Anda di halaman 1dari 4

BIOGRAFI CHAIRUL TANJUNG

Chairul Tanjung adalah salah satu sosok pengusaha. Sejak tahun 2012, namanya sudah tercatat
dalam majalah Forbes sebagai salah satu konglomerat di Indonesia.

Profil Singkat
Nama : Chairul Tanjung
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Juni 1962
Warga Negara : Indonesia
Profesi : Pebisnis
Pasangan : Anita Ratnasari Tanjung
Anak : Putri Indahsari Tanjung, Rahmat Dwiputra Tanjung
Orangtua : Abdul Ghafar Tanjung (Ayah), Halimah (Ibu)

Chairul Tanjung dinobatkan menjadi salah satu dari 1.000 orang terkaya di dunia versi majalah
Forbes tahun 2018. Salah satu konglomerat Indonesia ini memang piawai sekali dalam
berbisnis, tidak hanya di bidang multimedia saja, tapi juga mencakup bisnis properti, keuangan,
retail, dan masih banyak lagi. Bisnis Chairul Tanjung yang melaju pesat seperti saat ini tidaklah
didapat secara instan. Beliau membangun usahanya tersebut dari nol sehingga jatuh bangun
dalam berbisnis sudah sering dirasakannya. Bahkan, beliau pernah beberapa kali mengalami
kebangkrutan.

Kehidupan Pribadi
Chairul Tanjung yang akrab disapa CT lahir pada tanggal 16 Juni 1962 dari
pasangan Abdul Ghafar Tanjung dan Halimah. Sang ayah berprofesi sebagai wartawan,
sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga.
Kehidupan beliau di masa lalu tidaklah mudah. Apalagi, perusahaan tempat ayahnya
bekerja ditutup karena mempunyai pandangan politik yang berbeda dari penguasa orde baru.
Keluarga beliau bahkan harus menjual rumah dan pindah ke kamar losmen yang sempit dan
kumuh. Hal tersebut yang kemudian membuat Chairul Tanjung dijuluki sebagai anak singkong.
Julukan tersebut didapat bukan karena beliau pernah berjualan singkong. Akan tetapi, sebutan
tersebut biasanya disematkan bagi orang-orang miskin yang tinggal di lingkungan kumuh di
Jakarta.
Chairul Tanjung dulu menempuh pendidikan sekolah dasarnya di SD Van Lith pada
tahun 1975. Kemudian, melanjutkan SMP pada yayasan yang sama yaitu SMP Van Lith tahun
1978. Setelah itu, beliau melanjutkan sekolah menengah atasnya di SMA Negeri 1 Boedi
Oetomo.
Selanjutnya, Chairul Tanjung memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas
Indonesia (UI) dengan mengambil jurusan Kedokteran Gigi. Selama menempuh pendidikan
tingginya, beliau termasuk mahasiswa yang berprestasi. Buktinya, beliau pernah meraih
penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional pada tahun 1984–1985.
Setelah menamatkan kuliah di UI, pada tahun 1993 beliau kemudian memutuskan untuk
mengambil gelar masternya di Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen.
Istrinya bernama Anita Ratnasari.Anita merupakan lulusan jurusan kedokteran gigi
seperti sang suami. Perempuan anggun inirupanya juga menekuni dunia bisnis. Tak hanya
berbisnis, beliau juga sering terlibat dalam banyak kegiatan sosial, terutama di bidang
pendidikan. Chairul Tanjung dan Anita Ratnasari mempunyai dua orang anak dari pernikahan
mereka. Putri pertamanya bernama Putri Indahsari Tanjung, sedangkan putra keduanya
bernama Rahmat.

Lika Liku Perjalanan Bisnis Chairul Tanjung


1. Mulai Berbisnis Saat Kuliah
Berasal dari keluarga yang begitu sederhana, mau tak mau membuat Chairul Tanjung
harus memutar otak untuk mencari penghasilan sendiri demi mengurangi beban orangtua.
Awalnya, beliau memulai bisnis kecil-kecilan dengan menjual buku dan kaos. Beliau juga
membuka jasa penitipan fotokopi untuk buku-buku dan materi perkuliahan dengan bekerja
sama dengan kenalannya yang memiliki bisnis percetakan. Karena jasa penitipan fotokopi yang
dijalankannya berjalan lancar, beliau kemudian membuka kios fotokopi sendiri di sebuah ruang
kosong di bawah tangga kampus.Pada saat itu, harga mesin fotokopi cukup mahal dan beliau
tidak mempunyai uang untuk membelinya. Namun, beliau tidak kekurangan akal dan
mewujudkan usahanya itu dengan menjalin kemitraan dengan orang lain.

2. Mantap Berbisnis daripada Jadi Dokter


Passion bisnis yang Chairul Tanjung miliki tidak berhenti begitu saja setelah lulus
kuliah. Malah, beliau lebih memilih untuk menekuni bisnis daripada menjadi seorang dokter
gigi. Saat lebih memilih untuk terjun ke dunia bisnis, beliau tentu tahu risiko yang akan
dihadapi bahwa menjalankan usaha tidak akan selalu berjalan mulus.
Beliau kemudian membuka bisnis toko peralatan kedokteran dan laboratorium.
Sayangnya, usahanya tersebut tidak berjalan mulus dan bangkrut. Tak patah arang, beliau
kemudian beralih menggeluti bisnis kontraktor. Lagi-lagi usaha yang dirintisnya ini tidak
berjalan semestinya dan gagal.
Hinga pada suatu hari, Chairul Tanjung bertemu dengan tiga orang temannya dan
mendirikan sebuah perusahaan yang memproduksi sepatu anak-anak bernama PT Pariarti
Shindutama. Beruntungnya, kali ini bisninya berjalan lancar. Bahkan, beliau pernah
mendapatkan pesanan sepatu sebanyak 160 ribu pasang dari Italia. Akan tetapi, perbedaan
pandangan untuk ekspansi perusahaan membuat beliau memutuskan untuk menghentikan
kerjasama dengan rekannya dan memilih untuk mendirikan perusahaan sendiri.

3. Mendirikan Para Group


Setelah hengkang dari PT Pariari Shindutama, Chairul tanjung kemudian mendirikan
sebuah perusahaan konglomerasi bernama Para Group pada tahun 1987. Memiliki jaringan
yang luas membuat Para Group bisa mengembangkan bisnisnya dengan pesat. Pada tahun
1996, perusahaan ini mengakuisisi sebuah bank dan mengubah namanya setahun kemudian.
Pada saat itu, kondisi bank ini tidak terlalu menguntungkan. Kemudian pada tahun 2001,
keadaan berbalik dan bank ini berkontribusi besar terhadap perusahaan sebanyak 40 persen.
Di bawah pimpinan Charul Tanjung, Para Group juga mengembangkan bisnisnya di
bidang retail dengan mendirikan sebuah mall pada tahun 2001. Tak hanya itu, perusahaan ini
juga mengembangkan banyak bisnisnya di bidang media, hiburan, sumber daya alam, dan
masih banyak lagi.
Perkembangan perusahaan yang cepat juga tidak lepas dari ekspansi perusahaan yang
lebih senang mengakuisisi perusahan lain dibandingkan dengan membuat perusahaan baru.
Menurut beliau, mengakuisisi perusahaan lain mempunyai waktu yang relatif cukup singkat
daripada membangun bisnis dari awal.
Pada tahun 2011 lalu, Para Group sudah lebih dari dua puluh tahun berkecimpung
dalam bidang bisnis selama mengubah namanya menjadi CT Corp. Perusahaan ini mempunyai
tiga anak perusahaan, yaitu Mega Corp untuk layanan keuangan, Trans Corp untuk media,
hiburan dan gaya hidup, serta CT Global Resources yang menangani sumber daya alam.
Kesuksesannya juga membuat Chairul Tanjung menjadi salah satu orang terkaya di
Indonesia. Menurut majalah Forbes pada tahun 2018, beliau mendudukui peringkat ketujuh
orang terkaya di Indonesia dan peringkat ke-652 di dunia.
Analisis Ciri-ciri Jiwa Wirausahawan Chairul Tanjung

No. Ciri-ciri Jiwa Wirausahawan


1. Percaya Diri
2. Berorientasi pada tugas dan
hasil
3. Keberanian mengambil Chairul Tanjung memilih menjadi pembisnis
resiko daripada menjadi dokter gigi meskipun ia
merupakan lulusan kedokteran gigi UI. Saat lebih
memilih untuk terjun ke dunia bisnis, beliau tentu
tahu risiko yang akan dihadapi bahwa menjalankan
usaha tidak akan selalu berjalan mulus.
4. Kepemimpinan
5. Kreatif dan Inovatif Beliau memulai bisnis kecil-kecilan dengan menjual
buku dan kaos. Beliau juga membuka jasa penitipan
fotokopi untuk buku-buku dan materi perkuliahan
dengan bekerja sama dengan kenalannya yang
memiliki bisnis percetakan dan kemudian membuka
kios fotokopi sendiri di sebuah ruang kosong di
bawah tangga kampus. Pada saat itu, harga mesin
fotokopi cukup mahal dan beliau tidak mempunyai
uang untuk membelinya. Namun, beliau tidak
kekurangan akal dan mewujudkan usahanya itu
dengan menjalin kemitraan dengan orang lain.

6. Memiliki tenaga dalam

Anda mungkin juga menyukai