Anda di halaman 1dari 7

NAMA : INDO MARYAM RUSDIN

NIM : C01417066
KELAS : D KEPERAWATAN 2017
TUGAS 1 : MANAJEMEN KEPERAWATAN
OLEH : Ns.SABIRIN B.SYUKUR, M.Kep

1. Cari beberapa gaya kepemimpinan dalam keperawatan


2. Siapa tokoh panutan anda dalam kehidupan sehari-hari
3. Gaya kepemimpinan apa yang cocok diterapkan di pelayanan keperawatan

JAWABAN :

Malahayati (2010) menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan suatu proses


dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencapai
suatu tujuan bersama. Kepemimpinan ini sebagai tindakan-tindakan tertentu yang
dilakukan oleh seorang pemimpin yaitu keterlibatan seorang pemimpin untuk
mengarahkan aktifitas kelompok.

Pengertian Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk
mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan
(S. Suarli dan Yanyan Bahtiar, 2006)

1. Gaya kepemimpinan dalam keperawatan


Sebagai usaha untuk mendorong gairah kerja, kepuasan kerja dan produktivitas
kerja karyawan yang tinggi maka diperlukan model atau gaya kepemimpinan.
Menurut Hasibuan (2002) terdapat empat macam gaya kepemimpinan, yaitu :
a. Kepemimpinan otoriter
Kepemimpinan otoriter adalah jika kekuasaan atau wewenang sebagian besar
mutlak tetap berada pada pimpinan atau kalau pimpinan itu menganut sistem
sentralisasi wewenang. Pengambilan keputusan dan kebijaksanaan hanya
ditetapkan sendiri oleh pemimpin, bawahan tidak diikutsertakan untuk
memberikan saran, ide dan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.
Orientasi kepemimpinannya difokuskan hanya untuk peningkatan produktivitas
kerja karyawan dengan kurang memperhatikan perasaan dan kesejahteraan
bawahan. Pimpinan menganut sistem manajemen tertutup (closed management),
kurang menginformasikan keadaan perusahaan pada bawahannya.
 Kelebihan :
1) Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin,
tak ada bantahan dari bawahan
2) Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila
terjadi kesalahan dari bawahan maka pemimpin tak segan untuk menegur
3) Mudah dilakukan pengawasan
 Kekurangan :
1) Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari
pemimpin
2) Menimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi perpindahan karena
bawahan tidak merasa nyaman
3) Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat,
pemimpin akan menganggapnya sebagai pembangkangan dan kelicikan
4) Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan
kesempatan mengajukan pendapat.
5) Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang
berlebihan
6) Disiplin yang terjadi seakan-akan karena ketakutan dan hukuman bahkan
pemecatan dari atasan
7) Pengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah perintah
yang diberikan sudah dijalankan dengan baik oleh anggotanya

b. Kepemimpinan partisipatif
Kepemimpinan partisipatif adalah apabila dalam kepemimpinannya
dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan kerja sama yang serasi,
menumbuhkan loyalitas dan partisipasi para bawahan. Pemimpin memotivasi
bawahan agar merasa ikut memiliki perusahaan. Pemimpin dengan gaya
partisipatif akan mendorong kemampuan bawahan mengambil keputusan. Dengan
demikian, pimpinan akan selalu membina bawahan untuk menerima tanggung
jawab yang lebih besar.
 Kelebihan :
1) Bawahan turut serta dalam pengambilan kepetusan
2) Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi
3) Pemimpin bersifat terbuka dalam pelaksanaan tugas
4) Suasana harmonis dan nyaman antara pemimpin dengan bawahan
5) Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dalam
pembagian tugas di tentukan sesuai kesepakatan
 Kekurangan :
1) Pengambilan keputusan tidak bisa dilangsungkan dengan cepat
2) Pengambilan keputusan di pengaruhi bawahan
3) Karyawan sulit berkembang
4) Kontrol dalam pemecahan masalah di lakukan secara bergantian sehingga
dapat menimbulkan ketidak cocokan pendapat

c. Kepemimpinan delegatif
Kepemimpinan delegatif apabila seorang pemimpin mendelegasikan
wewenang kepada bawahan dengan agak lengkap. Dengan demikian, bawahan
dapat mengambil keputusan dan kebijaksanaan dengan bebas atau leluasa dalam
melaksanakan pekerjaannya. Pemimpin tidak peduli cara bawahan mengambil
keputusan dan mengerjakan pekerjaannya. Di sini pemimpin menyerahkan
tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan kepada bawahan dalam arti pimpinan
menginginkan agar para bawahan bisa mengendalikan diri mereka sendiri dalam
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Pimpinan tidak akan membuat peraturan
peraturan tentang pelaksanaan pekerjaanitu dan hanya sedikit melakukan kontak
dengan bawahannya. Dalam hal ini, bawahan dituntut memiliki kematangan
dalam pekerjaan dan kematangan psikologis. Kematangan pekerjaan dikaitkan
dengan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang berdasarkan pengetahuan dan
keterampilan. Kematangan psikologis dikaitkan dengan kemauan atau motivasi
untuk melakukan sesuatu yang erat kaitannya dengan rasa yakin dan keterikatan.
 Kelebihan :
1) Cocok memimpin grup atau individu dengan motivasi tinggi
2) Memberikan rasa kepercayaan yang tinggi kepada anggota
3) Membuat rasa nyaman kepada anggota
 Kekurangan :
1) Tidak ada arahan langsung
2) Sulit dipraktekkan bagi mereka yang kurang bertanggung jawab
3) Kurangnya motivasi dan keputusan bagi pihak tertentu

d. Kepemimpinan situasional
Model kepemimpinan situasional dikembangkan oleh Paul Hersey dan
Keneth H. Blanchard di pusat Studi Kepemimpinan pada akhir tahun 1960. Model
kepemimpinan sutuasional ini mengacu pada pendekatan teori situasional yang
menekankan perilaku pemimpin dan merupakan model praktis yang dapat
digunakan manajer, tenaga pemasaran, guru, orang tua untuk membuat keputusan
dari waktu ke waktu secara efektif dalam rangka mempengaruhi orang lain.
Berdasarkan kepemimpinan situasional, tidak ada satupun cara yang terbaik untuk
mempengaruhi orang lain. Gaya kepemimpinan mana yang harus digunakan
terhadap individu atau kelompok tergantung pada tingkat kesiapan orang yang
akan dipengaruhi.

Ada empat tipe kepemimpinan situasional :

a) Perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan rendah dukungan dirujuk


sebagai instruksi karena gaya ini dicirikan dengan komunikasi 1 arah,
pemimpin memberikan batasan peranan pengikutnya dan memberitahu
mereka tentang apa, bagaimana, bilamana, dan dimana melaksankan berbagai
tugas.
 Kelebihan :
1) Pemimpin memiliki sifat yang tegas dan cepat
2) Pemimpin memberikan pengarahan yang jelas untuk melaksanakan tugas
 Kekurangan :
1) Bawahan cenderung bersifat pasif karena keputusan diambil sepenuhnya
oleh pemimpin
2) Bawahan merasa diawasi dengan ketat dalam pelaksanaan tugas sehingga
dapat menimbulkan ketakutan apabila melakukan kesalahan

b) Perilaku pemimpin yang tinggi pengarahan dan tinggi dukungan dirujuk


sebagai konsultasi karena dalam menggunakan gaya ini, pemimpin masih
banyak memberikan pengarahan dan masih membuat hampir sama dengan
keputusan, tetapi hal ini diikuti dengan meningkatkan komunikasi dua arah,
dan perilaku mendukung, dengan berusaha mendengar perasaan pengikut
tentang keputusan yang dibuat, serta ide-ide dan saran-saran mereka.
Meskipun dukungan ditingkatkan, pengendalian atas pengambilan keputusan
tetap pada pemimpin.
 Kelebihan   :
1) Dalam pengambilan keputusan, bawahan masih turut terlibat
2) Suasana harmonis dan nyaman antara pemimpin dengan bawahan
3) Pemimpin memiliki kendali dalam pengawasan tugas sehingga bawahan
tidak bisa seenaknya
 Kekurangan  :
1) Pengambilan keputusan tidak bisa dilangsungkan dengan cepat

c) Perilaku pemimpin yang tinggi dukungan dan rendah pengarahan dirujuk


sebagai partisipasi, karena posisi kontrol atas pemecahan masalah dan
pembuatan keputusan dipegang secara bergantian. Dengan penggunaan gaya
tiga ini, pemimpin dan pengikut saling tukar menukar ide dalam pemecahan
masalah dan pembuatan keputusan. Komunikasi dua arah ditingkatkan, dan
peranan pemimpin adalah secara aktif mendengar.
 Kelebihan :
1) Bawahan turut serta dalam pengambilan keputusan
2) Pemimpin bersifat terbuka dalam pelaksanaan tugas
 Kelemahan  :
1) Kontrol dalam pemecahan masalah dilakukan secara bergantian sehingga
dapat menimbulkan ketidakcocokan pendapat.

d) Perilaku pemimpin yang rendah pengarahan dan rendah dukungan dirujuk


sebagai delegasi, karena pemimpin mendiskusikan masalah bersama-sama
dengan bawahan sehingga tercapai kesepakatan mengenai visi misi masalah
yang kemudian proses pembuatan keputusan didelegasikan secara keseluruhan
kepada bawahan.
 Kelebihan :
1) Bawahan akan memiliki kreatifitas tinggi dalam pengembangan tugas,
karena pemimpin telah memberikan hak penuh dalam pelaksanaanya
2) Bawahan akan memiliki rasa percaya tinggi tinggi karena dipercaya
mengambil keputusan sendiri
3) Bawahan akan memiliki tanggung jawab dalam penyelesaian tugas
 Kelemahan :
1) Bawahan akan merasa terbebani apabila tidak bisa melaksanakan tugas
dengan baik

2. Tokoh panutan utama saya adalah syekh Ali Jaber dikarenakan walaupun sudah
terjadi kasus penusukan terhadap dirinya, beliau tidak ada dendam sedikitpun dan
bahkan memanfkan serta mengikhlaskan kejadian yang telah terjadi saat itu. Bahkan
beliau menegaskan bahwa dia siap mati di Indonesia. Dia akan terus berdakwah di
Indonesia meskipun sudah mengalami kejadian yang tidak mengenakan. sehingga
sifat memafkan serta mengikhlaskan itu yang menjadi panutan saya dalam kehidupan
sehari-hari.

3. Gaya kepemimpinan yang cocok diterapkan di pelayanan keperawatan adalah gaya


kepemimpinan situasional dikarenakan kepemimpinan situasional disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang ada di lapangan pekerjaan, tidak ada satupun cara yang
terbaik untuk mempengaruhi orang lain. Gaya kepemimpinan mana yang harus
digunakan terhadap individu atau kelompok tergantung pada tingkat kesiapan orang
yang akan dipengaruhi.

Anda mungkin juga menyukai