Anda di halaman 1dari 3

Nama : Egidius Simbolon

Nim : 4213321011

Kelas : PSPF 21 C

Mata Kuliah : Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Purwanto, S.Si., M.Pd.

TUGAS BIOGRAFI SUKSESNYA CHAIRUL TANJUNG

SI ANAK SINGKONG

A. Biodata
Nama : Chairul Tanjung
TTL : 18 Juni 1962
Umur : 62 Tahun
Pekerjaan : Pengusaha

B. Perjalanan Bisnis dan Karier Chairul Tanjung

Chairul Tanjung telah memulai karier bisnisnya sejak ia masih kuliah. Pada mulanya,
ia hanya berjualan untuk membiayai kuliah saja. Bisnis yang ia lakukan adalah berjualan kaos
hingga membuka jasa fotokopi. Selain berjualan buku dan kaos, Chairul juga sempat
membuka toko yang menjual berbagai macam alat kedokteran serta alat-alat laboratorium,
akan tetapi bisnis tersebut pada akhirnya jatuh dan bangkrut. Setelah lulus dan menyelesaikan
pendidikannya di Universitas Indonesia, Chairul Tanjung mulai fokus untuk merintis
bisnisnya. Pada mulanya, Chairul Tanjung kemudian mendirikan PT Pariarti Shindutama
bersama dengan ketiga rekannya pada tahun 1987. Dengan modal awal sebesar Rp 150 juta
dari Bank Exim, Chairul dan rekannya pun memproduksi sepatu anak-anak untuk kemudian
diekspor.

Chairul berhasil mendapatkan pesanan sebanyak 160 pasang sepatu dari Italia, namun
karena adanya perbedaan visi mengenai ekspansi usaha, Chairul kemudian memilih untuk
berpisah dari rekannya dan kemudian mendirikan usahanya sendiri. Kemahiran Chairul
dalam membangun jaringan sebagai seorang pengusaha membuat bisnis yang ia bangun
berhasil ia arahkan ke konglomerasi. Dalam bisnis, ia mereposisikan dirinya dalam tiga bisnis
inti yaitu bidang keuangan ia mengambil alih Bank Karman pada tahun 1996 dan kini
bernama Bank Mega. Selain itu, Chairul Tanjung juga berhasil membuka bisnis toko di
Bandung Supermall dan berhasil membeli Bank Tugu yang kini namanya berubah menjadi
Bank Mega Syariah Indonesia. Di tangan Chairul Tanjung, Bank Mega perlahan-lahan mulai
mendapatkan keuntungan. Lalu pada tahun 2001, bank tersebut berhasil menawarkan
sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Berikutnya, Bank Mega pun menjadi ‘tulang punggung;
bagi Para Group, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Chairul. Chairul juga menamakan
perusahaan tersebut dengan nama Para Group. Perusahaan konglomerasi tersebut memiliki
Para Inti Holdindo sebagai father holding company yang pada akhirnya membawa beberapa
sub holding yaitu Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan
investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).

Saat ini, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang keuangan, di


antaranya Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega,
Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance. Ia juga memegang
perusahaan Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan
finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam. CT Corp juga memiliki
Bandung Supermall yang kini berubah menjadi Trans Studio Mall yang diluncurkan sebagai
Central Business District pada 1999 dengan luas 3 hektar dan menghabiskan dana Rp 99
miliar. Dalam usaha mengembangkan sayapnya di dunia penyiaran dan multimedia, ia
memiliki Trans TV, Trans7, Mahagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans
Studio. Sedangkan dalam bidang bisnis dan investasi, perusahaannya membeli sebagian besar
saham Carrefour Indonesia sebesar 40% melalui penandatanganan Memorandum of
Understanding (MoU) pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis. Perkembangan bisnisnya
yang semakin menanjak tidak lepas dari usahanya berjejaring dengan berbagai kalangan.
Kepiawaiannya dalam berjejaring dengan berbagai kalangan, membuatnya berhasil dalam
menemukan mitra-mitra kerja yang handal. Dalam melakukan kerjasama, ia tidak enggan
untuk melakukan transaksi dengan perusahaan kecil sekalipun. Menurutnya, membangun
sebuah bisnis tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Sebagai seorang pebisnis sukses, tentu saja karier dan pemikiran Chairul Tanjung
banyak dicontoh, sebagai inspirasi dan juga sebagai pemacu agar bisa mengikuti jejak
kesuksesannya. Chairul Tanjung sempat menyatakan bahwa dalam membangun bisnis,
mengembangkan jaringan merupakan suatu hal yang penting. Oleh sebab itu, memilih rekan
yang baik sangatlah diperlukan. Membangun relasi tidak hanya pada perusahaan ternama
saja, akan tetapi juga pada rekan-rekan yang belum terkenal sekalipun. Menurut Chairul
Tanjung, pertemanan yang baik akan dapat membantu seseorang dalam berproses dan
mengembangkan bisnis yang dikerjakan. Ketika kondisi bisnis sedang tidak bagus atau sepi
pelanggan, maka jejaring pun dapat diandalkan. Menurut Chairul Tanjung berteman dengan
seorang pengantar surat sama pentingnya dengan berteman dengan orang-orang yang
memiliki jabatan tinggi.

Dalam hal investasi, Chairul Tanjung memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal
sekalipun dapat menjadi perusahaan yang bersinergi dengan perusahaan multinasional.
Chairul tidak pernah menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari
luar negeri. Bagi Chairul, bekerja sama dengan perusahaan multinasional luar negeri
bukanlah suatu upaya untuk menjual negara. Akan tetapi hal tersebut adalah upaya bagi
perusahaan nasional agar dapat berdiri sendiri dan menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai