Tidak hanya sampai di situ, pengusaha sukses yang memiliki Bank Mega ini
juga sempat ditunjuk sebagai Menko Perekonomian oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 16 Mei 2014 dimana saat itu ia sedang menjabat sebagai
Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN).
Chairul Tanjung saat itu menggantikan Hatta Rajasa yang mengundurkan diri
oleh karena ia mencalonkan diri untuk maju menjadi calon wakil presiden dari
Prabowo Subianto dalam Pilpres tahun 2014 melalui dukungan dari Partai Gerindra,
PKS, Golkar dan PPP.
Chairul Tanjung lahir dari seorang ayah bernama Abdul Ghafar Tanjung
kelahiran Sibolga, yang saat itu berprofesi sebagai seorang wartawan pada masa orde
lama yang menerbitkan surat kabar beroplah minim.
Ia dilahirkan pada tanggal 16 Juni 1962 oleh ibunya, Halimah yang berasal
dari daerah Cibadak, Jawa Barat yang hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa.
Hal ini dikarenakan usaha ayahnya yang harus ditutup secara paksa oleh sebab
bersebrangan secara politik dengan penguasa pada masa itu.
Masa kecilnya dihabiskan bersekolah di SD dan SMP Van Lith, Jakarta pada
tahun 1975. Ia pun melanjutkan studi ke SMA Negeri 1 Boedi Oetomo pada tahun
1981 dan berhasil lulus sebagai mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Gigi,
Universitas Indonesia pada tahun 1987.
Tidak sampai disitu, ia berhasil mengambil gelar MBA nya dari Executive
Institut Pendidikan dan Pembinaan Manjemen (IPPM) pada tahun 1993.
Chairul Tanjung yang kini dikenal sebagai orang terkaya urutan ke-937 di
dunia versi majalah Forbes ini sempat berdagang kecil-kecilan untuk membayar uang
kuliahnya karena kondisi finansial yang tidak menguntungkan pada saat itu.
Dewi Fortuna saat itu sedang berpihak padanya karena pesanan sebanyak 160
ribu pasang sepatu dari Italia sehingga membuat bisnis bersama rekannya itu maju
pesat.
Namun sangat disayangkan, kerja sama mereka mendapat jalan buntu oleh
karena perbedaan visi dalam hal ekspansi usaha sehingga membuat Chairul Tanjung
memutuskan untuk memisahkan diri dari rekan-rekannya tersebut dan mendirikan
bisnis sendiri.
SI ANAK SINGKONG MULAI MENAPAKI TANGGA
KESUKSESAN
Chairul Tanjung adalah sosok yang mau berkawan dengan siapapun, bahkan
dengan petugas pengantar surat pun dianggapnya penting. Kegemarannya dalam
berjejaring dengan berbagai kalangan membuat perkembangan usahanya semakin
lancar.
Saat ini, Mantan Menko perekonomian pada zaman Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono ini memiliki sejumlah perusahaan di bidang keuangan, di antaranya
Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega,
Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance.
Selain itu, dalam bidang bisnis dan investasi, perusahaan Chairul Tanjung
membeli sebagian besar saham Carrefour Indonesia sebesar 40% melalui
penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada tanggal 12 Maret
2010 di Perancis.
Kemauan, tekad dan daya juang yang keras dalam membangun kepercayaan,
ia maknai sejalan dengan pembangunan integritas dirinya.
Berikut ini beberapa kata-kata bijak dari Chairul Tanjung, Si Anak Singkong yang
dapat membangkitkan motivasi.
1. Anda semua akan dapat berdiri di sini menggantikan saya apabila bekerja
keras. Dan dibutuhkan kemampuan entrepreneur dan manajerial yang baik.
Tidak lagi semata-mata modal.
2. Bekerjalah 2/3 kali lebih banyak dari orang lain, karena usaha tidak pernah
membohongi hasil.
3. Berpikir positif adalah salah satu cara terbaik ketika tidak punya pilihan.
4. Gagal itu makanan sehari-hari. Itu biasa, yang penting bagaimana
menyikapinya. Evaluasi, bangkit! Gagal lagi? Bangkit lagi!
5. Ibuku adalah kunci sukses saya.
6. Zaman dulu: “Banyak anak, banyak rejeki”. Zaman sekarang: “Banyak
koneksi, banyak rejeki”.
7. Jujur dan kepercayaan adalah modal awal dan paling dasar dari seorang
pengusaha.
8. Keberhasilan manusia ditentukan oleh dirinya SENDIRI. Dengan pilihan yang
BENAR, ia akan bersinar.
9. Kebijaksanaan sejak dari hati dan pikiran, tidak hanya dari ucapan.
10. Kehormatan kita adalah kepribadian kita. Saat kepribadian saja tidak punya,
tak akan mungkin punya kehormatan.
11. Kemenangan bukanlah prioritas utama dalam suatu perlombaan, tapi juga
dapat menjadi pengalaman dan motivasi diri.
12. Kerja keras dan kerja cerdas dapat memastikan keberhasilan, namun giving
atau sedekah dapat memudahkannya.
13. Kesuksesan bukanlah suatu tujuan, melainkan sebuah perjalanan untuk masa
depan.
14. Lama memang, tapi itu caranya. Semua harus dilewati seperti anak tangga.
Satu-persatu, jangan lompat-lompat karena kalau melompat kemungkinan
terpelesetnya tinggi.
15. Memperjuangkan ideologi harus realistis, bukan harga mati.
16. Memutuskan jadi pengusaha bukan berarti tidak berprestasi di bidang
akademis.
17. Menjadi pejabat, pohonnya memang tinggi, tapi buahnya tidak ada. Enak jadi
pengusaha.
18. Modal utama pengusaha adalah jangan cengeng, jangan mudah menyerah.
19. Selain kerja keras, hal lain yang harus diingat adalah kerja ikhlas. Setelah itu,
baru menyerahkan segala hasil kerja keras kepada Tuhan.
20. Setinggi-tingginya jabatan apapun dalam pekerjaan tetap saja kita adalah
pegawai. Tapi sekecil-kecilnya usaha kita, tetap saja itu BOS.
21. Tanpa kerja keras ini semua omong kosong.
22. Untuk SUKSES, Kamu perlu mempercayai Dirimu Sendiri, terutama disaat
tidak ada Seorangpun yang Percaya Padamu.