Ada tokoh Muhammadiyah yang menyampaikan ,bahwa Ber- Muhammadiyah
itu adalah ber- Islam, ber-Muhammadiyah itu juga beramal Sholeh, berjihad di jalan Allah, beribadah dan ber-Muhammadiyah itu berorganisasi. Hal demikian benar adanya, karena Muhammadiyah itu persyarikatan yang gerak pokoknya adalah amal sholeh, yakni menyuruh dan mengajak berbuat kebaikan ( amar ma' ruf) dan mencegah/ melarang berbuat keburukan( nahi munkar ), yang semuanya itu didasari tauhid yang murni semua- mata karena Allah ( iman ) ,dan semua itu diperoleh dari pemahaman terhadap ajaran Islam dienul hak. Dan berjihad di jalan Allah adalah bentuk perwujudan atas pembenaran keimanannya, karenanya harus diimplementasi dalam bentuk menjaga dan memperjuangkan tegaknya ajaran Islam dalam kehidupan dengan berperilaku memperjuangkan keberadaan Islam dengan jiwa,fikiran ,lisan dan perbuatan( jihad fi Sabilillah). Namun Muhammadiyah adalah juga suatu perkumpulan orang banyak yang sistem berorganisasinya sedemikian rupa sehingga senantiasa kolektif kolegial. Gerak amal Muhammadiyah bukanlah ide fikiran perorangan melainkan hasil kesepakatan dan dijalankan dan dipertanggungjawabkan bersama secara terstruktur dan tersistem .( Ber- organisasi) Maka dengan demikian mereka yang terlibat dalam organisasi ini hendaklah menyadari bahwa ia merupakan bagian dari struktur dan sistem tersebut . Secara sederhana dapatlah dipahami ,bahwa seseorang yang terlibat aktif dalam persyarikatan, sebagai apapun dan menjadi atau tidak menjadi apapun , haruslah seorang muslim yang jiwa ,fikiran,dan perilakunya senantiasa hidup ,karena dengan suka rela berjuang menegakkan ajaran Islam, beribadah dan beramal Sholeh dengan segenap jiwa dan harta bendanya, waktu dan kesempatan yang dimilikinya melalui upaya da'wah dalam bingkai dan tatanan berorganisasi Muhammadiyah . Pemahaman demikian menjadikan setiap warga Muhammadiyah berkesadaran perlunya mengetahui lebih dalam sistem berorganisasi dalam Muhammadiyah, ideologi dan paham agama persyarikatan Muhammadiyah, Dasar dan landasan Organisasi Muhammadiyah, bahkan Keyakinan dan Cita- cita Muhammadiyah, sehingga bersikap dan berperilaku sesuai yang dipahaminya tersebut. Walaupun dalam kenyataan dapatlah diamati bahwa mereka yang terlibat dalam persyarikatan belumlah seluruhnya bersikap seperti di atas. Misalnya : - Ada yang aktif di Amal usaha Muhammadiyah, hanya sebagai pekerja di AUM, dia menuruti disiplin di AUM, mengikuti pengajian, berpakaian, memberikan iuran, menghadiri kegiatan- kegiatan persyarikatan dll, jika ada instruksi Pimpinan AUM. Tetapi mereka pasif tidak mau tahu apa idealisme Muhammadiyah, apa Keyakinan dan Cita- citanya, bagaimana Ajaran Islam yang dipahami dan diamalkan Muhammadiyah, bagaimana sifat dan kepribadian warga Muhammadiyah ,dan bagaimana pula Muhammadiyah mengembangkan Da' wahnya dalam berbagai lini kehidupan masyarakat, serta bagaimana pula Muhammadiyah memajukan umat Islam sehingga tetap menjadi Khoirul ummah . Hal demikian berdampak pula pada kultur kehidupannya sebagai muslim walau telah bertahun berkiprah di AUM tetap saja dalam keseharian tidak keluar dari paham dan ajaran yang mentradisi sebagaimana dilakukan nenek moyang dan masyarakat lingkungannya. - Ada pula yang ber- Muhammadiyah karena senang dengan sistem berorganisasinya, senang kerapihan ketertiban organisasinya,tanpa pamrih dan rajin berinfaq, bershodaqoh, bahkan gemar memberikan harta benda wakaf, namun enggan terlibat dalam kepengurusan, bahkan enggan menghadiri pengajian, akan tetap bila diundang dalam even atau acara- acara Muhammadiyah dia hadir . - Tidak sedikit dari kalangan masyarakat ,karena berteman baik dengan orang Muhammadiyah, dan karena keperluan Muhammadiyah terhadap mereka mau membantu Muhammadiyah misalnya di bidang kesehatan, pendidikan,atau ekonomi bahkan duduk dalam struktur misalnya di tingkat majelis , lembaga atau di Perguruan tinggi Muhammadiyah , namun tetap tidak menyelami paham agama dan ajaran Islam yang menjadi kehidupan warga Muhammadiyah seharusnya. - Bahkan banyak pula warga non muslim di Amal Usaha amuhammadiyah, menjadi dosen, dokter ,para medis mungkin pula di bidang lainnya, mereka diminta Muhammadiyah karena diperlukan bidang keahliannya ,namun pula karena sikap kefamilian kita yang dapat dengan baik menjalin komunikasi dengan siapapun. - warga Muhammadiyah yang sesungguhnya tentunya mereka yang terpanggil berMuhammadiyah karena tanggungjawab keagamaan, karena meyakinkani bahwa Agama Islam sebagaimana dipahami oleh Muhammadiyah itulah yang benar dan bahwa misi Da' wah Muhammadiyah membawa kemajuan Agama dan Umat Islam, membawa ajaran Islam yang rahmatan Lil Al-Amin ya g mendorong umat Islam untuk berkehidupan dan berperadaban maju. Dan setiap person Muhammadiyah hendaknya memahami dan membuktikan bahwa Islam itu berkesesuaian dengan perkembangan zaman. Dan setiap diri hendaknya menjadi agen pengamal ajaran Islam sekaligus pelaksana sistem berorganisasi Muhammadiyah, sehingga menjadi contoh dan teladan umat ( Khoirul ummah ;QS 3 : 110 ) Dari uraian di atas sekilas nampak paradok antara yang dikehendaki oleh persyarikatan dan kenyataan kehidupan dan perilaku warga persyarikatan. Sebenarnya hal itu justru memberi motivasi dan bahkan menjadi perhatian para pimpinan persyarikatan di mana- mana tempat, ialah bahwa pembinaan umat Muhammadiyah menjadi bagian pokok yang harus senantiasa dilakukan secara rutin, disampingi da'wah pemberdayaan dan pembangunan peradaban demi kemajuan dan kemanfaatan umat pada umumnya, umat seagama, sebangsa senegara maupun pada umumnya umat manusia secara global ( keumatan, kebangsaan,dan kemanusiaan global ). Jadi dengan demikian ber-Muhammadiyah itu adalah ( khususnya bagi kaum Muslimin ), berangkat dari itikad untuk memilih jalan ber-Islam yang benar sesuai tuntunan Al Qur'an dan Sunnah, kemudian secara resmi menjadi anggota persyarikatan yang senantiasa sinergik dan menjaga komitmen dalam menaati tata tertib persyarikatan ( ber- organisasi ), berkiprah menghidupkan amal usaha Muhammadiyah bidang apapun( sebagai wujud beramal Sholeh), melalui pengajian, shalat berjamaah, mengikuti kajian keagamaan dan bidang keilmuan lainnta yang dapat untuk memberdayakan umat Islam maupun umat manusia pada umumnya, dengan senantiasa menjaga komitmen mewujudkan kehidupan Islami pada dirinya keluarga dan lingkungannya tanpa keraguan ( ber- Istiqomah dan ber- jihad fi sabilillah )serta berkomitmen pula dalam berda'wah sesuai contoh Rosulullah SAW. ( Q.S.An Nahl 125-128 ). Tidak berperilaku sebaliknya yakni perilaku parsial seperti, taat pada sistem berorganisasinya saja, mengikuti dan berdisiplin dalam aturan AUM nya saja, atau hanya mendukung amal sosialnya saja, atau sekedar ikutan dalam acata- acara seremonialnya saja, dan tidak pula karena bekerja sedang bekerja di Amal Usaha Muhammafiyah. ( Demikian pemahaman saya dalam ber-Muhammadiyah :/ Isa Ansori )