Anda di halaman 1dari 18

TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN

PARTISIPATIF, DELEGATIF, SHIDIQ DAN


TABLIGH

Kelompok 2 :
Denis Kurnia Sudjana (032016043)
Mayang Arlita Afandi (032016044)
Vinolia Cantika Amaliyana (032016048)
Alya Nurhalizah (032016059)
Anisa Resti Oktaviani (032016064)
Lusi Desianti (032016069)
Definisi Gaya Kepemimpinan

1. Partisipasif
Pemimpin yang menggunakan gaya partisipatif adalah
seorang pmimpin yang menjalankan kepemimpinan
secara konsultatif, yang artinya ia tidak
mendelekrasikan wewenangnya untuk membuat
keputusan akhir dan untuk memberikan pengarahan
tertentu kepada staf atau bawahannya. Akan tetapi, ia
mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari
bawahannya mengenai keputusan yang diambil.
2. Delegatif

Menurut Hasibuan dalam Widayati, dkk (2016),


kepemimpinan delegatif merupakan gaya
kepemimpinan tidak peduli cara bawahan mengambil
keputusan mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya
diserahkan kepada bahawan.
3. Shiddiq

Rasulullah SAW memiliki sifat shiddiq atau benar


berati Rasullah SAW mencintai kebenaran yang
datangnya dari Allah SWT. Segala ucapan dan
tindakan yang dimiliki beliau tentu adalah hal yang
benar, kemudian keputusan yang menjadi larangan
perintah dan larangan Rasulullah SAW adalah suatu
hal yang mengandung kebenaran.
4. Tabligh

Tabligh memiliki arti menyampaikan, dengan


memiliki sifat tablih berarti rasulullah SAW memiliki
kemampuan untuk menyampaikan wahyu Allah SWT
kepada umat manusia. Namun wahyu ini tidak hanya
disampaikan kepada umatnya, melainkan juga
dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan.
Ciri – Ciri Gaya
Kepemimpinan

1. Partisipatif
 Pemimpin partisipatif memberikan sebuah keputusan yang dibuat
tanpa konsultasi terlebih dahulu, namun bersedia
memodifikasinya menghadapi keberatan maupun keprihatinan.
 Pemimpin memberikan sebuah usulan sementara dan secara aktif
mendorong orang untuk menyarankan cara-cara memperbaikinya.
 Pemimpin akan mengajukan sebuah masalah dan meminta orang
lain untuk berpartisipasi dalam mendiagnosanaya seta
mengembangkan pemecahan- pemecahannya namun kemudian
membuat keputusannya.
 Pemimpin tersebut lebih terbuka terhadap yang lainnya serta
memiliki jiwa ringan tangan atau membantu satu sama lainnya.
2. Delegatif

 Pemimpin mendiskusikan masalah-masalah yang


dihadapi dengan bawahan dan selanjutnya
mendelegasikan pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah kepada bawahan.
 Bawahan memiliki hak untuk menentukan langkah-
langkah keputusan dilaksanakan dan hubungan
bawahan rendah.
3. Shiddiq
 Pemimpin yang menjungjung tinggi nilai-nilai kebaikan.
Kebaikan dapat tercermin dari sikap dalam memberikan
perintah.
 Perintah yang siberikan merupakan perintah yang tidak
menyimpang dari nilai agama.
 Selalu bertindak jujur dalam bekerja
 Pemimpin juga bertindak secara adil kepada para bawahannya
dan melakukan secara objektif.
 Pemimpin juga memberikan contoh untuk disiplin pada
peraturan.
4. Tabligh

 Kepemimpian yang bersifat tabligh menerapkan cara


berkomunikasi yang baik.
 Saat menyelesaikan masalah, pemimpin dapat menyampaikan
solusi dengan bijak.
 Sebelum bertindak, pemimpin melaksanakan tabbayun, yaitu
konfirmasi atas kebenaran.
 Pemimpin juga tidak merasa bahwa masalah yang disampaikan
oranglain atau bawahannya adalah beban dan tetap
menyampaikan solusi penyelesaian masalah dengan bijak.
 Pemimpin dapat menerapkan pendekatan komunikasi yang
berbeda sesuai dengan latar belakang pendidikan dan
pekerjaan karyawan agar pekerjaan mudah untuk dimengerti.
Penerapan Gaya Leadership

1. Partisipatif

Gaya kepemimpinan ini dipakai oleh pemimpin yang


percaya bahwa cara untuk memotivasi orang-orang
adalah dalam melibatkan mereka dalam pengambilan
keputusan.
2. Shiddiq

Jika seseorang sudah menjabat maka ia haruslah


melakukan upaya-upaya seperti transparansi,
akuntabilitas, dan responsibilitas atas apa yang
dipimpinnya. Kejujuran ini sangat dibutuhkan dalam
diri seorang pemimpin agar terhindar dari perilaku yang
tidak terpuji seperti berkhianat, korupsi, dan perilaku
buruk lainnya
3. Tabligh

Bagi pemimpin islam, sifat tabligh tidak hanya memiliki


arti sebagai mampu menyampaikan informasi, namun
juga harus mencerminkan atau menunjukkan tindakan
yang dilakukan sehari-hari dan memiliki kemampuan
baik dalam bernegosiasi.
Kelebihan dan Kekurangan Gaya Kepemimpinan
Partisipatif

Kelebihan

 Bawahan turut serta dalam pengambilan keputusan.


 Lebih memperhatikan bawhan untuk mencapai tujuan
organisasi.
 Pemimpin bersifat terbuka dalam pelaksanaan tugas.
 Suasana harmonis dan nyaman antara pemimpin dengan
bawhan.
 Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka
pilih dan pembagian tugas ditentukan sesuai kesepakatan.
Kelebihan dan Kekurangan Gaya Kepemimpinan
Partisipatif

Kekurangan

 Pengambilan keputusan tidak bisa dilangsungkan


dengan cepat.
 Pengambilan keputusan dipengaruhi bawahan.
 Karyawan sulit berkembang.
 Kontrol dalam pemecahan masalah dilakukan secara
bergantian sehingga dapat menimbulkan
ketidakcocokan pendapat.
Kelebihan dan Kekurangan Gaya Kepemimpinan
Delegatif

Kelebihan

 Terbukanya kesempatan bagi individu untuk


mengembangkan dirinya.
 Meningkatkan kepercayaan diri bawahan.
 Ruang gerak lebih luas
Kelebihan dan Kekurangan Gaya Kepemimpinan
Delegatif

Kekurangan

 Kemungkinan terjadi kesalahan pengambilan


keputusan.
 Pemimpin memiliki kontrol yang terbatas.
 Bawahan memiliki motivasi yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai