Menurut Sutrisno (2014 : 213) “Kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang
untuk menggerakkan orang lain dengan memimpin, membimbing, memengaruhi
orang lain, untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang diharapkan
Menurut George R.Terry kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang
agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok
2. Peran kepemimpinan dalam perubahan organisasi dapat dilihat dari fungsi-fungsi
manajemen yang dilaksanakan oleh pemimpin, yaitu: 1) Merencanakan suatu perubahan
2)Mengorganisasikan perubahan organisasi ke dalam pelaksanaannya; 3) Menggerakkan
dan mengarahkan sumber daya organisasi untuk berubah dan melakukan perubahan.
Apabila dikaitkan dengan peran, tugas dan tanggung jawab pemimpin, maka
kepemimpinan (seorang pemimpin) dalam suatu perubahan harus: 1) Menetapkan tujuan
adanya perubahan; 2) Memutuskan mengenai perubahan apa yang akan dan harus
dilakaukan; 3) Menetapakan jangka waktu pelaksanaan dan terjadinya perubahan
organisasi; 4) bertanggungjawab atas kemungkinan timbulnya risiko akibat keputusan
perusabahan tersebut.
3. Kepemimpinan partisipatif adalah gaya kepemimpinan di mana semua individu
memiliki kekuasaan setara dalam proses pengambilan keputusan bersama, terlepas dari
jabatan dan pangkatnya.
A. Konsensus kepemimpinan partisipatif
kepemimpinan partisipatif konsensus, pemimpin tidak memiliki kekuatan tambahan
atas anggota lain dan bekerja secara eksklusif sebagai fasilitator. Untuk mencapai
keputusan, semua anggota organisasi harus setuju. Ini berarti bahwa tujuan atau
keputusan dapat diubah sampai semua pihak setuju.
B. Kepemimpinan partisipatif kolektif
Dalam kepemimpinan partisipatif kolektif, semua tanggung jawab jatuh sama rata
pada kelompok. Pemimpin akan membantu memfasilitasi, tetapi semua anggota
kelompok bertanggung jawab atas proses dan hasil. Mayoritas kelompok harus setuju
untuk melanjutkan keputusan
C. Kepemimpinan partisipatif demokratis
Dalam kepemimpinan partisipatif demokratis, pemimpin memiliki kekuatan lebih dari
kelompok secara keseluruhan. Ide dan saran diberikan oleh kelompok, dan
pemungutan suara dapat terjadi pada hasilnya, tetapi pemimpin memiliki keputusan
akhir tentang tindakan apa yang harus diambil.Kepemimpinan
D. partisipatif otokratis
Kepemimpinan partisipatif otokratis mirip dengan kepemimpinan partisipatif
demokratis, tetapi pemimpin memegang kekuasaan yang lebih besar. Ide kelompok
kurang diutamakan dan lebih diutamakan pada pemimpin.
4. Kepemimpinan transaksional adalah gaya manajerial yang mempromosikan kepatuhan
dan pencapaian tujuan melalui pengawasan, organisasi dan sistem penghargaan dan
hukuman.
Ada imbalan bagi orang-orang yang termotivasi oleh kepentingan diri sendiri untuk
mengikuti instruksi.
Memberikan struktur yang jelas untuk organisasi besar.
Memberikan alur kerja yang jelas untuk sistem yang membutuhkan tugas berulang dan
dapat diulang tanpa batas.
Mencapai tujuan jangka pendek dengan cepat.
Insentif dan penalti didefinisikan dengan jelas.
Mudah dipelajari dan tidak memerlukan pelatihan ekstensif.
Soekarno adalah contoh seorang pemimpin karismatik. Dia menggunakan kemampuan orasi dan
pidato yang kuat, kepribadian yang menarik, dan komitmen yang tak tergoyahkan. Dia
menggerakkan masyarakat untuk perubahan positif, yakni kemerdekaan Indonesia.
6. pemimpin dapat mendesain kembali Birokrasi dan reorganisasi, strategi ini mengandalkan
otoritas dan kepatuhan pada peraturan-peraturan organisasi yang berlaku, personal control
(pengendalian diri) akan diganti dengan hukum birokratik, ada restruktur atau struktur organisasi
harus dirancang kembali untuk mengurangi permasalahan yang terjadi di organisasi agar
terciptanya kepatuhan
7. pemimpin yang menampilkan satu gaya kepemimpinan saja akan kurang efektif
Seorang pemimpin diharapkan dapat menampilkan gaya kepemimpinan segala situasi
tergantung kondisi dan situasi serta kepada bawahan mana yang dipimpinnya.
8.terdapat lima cara untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan
produktifitas:
Salag satu kekhawatiran pemimpin dalam mengelola organisasi, adalah ketakutan bahwa
karyawan akan membuat pimpinan terlihat buruk. Karena ketakutan itulah tujuan yang
ditetapkan untuk staf tidak didasarkan pada potensi individu mereka, tetapi lebih tepatnya apa
yang pimpinan inginkan dari mereka. Dapat dimengerti, mereka tidak benar-benar termotivasi.
Kuncinya, adalah untuk melibatkan karyawan dengan proses penetapan tujuan sehingga mereka
dapat melihat tujuan dalam pekerjaan mereka.
Duduk dan berbincang dengan karyawan tentang tujuan organisasi. Alih-alih memberi tahu
pekerjaan yang dapat menekankan karyawan, tanyakan bagaimana mereka dapat membantu
berkontribusi pada gambaran yang lebih besar. Itu akan memberi tim lebih banyak kemandirian
dan kepemilikan atas nilai prestasi mereka.
Salah satu masalah terbesar dalam sebuah organisasi adalah manajemen yang sepihak. Semuanya
harus dilakukan dengan cara manajer. Hal itu membuat karyawan pasif, tidak kreatif, inovatif.
Karyawan juga tidak bisa bebas mengeluarkan suara dan aspirasinya. Harus adanyakomunikasi
antara bawahan dan atasan agar ada solusi penangan untuk suatu masalah yg tiba tiba terjadi.
Opsi kerja yang fleksibel dan jarak jauh terkadang menjadi ketakutan bagi pemimpin. Hal ini
membuat karyawan keluar dari pandangan dan jauh dari kendali mereka. Tetapi kenyataannya
adalah sebagian besar karyawan lebih produktif ketika mereka diberi kebebasan untuk bekerja di
tempat yang mereka sukai.
Dalam survei Flexjobs pada bulaan Agustus terhadap lebih dari 3.100 profesional, 65 persen
mengatakan mereka bekerja lebih baik di lokasi di luar kantor. Entah itu karena karyawan ingin
keluar dari gangguan kantor atau merasa lebih terinspirasi bekerja di sebuah kedai kopi. Untuk
itu para pemimpin perlu melepaskan karyawan dari meja mereka. Membiarkan karyawan bekerja
dnegan bebas dimanapun ia kehendakinya, selama proyek atau tugas yang diberikan dapat
diselesaikan dengan baik dan maksimal. Hal ini juga akan memberi mereka lebih banyak
kemandirian profesional dan mengurangi sifat mikromanajer dalam diri kita.
Ketika karyawan dapat memilih penghargaan mereka sendiri, itu lebih efektif. Itulah yang
membuat platform pengakuan seperti Blueboard menonjol.
Alih-alih mengakui karyawan dengan cara yang menurut manajemen harus membuat mereka
merasa baik, mereka dapat memilih kepuasan mereka sendiri. Itu membuat penghargaan lebih
pribadi dan lebih memotivasi.
E.Selalu Berorientasi Pada Feedback
Feedback ataupun umpan balik yang hebat memungkinkan karyawan untuk belajar dan tumbuh.
Ketika pemimpin mampu menginspirasi, memiliki solusi yang kreatif, dan mampu
memenuhi kebutuhan organisasi serta pemimpin yang mampu melahirkan pemimpin baru
dalam organisasinya.
10. berikan quote atau kata kata bijaksana tentang seorang pemimpin kepada
bawahannya?
b. Kepemimpinan adalah sesuatu yang kamu peroleh, sesuatu yang kamu pilih. Kamu tidak bisa
berteriak dan bilang, “Aku pemimpinmu!” Menjadi pemimpin adalah karena orang lain
menghormatimu
c. Kepemimpinan terdiri dari tidak lain kecuali mengambil tanggung jawab untuk segala sesuatu
yang tidak berjalan baik dan memberikan pujian kepada bawahanmu untuk segala sesuatu yang
berjalan dengan baik\
d. Jika tindakanmu menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih banyak, belajar lebih banyak,
berbuat lebih banyak, dan menjadi lebih banyak, kamu adalah seorang pemimpin