Anda di halaman 1dari 3

Kepemimpinan Dalam Kelompok

Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk
bergerak ke arah tujuan kelompok. Kepemimpinan adalah faktor yang paling menentukan
keefektifan komunikasi kelompok.
Menurut Stoner (1996), kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan
dan pemberian pengaruh pada kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan
tugasnya. Terdapat tiga implikasi penting dari definisi tersebut

l . Kepemimpinan menyangkut orang lain bawahan atau pengikut. Kesediaan mereka menerima
pengarahan dari pemimpin, para anggota kelompok membantu menentukan
status/kedudukan pemimpin danmembuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa
bawahan semua kualitas kepemimpinan akan menjadi tidak relevan.
1. Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para
pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin memiliki wewenang untuk mengarahkan
berbagai kegiatan dari anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat
mengarahkan kegiatan pemimpin secara langsung meskipun dapat juga melalui sejumlah
cara tidak langsung.
2. Selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut, pemimpin dapat
juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para pemimpin tidak hanya dapat
memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bawahan
melaksanakan perintahnya. Sebagai contoh seorang pemimpin dapat mengarahkan seorang
bawahan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu, tetapi dia dapat juga mempengaruhi
bawahan dalam menentukan cara bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat.

Sifat-Sifat yang Dimiliki Seorang Pemimpin


Seorang pemimpin mempunyai status lebih tinggi dari padda anggotanya. Karena itu
peranan yang dilakukan pada umumnya berbeda dari peranan seorang anggota kelompok.
Karena itu seorang pemimpin diharapkan memainkan peranan tertentu (prescribed roles).
Makin tinggi status seseorang maka makin besar pulaharapan orang lain yang ditujukan
padanya agar dapat lebih baik menunjukan peranan.
Apakah yang menjadi ciri seorang pemimpin itu?, memang sukar untuk menentukan
ciri pemimpin yang berlaku umum (master traits) untuk segala situasi. Yang jelas adalah
bahwa seseorang dipilih oleh kelompoknya karena dianggap memiliki ciri-ciri yang dianggap
baik. Dalam hubungan ini kaum Dinamika Kelompok mengemukakan ciri-ciri pemimpin atas
dasar kelangsungan interaksi. Menurut kaum dinamika kelompok, agar interaksi dapat
berlangsung maka seorang pemimpin itu hendaknya memiliki ciri sebagai berikut :
1. Memiliki persepsi sosial (social perception) yang luas.
2. Memiliki kemampuan berfikir abstrak (ability in abstract thinking) 3. Memiliki
kestabilan perasaan (emotional stability)

Gaya Kepemimpinan
Ada tiga gaya kepemimpinan yaitu :
a. Gaya Kepemimpinan Otokratis
Dalam Gaya Kepemimpinan Otokratis, seorang Pemimpin atau Manajer Otokratis tidak
memberikan wewenang pengambilan keputusan kepada bawahan. Pengambilan Keputusan
dengan gaya kepemimpinan Otokratis ini biasanya tidak melakukan konsultasi atau
mendengarkan gagasan dari bawahan terlebih dahulu. Gaya kepemimpinan ini sangat berguna
pada saat keputusan harus diambil secepatnya atau ketika keputusan tersebut tidak memerlukan
masukan maupun kesepakatan dengan tim atau bawahannya. Manajer atau Pemimpin yang
menggunakan gaya otokratis ini harus memiliki keahlian pada bidang dimana dia harus
mengambil keputusan dan kemampuan dalam mempengaruhi anggota Tim ataupun bawahannya
untuk bekerja sama agar tercapainya tujuan yang dikehendakinya.
Namun di sisi negatifnya, anggota Tim atau bawahannya akan merasa tidak dihargai
sehingga berkurangnya motivasi kerja dan mengakibatkan tingginya tingkat absensi dan
pertukaran karyawan.
a. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Dalam Gaya Kepemimpinan Demokratis, Seorang Pemimpin atau Manajer biasanya
meminta pendapat atau nasehat dari anggota Tim atau bawahannya sebelum mengambil
keputusan. Anggota Tim ataupun bawahannya didorong untuk lebih kreatif dan diberi
kesempatan untuk menyampaikan saran atau gagasan mereka meskipun keputusan terakhir
masih berada di tangan Manajernya. Keputusan terakhir yang diambil pada dasarnya merupakan
kesepakatan dari anggota tim dengan pemimpinnya atau bawahan dengan manajernya.
Karyawan atau anggota Tim yang bekerja di bawah gaya kepemimpinan manajemen
Demokratis ini cenderung lebih bersemangat dan memiliki kepuasan kerja dan produktivitas
yang tinggi. Namun di sisi negatifnya, gaya kepemimpinan Demokratis ini akan kurang efektif
jika dihadapi dengan permasalahan atau situasi yang mengharuskan pemimpin atau manajernya
mengambil keputusan yang cepat.
b. Gaya Kepemimpinan Laissez-faire
Dalam Manajemen yang mengadopsi Gaya Kepemimpinan Laissez-faire, Manajer atau
Pemimpin akan memberikan bawahan kebebasan penuh dalam mengambil keputusan yang
berkaitan dengan tugas yang dikerjakannya dan tentunya dengan batas waktu yang telah
ditentukan oleh Manajer mereka. Para Manajer akan memberikan pendapat dan bimbingan
ataupun sumber daya lainnya jika diperlukan.
Gaya Kepemimpinan Laissez-faire ini menghasilkan motivasi dan kepuasan kerja
karyawan yang tinggi. Namun akan berdampak negatif bagi bawahan yang tidak dapat mengatur
waktunya dengan baik dan bagi mereka yang tidak memiliki keahlian serta pengetahuan yang
cukup dalam mengerjakan tugasnya.
Daftar Pustaka :
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/240402/
https://media.neliti.com/media/publications/134049-ID-model-kepemimpinan-dalam-
organisasi.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194505031971091-
MUHAMMAD_KOSIM_SIRODJUDIN/KEPEMIMPINAN_KELOMPOKx.pdf

Anda mungkin juga menyukai