanggung jawab yang diemban
oleh kader HMI. Sesuai dengan pengertian tersebut.Maka, sudah seharusnya kader
HMI dalam menjalankan setiap tanggung jawab yang diamanahkan harus
dituntaskan dengan sebaik-baiknya.Karena itulah yang menjadi suatu ketentuan
dan keharusan pada setiap pribadi kader yang tertuang dalam pengertian di atas.
Mission HMI ini merupakan tujuan organisasi dalam mensukseskan setiap
gerak langkah kader yang melahirkan gagasan dan wawasan dengan tindakan
yang tersistematis sesuai tujuan HMI. Penjabaran dari tujuan tersebut yaitu 5
kualitas insan cita (insan akademis,insan pencipta, insan pengabdi, insan
bernafaskan islam, insan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil,
makmur yang di ridhoi allah SWT).
Dalam penerapannya setiap pribadi kader harus mampu menghasilkan suatu
pandangan yang penuh dengan inspirasi.Secara singkat, dapat dikatakan bahwa
ide atau gagasan yang bersifat mendalam dan menggerakkan seseorang untuk
mengambil tindakan-tindakan nyata, inilah yang disebut dengan Inspirasi.
1. Sejarah Mission HMI.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah organisasi islam pertama
dikalangan mahasiswa berlabelkan islam yang diprakarsai oleh Lafran pane lalu
didirikan bersama 14 orang mahasiswa STI. dengan mengadakan pertemuan
secara mendadak yang mempergunakan jam kuliah tafsir bertetapatan pada
tanggal 5 Februari 1947 atau 14 Rabiul Awal 1366 H dengan tujuan awal di
bentuknya adalah:
1. Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat derajat
rakyat Indonesia
2. Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam.

Tetapi seiring berjalannya waktu tujuan tersebut menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi sehingga tujuan HMI beberapa kali terjadi perubahan diantaranya:

a. Kongres ke- IV HMI di bandung tanggal 09-15 Oktober 1955


Kongres tersebut telah menetapkan Tujuan HMI dengan redaksi “Ikut
mengusahakan terbentuknya manusia akademis, pencipta, pengabdi yang
bernafaskan islam.
b. Kongres VII HMI di Solo tanggal 10-17 September 1966
Kongres tersebut telah menetapkan Tujuan HMI dengan redaksi “Membina Insan
Akademis, Pencipta dan Pengabdi yang bernapaskan Islam menuju terwujudnya
masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT.
c. Kongres IX HMI di Malang 03-10 Mei 1969
Kongres tersebut telah menetapkan rumusan Tujuan HMI sebagai berikut:
“Terbinanya Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi yang bernapaskan Islam dan
bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi
Allah SWT.
Dari beberapa kali terjadinya perubahan tujuan HMI yang menyesuaikan dengan
situasi dan kondisi.Maka, ditetapkanlah tujuan HMI hasil kongres di Malang yang
menjadi rujukan sampai dengan saat ini.
a. Nilai-nilai Mission HMI
Nilai-nilai Mission HMI terdapat pada tafsir tujuan HMI yaitu 5 kualitas insan
cita yang menjadi profil kader HMI dengan 17 indikator dalam penjabaran 5
kualitas insan cita tersebut. Kualitas insan cita HMI adalah merupakan dunia cita
yang terwujud oleh HMI di dalam pribadi seorang manusia yang beriman dan
berilmu pengetahuan serta mampu melaksanakan tugas kerja kemanusiaan.
Kualitas tersebut sebagaimana dalam pasal tujuan (pasal 5 AD HMI) dengan
penjelasannya yaitu sebagai berikut:
1. Kualitas insan akademis
a. Berpendidikan tinggi, berpengatahuan luas, berfikir rasional, obyektif, dan kritis.
b. Memiliki kemampuan teoritis, mampu merfomulasikan apa yang diketahui dan
dirahasiakan. Dia selalu berlaku dan menghadapi suasana sekeklilingnya dengan
kesadaran.
c. Sanggup berdiri sendri dengan lapangan ilmu pengetahuan sesuai dengan ilmu
pilihannya, baik secara teoritis maupn tekhnis dan sanggup bekerja secara ilmiah
yaitu secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip-prinsip
perembangan.
2. Kualitas insan pencipta: Insan akademis, Pencipta
a. Sanggup melihat kemungkinan--kemungkinan lain yang lebih dari sekedar yang
ada dan bergairah besar menciptakan bentuk-bentuk baru yang lebih baik dan
bersikap bertolak dari yang ada (yaitu Allah). Berjiwa penuh dengan gagasan-
gagasan kemajuan, selalu mencari perbaikan dan pembaharuan.
b. Bersifat independen terbuka, tidak isolative, insan yang menyadari dengan sikap
demikian potensi, sehingga dengan demikian kreatifnya dapat berkembang dan
menentukan bentuk yang indah-indah.
c. Dengan memiliki kemampuan akademis dan mampu melaksanakankerja
kemanusiaan yang disemangaati ajaran islam
3. Kualitas insan pengabdi: insan akademis, pencipta dan pengabdi
a. Ikhlas dan sanggup berkarya demi kepentingan umat dan bangsa
b. Sadar membawa tugas insan pengabdi, bukan hanya sanggup membuat dirinya
baik tetapi juga membuat kondisi sekelilingnya menjadi baik.
c. Insan akademis, pencipta dan pengabdi adalah insan yang bersungguh-sungguh
mewujudkan cita-cita dan ikhlas mengamalkan ilmunya untuk kepentingan umat
dan bangsa.
4. Kualitas insan yang bernafaskan islam: Insan Akademis, pencipta, dan
pengabdi yang bernafaskan islam
a. Islam yang telah menjiwai dan memberi pedoman pola pikir dan pola lakunya
tanpa memakai merek islam. Islam akan menjadi pedoman dalam berkarya dan
mencipta sejalan dengan nilai-nilai universal islam. Dengan demikian islam telah
menafasi dan menjiwai karyanya.
b. Ajaran islam telah berhasil membentuk “unity personality” tidak pernah ada
dilema pada dirinya sebagai warga negara dan dirinya sebagai muslim. Insan ini
telaah mengintegrasikan masalah suksesnya dalam membangun bangsa kedalam
suksenya perjuangan umat islam indonesia dan sebaliknya.
5. Kualitas insan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat
adil makmur yang diridhai Allah SWT.
a. Insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan islam dan bertanggung
jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT.
b. Berwatak sanggup memikul akibat-akibat yang dari perbuatannya sadar bahwa
menempuh jalan yang benar diperlukan adanya keberanian moral.
c. Spontan dalam menghadapi tugas, responsive dalam menghadapi persoalan-
persoalan dan jauh dari sifat apatis.
d. Rasa tanggung jawab, takwa kepada Allah SWT yang menggugah untuk
mengambil peran aktif dalam suatu bidang dalam mewujudkan masyarakat adil
yang diridhai Allah SWT.
e. Korektif terhdap setiap langkah yang berlawanan dengan usaha mewujudkan
masyarakat adil dan makmur.
f. Percaya pada diri sendiri dan sadar akan kedudukannya sebagai “Fill Ard” yang
harus melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.
Pada pokonya insan cita HMI merupaan “Man of future” insan pelopor yaitu
insan yang berfikiran luas dan berpandangan jauh, bersikap terbuka, terampil atau
ahli dan tahu bagaimana mencari ilmu perjuangan untu secara kooperatif bekerja
sesuai dengan yang dicita-citakan. Ideal type dari hasil perkaderan HMI adalah
“Man of innovator” (duta-duta pembaharuan).Penyuaraan “Ide of progress”
insan yang berkepribadian imbang dan padu, kritis, dinamis, adil dan jujur tidak
takabur dan bertakwa kepada Allah SWT.
Dari penjelasan di atas maka sudah seharusnya sebagai kader HMI
menjadikanya sebuah norma yang harus di terapkan. Sehingga menciptakan
kelompok intelegensia atau intelektual kader HMI dengan beberapa tipe a)
konseptor, b) solidarity maker, c) problem solving, d) administrator atau
pelaksana, e) negarawan. Klasifikasi ini bertujuan agar menunjukkan tipe-tipe
kader yang akan dibutuhkan dalam menjawab tantangan zaman.

2. Mission HMI dan Tantangan Zaman saat ini


a. Era Digital
Zaman sekarang ini kita telah sampai pada masa dimana hampir semua bidang
dimudahkan dengan adanya teknologi khususnya internet.Orang-orang biasa
menyebutnya sebagai era digital.Era digital adalah sebuah masa atau zaman
dimana hampir dalam tatanan kehidupan sudah dibantu dengan teknologi digital
atau singkatnya era yang serba menggunakan teknologi.Era digital ini membawa
dampak positif yang bisa digunaan dengan sebaik-baiknya dan juga era digital
memiliki dampak negative.Sehingga, ini menjadi tantangan dalam setiap pribadi
kader HMI dalam menyaksikan kondisi saat ini karena mau tidak mau HMI harus
hadir sebagai bagian dari anak bangsa yang dituntut untuk membuktikan
komitmennya dalam membimbing masyarakat dalam perkembangan zaman saat
ini.
Era digital menyediakan berbagai informasi yang dapat diakses dengan
mudah diantaranya pengaksesan media social dan game online.hal ini tidak dapat
terhindarkan dikalangan masyarakat secara umum dan kader HMI secara khusus.
Agar tidak terjerumus dalam era digital maka HMI harus mampu mengambil
peran dalam menangani hal tersebut untuk menjaga eksistensi dalam menjawab
tantangan zaman di era digital.
b. Dampak Digitalisasi
Dalam perkembangan zaman di era digital saat ini tentu memiliki dampak
positif maupun negatif. Dampak positif tersebut yaitu informasi yang dibutuhkan
mampu di akses dengan cepat, tumbuhnya inovasi dalam berbagai bidang yang
berorientasi pada teknologi digital, peningkatan sumber daya manusia melalui
pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Dampak
positif ini pula berdampak pada dunia pendidikan dan bisnis diantaranya mampu
melahirkan gagasan berbasis online contohnya melahirkan perpustakaan online,
media pembelajaran online dan diskusi online serta transaksi dalam dunia bisnis
online yang begitu mudah.
Lalu, dampak negatif era digital tersebut yaitu semakin memudahkan
terjadinya pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di karenakan akses
mudah ke data yang menyebabkan plagiat, terjadinya konsep berpikir yang instan
tanpa melalui proses, penyalahgunaan pengetahuan yang menyebabkan tindak
pidana, kurangnya pemanfaatan waktu dengan sebaik-baiknya dalam belajar
dikarenakan bermain media social dan game online tanpa kenal waktu.
Dari penjelasan dampak tersebut diatas inilah yang dirasakan pula oleh kader
HMI dengan berbagai persoalannya dalam menyikapi, bahkan ikut terjerumus
pada kondisi tersebut.Inlah yang harus menjadi bahan evaluasi pada setiap pribadi
kader dan tatanan strukturlisasi kepengurusan baik pada tingkat pengurus besar
sampai komisariat.Karena jika tidak ada evaluasi dalam kondisi era digital ini.
Maka HMI tidak akan mampu menjawab persoalan tantangan zaman. Untuk
menyikapi itu HMI harus menghadirkan formulasi dalam melihat peluang dan
tantangan sehingga melahirkan kader-kader yang berwawasan luas dalam
menyikap era digital tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Satria, Hariqo Wibawa. 2010. Jejak Hayat dan Pemikirannya Lafran Pane.
Jakarta selatan: Lingkar.

Ridal, Muhammad. 2018. HMI Milenial. Jakarta Pusat: MILENIAL Publishing.

Sitompul, Agussalim. 2005. 44 indikator kemunduran HMI. Jakarta: CV Misaka


Galiza.

Lawoto, Cakrajono. 2014. Buku Sakti Bagi Pengejar Inspirasi. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.

Sitompul, Agussalim. 2008. Sejarah Perjuangan HMI (1947-1975). Jakarta: CV


Misaka Galiza

Qalbi, A. Nur dkk. 2016. HMI Umat dan Bangsa. Maluku Utara: Pena Khairun
Media Literasi.

Hasil kongres Himpunan mahasiswa islam ke-XXX Ambon.2018: Pedoman


pengkaderan.
.
BIODATA PESERTA

A. RIWAYAT PRIBADI
NAMA LENGKAP : ANDI IBRAHIM
TEMPAT TANGGAL LAHIR : SONDO,12 DESEMBE
2023

ALAMAT EMAIL :
NO. HANDPHONE : 085238943899
HOBY : MAIN BOLA

B. RIWAYAT TRAINING DI HMI


TRAINING PENYELENGGARA TAHUN
BASIC TRAINING (LK I) KOM. LAFRAN PANE 2021
BIMA

INTERMEDIATE HMI CABANG BIMA 2023


TRAINING

Anda mungkin juga menyukai