Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 8

- Feronika Scartaji (185210197) Pagi Sore


- Ihsanudin kamil (185210097) Pagi Sore
- Lidya Febrianti (185210142) Pagi Sore
- Neng sukoh Marwiyah (185210145)
- Restikawati (185210176)
- Sucia Amaliatus Solehah (185210083) Pagi Sore

STUDI KASUS (Kepemimpinan dan Kekuasaan)

Mata kuliah : Perilaku Organisasi

Kasus pertama I:

Faesha bekerja sebagai seorang manajer disuatu perusahan XX dengan membawahi 600 karyawan,
Kepemimpinan Faesha yang ia jalankan menunjukan sikap yang dilakukan sendiri dan sering
membuat keputusan yang dibuat nya sendiri. Atas keputusannya tersebut karyawan menunjukan
sikap yang tidak puas, agresif dan dilakukan sepihak dan selalu tidak mengikutsertakan bawahan
dalam berpartisipasi untuk pengambilan keputusan, akan tetapi semua keputusan yang dibuat Faesha
itu dilakukan yang terbaik agar semua bagian dan semua bawahan mengikuti perintahnya untuk
kepentingan keberhasilan perusahaan karena yang Faesha analisis selama dalam kepemimpinannya,
sikap bawahan yang beragam dan susah diatur yang mengakibatkan pengambilan keputusan yang ia
lakukan sendiri.

Pertanyaan kasus :
1. Gaya kepemimpinan apa yang digunakan oleh Faesha? Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh
Faesha adalah gaya kepemimpinan otokratis, karena dalam menjalankan tugas sebagai seorang
manajer Faesha melakukan semuanya dengan sendiri, mengambil keputusan atas pertimbangan
diri sendiri tidak melibatkan para karyawannya.

2. Bagaimana Keuntungan dan Kelemahannya dalam menjalankan kepemimpinan tersebut?


- Keuntungannya adalah keputusan dapat diambil dengan cepat, adanya perintah yang jelas dan
konsisten serta dapat memastikan semua kegiatan operasional perusahaan berjalan sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh pemimpin terutama terjadi peningkatan produtivitas.
- Kekurangannya adalah para bawahan akan merasa lebih kaku dan menimbulkan keterpaksaan
dalam mengerjakan sebuah tugas, kreavitas atau ide karyawan akan sulit untuk dimunculkan
sehingga menghambat perkembangan kemampuan para bawahan, suasana diperusahaan tidak
terasa nyaman.

3. Menurut kelompok kalian tipe kepemimpinan seperti apa yang seharusnya dimiliki oleh
pemimpin?
Menurut kami semua gaya kepemimpinan itu ada plus dan juga minusnya, dan ini berarti bahwa
gaya kepemimpinan itu tepat jika digunakan pada tempat dan juga waktu yang tepat. Tapi jika
dimintai untuk memilih salah satunya, menurut ksami gaya Kepemimpinan Demokratislah yang
akan kami pilih.

Semangat Kalian Pasti Bisa


Alasannya adalah karena dalam gaya kepemimpinan demokratis ini melibatkan para anggota
organisasi dalam pengambilan sebuah keputusan, seperti mendengarkan apa yang menjadi ide
atau strategi untuk sebuah organisasi sehingga membantu pemimpin dalam proses pengambilan
keputusan yang tepat.

4. Perlukan pemimpin memotivasi bawahan, jelaskan


Jelas perlu, karena dengan adanya motivasi dari pemimpin maka para bawahannya akan merasa
jauh lebih bersemangat dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja para
bawahan, menciptakan suasana kerja yang nyaman dan tidak kaku, bawahan juga akan merasa
dihargai keberadaanya oleh pemimpin sehingga dapat mengembangkan pola pikir bawahan.
Dengan kata lain motivasi ini berpengaruh pada kinerja dan produktivitas karyawan atau
bawahan.

5. Perlukah komunikasi didalam organisasi, bentuknya seperti apa dan jelaskan!


Sangat Perlu, karena kunci kesuksesan sebuah organisasi adalah organisasi terbuka yang
mengedepankan komunikasi sehingga mampu mencegah kesalahpahaman akibat adanya miss
communication. Adapun bentuk komunikasinya dapat berupa lisan atau tulisan, contoh
komunikasi lisan seperti memberikan motivasi kepada karyawan secara langsung, sedangkan
contoh komunikasi tulisan adalah ketika pemimpin memberikan memo kepada karyawannya
menggenai agenda harian perusahaan.

Kasus Kedua II:

PT GGH memiliki salah satu seorang manajer yang bernama Radithya, dalam kepemimpinannya
bawahan diikut sertakan dalam pengambilan keputusan secara keseluruhan, Radithya menggunakan
cara pendekatan yang integralistik kepada bawahannya melalui suatu kesatuan keseluruhan dalam
mengambil tindakan , dalam kepemimpinannya ia juga selalu menjaga kondisi kerja yang kondusif,
inovatif dan kreatif melalui terbukanya ide pandangan serta saran bawahannya.

Pertanyaan kasus :
1. Gaya kepemimpinan apa yang digunakan oleh Radithya? Gaya Kepemimpinan yang digunakan
oleh Radhitya adalah gaya kepemimpinan Demokratis. Karena dalam menjalankan tugasnya
sebagai seorang pemimpin Radhitya selalu mengikutsertakan para bawahannya untuk dapat
berkontribusi memberikan ide dan pendapat dalam proses pengambilan keputusan secara
keseluruhan.

2. Bagaimana Keuntungan dan Kelemahan menggunakan gaya kepemimpinan tersebut?


- Keuntungan: terciptanya hubungan yang harmonis dan tidak kaku antara pemimpin dengan
bawahan, dapat mengembangkan daya kreatif para bawahan karena adanya pertukaran pendapat
dan saran dalam pengambilan keputusan, serta keputusan dan kebijakan yang diambil merupakan
hasil diskusi sehingga bawahan merasa dihargai dan dibutuhkan keberadaaanya oleh pemimpin.
- Kekurangan: proses pengambilan keputusan memakan waktu yang cukup lama karena keputusan
diambil secara musyawarah, dan juga dapat memicu timbulnya pro dan kontra dalam organisasi
sehingga dapat menyebabkan adanya konflik.

Semangat Kalian Pasti Bisa


3. Menurut kelompok kalian tipe kepemimpinan seperti apa yang seharusnya dimiliki oleh
pemimpin?
Menurut kami semua gaya kepemimpinan itu ada plus dan juga minusnya, dan ini berarti bahwa
gaya kepemimpinan itu tepat jika digunakan pada tempat dan juga waktu yang tepat. Tapi jika
dimintai untuk memilih salah satunya, menurut ksami gaya Kepemimpinan Demokratislah yang
akan kami pilih.
Alasannya adalah karena dalam gaya kepemimpinan demokratis ini melibatkan para anggota
organisasi dalam pengambilan sebuah keputusan, seperti mendengarkan apa yang menjadi ide
atau strategi untuk sebuah organisasi sehingga membantu pemimpin dalam proses pengambilan
keputusan yang tepat.

4. Perlukah gaya kepemimpinan tersebut?


Jelas sangat perlu, karena dengan gaya kepimpinan antara bawahan dengan pimpinan dapat
memahami satu dengan yang lain, kemudian dapat juga menentukan arah atau motif suatu
organisasi melalui keputusan-keputusan yang diambil oleh pemimpin.

Pertanyaan mohon diskusikan:

1. Sebutkan macam-macam Gaya kepemimpinan


2. Menurut kalian Manakah Gaya kepemimpinan yang terbaik yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin
3. Jelaskan teori kepimpinan yang kalian ketahui
4. Jelaskan Pengertian Kekuasaan dan Sumber kekuasaan dalam organisasi

JAWABAN PERTANYAAN DISKUSI

1. Sebutkan macam-macam gaya kepemimpinan


a. Gaya Kepemimpinan Transformasional
Menurut Robbins dan Judge (2008;90), pemimpin transformasional adalah pemimpin yang
menginspirasi para pengikutnya untuk menyampingkan kepentingan pribadi mereka demi kebaikan
organisasi dan mampu memiliki pengaruh yang luar biasa pada diri para pengikutnya.
Seseorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri-ciri:
 Mampu menjelaskan tujuan kepada anggota.
 Memimpin tanpa harus berada di tempat.
 Mendelegasikan tugas kepada anggota yang dianggap potensial.
 Memiliki ekspektasi/harapan tinggi terhadap anggota.

b. Gaya Kepemimpinan Demokratis


Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas
kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang
Semangat Kalian Pasti Bisa
utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas
serta tanggung jawab para bawahannya.
Seseorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri-ciri:
 Mengajak anggota untuk mengambil keputusan.
 Mengutamakan diskusi dalam memunculkan ide.
 Menganggap setara para anggota.
 Tertarik pada gagasan orisinil anggota.

c. Gaya Kepemimpinan Suportif


Gaya Kepemimpinan Suportif adalah pemimpin yang menciptakan suatu lingkungan kerja yang
membantu mempertebal keinginan pada setiap pengikut untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin,
bekerjasama dengan pihak lain, serta mengembangkan skillnya dan keinginannya sendiri.
Seseorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri-ciri:
 Menyediakan kebutuhan anggota.
 Terlibat bersama anggota untuk memecahkan masalah.
 Menggunakan pendekatan personal dalam interaksi bersama anggota.
 Mengutamakan hubungan dengan anggota dibandingkan pencapaian target.

d. Gaya Kepemimpinan Transaksional


Gaya Kepemimpinan Transaksional adalah kepemimpinan yang membantu organisasi mencapai
sasaran sekarang dengan lebih efesien, seperti dengan menghubungkan kepuasan kerja pada penilaian
reward dan memastikan bahwa pekerja mempunyai sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan. Kepemimpinan transaksional lebih mengarah kepada pemimpin yang menekankan pemberian
penghargaan kepada bawahan dan pengontrolan pekerjaan bawahnnya dan mengarahkan mereka pada
tujuan yang telah ditetapkan demi memperjelas peran serta tuntutan tugas.
Seseorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri-ciri:
 Menekankan pada aturan/kontrak kerja.
 Memberikan hadiah atau sanksi pada kinerja anggota.
 Tidak terlalu terbuka pada inovasi atau kreativitas dari anggota.
 Sangat berorientasi pada pencapaian target.

e. Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire


Laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang berarti “izin bertindak”. Laissez-faire adalah tipe gaya
kepemimpinan yang cenderung pasif. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini akan membiarkan orang
lain untuk mengambil keputusan.
Seseorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri-ciri:
 Memberikan kebebasan pada anggota.
 Menyerahkan keputusan kepada anggota.
 Membutuhkan anggota yang terampil dan aktif.
 Lebih banyak mengambil peran untuk mengawasi kinerja anggota dari pada terlibat langsung.

Semangat Kalian Pasti Bisa


f. Gaya Kepemimpinan Karismatik
Gaya Kepemimpinan Karismatik adalah gaya kepemimpinan dengan menonjolkan karisma untuk
menarik dan menginspirasi pengabdian oleh orang lain. Itu adalah salah satu contoh gaya yang berpusat pada
pemimpin, selain kepemimpinan otoritatif dan transaksional. Pemimpin lebih percaya pada visi dan
kemampuannya sendiri dari pada kepada para pengikut. Tapi, dibandingkan dua gaya kepemimpinan lainnya
tersebut, pemimpin karismatik lebih banyak berkomunikasi dengan para pengikut. Pemimpin karismatik
menginspirasi dan memotivasi pengikut untuk berkomitmen terhadap tujuan.
Seseorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri-ciri:
 Mampu memberikan pengaruh melalui inspirasi.
 Memiliki visi yang kuat dan mampu mengajak anggota untuk mencapainya.
 Menjadi figur penting, yang ketiadaannya berpengaruh negatif bagi organisasi.
 Tidak banyak mengambil gagasan dari anggota.

g. Gaya Kepemimpinan Otokratis


Kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin memiliki kendali
penuh untuk menentukan kebijakan dan prosedur, memutuskan tujuan apa yang ingin dicapai, dan
mengarahkan serta mengawasi semua kegiatan organisasi, tanpa partisipasi dari bawahan. Pemimpin
otokratis tidak terlibat dengan penetapan tujuan jangka panjang atau perkembangan karier seperti jenis
pemimpin lainnya. Mereka cenderung lebih berfokus untuk memastikan anggota tim menyelesaikan
tugas-tugas penting sesuai jadwal.
Seseorang dengan gaya kepemimpinan seperti ini memiliki ciri-ciri:
 Menghendaki kekuasaan penuh dalam memimpin.
 Mengambil keputusan secara mutlak.
 Anggota sebagai pelaksana perintah.
 Jarang membuka komunikasi kepada anggota.

2. Menurut kalian Manakah Gaya kepemimpinan yang terbaik yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin?
Menurut kami semua gaya kepemimpinan itu ada plus dan juga minusnya, dan ini berarti bahwa gaya
kepemimpinan itu tepat jika digunakan pada tempat dan juga waktu yang tepat. Tapi jika dimintai untuk
memilih salah satunya, menurut kami gaya kepemimpinan demokratis merupakan gaya kepemimpinan
yang terbaik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Alasannya adalah karena dalam gaya
kepemimpinan demokratis ini melibatkan para anggota organisasi dalam pengambilan sebuah keputusan,
seperti mendengarkan apa yang menjadi ide atau strategi untuk sebuah organisasi sehingga membantu
pemimpin dalam proses pengambilan keputusan yang tepat.

3. Jelaskan teori kepimpinan yang kalian ketahui


a) The "Great Man" theory (Teori orang hebat)
Great Man Theory atau teori orang hebat ini berasumsi bahwa sifat kepemimpinan dan bakat-bakat
kepemimpinan ini dibawa dari sejak orang tersebut dilahirkan. Great Man Theory ini berkembang
sejak abad ke-19. Meskipun tidak dapat diidentifikasikan dengan kepastian ilmiah tentang
karakteristik dan kombinasi manusia seperti apa yang dapat dikatakan sebagai pemimpin hebat,

Semangat Kalian Pasti Bisa


namun semua orang mengakui bahwa hanya satu orang diantara mereka yang memiliki ciri khas
sebagai pemimpin hebat.
b) Trait Theory (Teori Sifat Kepribadian)
Teori sifat kepribadian atau Trait Theory ini mempercayai bahwa orang yang dilahirkan atau dilatih
dengan kepribadian tertentu akan menjadikan mereka unggul dalam peran kepemimpinan. Artinya,
kualitas kepribadian tertentu seperti keberanian, kecerdasan, pengetahuan, kecakapan, daya tanggap,
imajinasi, fisik, kreativitas, rasa tanggung jawab, disiplin dan nila-nilainya lainnya dapat membuat
seseorang menjadi pemimpin yang baik. Teori kepemimpinan ini berfokus pada analisis karakteristik
mental, fisik dan sosial untuk mendapatkan lebih banyak pemahaman tentang karakteristik dan
kombinasi karakteristik yang umum diantara para pemimpin.
c) Teori Kelompok
Teori kelompok ini beranggapan agar kelompok dapat mencapai tujuan-tujuannya, maka terdapat
suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan pengikut-pengikutnya, dimana para bawahan
dapat mempengaruhi pemimpin dengan perilakunya, sebanyak pemimpin beserta perlakunya
memepengaruhi bawahannya.
d) Teori Kontigensi
Teori kontingensi atau Contingency Theory beranggapan bahwa tidak ada cara yang paling baik
untuk memimpin dan menyatakan bahwa setiap gaya kepemimpinan harus didasarkan pada situasi
dan kondisi tertentu. Berdasarkan Teori kontingensi ini, seseorang mungkin berhasil tampil dan
memimpin sangat efektif di kondisi, situasi dan tempat tertentu, namun kinerja kepemimpinannya
akan menurun apabila dipindahkan ke situasi dan kondisi lain atau ketika faktor di sekitarnya telah
berubah. Teori kontingensi atau Contingency Theory ini juga sering disebut dengan Teori
kepemimpinan situasional.
e) Teori Jalan Kecil-Tujuan (Path-Goal Theory)
Pengembangan teori path-goal ini sebenarnya telah dimulai oleh Georgepoulos dan kawan-kawannya
di institute penelitian social universitas Michigan. Dalam pengembangannya yang modern Martin
Evans dan Robert House secara terpisah telah menulis karangan dengan bentuk yang sama. Secara
pokok teori path-goal berusaha untuk menjelaskan pengaruh perilaku pemimpin terhadap motivasi
kepuasan, dan pelaksanaan pekerjaan bawahannya.
f) Style and Behavior Theory (Teori gaya dan perilaku)
Teori berdasar perilaku mengatakan, pemimpin hebat dibuat, bukan dilahirkan. Teori kepemimpinan
ini berfokus pada tindakan seorang pemimpin. Bukan pada kualitas mental atau sifat atau karakter
bawaan dari orang tersebut. Menurut teori ini, seseorang dapat belajar dan berlatih untuk menjadi
pemimpin melalui ajaran, pengalaman, dan pengamatan yang baik. Teori ini menunjukkan bahwa
kepemimpinan yang efektif adalah hasil dari tiga keterampilan utama yaitu keterampilan teknis,
manusiawi, dan konseptual. Dengan kata lain, keberhasilan kepemimpinan tergantung pada sikap dan
perilaku pemimpin dalam memenuhi fungsi-fungsi kepemimpinannya.
g) Teori Servant
Teori kepemimpinan servant pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an. Teori ini percaya
bahwa seorang pemimpin yang baik bertugas untuk melayani, menjaga, dan memelihara
kesejahteraan fisik serta mental pengikutnya. Pemimpin cenderung fokus untuk memenuhi kebutuhan
pengikut dan membantu mereka menjadi lebih mandiri dan berwawasan lebih luas. Pada teori ini,
pemimpin yang baik juga diharuskan bisa bersimpati dan meredakan kecemasan berlebih dari para
pengikutnya. Maka itu, kepemimpinan diberikan pada seseorang yang pada dasarnya memiliki jiwa
Semangat Kalian Pasti Bisa
melayani. Teori ini menunjukkan bahwa pekerjaan seorang pemimpin adalah untuk berkontribusi
pada kesejahteraan orang lain sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
h) Teori Transformasional
Teori kepemimpinan transformasional mencakup dua elemen yang sangat penting. Kedua elemen
yang dimaksud adalah relasional dan hal-hal yang berurusan dengan perubahan riil. Teori
kepemimpinan ini terjadi ketika satu orang atau sekelompok orang berhubungan dengan orang banyak
dengan upaya untuk mengangkat posisi atau pencapaian para pemimpin dan pengikut (anggota tim).
Dengan kata lain, antara pemimpin dan pengikut saling mengangkat pencapaian mereka sampai
kepada tingkat motivasi dan moralitas (semangat) yang lebih tinggi.

4. Jelaskan Pengertian Kekuasaan dan Sumber kekuasaan dalam organisasi


 Pengertian Kekuasaan
Seorang Pemimpin ataupun Manajer sering memerintahkan anggota tim atau bawahannya untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dengan pemberian perintah dan dituruti oleh bawahannya,
berarti Pemimpin ataupun Manajer tersebut telah menggunakan kekuasaannya dalam organisasi. Jadi
pada dasarnya, yang dimaksud dengan Kekuasaan (Power) adalah kemampuan memengaruhi orang lain
untuk bersedia untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya. Kemampuan untuk memengaruhi orang
lain merupakan inti penting dari Kepemimpinan. Pada dasarnya, Kekuasaan seseorang dalam suatu
perusahaan berasal dari posisi yang ditempatinya atau otoritas yang dimilikinya dalam organisasi.
Penggunaan Kekuasaan oleh seorang pemimpin dalam menimbulkan dua dampak yaitu dampak Positif
dan dampak Negatif. Penggunaan Kekuasaan yang efektif akan meningkatkan motivasi bawahannya
sehingga dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Sebaliknya, penggunaan kekuasaan yang tidak
efektif oleh seorang pemimpin akan mengakibatkan dampak negatif sehingga pekerjaan ataupun tugas
yang diberikan kepada bawahannya tidak dalam dilaksanakan dengan baik.

 Sumber Kekuasaan
Sumber kekuatan bisa dalam bentuk posisi, kekayaan, atau kepercayaan. Misalnya, seorang komandan
dengan anak buahnya atau majikan dengan karyawannya. Dalam hal ini, bawahan dapat dituntut jika
mereka melanggar disiplin kerja atau melakukan korupsi.
• Sumber kekuasaan juga bisa menjadi sumber kekayaan. Sebagai contoh, seorang pengusaha kaya
memiliki kekuasaan atas politisi dengan bawahan yang memiliki hutang yang belum dilunasi.
• Kekuasaan juga bisa berasal dari kepercayaan atau agama. Di banyak tempat, Alim Ulama memiliki
kekuasaan atas rakyatnya, sehingga mereka dianggap sebagai pemimpin informal yang harus
dipertimbangkan ketika membuat keputusan di sana.

Semangat Kalian Pasti Bisa

Anda mungkin juga menyukai