Anda di halaman 1dari 3

Ber- Muhammadiyah itu bagaimana ?

Ada tokoh Muhammadiyah yang menyampaikan ,bahwa Ber- Muhammadiyah


itu adalah ber- Islam, ber-Muhammadiyah itu juga beramal Sholeh, berjihad di jalan
Allah, beribadah dan ber-Muhammadiyah itu berorganisasi.
Hal demikian benar adanya, karena Muhammadiyah itu persyarikatan yang gerak
pokoknya adalah amal sholeh, yakni menyuruh dan mengajak berbuat kebaikan (
amar ma' ruf) dan mencegah/ melarang berbuat keburukan( nahi munkar ), yang
semuanya itu didasari tauhid yang murni semua- mata karena Allah ( iman ) ,dan
semua itu diperoleh dari pemahaman terhadap ajaran Islam dienul hak. Dan
berjihad di jalan Allah adalah bentuk perwujudan atas pembenaran keimanannya,
karenanya harus diimplementasi dalam bentuk menjaga dan memperjuangkan
tegaknya ajaran Islam dalam kehidupan dengan berperilaku memperjuangkan
keberadaan Islam dengan jiwa,fikiran ,lisan dan perbuatan( jihad fi Sabilillah).
Namun Muhammadiyah adalah juga suatu perkumpulan orang banyak yang sistem
berorganisasinya sedemikian rupa sehingga senantiasa kolektif kolegial. Gerak amal
Muhammadiyah bukanlah ide fikiran perorangan melainkan hasil kesepakatan dan
dijalankan dan dipertanggungjawabkan bersama secara terstruktur dan tersistem .(
Ber- organisasi) Maka dengan demikian mereka yang terlibat dalam organisasi ini
hendaklah menyadari bahwa ia merupakan bagian dari struktur dan sistem tersebut
.
Secara sederhana dapatlah dipahami ,bahwa seseorang yang terlibat aktif dalam
persyarikatan, sebagai apapun dan menjadi atau tidak menjadi apapun , haruslah
seorang muslim yang jiwa ,fikiran,dan perilakunya senantiasa hidup ,karena dengan
suka rela berjuang menegakkan ajaran Islam, beribadah dan beramal Sholeh
dengan segenap jiwa dan harta bendanya, waktu dan kesempatan yang dimilikinya
melalui upaya da'wah dalam bingkai dan tatanan berorganisasi Muhammadiyah .
Pemahaman demikian menjadikan setiap warga Muhammadiyah berkesadaran
perlunya mengetahui lebih dalam sistem berorganisasi dalam Muhammadiyah,
ideologi dan paham agama persyarikatan Muhammadiyah, Dasar dan landasan
Organisasi Muhammadiyah, bahkan Keyakinan dan Cita- cita Muhammadiyah,
sehingga bersikap dan berperilaku sesuai yang dipahaminya tersebut. Walaupun
dalam kenyataan dapatlah diamati bahwa mereka yang terlibat dalam persyarikatan
belumlah seluruhnya bersikap seperti di atas. Misalnya :
- Ada yang aktif di Amal usaha Muhammadiyah, hanya sebagai pekerja di AUM,
dia menuruti disiplin di AUM, mengikuti pengajian, berpakaian, memberikan iuran,
menghadiri kegiatan- kegiatan persyarikatan dll, jika ada instruksi Pimpinan AUM.
Tetapi mereka pasif tidak mau tahu apa idealisme Muhammadiyah, apa Keyakinan
dan Cita- citanya, bagaimana Ajaran Islam yang dipahami dan diamalkan
Muhammadiyah, bagaimana sifat dan kepribadian warga Muhammadiyah ,dan
bagaimana pula Muhammadiyah mengembangkan Da' wahnya dalam berbagai lini
kehidupan masyarakat, serta bagaimana pula Muhammadiyah memajukan umat
Islam sehingga tetap menjadi Khoirul ummah . Hal demikian berdampak pula pada
kultur kehidupannya sebagai muslim walau telah bertahun berkiprah di AUM tetap
saja dalam keseharian tidak keluar dari paham dan ajaran yang mentradisi
sebagaimana dilakukan nenek moyang dan masyarakat lingkungannya.
- Ada pula yang ber- Muhammadiyah karena senang dengan sistem
berorganisasinya, senang kerapihan ketertiban organisasinya,tanpa pamrih dan
rajin berinfaq, bershodaqoh, bahkan gemar memberikan harta benda wakaf,
namun enggan terlibat dalam kepengurusan, bahkan enggan menghadiri pengajian,
akan tetap bila diundang dalam even atau acara- acara Muhammadiyah dia hadir .
- Tidak sedikit dari kalangan masyarakat ,karena berteman baik dengan orang
Muhammadiyah, dan karena keperluan Muhammadiyah terhadap mereka mau
membantu Muhammadiyah misalnya di bidang kesehatan, pendidikan,atau
ekonomi bahkan duduk dalam struktur misalnya di tingkat majelis , lembaga atau di
Perguruan tinggi Muhammadiyah , namun tetap tidak menyelami paham agama
dan ajaran Islam yang menjadi kehidupan warga Muhammadiyah seharusnya.
- Bahkan banyak pula warga non muslim di Amal Usaha amuhammadiyah, menjadi
dosen, dokter ,para medis mungkin pula di bidang lainnya, mereka diminta
Muhammadiyah karena diperlukan bidang keahliannya ,namun pula karena sikap
kefamilian kita yang dapat dengan baik menjalin komunikasi dengan siapapun.
- warga Muhammadiyah yang sesungguhnya tentunya mereka yang terpanggil
berMuhammadiyah karena tanggungjawab keagamaan, karena meyakinkani bahwa
Agama Islam sebagaimana dipahami oleh Muhammadiyah itulah yang benar dan
bahwa misi Da' wah Muhammadiyah membawa kemajuan Agama dan Umat Islam,
membawa ajaran Islam yang rahmatan Lil Al-Amin ya g mendorong umat Islam
untuk berkehidupan dan berperadaban maju. Dan setiap person Muhammadiyah
hendaknya memahami dan membuktikan bahwa Islam itu berkesesuaian dengan
perkembangan zaman. Dan setiap diri hendaknya menjadi agen pengamal ajaran
Islam sekaligus pelaksana sistem berorganisasi Muhammadiyah, sehingga menjadi
contoh dan teladan umat ( Khoirul ummah ;QS 3 : 110 )
Dari uraian di atas sekilas nampak paradok antara yang dikehendaki oleh
persyarikatan dan kenyataan kehidupan dan perilaku warga persyarikatan.
Sebenarnya hal itu justru memberi motivasi dan bahkan menjadi perhatian para
pimpinan persyarikatan di mana- mana tempat, ialah bahwa pembinaan umat
Muhammadiyah menjadi bagian pokok yang harus senantiasa dilakukan secara
rutin, disampingi da'wah pemberdayaan dan pembangunan peradaban demi
kemajuan dan kemanfaatan umat pada umumnya, umat seagama, sebangsa
senegara maupun pada umumnya umat manusia secara global ( keumatan,
kebangsaan,dan kemanusiaan global ).
Jadi dengan demikian ber-Muhammadiyah itu adalah ( khususnya bagi kaum
Muslimin ), berangkat dari itikad untuk memilih jalan ber-Islam yang benar sesuai
tuntunan Al Qur'an dan Sunnah, kemudian secara resmi menjadi anggota
persyarikatan yang senantiasa sinergik dan menjaga komitmen dalam menaati tata
tertib persyarikatan ( ber- organisasi ), berkiprah menghidupkan amal usaha
Muhammadiyah bidang apapun( sebagai wujud beramal Sholeh), melalui
pengajian, shalat berjamaah, mengikuti kajian keagamaan dan bidang keilmuan
lainnta yang dapat untuk memberdayakan umat Islam maupun umat manusia pada
umumnya, dengan senantiasa menjaga komitmen mewujudkan kehidupan Islami
pada dirinya keluarga dan lingkungannya tanpa keraguan ( ber- Istiqomah dan ber-
jihad fi sabilillah )serta berkomitmen pula dalam berda'wah sesuai contoh
Rosulullah SAW. ( Q.S.An Nahl 125-128 ).
Tidak berperilaku sebaliknya yakni perilaku parsial seperti, taat pada sistem
berorganisasinya saja, mengikuti dan berdisiplin dalam aturan AUM nya saja, atau
hanya mendukung amal sosialnya saja, atau sekedar ikutan dalam acata- acara
seremonialnya saja, dan tidak pula karena bekerja sedang bekerja di Amal Usaha
Muhammafiyah. ( Demikian pemahaman saya dalam ber-Muhammadiyah :/ Isa
Ansori )

Anda mungkin juga menyukai