Anda di halaman 1dari 7

1.

Ketua Angkatan adalah orang yang mereka pilih dan percaya bisa memandu mereka ke jalan
yang lebih baik.
2. Ketua Angkatan bisa dikatakan pula sebagai orang yang paling berpengaruh diantara yang
lainnya.
3. Ketua Angkatan merupakan orang yang memiliki tanggung jawab lebih diantara yang lain.
Ketua angkatan bukan sekedar orang yang paling berpengaruh diantara yang lain dan
mampu memajukan seluruh bawahannya.
4. Pemimpin harus memiliki karakter dan sifat-sifat tertentu.

Dalam hal memimpin, seharusnya pemimpin yang baik punya karakter dan sifat tertentu.

Sifat ketuhanan, yang merupakan unsur paling penting dalam melakukan segala perbuatan.
Terutama pemimpin dalam melakukan seluruh kegiatannya. Orientasi pemimpin tentu harus
berlandaskan unsur-unsur ketuhanan yang tentunya agama sebagai pedoman hidup dan sebagai
penghantar kita kepada tujuan yang jelas nilai kebaikannya dimata Tuhan Yang Maha Esa.
Bukan baik dihadapan manusia yang bisa saja berbeda pemahaman dan pandangan akan
kepemimpinan yang baik.
Kuat dan sehat merupakan sifat yang selanjutnya. Kuat berarti kuat dalam segala hal.
Pemikiran, badan, serta mental menjadi hal yang bisa menjadi faktor kesuksesan seorang
pemimpin. Selanjutnya niat yang lurus dan kepemimpinan yan adil sifat selanjutnya. Namun
ada satu hal lain yang tak kalah penting yang harus dimiliki oleh pemimpin. Hal tersebut yaitu
bagaimana pemimpin itu mampu melahirkan pemimpin pemimpin baru yang melanjutkan
estafet perjuangan.
Dalam kepemimpinan, tidak hanya dibutuhkan pemimpin yang bagus saat memimpin dan
memajukan seluruh bawahan yang dipimpinnya. Tetapi jika pemimpin tidak bisa melahirkan
generasi penerusnya maka putuslah sudah perjuangan dan kehancuran golongan tersebut
berada di depan mata.
Kepemimpinanpun bukan hanya perihal menjadi kepala dari suatu badan tapi
kepemimpinan merupakan salah satu jalan untuk menjadi orang yang lebih bermanfaat.
Pemimpinpun tidak bisa hanya berjalan sendirian, karena sejatinya amanah untuk seorang
pemimpin sangat besar bahkan dunia dan seisinyapun tak bisa dan tidak berani untuk memikul
amanah yang diberikan kepada manusia.
Sulit memang untuk menjadi pemimpin yang sempurna. Walaupun dinilai gagal dalam
memimpin, namun tak ada hal yang indah selain mencoba berjuang bersama dalam perjuangan
untuk sebuah kebermanfaatan. Meskipun gugur di tengah jalan, maka sejatinya pemimimpin
tersebut telah gugur bersama perjuangan.

Apakah yang dimaksud dengan pemimpin ? Siapakah yang bisa menjadi seorang pemimpin atau
bisakah semua orang menjadi pemimpin ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pertanyaan
yang sering sekali diutarakan oleh orang –orang ketika belajar mengenai kepemimpinan, baik di
acara – acara informal maupun seminar – seminar tentang kepemimpinan. Dari pertanyaan –
pertanyaan tersebut, biasanya tiadak ada jawaban yang umum dan jelas mengenai definisi dari
kepemimpinan itu sendiri. Banyak orang memiliki jawaban yang berbeda menanggapi pertanyaan
itu.
Banyak orang yang akan meyakinkan Anda tentang tidak ada yang sulit untuk menjadi seorang
pemimpin, dan tidak sedikti pula yang akan memberitahu Anda bahwa menjadi pemimpin itu
sangatlah sulit. Namun, siapakah yang benar diantara jawaban – jawaban tersebut ? Banyak
sekali essai atau tulisan mengenai arti dari sebuah kepemimpinan. Sumber – sumber tersebut
akan memudahkan Anda untuk mencari jawaban dari pertanyaan di atas.

Salah satu definisi yang paling popular mengenai kepemimpinan menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah suatu kualitas khusus yang dimiliki oleh beberapa orang yang bisa
memungkinkan mereka untuk memerintah, mempengaruhi dan memimpin orang lain. Kualitas –
kualitas terebut diantaranya adalah karisma seseorang, kekuatan pikiran, potensi intelektual,
bakat organisasi, dan rasa tanggung jawab.

Essay lain memberikan pengertian yang berbeda mengenai definisi kepemimpinan, yaitu
kepemimpinan adalah pengetahuan psikologi yang nyata dan interaksi sosial antar manusia.
Definisi ini mengatakan bahwa setiap orang pasti bisa mengembangkan kemampuan untuk
menjadi seorang pemimpin dengan bantuan dari orang lain.

Namun, janganlah terlalu memikirkan apa yang dikatakan oleh beberapa essay mengenai teori
kepemimpinan ini.

Karena ada baiknya bila kita mencari tahu sendiri apa yang dimaksud dengan kepemimpian itu ?
Hal ini bisa kita lakukan dengan melihat sekeliling kita, melihat orang – orang yang telah menjadi
seorang pemimpin. Pernahkah Anda melihat seseorang yang biasa memimpin sebuah
perusahaan atau organisasi ? dan dari pemimpin – pemimpin itu, apakah Anda pernah
menemukan seorang pemimpin yang memimpin suatu perusahaan atau organisasi, tetapi tidak
memiliki karisma, dan tidak ada keahlian khusus. Pasti Anda akan menjawab tidak pernah.

Sayangnya, ada begitu banyak orang di dunia ini yang berada di posisi teratas, orang yang
memiliki pengaruh dan kekuasaan, namun tidak ada yang benar-benar memiliki kualitas seorang
pemimpin yang nyata di dalam diri mereka. Mungkinkah menjadi seorang pemimpin hanya berarti
berada di posisi yang lebih tingggi daripada orang lain?
Advertisement

Tentu saja tidak, untuk memimpin seseorang harus memiliki keterampilan yang bisa membuat
orang lain melakukan apa yang Anda inginkan. Meskipun orang lain tersebut melakuannya dengan
terpaksa karena seorang pemimpin sejati adalah seseorang yang dihormati oleh orang lain.

Dan karena hal inilah orang lain akan mengikuti perkataan mereka. Selain itu, seorang pemimpin
juga harus memiliki visi dan misi yang nyata. Mereka harus mengetahui mau dibawa kemana suatu
oraganisasi atau perusahaan tersebut, sehingga orang – orang yang mengikutinya merasa yakin
kepada pemimpinya. Karakteristik pemimpin yang lain adalah, seorang pemimpin haruslah pintar
dalam mengambil keputusan, karena mereka adalah otak dari suatu organisasi atau perushaan.
Sekali saja mereka salah dalam mengambil langkah, resiko yang mereka terima sangatlah besar.

Di dunia ini tidak semua kepala lembaga, perusahaan atau organisasi adalah pemimpin. Hal ini
dikarenakan otoritas dapat diperoleh dengan cara yang berbeda - beda. Hanya otoritas yang
didapatkan dengan didasarkan pada penghormatan orang - tidak takut atau tidak merasa ditekan
- pasti bisa membantu kita untuk menjadi seseorang pemimpin sejati.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, menjadi seorang pemimpin menuntut seseorang untuk
memiliki suatu haal yang khas dari diri mereka, yaitu sesuatu yang akan membuat dirinya
istimewa, lebih kuat, dan mungkin lebih baik daripada orang lain. Itulah mengapa tidak benar
berfikiran bahwa hampir setiap orang dapat dengan mudah menjadi seorang pemimpin karena
untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, Anda harus meningkatkan diri Anda, galilah lebih
banyak lagi ilmu pengetahuan serta pengalaman. Karena tanpa potensi kepemimpinan yang ada
di dalam diri, Anda tidak akan pernah menjadi seorang pemimpin sejati.
Salah satu definisi yang paling popular mengenai kepemimpinan menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah suatu kualitas khusus yang dimiliki oleh beberapa orang yang bisa
memungkinkan mereka untuk memerintah, mempengaruhi dan memimpin orang lain. Kualitas –
kualitas terebut diantaranya adalah karisma seseorang, kekuatan pikiran, potensi intelektual,
bakat organisasi, dan rasa tanggung jawab.

Essay lain memberikan pengertian yang berbeda mengenai definisi kepemimpinan, yaitu
kepemimpinan adalah pengetahuan psikologi yang nyata dan interaksi sosial antar manusia.
Definisi ini mengatakan bahwa setiap orang pasti bisa mengembangkan kemampuan untuk
menjadi seorang pemimpin dengan bantuan dari orang lain.

Namun, janganlah terlalu memikirkan apa yang dikatakan oleh beberapa essay mengenai teori
kepemimpinan ini.

Karena ada baiknya bila kita mencari tahu sendiri apa yang dimaksud dengan kepemimpian itu ?
Hal ini bisa kita lakukan dengan melihat sekeliling kita, melihat orang – orang yang telah menjadi
seorang pemimpin. Pernahkah Anda melihat seseorang yang biasa memimpin sebuah
perusahaan atau organisasi ? dan dari pemimpin – pemimpin itu, apakah Anda pernah
menemukan seorang pemimpin yang memimpin suatu perusahaan atau organisasi, tetapi tidak
memiliki karisma, dan tidak ada keahlian khusus. Pasti Anda akan menjawab tidak pernah.

Sayangnya, ada begitu banyak orang di dunia ini yang berada di posisi teratas, orang yang
memiliki pengaruh dan kekuasaan, namun tidak ada yang benar-benar memiliki kualitas seorang
pemimpin yang nyata di dalam diri mereka. Mungkinkah menjadi seorang pemimpin hanya berarti
berada di posisi yang lebih tingggi daripada orang lain?
Advertisement

Tentu saja tidak, untuk memimpin seseorang harus memiliki keterampilan yang bisa membuat
orang lain melakukan apa yang Anda inginkan. Meskipun orang lain tersebut melakuannya dengan
terpaksa karena seorang pemimpin sejati adalah seseorang yang dihormati oleh orang lain.

Dan karena hal inilah orang lain akan mengikuti perkataan mereka. Selain itu, seorang pemimpin
juga harus memiliki visi dan misi yang nyata. Mereka harus mengetahui mau dibawa kemana suatu
oraganisasi atau perusahaan tersebut, sehingga orang – orang yang mengikutinya merasa yakin
kepada pemimpinya. Karakteristik pemimpin yang lain adalah, seorang pemimpin haruslah pintar
dalam mengambil keputusan, karena mereka adalah otak dari suatu organisasi atau perushaan.
Sekali saja mereka salah dalam mengambil langkah, resiko yang mereka terima sangatlah besar.

Di dunia ini tidak semua kepala lembaga, perusahaan atau organisasi adalah pemimpin. Hal ini
dikarenakan otoritas dapat diperoleh dengan cara yang berbeda - beda. Hanya otoritas yang
didapatkan dengan didasarkan pada penghormatan orang - tidak takut atau tidak merasa ditekan
- pasti bisa membantu kita untuk menjadi seseorang pemimpin sejati.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, menjadi seorang pemimpin menuntut seseorang untuk
memiliki suatu haal yang khas dari diri mereka, yaitu sesuatu yang akan membuat dirinya
istimewa, lebih kuat, dan mungkin lebih baik daripada orang lain. Itulah mengapa tidak benar
berfikiran bahwa hampir setiap orang dapat dengan mudah menjadi seorang pemimpin karena
untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, Anda harus meningkatkan diri Anda, galilah lebih
banyak lagi ilmu pengetahuan serta pengalaman. Karena tanpa potensi kepemimpinan yang ada
di dalam diri, Anda tidak akan pernah menjadi seorang pemimpin sejati.
Kepemimpinan berasal dari kata “Pimpin” yang berarti tuntun, bina atau bimbing. Pimpin dapat
pula berarti menunjukan jalan yang baik atau benar, tetapi dapat pula berarti mengepalai
pekerjaan atau kegiatan. Dengan demikian, kepemimpinan adalah hal yang berhubungan dengan
proses menggerakkan, memberikan tuntutan, binaan dan bimbingan, menunjukkan jalan,
memberi keteladanan, mengambil resiko, mempengaruhi dan meyakinkan pihak lain, atau suatu
proses mempengaruhi aktivitas orag lain atau sekelompok orang untuk bekerjasama mencapai
tujuan tertentu.
Kepemimpinan diri sendiri juga sangat berkaitan dengan penegakkan disiplin atas diri sendiri.
Tidak semua orang bisa mendisiplinkan diri sendiri. Karena dengan mendisiplinkan diri sendiri
berarti harus berani mengakui kesalahan diri sendiri. Pada dasarnya orang akan lebih mudah
mencari kesalahan orang lain, tetapi kesalahan diri sendiri selalu ditutup-tutupi. Ujung-ujungnya
berusaha mencari pembenaran agar lebih mudah memaafkan kesalahan diri sendiri. Padahal
hanya dengan memaafkan kesalahan tanpa melakukan perubahan sebagai bentuk penghukuman
tidak akan merubah sesuatu menjadi lebih baik. Dan ketika seseorang sudah dapat memimpin diri
sendiri, berarti dirinya telah dapat mengembangkan kemampuan untuk mengelola hubungan
dengan orang lain.

Salah satu manfaat yang diperoleh dari keberhasilan memimpin diri sendiri adalah munculnya
keberanian untuk memiliki mimpi yang besar, berani melangkah, dan berani untuk menghadapi
segala risiko yang akan menghadang. Memang tidak ada salahnya bagi seseorang memiliki mimpi
dan berusaha untuk mewujudkan mimpinya, hanya untuk meraih keberhasilan dan kebahagiaan.
Tetapi seringkali yang ada adalah orang yang mencapai keberhasilan, tetapi sebagian besar
diperoleh dengan memendam rasa takut kehilangan apa yang telah dicapai sekarang dan apa yang
akan dicapainya di masa mendatang. Memang rasa ketakutan dapat memotivasi seseorang untuk
meningkatkan kinerjanya, tetapi hal itu tidak akan dapat berlangsung lama. Pada suatu saat
seseorang juga akan merasakan kejenuhan. Oleh sebab itu, agar dapat mencapai kinerja puncak
yang berkelanjutan, pelajari dan ubah motivasi dari takut kehilangan menjadi senang
mengerjakan sesuatu.
Jadi kepemimpinan lebih baik jika dimulai dari diri sendiri. Memang hal itu tidaklah mudah tetapi
kita harus mengupayakannya. Dengan keberhasilan memimpin diri sendiri sekaligus dapat
mengatasi rintangan dalam memimpin diri sendiri akan membuka jalan bagi keberhasilan dalam
kepemimpinan-kepemimpinan lainnya yang melibatkan orang lain.
Fungsi kepemimpinan adalah menggerakkan orang yang dipimpin menuju tercapainya tujuan.
Agar dapat menanamkan kepercayaan pada orang yang dipimpinnya dan menyadarkan bahwa
mereka mampu berbuat sesuatu dengan baik. Disamping itu, pemimpin harus memiliki
pikiran, tenaga dan kepribadian yang dapat menimbulkan kegiatan dalam hubungan antar
manusia.

Seorang pemimpin yang baik, harus memiliki persyaratan yang dapat di kelompokkan
menjadi tiga, yaitu sifat, sikap/perilaku dan kemampuan.
1. Sifat
Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin pada umumnya ialah bijaksana, cerdas, rasional,
tegas, adil, kritis, jujur, sabar, bertanggung jawab dan sebagainya.
2. Sikap/Perilaku
Disamping itu, pemimpin yang baik perlu juga menentukan/memilih sikap atau perilaku yang
sesuai dengan keadaan,
Dalam pandangan beliau Nabi Muhammad SAW dapat dijadikan sebagai saritauladan bagi
kita. Nabi adalah sosok manusia yang memiliki sikap kesabaran dan istiqamah yang kuat. Melalui
dua sikap ini, nabi mampu membangun masyarakat Makkah dan Madinah yang pada saat itu
masih dalam keterpurukan. Budaya jahiliyah berkembang dengan kuatnya. Perempuan dianggap
sebagai mahluk yang tak berharga. Egaliterianisme dan emansipasi di tingkat masyarakat tidak
terjewantahkan.

Namun melalui kegigihan Nabi, serta tekad yang kuat tanpa mengenal putus asa, akhirnya
sanggup merubah semua itu. Egaliterianisme diberlakukan. Tidak ada yang membedakan antara
miskin dan kaya, laki-laki dan perempuan. Yang membedakan hanyalah kadar kualitas
ketaqwaanyadihadapan Allah SWT.

Itulah kesuksesan Nabi sebagai sosok seorang pemimpin yang mampu mengubah kondisi
masyarakat menuju tingkat kesejahteraan, dan berkeadilan sosial. Karena bagimana pun juga,
kehidupan bermasyarakat adalkah prioritas dalam Islam. Seperti yang dikatakan oleh KH Ali Yafie,
ciri utama manusia menurut Islam adalah hidup bermasyarakat, yakni hidup yang diselenggarakan
bersama seperti yang diungkapkan oleh Allah dalam Al-Qur’an, “Hai manusia, sesungguhnya kami
menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan kami menjadikan kalian
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. (QS Al-Hujarat: 3)
Teori kepemimpinan
a. Teori sifat kepemimpinan
Teori ini mengatakan bahwa seseorang itu dilahirkan membawa atau tidak membawa sifat-
sifat yang diperlukan bagi pimpinan atau tidak membawa sifat-sifat yang diperlukan bagi
pimpinan atau dengan individu yang lahir telah membawa ciri-ciri tertentu yang
memungkinkan dia menjadi seorang pemimpin.
b. Teori Path – Goal
Teori ini merupakan pengembangan yang wajar sebab kepemimpinan erat hubungannya
dengan motivasi di satu pihak dan kekuasaan di pihak lain. Teori Path – Goal ini menganalisa
pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja.
c. Teori sifat
Teori ini merupakan analisa ilmiah tentang kepemimpinan, dimiliki dengan memusatkan
perhatian pada pemimpin itu sendiri. Ada beberapa faktor yang bisa diteliti dari
kepemimpinan yaitu: kecerdasan, perasaan humor, kejujuran, simpati, dan percaya diri.
d. Teori kelompok
Teori beranggapan bahwa kelompok bisa mencapai tujuannya dengan melalui pertukaran
positif antara pimpinan dan bawahan.
2. Pendekatan kepemimpinan
Berbagai studi tentang kepemimpinan mengelompokkan pendekatan kepemimpinan menjadi
tiga pendekatan yaitu :
a. Pendekatan atas traits
Yaitu pendekatan berdasarkan sifat, perangai atau kualitas yang diperlukan seseorang untuk
menjadi pimpinan.
b. Pendekatan behavior (perilaku)
Yaitu pendekatan yang mempelajari perilaku yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang
efektif.
c. Pendekatan contingency
Yaitu pendekatan berdasarkan atas faktor-faktor situasional, untuk menentukan gaya
kepemimpinan efektif.

Setiap orang tidak dapat hidup sendirian karena sejatinya manusia adalah makhluk
sosial yaitu membutuhkan orang lain untuk menjalani hidup. Dalam menjalani hidup,
manusia selalu berinteraksi bukan hanya dengan sesamanya tetapi juga dengan
lingkungan. Oleh karena itu, manusia selalu hidup bersama dan berdampingan
membentuk sebuah kelompok, mulai dari yang terkecil yaitu keluarga.
Sudah pasti tidak mudah menjalani hidup secara berkelompok mengingat
masing-masing individu mempunyai kepentingan dan keinginan yang berbeda.
Terkadang, masalah antarindividu maupun antarkelompok pun tidak dapat dihindari.
Diperlukan jiwa kepemimpinan yang sejati dalam kehidupan ini. Jiwa yang haus untuk
menegakkan keadilan, jiwa yang penuh dengan semangat dan kecerdasan sehingga
mampu mengatasi masalah yang rumit sekalipun.
Pada dasarnya dalam diri setiap manusia memiliki jiwa kepemimpinan karena ini
memang merupakan anugerah dari-Nya. Minimal, seorang manusia harus dapat
memimpin dirinya sendiri. Hendak berbuat apakah dirinya untuk kebaikan dan kualitas
hidupnya. Jika seseorang telah mampu memimpin dirinya ke jalan yang benar, berarti ia
mampu menjadi contoh bagi orang lain. Kepemimpinan yang sejati telah dicontohkan
oleh Nabi Muhammad Sallallahu’alahi wasallam. Pemimpin ala Rasulullah ialah
pemimpin yang mampu memberikan keteladanan yang baik yaitu mampu memberikan
contoh yang baik bagi orang-orang sehingga dapat mencetak pemimpin-pemimpin
hebat selanjutnya.
Ada banyak pendapat mengenai definisi pemimpin maupun kepemimpinan.
Beberapa di antaranya ialah sebagai berikut
1. Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.
Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima
kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia
sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
2. Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu
mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan
pemimpinnya itu.
3. Menurut (Ngalim purwanto1991). Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkain
kemampuan dan sifat-sifat kepribadian termasuk didalamnya kewibawaan, untuk sarana
dalam rangka meyakinkan yang dipimpinya agar mereka mau dan dapat melaksanakan
tugas-tugas yang dibebangkan kepadanya dengan rela, penuh semangat, adanya
kegembiraan batin, merasa tidak terpaksa.
4. Menurut Danim kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu
untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang
tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
5. Sedangkan menurut Pancasila, ideologi negara Indonesia, kepemimpinan ialah
kemampuan dari seseorang untuk mendorong, menuntun, dan membimbing.
Mungkin pernah suatu ketika kita duduk di bangku SD mendengar istilah:
 Ing ngarsa sung tuladha, yang artinya dari depan memberikan contoh (teladan yang
baik).
 Ing madya mangun karsa, artinya dari tengah membangkitkan semangat dan
dukungan.
 Tut wuri handayani, artinya dari belakan memberikan motivasi atau dorongan.
Seorang pemimpin memang hendaknya ialah seseorang yang memiliki
karakter yang kuat di antara lingkungannya. Seseorang yang memiliki keunggulan
dibandingkan yang lain, seseorang yang mampu memberikan persuasi dan motivasi
kepada banyak orang ialah karakteristik pemimpin. Pemimpin harus mampu membawa
anggotanya bersama-sama berusaha mencapai tujuan yang telah ditentukan,
menyelesaikan berbagai masalah, bersikap tenang dan tidak gegabah dalam bertindak,
bijak dalam berpikir, adil dalam berbuat dan berbagi, mengedepankan kepentingan
bersama bukan kepentingan dirinya sendiri. Perlu ditekankan lagi bahwa pemimpin ialah
seseorang yang memberikan teladan yang baik bagi masyarakat dan lingkungan.
Menjadi seorang pemimpin akan dituntut perkrjawabannya tidak hanya
secara horizontal tapi juga vertikal, yaitu pertanggungjawaban kepada lingkungan yang
memberikan amanah dan kepercayaan kepada sang pemimpin, juga
pertanggungjawaban kepada Allah Subhanahu wata’ala sebagai Dzat yang
menciptakan dan memberikan kesempatan itu kepadanya.
Jiwa kepemimpinan sejatinya telah ada dalam diri kita masing-masing sejak
Ia menetapkan bahwa kita akan dilahirkan dan menjalani kehidupan di dunia ini. Apa
yang bisa kita lakukan untuk perbaikan diri ke arah jalan yang diberkahi-Nya adalah
salah satu contoh sifat kepemimpinan dan keteladanan dalam diri setiap insan yang
bernyawa. Seorang pemimpin yang baik sepantasnya mampu mengkombinasikan
antara ilmu, agama, dan seni dalam kehidupan
+

Anda mungkin juga menyukai