Anda di halaman 1dari 16

BAGIAN I

IDENTITAS BUKU DAN RINGKASAN BUKU

A. IDENTITAS BUKU 
Buku Pertama 

Judul Buku : Kepemimpinan dalam Manajemen 


No. ISBN 979-421-018-8 
Pengarang : Miftah Thoha 
Penerbit : Rajawali Pers 
Tahun Terbit : 2009 
Edisi : 1 
Tebal Buku : 136 halaman 
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia 
Buku ini ditulis oleh Miftah Thoha, yang berjudul Kepemimpinan dan
Manajemen yang untuk mengenang kepemimpinan kedua orngtuanya. Buku ini
diterbitkan oleh Rajawali Pers, edisi revisi 2009, buku ini memiliki tebal 136
halaman dengan warna sampul kuning yang didesain oleh Expertoha Studio. 

Buku ini terdiri atas 9 BAB, masing – masing tiap bab membahas hal yang
berbeda. 

Adapun isi – isi dari tiap bab buku ini ialah: 


BAB I membahas tentang pendahuluan. 
BAB II membahas tentang leadership dan management. 
BAB III membahas tentang penemuan-penemuan klasik tentang kepemimpinan. 
BAB IV membahas tentang teori-teori kepemimpinan. 
BAB V membahas tentang gaya kepemimpinan. 
BAB VI membahas tentang kepemimpinan situasional. 
BAB VII membahas tentang kekuasaan dan kepemimpinan. 
BAB VIII membahas tentang konflik dan kepemimpinan. 
BAB IX membahas tentang kesimpulan. 

Buku Kedua 

Judul Buku : Leader yang Ship 


No. ISBN 979-9703-52-2 
Pengarang : Darmo Budi Suseno 
Penerbit : Milestone 
Tahun Terbit : 2009 
Edisi : 1 
Tebal Buku : 128 halaman 
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia 
Buku yang kedua ini karangan oleh Darmo Budi suseno yang berjudul Leader
yang Ship, penerbit Milestone:2009. Untuk membuat ini perarang sebelumnya
melakukan tugas praktiknya bersama mahasiswa Semarang yang merupakan mata
kuliah softskills dan leadership yang untuk didiskusikan.  Isi buku ini terdiri dari
dua bab saja yang memiliki banyak pembahasan di tiap point-pointnya, dimana: 

BAB I membahas tentang sukses memimpin diri sendiri

BAB II membahas tentang sang pemimpin 


B. RINGKASAN BUKU 
Ringkasan buku Miftah Thoha 
Bab I 
Pendahuluan 
Keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan maupun organisasi sebagian besar
ditentukan oleh kepemimpinan. Kepemimpinan seseorang dapat dilihat dari sudut
mana saja dan adanya keterbatasan dan kelebihan tertentu pada manusia untuk
memimpin. Dalam buku ini akan membahas kepemimpinan dari sudut pandang
perilaku dan melihat hubungan kepemimpinan dengan kekuasaan yang merupakan
salah satu unsur dalam kehidupan manusia. Ada pendapat keras yang mengatakan
bahwa “dunia atau umat manusia di dunia ini pada hakikatnya hanya ditentukan
oleh beberapa orang saja, yakni yang berstatus sebagai pemimpin.” George R.
Terry merumuskan kepimpinan itu dalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-
orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan sering kali
disamakan dengan manajemen, dimana konsep kepemimpinan sangat dekat
dengan konsep kekuasaan. Buku ini akan memberikan jawaban atas pertanyaan
tersebut. 

Bab II 
Leadership dan Management 
Perbedaan Leadership dan Manajement Manajer ialah orang yang akan
memikirkan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang memiliki
batasan oleh tata karma birokrasi, kegiatan mencapai tujuan oleh kepemimpinan
itu dapat dinamakan manajemen. Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk
mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan ataupun kelompok yang tidak
harus memiliki batasan oleh aturan-aturan terhadap organisasi. Peranan manajer
Menurut Henry Mintzberg ada 3 peranan utama manajer yang harus dilakukan
manajer atas, tengah dan bawah, antara lain: 
1. Peranan hubungan antarpribadi 
a. Peranan sebagai figurehead 
b. Peranan sebagai pemimpin 
c. Peranan sebagai pejabat perantara 

2. Peranan informasi 
a. Monitor 
b. Disseminator 
c. Juru bicara 

3. Peranan pembuat keputusan 


a. Entrepreneur 
b. Penghalau gangguan 
c. Pembagi sumber 
d. Negosiator 

Bab III 
Penemuan Penemuan Klasik tentang Kepemimpinan 
Studi Iowa Untuk mempelajari kepemimpinan, dilakukan penelitian di Universitas
Iowa terhadap anak-anak berumur 10 tahun untuk memainkan peran
kepemimpinan yakni: otokratis, demokratis dan semunya sendiri. Dengan
menyimpulkan bahwa sifat otokratis memberikan reaksi apakah agresif atau
apatis, kepemimpinan semaunya sendiri menghasilkan lebih banyak sifat agresif,
dan gaya demokratis berada diantara satu agresif dan empat patis dalam kelompok
yang otokratis tersebut. Penemuan Ohio Penelitian ini dilakukan terhadap
kelompok sipil dengan mengamati perilaku individu dalam memberikan
pengarahan dalam suatu organisasi. Dengan menyimpulkan pemimpin memiliki
perilaku dua dimensi yaitu inisiatif dan perhatian yang dapat dikembangkan
menjadi empat kombinasi sebagai berikut: Tinggi perhatian dan rendah struktur
Tinggi struktur dan tinggi perhatian Rendah struktur dan rendah perhatian Tinggi
struktur dan rendah perhatian Tinggi Perhatian Rendah Rendah Struktur Inisiatif
Tinggi Studi kepemimpinan Michigan Penelitian ini dilakukan pada perusahaan
asuransi prudensial dengan menyeleksi tinggi-rendahnya terhadap produktivitas
yang disimpulkan dimana hasilnya berlawanan, produksi rendah memiliki sifat
pengawasan yang ketat dan lebih mementingkan produksi. Produksi tingkat tinggi
memiliki sifat terbuka, lebih mementingkan pekerja, dan menggunakan waktu
lebih banyak terhadap pengawasan. 
Bab VI 
Teori Teori Kepemimpinan 
Teori sifat 

Dalam teori ini terdapat empat sifat yang mempengaruhi keberhasilan dalam
memimpin, yaitu: 
1. kecerdasan 
2. kedewasaan dan keluasan hubungan sosial 
3. motivasi diri dan dorongan berprestasi 
4. sikap-sikap hubungan kemanusiaan 
Teori kelompok 

Teori ini mengatakan menunjukan bahwa para bawahan dapat mempengaruhi


pemimpinnya dan pemimpin dapat mempengaruhi para bawahannya. Teori
sitiuasional dan model kontijensi Ada dua pengukuran yang saling berhubungan
dengan kepemimpinan, yaitu: 
1. hubungan kemanusiaan atau gaya yang lunak 
2. gaya yang berorientasi tugas atau “hard nosed”. Menurut Fiedler gaya
kepemimpinan yang dikombinasikan dengan situasi akan menentukan hasil dalam
pelaksanaan kerja. Dimana situasi yang menyenangkan itu jika: 
a. pemimpin diterima oleh para pengikutnya. 
b. tugas-tugas dan semua yang berhubungan dengan ditentukan secara jelas. 
c. penggunaan otoritas dan kekuasaan secara formal diterapkan pada posisi
pemimpin.
Teori jalan kecil – tujuan 

Teori ini menyimpulkan dimana pemimpin membuat jalan kecil pada para
bawahannya untuk mencapai tujuan sebaik mungkin. Diagram: teori jalan kecil –
tujuan Pendekatan social learning dalam kepemimpinan Antara pemimpin dan
bawahan memiliki hubungan interaksi yang baik dalam menyelesaikan suatu
perkara untuk menyempurkan perilaku masing-masing. 

Bab V 
Gaya Kepemimpinan 
Gaya kepemimpinan kontinum Ini merupakan cara yang klasik untuk
mempengaruhi bawahan yang terdiri dari dua bidang yaitu pemimpin
menggunakan otoritasnya dalam memimpin, yang kedua pemimpin menunjukan
cara demokratisnya dengan menggunakan tujuh cara keputusan pemimpin: 
1. Pemimpin membuat keputusan dan mengumumkannya. 
2. Pemimpin menjual keputusan. 
3. Pemimpin memberikan ide dan mengundang pertanyaan. 
4. Pemimpin memberikan keputusan sementara yang bisa diubah. 
5. Pemimpin memberikan persoalan, meminta saran-saran dan membuat
keputusan. 
6. Pemimpin merumuskan batas-batasnya, meminta pada kelompok untuk
membuat keputusan. 
7. Pimpinan mengizinkan bawahan untuk melakukan fungsi dalam batas-batas
yang telah dirumuskan oleh atasan. 
Gaya managerial grid 

Dalam pendekatan ini pemimpin/manajer berhubungan dengan produksi dan


orang-orang. Oleh karena itu ada beberapa cara kepemimpinannya: 
1. Usaha manajemen yang paling rendah (minim) terhadap pekerjaan yang harus
dikerjakan dan semangat kerja orang-orang yang bekerja. 
2. Pencapaian kerja dalam manajemen adalah dari kepercayaan pada kemerdekaan
orang-orang lewat penggunaan standar umum dalam organisasi yang berupa
tujuan organisasi, dan dengan berdasarkan atas kepercayaan dan respek. 
3. Manajemen yang penuh perhatian terhadap kebutuhan orang-orang dan
memimpinnya ke suasana organisasi yang bersahabat, menyenangkan dan
kecepatan kerja yang rileks. 
4. Efisiensi hasil dari manajemen ini dicapai dari usaha menata kerja dalam cara
tertentu dengan sedikit perhatiannya pada unsur manusia. 
5. Pelaksanaan kerja manajemen secara memadai lewat keseimbangan kerja yang
diharuskan tercapai dan peningkatan semangat kerja orang-orang yang
memuaskan. 
Tiga dimensi dari Reddin Cara ini merupakan cara pemimpin yang mempunyai
pengaruh terhadap lingkungannya. Dimana cara dasar kepemimpinan seorang
manajer yaitu berhubungan, terpadu, terpisah, dan pengabdian. Kemudian dapat
menjadi cara yang efektif dan tidak efektif. Adapun cara yang efektif, yaitu: 
1. Eksekutif. 
2. Pencinta pengembangan. 
3. Otokratis yang baik. 
4. Birokrat. 
Dan cara yang tidak efektif: 
1. Pencinta kompromi. 
2. Missionari. 
3. Otokrat. 
4. Lari dari tugas. 
Empatsistem manajemen dari Likert Menurut Likert, pemimpin yang berhasil jika
dengan cara participative management, dimana pemimpin berorientasi dengan
para bawahan serta memiliki hubungan yang mendukung. 

Bab VI 
Kemimpinan Situasional 
Gaya dasar kepemimpinan 

Ada dua hal perilaku yang biasanya dilakukan pemimpin terhadap bawahannya,
yakni: perilaku pengarahkan dan perilaku mendukung. Perilaku gaya dasar
kepemimpinan dalam pengambilan keputusan Ketika pemimpin melakukan proses
pemecahan suatu masalah dan membuat keputusan, maka ada empat gaya dasar
kepemimpinan dalam proses pembuatan keputusan: instruksi, konsultasi,
partisipasi, delegasi. Kematangan para pengikut Kemampuan merupakan salah
satu unsure kematangan yang berhubungan dengan pengetahuan/keterampilan
yang didapat dri pelatihan, pengalaman, dan pendidikan. Bagaimana cara
mengetahui gaya kepemimpinan kita Di situsi apapun, seseorang dapat
mempengaruhi orang lain maupun kelompok. Gaya kepemimpinan suatu perilaku
yang konsisten akan terlihat dari bagaimana kita menunjukkan dan diketahui oleh
pihak lain ketika kita mempengaruhi orang lain. Dengan demikian, kepemimpinan
bis terjadi dimana-mana. Gaya kepemimpinan Gambaran diri atas kepemimpinan
kita bisa saja merefleksi atau tidak merefleksi diri kita sebenarnya. Semua ini
tergantung bagaimana dekatnya persepsi kita dengan persepsi orang lain.
Penyesuaian gaya Seseorang pemimpin yang memiliki tingkat gaya yang besar,
bisa tidak efektif kalau gaya perilakunya tidak sesuai dengan tuntutan situasi.
Sebaliknya, jika pemimpin yang memiliki tingkat gaya yang sempit dapat dengan
efektif jika berada disituasi yang memungkinkan gayanya sukses yang besar. 

Bab VII 
Kekuasaan dan Kepemimpinan 
Pengertian kekuasaan Menurut Max Weber, kekuasaan sebagai suatu
kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam suatu hubungan sosial berada
dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang
menghilangkan halangan. Menurut Rogers berusaha membuat jelas kekaburan
istilah dengan merumuskan kekuasaan sebagai suatu potensi dari suatu pengaruh.
Sumber dan bentuk kekuasaan Machiavelli menyatakan bahwa hubungan yang
baik itu terjadi jika didasarkan atas cinta (kekuasaan pribadi) dan ketakutan
(kekuasaan jabatan) Adapun bentuk kekuasaan itu ada tujuh: 
1. Kekuasaan paksaan 
2. Kekuasaan keahlian 
3. Kekuasaan legitimasi 
4. Kekuasaan referensi 
5. Kekuasaan penghargaan 
6. Kekuasaan informasi 
7. Kekuasaan hubungan 
 Aplikasi sumber-sumber kekuasaan pada kepemimpinan situasional
Kepemimpinan situasional memberikan dampak pemahaman yang potensial dari
setiap sumber kedewasaan kekuasaan yang tidak hanya ditentukan dari gaya
kepemimpinan, akan tetapi juga ditentukan oleh sumber kekuasaan yang
digunakan pemimpin untuk mempengaruhi suatu hal. Sumber-sumber kekuasaan
yang relevan ialah berasal dari organisasi atau jabatan pemimpin dalam
organisasi. 

Bab VIII 
Konflik dan Kepemimpinan 
Konflik antarpribadi Konlik ini terjadi karena adanya hal yang bertentangan dari
suatu interaksi antara suatu diri individu dengan individu yang lain. Strategi
pemecahan konflik antarpribadi Banyak cara untuk menyelesaikan konflik ini, dan
adapun cara yang merupakan strategi dasar yang menurut hasilnya disebut: 
1. sama-sama merugi : penyelesaiannya dengan cara kompromi, memberikan
perhatian kepada salah satu pihak yang berkonflik, menggunakan pihak ketiga
diluar yang berkonflik, dan menggunakan peraturan. 
2. kalah-menang 
3. sama-sama menang 
Konflik organisasi 

Konflik ini terjadi karena adanya pertentangan antarpribadi dengan pribadi suatu
kelompok, akan tetapi konflik ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
sehat karena adanya keinginan untuk menjadi organisasi yang paling baik. 
Ada empat struktur konflik ini: 
1. Konflik hierarki 
2. Konflik fungsional 
3. Konflik lini 
4. Konflik formal-informal 
Strategi pemecahan konflik dalam organisasi 

Adapun menurut Louis Pondy dalam mengatasi konflik organisasi dengan


pendekatan: 
1. tawar menawar/musyawarah 
2. birokratis 
3. sistem 
Menurut Kilman dan Thomas: 
1. saling memahami 
2. selidiki yang menjadi konflik 
3. tentukan cara untuk mengatasinya 
Bab IX 
Kesimpulan 
Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi orang lain agar mau
diarahkan untuk memcapai suatu tujuan. Dimana cara seorang pemimpin itu juga
merupakan hal yang perlu untuk mempengaruhi orang lain. Ada dua hal biasanya
dilakukan pemimpin terhadap bawahannya yakni memberikan arahan dan
dukungan. Konflik terjadi karena adanya pertentangan yang terjadi dari interaksi
yang dilakukan individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok
dengan individu, dan kelompok dengan kelompok. 

Ringksan buku Darmo Budi Suseno 


Bab I 
Sukses Memimpin Diri Sendiri 
Analisa SWOT bagi diri sendiri SWOT, singkatan dari bahasa inggris
Stengths(kekuatan), Weaknesses(kelemahan), Opportunities(peluang), dn
Threats(ancaman). Yang bermanfaat untuk mengetahui dan memahami diri kita
sendiri yang sebelumnya tidak kita ketahui dan kita rasakan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor eksternal. 
Merancang kesuksesan dalam hidup 

Apa itu sukses? 


- Orang yang sukses bukan orang yang tidak pernah gagal. 
- Orang yang sukses adalah mereka yang tak pernah berhenti mencoba dan
bekerja. 
- Semua orang pernah gagal, namun kita berhak untuk sukses. 
- Persiapkan diri anda sebagai orang yang berhasil. 
Cita-cita, goal dan visi 

Cita-cita yang berarti keinginan yang selalu dalam pikiran untuk mencapainya
dengan sungguh-sungguh. Goal berarti bagian dari keinginan yang disusun akan
menjadi panjang. Visi yaitu suatu gambaran tentang keadaan kedepan yang
diinginkan. Introspeksi diri dengan QBQ(the question behind the question) QBQ
adalah tentang mengajukan pertanyaan yang lebih baik dimana merupakan suatu
prinsip bila kita mengajukan pertanyaan yang lebih baik maka kita akan
mendapatkan jawaban yang lebih bermutu. 
Aturlah hidup anda dengan POAC 

POAC singkatan dari planning, organizing, actualiting, dan controlling. Planning


atau rencana yang bersifat rasional yang dibuat untuk dilaksanakan yang akan
dating. Organizing yauitu struktur yang membagi bagi kegiatan atas bagian-
bagian yang khusus serta untuk mempermudah pengawasan serta tidaka adanya
kegiatan yang menumpuh sehingga kegiatan selesai sesuai rencana.
Actualiting/penggerak suatu kegiatan untuk menciptakan sifat suka bekerja pada
diri sendiri sekaligus untuk pelayanan kepada orang lain. Controlling atau
pengawasan sebagai mencegah penyimpanan-penyimpanan ataupun kesalahan
dan kelemahan dalam tindakan. Mengasah kecerdasan anda Kecerdasan ada 3: 
1. Kecerdasan intelektual (IQ) 
2. Kecerdasan emosional (EQ) 
3. Kecerdasan spiritual (SQ) 
Mengolah alam bawah sadar anda 

Alam bawah sadar merupakan suatu pikiran mekanisme untuk mencapai tujuan
otomatis . dan bawah sadar kita memang benar dikendalikan oleh pikiran sadar
kita secara otomatis.
Memperkuat etos kerja 

Jansen H. Sinamo menyebutkan delapan etos kerja professional, yaitu bekerja


tanpa pamrih, berjiwa sukarela, rendah hati, berjiwa besar, bijaksana, lapang dada,
tidak kikir, bahagia ketika member, dan senang ketika melayani. 
Kemampuan motivasi diri 

Motivasi yang merupakan dorongan pada diri seseorang untuk bertindak apa yang
kita inginkan dengan apa yang kita hargai. 
Jangan takut pasarkan diri anda sendiri 

Menurut Hermawan Kartajaya bahwa strategi untuk memasarkan diri sendiri itu
sama seperti perusahaan melakukan pemasarannya yang berdasarkan
PDB(positioning, differentiation dan brand). Misalnya seseorang memiliki
keahlian tertentu lantas dia tidak memperkenalkan dirinya sebagai ahli, mana ada
orang yang tau bahwa dia adalah seorang ahli. Maka diri sendirilah yang akan
memulainya. 

Bab II 
Sang Pemimpin 
Defenisi, tipe dan sifat seorang pemimpin 

Seorang dapat dikatakan sebagai pemimpin adalah ketika dia dapat mempengruhi
orang lain untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan yang menjadi orientasi
organisasi. Sebelum orang memimpin dalam lingkungan yang besar dia harus bisa
memimpin dalam lingkungan kecil yaitu dirinya, keluarga, perusahaannya hingga
Negara. 
Tipe-tipe pemimpin: 
1. Kepemimpinn direktif 
2. Kepemimpinan suportif 
3. Kepemimpinan partisipatif 
4. Kepemimpinan orientasi-prestasi
Sifat seorang pemimpin: 
1. Melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dilakukan 
2. Optimisme 
3. Ulet dan berani mengambil resiko 
4. Menyukai perubahan serta mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah 
5. Berdedikasi atau komit Skill utama seorang pemimpin Banyak yang harus
dikuasai seorang pemimpin, dimana pemimpin harus mampu memanajemen
konflik masalah, harus dapat memunculkan solusi yang terbaik bagi organisasinya
yang dapat menguntungkan bagi organisasinya. Dan bukan kaum minoritas dalam
organisasi tersebut. 
Meningkatkan kinerja staf atau anggota 

Motivasi terhadap karyawan dan staf sangat diperlukan dalam memajukan suatu
organisasi ataupun perusahaan. Banyak cara untuk memotivasi karyawan atau
staf, tergantung pada kondisi perusahaan dan karyawan itu sendiri. 
Membangun tim kerja yang efektif 

Yang perlu diperhatikan dalam membangun tim, yaitu: 


1. Memilih anggota tim yang terampil. 
2. Dapat berkomunikasi dengan baik. 
3. Dapat bekerja sama dengan anggota tim. 
4. Dapat mengevaluasi terhadap proses yang telah terjadi. 
Selain itu sebuah tim harus mempunyai rasa tanggung jawab, mampu bersikap
terbuka, bersikap ramah dan bersahabat dengan anggota tim yang lain, mampu
menjadi contoh bagi anggota tim yang lain, dan bersikap professional. 
Mengatasi konflik dalam kepemimpinan 

Konflik identik dengan suatu masalah, tikaian, dan perselisihan. Tidak mudah
untuk menyelesaikan suatu masalah dalam konflik baik pribadi ataupun
kelompok. Untuk menyelesaikan suatu masalah dalam konflik haruslah dengan
adil, dimana dalam menyelesaikan konflik akan mengasilkan 3 strategi dasar
yaitu: 
1. Sama-sama rugi 
2. Kalah menang 
3. Sama-sama beruntung yang kadang tidak memiliki unsure keadilan 
BAGIAN II
ANALISIS BUKU

KELEMAHAN dan KELEBIHAN BUKU 


Buku Miftah thoha 

• Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk dipahami. 
• Pengulangan informasi sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya. 
• Isi buku memiliki banyak pengertian dari para-para pendapat. 
• Penulis seakan-akan mengajak pembaca untuk ikut dalam keadaan yang
sebenarnya. 
• Setiap bab penulis membuat satu kesimpulannya yang dapat dimengerti. 

Buku Darmo Budi Suseno 

• Ringkasan buku lebih banyak membahas tentang materi-materi. 


• Pengertian dari setiap kata banyak yang dibuat berulang-ulang, dan
pengertiannya itu banyak menggunakan kata-kata pemborosan. 
• Menggunakan kata-kata yang sederhana untuk dimengerti di kalangan pelajar
maupun dikalangan mahasiswa. 
• Di setiap akhir sub-bagian penulis selalu membuat latihan-latihan untuk
dipraktikan dalam kehidupan untuk menjadi pemimpin. 
• Banyaknya kata-kata motivsi yang dibuat oleh penulis. 
• Disetiap bagian penulis membuat inti sari dari tulisan tersebut. 
BAGIAN III
PENUTUP

A. KESIMPULAN 
Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi orang lain agar mau
diarahkan untuk memcapai suatu tujuan. Dimana cara seorang pemimpin itu juga
merupakan hal yang perlu untuk mempengaruhi orang lain. Untuk menjadi
seorang pemimpin itu dia harus bisa memimpin dari lingkungan yang kecil yaitu
dirinya sendiri, keluarga, perusahaan hingga di linkungan yang besar yaitu
Negara. Dengan kritikal buku ini kita lebih dapat membandingkan antara dua
buku tentang kepemimpinan dengan penulis yang berbeda guna untuk menambah
wawasan serta pengalaman dalam sikap berkepemimpinan. 

B. SARAN 
Mungkin akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sederhana
mungkin guna mencapai pemahaman yang lebih. 
DAFTAR PUSTAKA
Thoha, Miftah. 2009. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers 
Suseno, Darmo Budi. 2009. Leader yang Ship. Jakarta: Milestone 

Anda mungkin juga menyukai