NIM : 11820414581
JURUSAN : HUKUM TATA NEGARA
SEMESTER. :6
DOSEN : HAMLER. SH, MH, MKn
Perbedaan apa saja mengenai Etika dan Moral, yaitu sebagai berikut :
Etika Moral
3. Apakah ciri-ciri khas suatu profesi ? dan sebutkan kreteria dari profesi !!
1. Ciri-Ciri Profesi
Ada beberapa sifat dan karakteristik profesi yang tidak terdapat pada jenis pekerjaan yang
bukan merupakan profesi. Adapun ciri-ciri profesi adalah sebagai berikut:
Terdapat keahlian atau pengetahuan khusus yang sesuai dengan bidang pekerjaan,
dimana keahlian atau pengetahuan tersebut didapatkan dari pendidikan atau pengalaman.
Terdapat kaidah dan standar moral yang sangat tinggi yang berlaku bagi para profesional
berdasarkan kegiatan pada kode etik profesi.
Dalam pelaksanaan profesi harus lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di atas
kepentingan pribadi.
Seorang profesional harus memiliki izin khusus agar dapat menjalankan pekerjaan sesuai
profesinya.
Pada umumnya seorang profesional merupakan anggota suatu organisasi profesi di
bidang tertentu.
2. Syarat-Syarat Profesi
Secara umum, terdapat beberapa syarat pada suatu profesi. Adapun syarat-syarat profesi
adalah sebagai berikut:
Memiliki pengetahuan khusus di suatu bidang ilmu tertentu.
Melibatkan berbagai kegiatan intelektual.
Membutuhkan adanya suatu persiapan tertentu yang cukup dalam, jadi bukan hanya
sekedar latihan saja.
Membutuhkan latihan yang berkesinambungan di dalam melaksanakan pekerjaannya atau
jabatannya.
Lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
Adanya organisasi para profesional sesuai dengan bidang profesi.
Terdapat kode etik atau standar baku dalam pelaksanaan pekerjaannya.
4. Sebutkan apakah perbedaan kode etik dengan kode etik profesi ? dan apa pungsi kode
etik tsb, jelas !
Kode Etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh
suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara
sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa
sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya.
Fungsi Kode Etik
Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan
pengembangan bagi profesi .fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan
Gibson dan Michel(1945-449)yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai pedoman
pelaksanaan tugas professional dan pedoman bagi masyarakat sebagai seorang
professional.
Biggs dan blocher(1986-10) mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu
1. Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah
2. Mencegah terjadinya suatu pertentangan internal dalam suatu profesi
3. Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
Sutan Zahri dan Syahmiar Syahrun(1992) mengemukakan :
1. Agar guru terhindar dari penyimpangan tugas yang menjadi tanggung jawabnya
2. Untuk mengatur hubungan guru dengan murid, teman sekerja, masyrakat , dan
pemerintah
3. Sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih bertanggung jawab pada
profesinya
4. Pemberi arah dan petunjuk yang benar kepada mereka yang menggunakan profesinya
dalam melaksanakan tugas
5. Kenapa kode etik profesi hukum itu penting ?, dan bagaimana penegakan hukum
terhadap pelanggaran dari kode etik tersebut ?
Karena Etika profesi hukum (kode etik profesi) merupakan bagian yang
terintegral dalam mengatur perilaku penegak hukum sebagai wujud penegakan hukum
yang baik sekaligus berkeadilan. Penegakan hukum menuntut sikap integritas moral,
sikap ini menjadi modal bagi penyelenggara profesi hukum dalam menjalankan tugas
profesinya. Tolok ukur utama menjadi penyelenggara profesi hukum dalam menegakkan
hukum terletak pada indepensi penyelenggara profesi dan kuatnya integritas moral ketika
menghadapi beragam permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk menjadi
penyelenggaraa profesi hukum yang baik dalam menjalankan tugas profesinya dalam
menegakkan hukum dibutuhkan praktisi yang memiliki kualifikasi sikap, sikap
kemanusiaan, sikap keadilan, mampu melihat dan menempatkan nilai-nilai obyektif
dalam suatu perkara yang ditangani, sikap jujur, serta kecakapan teknis dan kematangan
etis.
Untuk mengatasi hal ini, penegak hukum harus komitmen menjalankan kode etik
masing-masing. Dengan demikian, penegakan hukum di Indonesia akan berjalan baik,"
kata Haposan.Untuk menuju ke arah tersebut, setiap lembaga etik masing-masing profesi
harus bekerja maksimal. Mereka harus mampu melakukan pengawasan kepada seluruh
anggotanya. Setiap pelanggaran harus diproses dan diberikan sanksi yang tegas."Polisi
punya Komisi Polisi Nasional (Kompolnas), hakim punya Komisi Yudisial, jaksa punya
Komisi Kejaksaan, pengacara punya dewan etik. Lembaga-lembaga itu harus bisa
melakukan pembinaan Dan yang tidak kalah penting adalah kontrol dari masyarakat.
Masyarakat harus bisa memberikan kontrol dan kritik yang bersifat konstruktif. Jangan
ragu-ragu melaporkan setiap penyimpangan hukum yang terjadi."IPHI siap memberikan
bantuan hukum kepada masyarakat yang tidak mampu secara prodeo (gratis).
8. Berikan penjelasan apa yang anda ketahui tentang etika terapan dalam etika profesi bisnis
sebagai profesi yang luhur ?
Bisinis Sebagai Profesi Luhur
Sesungguhnya bisnis bukanlah merupakan profesi, kalau bisnis dianggap sebagai
pekerjaan kotor, kedati kata profesi, profesional dan profesionalisme sering begitu diobral
dalam kaitan dengan kegiatan bisnis. Namun dipihak lain tidak dapat disangkal bahwa
ada banyak orang bisnis dan juga perusahaan yang sangat menghayati pekerjaan dan
kegiatan bisnisnya sebagai sebuah profesi. Mereka tidak hanya mempunyai keahlian dan
ketrampilan yang tinggi tapi punya komitmen moral yang mendalam. Karena itu, bukan
tidak mungkin bahwa bisnis pun dapat menjadi sebuah profesi dalam pengertian sebenar-
benarnya bahkan menjadi sebuah profesi luhur.
a. Pandangan Praktis-Realistis
Pandangan ini bertumpu pada kenyataan yang diamati berlaku dalam dunia bisnis
dewasa ini. Pandangan ini didasarkan pada apa yang umumnya dilakukan oleh orang-
orang bisnis. Pandangan ini melihat bisnis sebagai suatu kegiatan di antara manusia yg
menyangkut memproduksi, menjual dan membeli barang dan jasa untuk memperoleh
keuntungan.
Bisnis adalah suatu kegiatan Profit Making. Dasar pemikirannya adalah bahwa
orang yg terjun ke dalam bisnis tidak punya keinginan dan tujuan lain selain ingin
mencari keuntungan. Kegiatan bisnis adalah kegiatan ekonomis dan bukan kegiatan
sosial. Karena itu, keuntungan itu sah untuk menunjang kegiatan bisnis. Asumsi Adam
Smith :
Dalam masyarakat modern telah terjadi pembagian kerja di mana setiap orang
tidak bisa lagi mengerjakan segala sesuatu sekaligus dan bisa memenuhi semua
kebutuhan hidupnya sendiri. Semua orang tanpa terkecuali mempunyai kecenderungan
dasar untuk membuat kondisi hidupnya menjadi lebih baik.
b. Pandangan Ideal
Disebut pandangan ideal, karena dlm kenyataannya masih merupakan suatu hal
yang ideal mengenai dunia bisnis. Sebagai pandangan yang ideal pandangan ini baru
dianut oleh segelintir orang yang dipengaruhi oleh idealisme berdasarkan nilai yang
dianutnya.
Menurut Adam Smith, pertukaran dagang terjadi karena satu orang memproduksi
lebih banyak barang sementara ia sendiri membutuhkan barang lain yang tidak bisa
dibuatnya sendiri.
Menurut Matsushita (pendiri perusahan Matsushita Inc di Jepang), tujuan bisnis
sebenarnya bukanlah mencari keuntungan melainkan untuk melayani kebutuhan
masyarakat. Sedangkan keuntungan tidak lain hanyalah simbol kepercayaan masyarakat
atas kegiatan bisnis suatu perusahaan. Artinya, karena masyarakat merasa kebutuhan
hidupnya dipenuhi secara baik mereka akan menyukai produk perusahaan tersebut yang
memang dibutuhkannya tapi sekaligus juga puas dengan produk tersebut.
Dengan melihat kedua pandangan berbeda di atas, kita dapat menarik kesimpulan
bahwa citra jelek dunia bisnis sedikit banyaknya disebabkan oleh pandangan pertama
yang melihat bisnis sekadar sebagai mencari keuntungan.
Atas dasar ini, persoalan yg dihadapi di sini adalah bagaimana mengusahakan
agar keuntungan yang diperoleh ini memang wajar, halal, dan fair. Terlepas dari
pandangan mana yang dianut, keuntungan tetap menjadi hal pokok bagi bisnis.
Masalahnya adalah apakah mengejar keuntungan lalu berarti mengabaikan etika dan
moralitas? Yang penting adalah bagaimana keuntungan ini sendiri tercapai.
Salah satu upaya untuk membangun bisnis sebagai profesi yang luhur adalah
dengan membentuk, mendukung dan memperkuat organisasi profesi.Melalui organisasi
profesi tersebut bisnis bisa dikembangkan sebagai sebuah profesi dalam pengertian
sebenar-benarnya sebagaimana dibahas disini, kalau bukan menjadi profesi luhur.
9. Apakah Penegak hukum (advokat) dewasa ini telah relevan dengan etika profesi ?
Secara historis advokat adalah salah satu profesi yang tertua. Dalam
perjalanannya profesi ini dinamai sebagai officum nobile, jabatan yang mulia. Penamaan
ini adalah karena aspek “kepercayaan” dari pemberi kuasa yang dijalankan untuk
mempertahankan dan memperjuangkan hak-hak nya di forum yang telah ditentukan.
Sebelum berlakunya Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat atau
disebut dengan Undang-Undang Advokat istilah-istilah Advokat, pengacara, Penasehat
Hukum, Konsultan Hukum memiliki perbedaan pengertian yang cukup bermakna. Dalam
berbagai ketentuan perundang-undangan terdapat inkonsistensi sebutan, misalnya dalam
undang-undang Kekuasaan Kehakiman (UU No. 14 Tahun 1974 Jo. UU No. 35 Tahun
1999 Jo. UU No. 4 Tahun 2004) menggunakan istilah Penasihat Hukum, KUHAP
menggunakan istilah Penasehat Hukum, didalam UU MA, administratif menggunakan
kata pengacara atau advokat.
Dalam upaya penegakan hukum suatu negara beberapa aktor utama yang
peranannya sangat penting, diantaranya adalah hakim, jaksa, advokat, dan polisi. Atau
lebih dikenal dengan catur wangsa penegak hukum. Hakim sebagai pelaksana kekuasaan
yudikatif adalah lembaga penegak hukum yang mewakili kepentingan negara, sedangkan
jaksa dan polisi adalah lembaga penegak hukum yang mewakili kepantingan pemerintah,
kemudian advokat adalah lembaga penegak hukum yang mewakili kepentingan
masyarakat. Pada posisi seperti ini peran advokat menjadi penting karena dapat menjaga
keseimbangan antara kepentingan negara dan pemerintah. Hal ini lah yang menjadi fokus
perhatian kita kali ini yaitu mengenai profesi advokat. Melalui jasa hukum yang
diberikannya, advokat menjalankan tugas profesi demi tegaknya hukum dan keadilan
untuk kepentingan masyarakat pencari keadilan.
Dalam membela kliennya, advokat harus tetap menghormati hukum. Jadi advokat
tidak boleh melanggar hukum, sehingga apabila kliennya menawarkan menggunakan
keterangan atau kesaksian palsu dalam rangka pembelaan, advokat harus menolaknya.
Dalam menjalankan profesinya asas kebebasan advokat atau independence of lawyer
merupakan syarat mutlak dari profesi advokat yang diakui dan diterima serta
dipertahankan dalam konferensi advokat diseluruh dunia. Prakteknya banyak hambatan-
hambatan untuk mewujudkan prinsip peradilan yang bebas, independensi serta
terciptanya sistem peradilan yang bersih dari tindakan-tindakan yang melanggar hukum.
Hal ini disebabkan karena diantara catur wangsa penegak hukum belum dapat
berinteraksi pada sistem penegak hukum sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam
mewujudkan ketertiban hukum dan tegaknya hukum dan keadilan di dalam institusi
peradilan dengan tetap menjaga ”rule of law”.
Di dalam konteks ini agar profesi advokat menjadi profesi sesuai yang diharapkan
itu maka diperlukan suatu Organisasi Profesi Advokat yang baik. Disisi lainnya, fakta
menujukkan, organisasi advokat di Indonesia tidak sepenuhnya mampu menjadi
instrumen penting untuk membuat profesi advokat menjadi terhormat, bebas, mandiri dan
bertanggung jawab. Fakta ini berkaitan erat dengan suatu fakta lainnya, sebagian besar
para advokat belum secara sungguh-sungguh memberikan kontribusi signifikannya secara
optimal untuk membangun organisasi profesi advokat yang kredibel.
Apabila sub sistem sosial lain diberikan penekanan yang lebih, maka Organisasi
Profesi Advokat sebagai sub sistem sosial juga akan ikut berpengaruh, bahkan terabaikan.
Jika politik dan ekonomi sebagai sub sistem berperan untuk mengatasi konflik dalam
masyarakat, maka peran Organisasi Profesi Advokat akan berkurang dan akhirnya peran
politik dan ekonomilah yang lebih dominan. Maka muncullah dalam masyarakat istilah-
istilah yang seolah-olah mendeskriditkan keberadaan Organisasi Profesi Advokat tidak
mempunyai kemampuan untuk melakukan pembinaan terhadap anggotanya, dengan sinis
dikatakan orang sebagai institusi yang besar pasak dari tiang.
– Pengawasan terhadap advokat dilakukan oleh organisasi advokat (Pasal 12 ayat (1)).
10. Berikan pendapat kamu, Apa yang dapat kamu ambil kesimpulan setelah kamu mengikuti
dan belajar mata kulian Etilka Profesi hukum, Jelaskan dengan singkat.
Ada beberapa alasan untuk mempelajari etika diantaranya a) dalam hidup
bermasyarakat selalu harus berbuat baik untuk mengambil keputusan menurut cara yang
dianggap benar dan cara itu tidak dikatakan salah, bila dibandingkan dengan norma yang
berlaku. b) etika berusaha menemukan prinsip-prinsip yang paling tepat dalam bersikap,
hal demikian diperlukan agar dapat hidup menjadi sejahtera secara keseluruhan. Etika
membahas tentang kebenaran dan ketidakbenaran didasarkan pada kodrat manusia, yang
bermanifestasi dalam diri manusia. c) nilai-nilai moral dikembangkan agar dapat
memungkinkan ,amusia berkehendak bebas, misalnya terwujud dalam setiap kodrat
individu. Sebab, moral yang berlaku selalu mendapat perhatian dalam segala situasi
melingkari hidup manusia.
Pembahasan
Kata profesi dapat diartikan sebagai pekerjaan tetap yang dilakukan seseorang
untuk mencari nafkah, baik secara legal maupun tidak. Setiap orang pastinya mempunyai
suatu tujuan dalam mengambil suatu profesi.
Ada 4 tujuan yaitu a) dengan bekerja, orang dapat memenuhi apa yang menjadi
kebutuhan sehari-hari. b) dapat mengurangi jumlah pengangguran yang yerlali banyak
saat ini. c) dengan surplus hasil kerja, manusia dapat memberi amal sesuka hati mereka.
d) dengan bekerja, orang dapat mengontrol hidupnya. Dan dalam bekerja atau berprofesi,
kita harus profesional.
Ciri seorang yang professional yaitu paling tidak bertanggung jawab atas klien
yang ditanganinya, sesame pekerja/profesi, pemerintah dan negaranya. Selain itu ada
yang dinamakan kode etik dalam berprofesi.
Menurut Saya, kode etik profesi merupakan norma yang diterapkan dan diterima
kelompok profesi yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggota
sebagaimana harusnya berbuat, sekaligus menjamin mutu moral profesi tsb. Ada
beberapa fungsi kode etik yaitu sebagai sarana control social, sebagai pencegah campur
tangan pihak lain, sebagai pencegah kesalahpahaman dan konflik, sebagai self regulation.
Ada beberapa alasan lain seperti pengaruh sifat kekeluargaan, pengaruh jabatan,
pengaruh konsumeriasme, dan karena lemah iman. Pelaksanaan profesi hukum
mengalami persoalan-persoalan pokok antara lain kualitas pengetahuan di bidang hukum,
terjadinya penyalahgunaan kekuasaan profesi, kecenderungan profesi menjadi kegiatan
bisnis, kurangnya toleransi, dan kontinusiasi sitem peradilan.
Ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh professional hukum seperti sifat
manusiawi, adil, patut, jujur. Sifat kemanusiaan disini memiliki makna yaitu supaya
dalam penegakan hukum manusia senantiasa diperlakukan sebagai manusia, sebab ia
memiliki keluhuran pribadi. Sifat adil memiliki makna yaitu adil dalam memberikan
kehendak yang ajeg dan kekal untuk diberikan kepada ajegnya.
Sifat patut memiliki makna hak yang wajib dipelihara dalam pemberlakuan
undang-undang dengan maksud untuk menghilangkan ketajamannya. Kejujuran memiliki
arti yaitu penegak hukum harus jujur dalam menegakkan hukum dan keadilan.
Penutup
Setiap manusia punya Hasrat dan nafsu untuk maju dan berkembang. Karena 2
hal itu,sering terjadi pelanggaran-pelanggaran di dunia ini, salah satunya dalam
pekerjaan. Apabila dalam profesi hukum, etika dan kode etik sangat diperlukan agar
nama hukum di negara Indonesia terjaga dan masyarakat masih percaya dengan hukum
yang ada.