Anda di halaman 1dari 5

PAPER KEWIRAUSAHAAN

PERILAKU WIRAUSAHA SUKSES “CHAIRUL TANJUNG”

Dosen Pengampu:
Patriot Nusa, SE., MBA.

Untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah kewirausahaan

Disusun oleh:
Restikawati
185210176/ Pagi A

MANAJEMEN BISNIS
STIEB PERDANA MANDIRI PURWAKARTA
2020/2021
Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang dua hal
yaitu, nilai kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup, seperti peluang & kesempatan serta resiko.Sehingga dapat diartikan bahwa
kewirausahaan merupakan usaha melakukan sesuatu kegiatan untuk mencapai
suatu tujuan, biasanya tujuan tersebut adalah menciptakan sesuatu yang baru,
yang belum pernah ada, agar mendapatkan keuntungan. Sedangkan wirausaha
merupakan orang yang memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya
dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya.
Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses tidak dapat diraih dengan
mudah, seseorang harus melewati bebrapa rintangan baik kesempatan dan risiko.
Wirausaha yang sukses dapat dilihat dari sikap dan kepribadiannya. Ciri sikap dan
watak wirausaha ada 6 diataranya;
1. Percaya diri; mempunyai keyakinan penuh
2. Orientasi tugas & hasil
3. Pengambil resiko
4. kepemimpinan
5. keorisinilan
6. orientasi masa depan.
Selain 6 hal tersebut, hal yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah
kemampuan inovatif dan kreatifas yang tinggi.
Indonesia memiliki beberapa wirausaha yang sukses, bahkan wirausaha
indonesia sampai masuk dalam majalah Forbes bersandingan dengan wirausaha
sukses dunia yang sukses lainnya. Salah satu wirausaha sukses Indonesia adalah
Chairul Tanjung. Chairul Tanjung dikenal sebagai anak singkong ksrena buku
biografinya yang berjudul “Chairul Tanjung si Anak Singkong”. Chairul Tanjung
selain dikenal sebagai wirausaha tersukses di Indonesia, Beliau juga dikenal
dikalangan internasional.

Latar Belakang Chairul Tanjung


Chairul Tanjung lahir di Jakarta 16 Juni 1962 di dalam keluarga
berkecukupan. Beliau bersekolah di SD Van Lith Jakarta dan lulus pada tahun
1975, kemudian melanjutkan ke SMP Van Lith Jakarta yang satu atap dengan SD
nya terdahulu dan akhirnya lulus pada tahun 1978. Beliau melanjutkan ke SMA
Negeri 1 Budi Utomo yang berada di Jakarta dan akhirnya Lulus pada tahun 1981.
Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul
masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Chairul Tanjung ialah
anak dari seorang wartawan waktu masa orde lama yang menerbitkan lima surat
kabar, tetapi akibat perubahan menjadi orde baru yang berseberangan secara
politik dengan penguasa akhirnya sang ayah dipaksa menutup usaha persnya,
beliau pun bangkrut serta menjual seluruh harta benda miliknya termasuk
rumahnya untuk melunasi hutang-hutang yang menumpuk. Beliau sekeluarga
akhirnya pindah dan tinggal di kamar losmen yang sempit. Mungkin karena
gengsi, di awal-awal Bapaknya menyewa sebuah losmen di kawasan Kramat
Raya, Jakarta untuk tinggal mereka sekeluarga. Hanya satu kamar, dengan kamar
mandi di luar yang kemudian dihuni 8 orang. Kedua orang tua Chairul, dan 6
orang anaknya, termasuk Chairul sendiri. Tidak kuat terus-menerus membayar
sewa losmen, mereka kemudian memutuskan pindah ke daerah Gang Abu,
Batutulis. Salah satu kantong kemiskinan di Jakarta waktu itu. Rumah tersebut
adalah rumah nenek Chairul, dari ibundanya, Halimah. Untuk membiayai
perkuliahannya yang cukup mahal beliau akhirnya memulai untuk berbisnis.

Perjalanan Bisnis Chairul Tanjung


Awal mula Chairul Tanjung melakukan bisnis yaitu ketika beliau masuk
menjadi salah satu mahasiswa kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Saat itu
ibunya berterus tentang mengenai sistuasi sulit yang sedang dihadapi oleh
keluarga. Mendengar kabar itu Chairul tanjung kemudian bertekad untuk tidak
meminta uang lagi kepada orang tuanya. Ia harus bisa memenuhi semua keperluan
kuliah dengan usahanya sendiri. Awal mulanya Chairul Tanjung melihat peluang
bahwa banyak mahasiwa dokter gigi yang harus melakukan perbanyakan (foto
copi) beberapa buku untuk praktikum. Dari pengamatannya mengenai kebutuhan
foto copi banyaknya mahasiswa kemudian Chairul meminta tolong kepada Hardi
Surya (Hardi surya merupakan teman SMP dan kakak kelasnya, dimana ayahnya
memiliki usaha percetakan di Jl. Bango V No. 5, Senen. Namanya Bravo Printing.
Usaha percetakan milik Pak Surya itu dijalankan oleh Pak Surya sendiri beserta
anak-anaknya Toni, Hardi Surya, Beni). Setelah melakukan bisnis foto copi
banyak sekali yang meminati karena harganya lebih murah dari pada foto
copilainnya, tetapi karena jarak yang lumayan akhirnya Chairul tanjung meminta
izin kepada pihak kampus untuk membuka foto copian dibawah tangga
fakultasnya. Pihak kampus kemudian memberikan izin kepada beliau untuk
menjalankan fotocopian tersebut, hal ini dikarenakan Chairul Tanjung sudah
dikenal oleh pihak-pihak yang berkepetingan di kampus karena membantu
mahasiswa dan dosen.
Naluri bisnis Chairul Tanjung kian terasah. Dari mulai usaha fotokopi,
merambah ke bisnis alat-alat kesehatan sebagai salah satu kebutuhan pokok
mahasiswa kedokteran gigi. Chairul mengalami kebangkrutan karena lebih banyak
yang datang hanya untuk sekedar nongkrong ketimbang membeli. Tapi
kegagalannya tersebut tidak membuatnya jera. Beliau pun mencoba peruntungan
dengan berbisnis di bidang kontraktor. Benar saja, dalam waktu yang relatif
singkat Chairul mendapat order membangun pabrik sumpit. Namun di tengah
jalan si pengordernya malah mengalami kesulitan keuangan yang membuat
proyek ini makrak. Tidak lama berselang, Chairul bertemu dengan Chiam,
seorang warga Negara Singapura yang tertarik dengan pelayanan sempurna yang
di berikan oleh Chairul. Lalu ia mendapatkan order darinya untuk membangun
pabrik sepatu. Kemudian seorang partner mengenalkan Chairul dengan direktur
Bank Exim. Inilah pertama kalinya Chairul meminjam uang dengan nominal yang
terbilang besar yaitu 1,5 milyar — pada saat itu Chairul baru berumur 25 tahun.
Bisnis sepatu ini kemudian banyak mendapatkan pesanan untuk dipasarkan ke
Eropa. karena perbedaan pandangan dengan teman-temannya Chairul Tanjung
kemudian memilih mundur dari bisnis sepatu tersebut.
Chairul Tanjung kemudian mendirikan CT Corp. Dengan keahlian yang
dimilikinya dan luasnya relasi dari Chairul, kesuksesan pun perlahan datang.
Chairul kemudian mendirikan Para Group yang memiliki sebuah perusahaan
‘payung’ bernama Para Inti Holdindo. Chairul pun berusaha memusatkan
bisnisnya pada tiga sektor yaitu keuangan (finansial), multimedia dan properti.
Untuk mengorganisir sektor keuangan, Chairul memiliki anak perusahaan
bernama Para Global Investindo. Dalam sektor multimedia dan investasi, ia
mendirikan Para Inti Investindo. Sedangkan untuk sektor properti, ia mendirikan
Para Inti Propertindo. Sampai kemudian beliau masuk industri entertaintmen dan
pertelevisisan. Hingga Saat ini beliau telah memiliki 3 bisnis inti, jasa keuangan,
media (Trans TV dan Trans 7), dan bisnis perkebunan. Selain itu Chairul tanjung
dengan berkat kerja keras dan mimpi-mimpinya menjadikannya orang terkaya di
Indonesia. Pemilik perusahaan dari Bank Mega, Detikcom, TRANSTV, TRANS7,
TRANS STUDIO (Bandung dan Makassar), BSM (Bandung Super Mall),
Carrefour, PT Mahagaya Perdana, CT Global Resources.

Perilaku Chairul Tanjung (Wirausaha Sukses) yang perlu Ditauladani


1. Tidak pantang menyerah dan sabar.
Berkali-kali Chairul Tanjung jatuh bangun dalam membangun bisnisnya
tetapi ia tidak pernah berfikir untuk menyerah, beliau memmilih untuk
bersabar dan melakukan bisnis lainnya.
2. Pandai melihat peluang
Sebagai seorang wirausaha kita diperlukan tau bagaimana cara
memanfaatkan peluang dari pengamatan lingkungan yang berada di sekitar
kita. Contoh dari Chairul Tanjung adalah ketika beliau tau bahwa teman-
teman mahasiswa kedokteran banyak praktikum dan selalu melakukan foto
copi buku, kemudia beliau memilih untuk membuka usaha foto copi.
3. Orientasi masa depan
Seorang wirausahawan hendaknya seseorang yang mampu menata masa
depan dengan lebih optimis, melihat kedepan dengan berfikir dan
berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Dari
sikap Chairul tanjung dapat dilihat bahwa beliau walaupun sudah memiliki
satu bisnis tetapi beliau tetap membuat bisnis lainnya.
4. Mau mencari relasi dan aktif berkomunikasi dengan orang baru.
Seorang wirausahawan harus bisa berkomunikasi dengan banyak orang,
sehingga dapat menarik orang lain ke dalam bisnis yang sedang
dijalankan. Dengan relasi juga seorang wirausaha dapat mendapatkan
bantuan, solusi, dan partner dalam berbisnis. Dalam perjalanan sukses
Chairul Tanjung memiliki banyak relasi dan pandai berkomunikasi,
diawali dengan komunikasi antar mahasiswa fakultas kedokteran gigi,
dosen, bahkan beberapa partner bisnis yang membantu bisnis sepatu dapat
di ekspor ke Eropa. Chairul Tanjung menyatakan bahwa dalam
membangun bisnis, mengembangkan jaringan (network) adalah penting.
Memiliki rekanan (partner) dengan baik diperlukan. Membangun relasi
pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada
yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan
membantu proses berkembang bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada
kondisi tidak bagus (sepi pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan.
5. Berani menghadapi resiko
Seorang wirausahawan dalam mengambil keputusan sebaiknya melakukan
dulu perhitungan yang matang, bukan dengan spekulasi. Ia berani
mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan.
Resiko yang diambil oleh seorang wirausahawan biasanya tidak terlalu
tinggi atau tidak terlalu rendah. Dengan keberanian menghadapi resiko
yang didukung dengan komitmen yang kuat, maka akan mendorong
wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh
hasil.
Chairul Tanjung memiliki sikap berani mengahdapi resiko, terbukti
dengan meminjam kepada bank 150 juta untuk membangun pabrik sepatu
dan 100 miliar untuk mendirikan saluran media televisi yang sekarang
memberikan keuntungan triliun.
6. Kerja keras
Seorang wirausaha harus bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang
ingin dicapainya dalam berbisnis, misalnya keuntungan ataupun membuka
cabang bisnis lebih banyak. Melihat perjalanan hidup dan karir dari
seorang Chairul Tanjung mungkin dapat membuat kita menyadari bahwa
tak ada sukses yang bisa didapatkannya secara instan.

Sumber Referensi
Hasibuan L. Berawal Tukang Foto Kopi, Ini Kisah Bisnis Chairul Tanjung.
entrepreneur. Published November 2, 2019. Accessed March 2, 2021.
https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20191102173115-25-
112200/berawal-tukang-foto-kopi-ini-kisah-bisnis-chairul-tanjung

Beranda. Cermati.com. Cermati.com. Published January 2019. Accessed March 2,


2021.https://www.cermati.com/artikel/mengenal-chairul-tanjung-si-anak-
singkong-yang-sukses-jadi-bos-ct-corp

Anda mungkin juga menyukai