Anda di halaman 1dari 20

SINDIKAT

KEPEMIMPINAN MANAJEMEN ORGANISASI

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)


PENDAHULUAN

Manusia sebagai makhgluk Allah YME yang diciptakan paling sempurna, memposisikan
dirinya pada sebuah responsibilitas yang sangat urgent dan signifikan dalam penjagaan dan
pelestarian ala mini. Dalam eksistensinya tersebut manusia mempunyai posisi yang strategis
. yaitu sebagai kholifah atau pemimpin dari segenap alam raya ini.

Ketika manusia sebagai kholifah tidak mampu mempossikan diri sebagai mana tugas yang
telah diembanya, maka tak ubahnya seperti binatang. Dalam hal ini manusia dituntut untuk
mampu menjadi seorang pemimpin yang mampu menjaga dan mengatur ala mini.

Selain pentingya juga sebuah ilmu yang dimana diharapkan mampu mengatur dengan baik.
Dalam hal ini perlu adanya sebuh menegemen yang baik dan terencana untuk
keberlangsungan alam raya dan seisinya. Pentingna sebuah menegemen agar kita dalam
setiap melakukan apapun bersifat sistematis dan terencana.

Pembahasan dibawan ini akan membahas tentang KMO. Tidak hanya dalan tatara alam saja
kita dituntut untuk menjadi seorang pemimpin yang mampu mengatur segala aspek dalam
hal ini adalah organisasi. Dalam organisasi kita dituntut untuk menjadi pemimpin yang
bijaksana yang ketika kita keluar dimasyarakat diharapkan mampu merubah keadan
maasyarakat yang carut marut.

TUJUAN – TUJUAN

SINDIKAT KEPEMIMPINAN MENEJEMEN ORGANSASI

A. Tujuan umum :

 Agar dapat memahami pengertian, sifat dan Fungsi Kepemimpinan, Manajemen dan
Organisasi.

B. Tujuan Khusus :

 Agar dapat menjelaskan pengertian, sifat dan fungsi kepemimpinan.


 Agar dapat menjelaskan pentingnya fungsi kepemimpinan dan manajemen dalam
organisasi.
 Agar dapat mengapresiasikan karakteristik kepemimpinan, serta dapat membedakan
pemimpin dan menejer .
DAFTAR ISI

Pendahuluan

Tujuan – Tujuan

Daftar Isi

BAB I

KEPEMIMPINAN

1. Definisi Kepemimpinan

2. Teori Lahirnya Kepemimpinan

3. Unsur – Unsur Kepemimpinan

4. Tipe – Tipe Kepemimpinan

5. Keahlian Seorang Pemimpin

6. Fungsi Seorang Pemimpin

7. Asas Kepemimpinan

BAB II

MANAJEMEN

1. Pengertian Manajemen

2. Unsur – Unsur Manajemen

3. Fungsi Manajemen

4. Asas dalam Manajemen

5. Arti Penting Manajemen

BAB III

ORGANISASI

1. Definisi Organisasi
2. Unsur – Unsur Organisasi

3. Bentuk – Bentuk Organisasi

4. Struktur Organisasi

5. Tujuan Organisasi

6. Hubungan antara Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi


BAB I

KEPEMIMPINAN

1. Definisi Kepemimpinan

Dalam bahasa Indonesia “pemimpin” sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina,
panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan
sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran
seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai
cara. Istilah kepemimpinan, pimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar
yang sama “pimpin”. Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.
Sementara itu, di bawah ini ada beberapa pendapat para ahli yang mendefinisikan
kepemimpinan yaitu:

 Menurut G.R. Terry, kepemimpinan adalah efektifitas mempengaruhi orang lain agar
dengan sukarela menuju kenyataan tujuan.
 Menurut Jhon P. Fiffner, kepemimpinan merupakan suatu seni mengkoordinasikan
dan mengarahkan indifidu maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang telah
dikehendaki.
 Sedangkan menurut Ordway Tead, kepemimpinan adalah efektifitas memoengaruhi
orang lain untuk bekerja sama untuk menuju kesatu tujuan yang mereka inginkan...

Sementara itu terdapat beberapa pengertian tentang pemimpin dan menurut para ahli,
yaitu sebagai berikut:

 Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, pemimpin adalah seseorang dengan


wewenang kepemimpinananya mengarahkan bawahanya untuk mengerjakan
sebagian dari pekerjaan dalam mencapai tujuan.
 MenurutMenurut Robert Tanembaun, pemimpin adalah mereka yang mnggunakan
wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan, dan mengontrol para
anggotanya.
 Bahwasanya untuk bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi
demi mencapai tujuan perusahaan.
Jadi, dari ketiga pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpina adalah
suatu proses mempengaruhi orang lain baik secara indifidu maupun secara kelompok untuk
saling berkoordinasi atau bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tentukan
atau yang di inginkanya. Sementara itu pemimpin adalah orang yang mempengaruhi orang
lain dengan wewenangnya untuk bekerja dengan baik dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.

2. Teori Lahirnya Kepemimpinan

Berikut ini terdapat beberapa teori tentang lahirnya kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:

 Teori Genetik, Teori ini menjelaskan bahwasanya seseorang itu menjadi pemimpin,
karena sejak lahir dia telah memiliki bakat sebagai seorang pemimpin dan memang
ditakdirkan sebagai pemimpin.
 Teori Sosial, Teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin harus dibentuk, tidak
begitu saja muncul dan ditakdirkan sebagai seorang pemimpin, oleh karena itu
seorang jadi pemimpin karena melalui proses pendidikan dan pelatihan – pelatihan.
 Teori Ekologis, teori ini merupakan penggabungan dari dua teori diatas, dimana
dijelaskan bahwa seorang menjadi pemimpin karena bakat yang dimilikinya sejak
lahir kemudian dikembangkan dengan pendidkan dan pelatihan yang dipengaruhi
pula oleh lingkungan sekitarnya.

3. Unsur – Unsur Kepemimpinan

Kepemimpina selalu ditandai oleh ciri – ciri kepribadian yang khusus atau yang khas, karena
di dalam suatu situasi yang khusus, seorang pemimpin harus mampu mengambil peran yang
penting dalam mencapai tujuan bersama dengan anggota kelompoknya. Tetapi dalam setiap
pengambilan suatu kebijakan ataupun tindakan yang akan dilakukan, tentu tidak semudah
yang kita bayangkan. Maka dalam hal tersebut tentunya tidak terlepas dengan beberapa
unsure – unsure yang selalu mengikat untuk mencapai kepemimpinan yang baik, unsure =
unsure tersebut adalah sebagai berikut:

 Manusia yaitu sebagai seorang pemimpin dalam kelompok tersebut, sebagai yang di
pimpin, karena jika ada seorang emimpin tentu ada yang di pimpin, serta tata
hubungan komunikasinya.
 Sarana, yaitu meliputi berbagai macam prinsip dan tekhnik – tekhnik pengalaman
pengetahuan serta kemampuan atau sekil yang harus dimiliki.
 Tujuan, yaitu sebagai suatu pedoman ataupun sasaran kemana kelompok manusia
akan dibawa atau digerakkan.

4. Tipe – Tipe Kepemimpinan

Sebetulnya untuk tipe – tipe kepemimpinan sangat banyak sekali, entah itu menurut para
ahli ataupun menurut para pakar – pakarnya mengenai tipe kepemimpinan. Dalam hal ini
sebenarnya kita sebagai seorang pemimpin harus mampu menguasai sebanyak mungkin
tipe kepemimpinan, karena agar dalam situasi apapun dan dimana pun kita berada, kita bisa
menerepkan kepemimpinan kita dengan baik yang bisa di terima oleh bawahan kita dan
bukan hanya bertumpu pada satu tipe kepemimpinan saja. Berikut ini kami sajikan beberapa
dari sekian banyak tipe – tipe kepemmpinan Organisai.

a. Tipe Kepemimpinan Otoriter

Gaya Kepemimpinan Otoriter / authoritarian adalah gaya kepemimpinan yang memusatkan


segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirnya sendiri secara penuh. Segala
pemagian tugas dan tangnggung jawab dipegang oleh pemimpin yang otoriter tersebut,
sedangkan para bawahanya hanya melaksanakan tugas yang telah dberikanya. Dalam
kepemimpinan ini, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota – anggota
kelompoknya. Baginya memimpin adalah menggerakkan dan memaksa kelompok. Bawahan
hanya bersifat sebagai pembantu, kewajiban bawahan hanyalah mengikuti dan menjalankan
perintah dan tidak boleh membantah atau mengajukan saran. Mereka harus patuh dan setia
kepada pemimpin secara mutlak. Pemimpin yang otoriter tidak menghendaki rapat atau
musyawarah. Setiap perbedaan diantara anggota kelompoknya diartikan sebagai kelicikan,
pembangkangan, atau pelanggaran disiplin terhadap perintah atau instruksi yang telah
diberikan. Inisiatif dan daya pikir anggota sangat dibatasi, sehingga tidak diberikan
kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.

Secara lebih detil dan jelas Nawawi dan Martani, menyebutkan bahwasanya ciri-ciri
pemimpin otoriter adalah sebagai berikut :

 Pelaksanaan tugas tidak boleh keliru, salah atau menyimpang dari instruksi.
 Inisiatif dan kreatifitas orang-orang yang dipimpin dimatikan, karena dipandang akan
menyimpang dari instruksi.
 Kurang memperhatikan hubungan manusiawi dan kurang mempercayai orang lain.
 Senang bertindak keras dengan disiplin yang kaku.
 Orang-orang yang dipimpinnya diperlakukan sekedar sebagai pelaksana kehendak
Pimpinan.
 Pendapat dari bawahan bukan saja dianggap tidak benar, tetapi dinilai tidak perlu
dan dianggap menantang atau membangkang.

b. Tipe kepemimpinan fathernalistis

Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau
kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam
menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat
terlalu sentimentil. Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan
sebagai berikut:

 Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.


 Bersikap terlalu melindungi bawahan.
 Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif
daya kreasi.
 Sering menganggap dirinya maha tau. Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu
pemimpin seperti ini sangat diporlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar
negatifnya pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap
organisasi yang dipimpinnya.

c. Tipe kepemimpinan karismatis

Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa
seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini
mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat
besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut
pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang
pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian
diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa
kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan
sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.

d. Tipe Kepemimpinan Demokratis

Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah
tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu
mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:

 Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa
manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
 Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan
organisasi.
 Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
 Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada
bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas,
inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
 Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.

5. Keahlian seorang pemimpin

Berikut ini terdapat beberapa keahlian yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, keahlian
tersebut adalah:

 Interpreting, mampu menginterpretasikan atau memvisualisasikan suatu kondisi


internal maupun external yg akan berdampak pada tim.
 Shaping, mampu memberikan gambaran tentang visi dan strategi untuk
memberikan arti bagi kerja tim, sehingga dalam bekerja mampu memberikan yang
keahlian terbaik.
 Mobilising, mampu memobilisasi para individu dalam tim dengan ide, kemampuan
dan nilai masing – masing anggota yang berbeda untuk membangun sebuah tim.
 Inspiring, mampu memberikan inspirasi kepada orang dalam mencapai hasil, hasil
yang di ingikan dapat sesuai dengan tujan yang utama.

6. Fungsi seorang pemimpin

Berikut ini ada beberapa fungsi dari seorang pemimpin dianataranya adalah sebagai berikut:

 Sebagai pemersatu,
 Pelindung,
 Penasehat,
 Pelopor,
 Penanggung jawab

7. Asas kepemimpinan

Menurut bapak Presiden Soeharto, yang menyinggung kepemimpinan berdasarkan


pancasila maka asas kepemimpinan terdiri dari:

 Kemanusiaan, mengutamakan sifat – sifat kemanusiaan, yang membimbing manusia


oleh manusia oleh manusia, untuk mengembangkan potensi dan kemampuan setiap
individu, demi tujuan – tujuan manusia.
 Efesien, efesiensi tekhnis maupun sosial, berkaitan dengan terbatsnya sumber –
sumber, materi dan jumlah manusia atas prinsip penghematan, adanya nilai – nilai
ekonomi, serta asas – asas manajemen modern.
 Kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih merata, menuju pada taraf kehidupan
yang lebih tinggi.
BAB II

MANAJEMEN

A. MANAJEMEN
1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata “to manage” yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan
melalui proses dan diatur berdsarkan urutan fungsi – fungsi manajemen itu. Manajemen
merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan adanya menejemen
suatu aktivitas dalam kelompok sosial akan lebih baik dan juga akan lebih terarah.
Manajemen pada dasarnya sangat dibutuhkan bagi perusahaan. Manajemen mencakup
pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan serta mengukur efektivitas usaha – usaha
yang dijalankan.

Untuk lebih jelas penulis akan mengutip beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian
manajemen. Adapun pengertian manajemen menurut para ahli adalah sebagai berikut :

S.P Hasibuan adalah :

“Ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut G.R. Terry pengertian manajemen adalah :

“suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan – tindakan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran – sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber – sumber lainya”.

Sedangkan manajemen menurut James AF. Stoner adalah :

“Seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan


sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan manajemen adalah : proses, sistem, seni dan ilmu
untuk mencapai suatu tujuan yang lebih efektif dan efisien dengan menggunakan suatu
wadah yang berisikan orang – orang dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
Manajemen dapat dikatakan :

a. Manajemen dikatakan suatu proses karena :

“Manajemen mempunyai urut – urutan kegiatan dalam suatu proses. Manajemen juga telah
dipelajari sejak lama dan dikembangkan atau diteliti dengan metode ilmiah sebagai sebuah
ilmu pengetahuan yang dikumpulakan secara sistematis, di organisasi dan diterima
kebenaranya hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam
setiap penyelesaian masalah dalam manajemen”.

b. Manajemen dikatakan suatu sistem karena :

“Manajemen di pandang sebagai suatu karangka kerja yang terdiri dari berbagai
komponen / bagian yang saling berhubungan yang diarahkan dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi”.

c. Manajemen dikatakan seni karena :

“Manajemen juga dikatakan sebagai seni. Hal ini disebabkan oleh kepemimpinan
memerlukan karisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin
hubungan, antar manusia untuk dapat menggerakan orang guna mencapai tujuan organisasi
yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang”.

d. Manajemen dikatakan ilmu karena :

“Manajemen telah dipelajari sejak lama, dan dikembangkan dan diteliti dengan metode
ilmiah sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang telah dikumpulkan secara sistematis dan
diterima kebenaranya, hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat
digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen”.

e. Unsur – Unsur Manajemen

Adapun unsur–unsure dalam manajemen itu ada 6 unsur (6M) yaitu terdiri dari : Man,
Money, Methode, Materials, Machine, Market.

 Man ( Manusia )

Dalam suatu organisaisi peranan manusia sangatlah penting guna untuk menjalankan dan
melaksanakan pekerjaan atau sebagai pelaksana manajemen, sehingga organisasi tersebut
dapat berjalan lancar dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai dan terwujud sesuai
dengan yang diinginkan.

 Money ( Uang )

Didalam semua kegiatan yang dapat menguntungkan tidak terlepas dari uang, sehingga
untuk melaksanakan kegiatan dapat berjalan lancar. Jadi uang juga penting peranannya
dalam melaksanakan dan menjalankan segala usaha.

 Methode ( Tehnik atau Cara )

Dalam melaksaanakan kegiatan, tehnik atau cara itu sangat penting untuk melangsungkan
pelaksanaan pekerjaan dan perkerjaan tersebut dapat dengan mudah dan cepat selasai.

 Materials ( Materi).

Segala kegiatan pekerjaan agar lebih mudah dalam mengerjakan, maka karyawan yang
melakukannya harus mempersiapkan materi yang akan diterapkan dan digunakan, sehingga
pekerjaan tersebut tidak tertunda.

 Machine ( Mesin )

Di semua organisasi peranan mesin itu sangatlah penting dalam pelaksanaan lancarnya
suatu kegiatan, dalam usaha dan semua pekerjaan apabila dibantu dengan menggunakan
mesin maka pekerjaan tersebut akan cepat selesai dan dengan hasil yang diharapkan. Mesin
juga dapat mengerjakan atau menggantikan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh
tenaga kerja manusia.

 Market ( Pasar )

Pasar merupakan tempat yang strategis untuk memperkenalkan hasil produk yang telah
dihasilkan dan menjualnya , sehingga untuk mencari konsumen dan mencari keuntungan
akan mudah tercapai, juga organisasi tersebut akan lebih dikenal.

Jadi pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa 6 unsur manajemen (6M) yang
dimaksud seiring sejalan bersama–sama dilaksanakan dengan seirama karena saling
mementingkan antara yang satu dengan yang lainnya dan jika semua itu dilakukan,
dimanfatkan serta diterapkan, maka dalam pencapian tujuan dapat lebih mudah tercapai
dan dengan hasil yang diharapkan.

2. Fungsi – Fungsi Manajemen

Dalam kehidupan sehari – hari banyak sekali fungsi manajemen yang kita ketahui. Berikut
ini beberapa fungsi manajemen menurt G.R. Terry yaitu:

1. Planning (perencanaan)

Yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang akan
dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan,
memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk
pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.

Sementara rencana adalah sebuah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman
pelaksaan unutk mencapai tujuanyang di inginkan.

Perencanaan dip roses oleh perencana, hasilnya menjadi rencana, perencanaan merupakan
proses untuk menentukan rencana, sedangkan produk produk dari perencanaan adalah
rencana.

2. Organization (pengorganisasian)

Yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut
kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan

3. Actuating (penggerakan)

Yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-
masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan
atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa memcapai tujuan

4. Controlling (pengawasan)

Yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana
atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai
secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.

a. Asas – Asas dalam Manajemen


Asas (prinsip) merupakan suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang dapat
dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asal muncul dari penelitian dan pengalaman,
asa sifatnya permanen, umum dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang
mencerminkan intisari kebenaran dasar dalam bidang ilmu tersebut. Berikut terdapat asas
umum manajemen menurut Henry Fayol yaitu:

 Asas pembagian kerja


 Asas wewenang dan tanggung jawab
 Asas disiplin
 Asas kesatuan perintah
 Asas kesatuan jurusan atau arah
 Asas kepentingan umum diatas kepentingan pribadi
 Asas pembagian gaji yang wajar
 Asa pemusatan wewenang
 Asas hirarki atas asas berkala
 Asas keteraturan
 Asas keadilan
 Asas inisiatif
 Asas kesatuan
 Asas kestabilan masa jabatan

b. Arti Penting Manajemen


 Untuk mempermudah dalam melaksanakan aktifitas oorganisas.
 Mempermudah pencapaian tujuan organisasi.
 Untuk menjaga keseimbangan dalam sebuah organisasi.
 Mencapai efektifitas dan efisiensi dalam berorganisasi
BAB III

ORGANISASI

1. Definisi Organisasi

Banyak pendapat mengenai definisi ataupun pengertian tentang suatu organisasi yang
beredar di masyarakat. Sebenarnya istilah organisasi itu berasal dari bahasa Yunani yaitu :
Organon”. Atau dalam bahasa Latin disebut “Organum” yang berarti alat, bagian, anggota,
ataupun badan, namun dalam hal ini kami mengambil beberapa pendapat dari para ahli,
yaitu sebagai berikut:

 Menurut Liang Gie, organisasi adalah suatu wadah kerjasama sekelompok orang
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
 Menurut Chester I. Bernard, mengatakan bahwa organisasi adalah suatu system
kerjasama antara dua orang atau lebih yang sama mempunyai visi dan misi yang
sama juga.
 Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, organisasi adalah suatu system perserikatan
formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerjasama
dalam mencapai tujuan tertentu, organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
 SementaraSementara itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) organisasi
adalah kesatuan susunan yang terdiri atas bagan – bagian orang dalam perkumpulan
untuk mecapai tujuan bersama.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat kami simpulkan bahwa organisasi adalah
suatu alat / wadah yang didalamnya terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling
berkoordinasi atau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.

2. UnsurUnsur – Unsur Organisasi

Dari definisi – definisi di atas ada beberapa unsure yang membentuk sebuah organisasi,
unsure – unsure tersebut adalah:
1. Manusia, organisasi tidak akan berjalan sesuai dengan visi,misi dan tujuan apabila
penggerak dari organisasi tersebut tidak berjalan atau tidak ada.
2. WadahWadah, Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia
yang terikat dalam hubungan formal.
3. Aturan, di dalam organisasi harus ada aturan yang mengikat bagi anggota dari
organisasi guna kelangsungan organisasi.
4. Kerja sama, Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang
terikat dalam hubungan formal.
5. SetrukturSetruktur, Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, artinya dalam
suatu organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan apa yang
dinamakan bawahan.
6. Tujuan, dalam organisasi, tujuan adalah unsur yang Sangat penting untuk
menentukan arah organisasi.

3. Bentuk – Bentuk Organisasi


a. Laba dan Nirlaba

Dilihat dari segi ekonomi Organisasi Laba adalah organisasi yang secara materi mencari
keuntungan dari apa yang di usahakan oleh organisasi tersebut, seperti preusan. Sedangkan
organisasi nirlaba adalah organisasi yang secara materi tidak mencari keuntungan.

b. Ekstra dan Intra

Jika di lihat dari segi legalisasinya dalam perguruan tinggi, organisasi intra adalah organisasi
yang secara formal disahkan dan mendapatkan SK atau persetujuan dari perguruan tinggi,
dan juga secara formal dapat beraktifitas di dalam perguruan tinggi. Kemudian jira
organisasi ektra adalah organisasi yang secara kelembagaan tidak terkait dalam perguruan
tinggi dan tidak disahkan oleh perguruan tinggi tersebut. Akan tetapi anggotanya masih
berkaitan dengan perguruan tinggi tersebut.

c. Massa dan Kader

Jika dilihat dari segi anggotanya, organisasi massa adalah organisasi yang mementingkan
kuntitas atau banyaknya massa yang organisasi dapatkan. Dan organisasi kader adalah
organisasi yang mementingkan kualitas dari anggota yang ada di organisasi tersebut.
d. Forman dan Informal

Organisasi formal adalah organiasi yang terbentuk secara sadar dengan tujuan tertentu,
serta di atur dalam ketentuan – ketentuan AD/ART di dalamnya. Sedangkan organisasi
informal adalah organisasi yang terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, tujuanya juga tidak
jelas, AD/ART nya tidak ada, dan terjalin secara iindividua.

e. Resmi dan tidak resmi

Organisasi resmi adalah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah (ada hubunganya)
dengan pemerintah dan atau harus terdaftar pada lembaga Negara. Sedangakan organisasi
tidak resmi adalah oerganisasi yang tidak ada hubunganya dengan pemerintah dan atau
tidak terdaftar pada lembaga Negara.

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu sususan dan hubungan antara tiap bagian atau kegiatan
oprasional dalam mencapai tujuan yang diharapakan atau di inginkan.

Sedangkan fungsi setruktur dalam sebuah organisasi adalah memberikan informasi kepada
seluruh manusia yang menjadi anggotanya untuk mengetahui kegiatan atau pekerjaan yang
harus dia kerjakan, berkonsultasi atau bertanggung jawab, sehungga proses kerjasama
menuju tujuan organisasi dapat sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Berikut juga kegunaan setruktur organisasi yaitu: untuk memperjelas tanggung
jawab, memperjelas kedudukan, memperjelas uraian tugas dan memperjelas jalur
hubungan. Adapun terdapat beberapa macam bentuk struktur organisasi yaitu:

A Struktur organisasi lini (garis)

Adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan
sepenuhnya dari pemimpin ke bawahanya. Pelaporan tanggung jawab dari bawahan kepada
atasanya juga dilakukan melalui gars vertical yang pendek, perintah – perintah di berikan
seorang atsan saja dan pelaporan tanggung jawab kepada atasan yang bersangkutan
Organisasi ini di ciptakan oleh Hendri Fayol, dan biasanya dipakai dalam organisasi kecil saja.

B Struktur organisasi fungsional


Organisasi fungsional adalah organisasi berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang haarus
dilakukan. Pada struktur ini masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh –
sungguh. Pembagian kerja berdasarkan spesialis yang sangat mendalam dan setiap pejabat
hanya mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan sesuai bidangnya. Struktur ini di ciptakan
oleh F.W. Taylor.

C Struktur organisasi garis dan staf

Staf adalah seseorang peegang wewenang lini, sementara staff adalah seseorang pemegang
wewenang staff. Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang di
kembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya digunakan oleh organisasi
yang besar daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang
banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melaikan memerlukan bantuan staf .
staf adalah orang yang ahli ddalam bidang tertentu yang bertugas memberikan nasehat dan
saran kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.

D Struktur organisasi fungsional dan staf

Struktur ini merupakan gabungan dari bermacam – macam struktur organisasi dengan
memakai system gabungan ini dimungkikan memilih yang menguntungkan dipakai dan yang
merugikan di tinggalkan. Sehingga dengan demikian cocok dipakai pada suatu organisasi
yang besar dan kompleks

E Struktur organisasi komite

Adalah suatu organisasi yang masing – masing anggota mempunyai wewenang yang sama
dan pimpinanya kolektif, organisasi komita (panitia = committees
organitation)mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan
kolektif presidiumdan komite ini bersifat manajerial, komite dapat juga bersifat formal dan
informal komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal
dengan tugas – tugas dan wewenang di bagi – bagikan secara khusus.

5. Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi adalah kebutuhan jasmani, rohani, akal, dan emosi yang diushakan dicapai
dengan atau melalui kerjasama sekelompok orang. Serta ada macam – macam tujuan
organisasi yaitu: yang pertama adalah tujuan utama (pokok) dan tujuan tambahan, yang
kedua adalah tujuan jangka pangjang, menengah dan pendek.

KESIMPULAN

Hubungan antara Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi

Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai


tujuan, yang mana untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan manajemen untuk
mengatur orang-orang tersebut, yang mana manajemen tidak akan berhasil apabila tidak
ada pemimpin di dalamnya dan seorang pemimpin pun harus memiliki ilmu kepemimpinan,
jadi antara Kepemimpinan, manajemen dan organisasi merupakan suatu sistem yang tidak
dapat berdiri sendiri dan tidak dapat terpisahkan.

Anda mungkin juga menyukai