Anda di halaman 1dari 2

PERMASALAHAN YANG ADA DI RAYON AL-MUYS

Rayon Al-Muys merupakan salah satu rayon dari beberapa rayon yang ada
di IAIN Tulungagung yang beranggotakan para mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam (FEBI). Sebagai sebuah organisasi islam yang berpegang teguh pada
nilai-nillai keislaman ahlusunnah wal jama’ah dan nilai-nilai kebangsaan, Al-
Muys selalu berusaha merealisasikan dan selalu bergerak sesuai dengan nilai-nilai
yang tertanam tersebut. Al-Muys adalah barisan intelektual muda yang
menawarkan beragam bentuk gerakan mulai dari keislaman, kebudayaan pers,
wacana, ekonomi, hingga gerakan massa.

Sesuai dengan tujuan PMII yaitu untuk mendidik kader-kader bangsa dan
membentuk pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi
luhur, berilmu, terampil, cerdas, dan siap mengamalkan ilmu pengetahuannya
dengan penuh rasa tanggungjawab. Al-Muys selalu berusaha memberikan
pengajaran-pengajaran dan wawasan kepada kader-kadernya melalui forum
diskusi-diskkusi rutinan yang di selenggarakan di rayon.

Dalam perjalanan sebuah organisasi pasti terdapat kendala dan


permasalahan-permasalahan yang timbul, begitu juga Al-Muys. Adanya pro dan
kontra antar individu dengan individu maupun kelompok dengan kelompok
karena perbedaan cara pandang dan perbedaan maksud pastilah ada. Perbedaan
pendapat dan maksud antar jurusan juga sangat berpengaruh terhadap rasa
kesatuan Al-Muys. Perbedaan tersebut dapat menimbulkan suatu kelompok
tersebut keluar dari jalan tujuan bersama Al-Musys dan akhirnya berjalan sendiri-
sendiri dalam suatu kepentingan kelompok.

Kekuasaan atau kepentingan-kepentingan pribadi dan golongan tersebut


merupakan sebuah ancaman yang sangat berbahaya yang berimbas pada kesatuan
dan keraketan antar anggota dan kelompok didalam rayon Al-Muys itu sendiri.
Jika kepentingan-kepentingan pribadi dan golongan tersebut terus berlanjut, tidak
menutup kemungkinan rayon Al-Muys akan terpecah belah bahkan bubar, karena
rasa persatuan dan tujuan bersama telah pudar dan hilang. Yang kemudian hanya
di kuasai oleh orang-orang yang berkepentingan.
Kemudian kurangnya rasa keraketan antar anggota juga sangat menjadi
masalah yang tidak sepele yang berimbas pada keberjalanannya rayon Al-Muys.
Hal ini dapat di lihat misalnya ketika rayon menadakan diskusi-diskusi rutin
maupun kegiatan-kegiatan rayon lainnya, hanya beberapa orang saja dari sekian
ratus anggota Al-Muys yang aktif dan bersedia meluangkan waktunya untuk
mengikuti kegiatan atau agenda rayon.

Kurangnya rangkulan dari para senior juga sangat berpengaruh dalam


proses pengkaderan. Setelah mengikuti MAPABA para anggota rayon Al-Muys
seharusnya terus di bimbing dan di arahkan melalui pendekatan-pendekatan lahir
maupun secara emosional. Hal ini dimaksudkan agar para anggota dapat mengerti
dan memahami lebih mendalam terhadap rayon Al-Muys. Sehingga rasa persatuan
dan kekeluargaan dapat terjadi dalam rangka mewujudkan cita-cita dan tujuan
bersama rayon Al-Muys.

Anda mungkin juga menyukai