Anda di halaman 1dari 20

2.

PELAJAR NU CALON PEMIMPIN MASA DEPAN


1. APA ITU PEMIMPIN?

Apa yang pertama kali kamu pikirkan saat mendengar kata “pemimpin”? Apakah
seseorang yang bisa memimpin, seseorang dengan jabatan tertinggi, atau orang dalam
kelompok yang mengarahkan agar terciptanya keteraturan? Bisa jadi benar, karena kita
sebagai manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama
lain, maka dari itu manusia hidup berkelompok. Contohnya seperti di lingkup Rukun
Tetangga, Rukun Warga, bahkan kelompok kerja dalam bentuk tim. Untuk menciptakan
kerukunan dan harmonisasi antar kelompok, perlu adanya ketua yang berperan
mengarahkan.

Sama halnya dalam tim. Suatu tim tidak akan lengkap jika tidak ada ketua. Ketua
merupakan seorang yang menjadi pionir pergerakan dan yang mengarahkan anggota
timnya, maka ketua tersebut dapat disebut pemimpin dalam tim. Tidak hanya ketua,
jabatan seperti direktur dan kepala bagian juga merupakan pemimpin dalam timnya
masing-masing. Namun apakah pemimpin selalu berkaitan dengan jabatan? Tentunya
tidak ya karena semua orang adalah pemimpin dan pemimpin lahir dari tergeraknya hati
untuk membawa perubahan melalui proses panjang. Untuk lebih jelasnya, cari tahu Apa
itu Pemimpin sampai akhir yuk!

Pengertian Pemimpin

Awal kata pemimpin menurut KBBI daring adalah pimpin, artinya orang yang
memimpin. Pemimpin dapat diartikan sebagai seseorang yang memiliki kemampuan
memimpin, mempengaruhi orang lain dan kelompoknya. Menurut Modern Dictionary of
Sociology, pemimpin adalah seseorang yang memiliki peranan atau posisi dominan dan
berpengaruh dalam kelompoknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah
seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Lalu bagaimana dengan jabatan seperti ketua atau kepala dalam struktur
kepengurusan? Begini, ketua atau kepala adalah jabatannya; dia seorang pimpinan
dalam struktur kepengurusan. Namun, belum tentu seorang ketua memiliki sifat
pemimpin dalam dirinya. Jika seorang ketua atau kepala memiliki kemampuan
memimpin dan mempengaruhi kelompoknya, dia dapat disebut pemimpin.

Apa bedanya pemimpin dan kepemimpinan?

Selain pemimpin, ada juga kepemimpinan. Kalau pemimpin adalah orang yang
memiliki kemampuan memimpin, kepemimpinan adalah gaya dan karakter seorang
pemimpin. Secara garis besar, peran seorang pemimpin adalah bertanggung jawab
penuh dalam menggerakkan dan memotivasi anggota kelompoknya untuk mencapai
tujuan bersama. Selain itu pemimpin juga berperan sebagai pencetus ide, penyemangat
kelompok, pengarah anggota, mengaktifkan anggota, mengawasi kegiatan, dan
mengayomi anggotanya.

Menurut Stephen R. Covey dalam bukunya The 8th Habits, ada empat peran
kepemimpinan diantaranya:

 Modelling

Modelling adalah peran pemimpin dalam memberikan contoh yang baik kepada
anggota kelompoknya. Modelling merupakan cara yang efektif untuk membentuk
anggota tim hebat seperti yang seorang pemimpin inginkan karena anggota
kelompoknya melihat sifat dan perbuatan baik dari pemimpinnya, sehingga mereka
akan menirunya dan terciptanya budaya yang baik dalam tim.
 Pathfinding

Peran kedua seorang pemimpin adalah penentu arah. Ia yang berperan menentukan
visi, misi, dan strategi yang kemudian dibagikan kepada anggota timnya. Sangat penting
seorang pemimpin menjalankan peran kepemimpinannya memastikan anggota
mengetahui tujuan apa yang ingin dicapai bersama.

 Aligning

Aligning merupakan proses terus menerus bagi peran pemimpin. Dalam peran
aligning, seorang pemimpin bertugas menjaga tim agar tetap sejalur dengan visi yang
ingin diraih bersama. Tentunya dalam peran ini pemimpin juga melakukan pengaturan
dan penyesuaian, maka perlu fleksibilitas sistem agar dapat menyesuaikan perubahan
yang datang.

 Empowering

Empowering artinya memberdayakan. Pada peran empowering, peran pemimpin


fokus pada pengembangan bakat anggota, memberikan kepercayaan serta tanggung
jawab, dan membantu anggota jika diperlukan.

Setelah membaca artikel di atas, kamu jadi paham apa itu pemimpin serta perannya dan
bedanya pemimpin dengan kepemimpinan. Jadi pemimpin adalah seseorang yang
memiliki kemampuan memimpin dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan
bersama. Kepemimpinan merupakan gaya dan karakter seorang pemimpin dalam
memimpin.

Pemimpin bukan hanya tentang jabatan, pemimpin adalah tentang kemampuan


seseorang dalam memimpin dan mempengaruhi.
2. BAGAIMANA CARANYA MENJADI PEMIMPIN YANG BAIK DAN
BENAR?

Pemimpin yang baik adalah orang yang belajar dari kesalahan, dan tidak pernah
berhenti untuk mempelajari hal baru yang berada di sekitarnya.

Potensi tersebut ada di dalam masing-masing individu, tergantung bagaimana


individu dapat menggali potensi tersebut sehingga dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, mulai dari attitude, hingga menjadi inspirasi bagi orang lain.

Namun, apakah hanya sebatas itu untuk menjadi seorang pemimpin? Tentu tidak! Coba
ikut kuis ini untuk menilai kemampuan memimpinmu.

Selain itu, ada banyak sekali strategi gaya kepemimpinan yang dapat dipelajari,
beberapa gaya tersebut adalah:

 Kepemimpinan Birokrasi.
 Kepemimpinan Partisipatif.
 Kepemimpinan Transaksional.
 Kepemimpinan Delegatif.
 Kepemimpinan Otokratis.
 Kepemimpinan Melayani (Servant).
 Kepemimpinan Transformasional.
 Kepemimpinan Karismatik.

Manakah gaya kepemimpian yang selama ini Anda lakukan?

Terlepas dari itu semua, ada beberapa hal yang perlu dipelajari agar mampu menjadi
seorang pemimpin yang baik.
Tips Menjadi Seorang Pemimpin yang Baik Bagi Semua Orang

Tidak hanya kharismatik, seseorang pemimpin dituntut untuk selalu belajar dan mampu
menerapkan beberapa kriteria berikut ini:

1. Pemimpin yang baik memiliki attitude yang tidak ‘nyeleneh’

Menjadi seorang pemimpin itu artinya Anda akan menjadi seseorang yang akan selalu
berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai karakteristik, baik dalam pekerjaan
maupun di luar pekerjaan.

Satu penilaian yang paling penting dalam diri seorang pemimpin adalah tentang etika-
nya.

Itulah kenapa sepintar apapun pemimpin Anda, tetap akan tidak terlihat sebagai
pemimpin yang baik di mata orang lain jika etika-nya selalu menyimpang dari adab yang
berlaku dalam suatu organisasi, mulai dari kejujuran, perilaku, keberanian hingga
tanggung jawab.

2. Pemimpin yang baik terbuka untuk mendengarkan masukan orang lain dan kritis

Tidak ada orang yang sempurna dalam dunia ini, begitu pula seorang pemimpin.

Dalam setiap ide dan gagasan yang dikeluarkannya, pasti memerlukan kritik dan saran
dari orang lain.

Untuk itulah, Anda harus selalu terbuka untuk setiap masukan yang diberikan dari orang
lain.

Namun, bukan berarti setiap masukan harus diterima dengan mentah-mentah.


Perlu proses yang dilakukan supaya masukan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan
yang dapat meningkatkan kualitas dari ide dan gagasan yang telah Anda komunikasikan.

Semakin bagus ide Anda, semakin tinggi perusahaan memberikan kompensasi kepada
Anda

3. Pemimpin yang baik memiliki hubungan dengan orang lain yang bersifat saling
menguntungkan

Pikirkan kembali tentang bagaimana jalan terbaik untuk memiliki hubungan dengan
orang lain yang bersifat saling menguntungkan.

Karena, orang lain akan selalu melihat apa manfaat yang dapat mereka dapatkan jika
berada di bawah kepemimpinan Anda, entah dalam dalam bentuk materi, ilmu ataupun
hal lainnya.

Akan terasa sulit, jika Anda selalu memberikan informasi mengenai ide dan gagasan
kepada orang lain yang hanya akan menguntungkan diri Anda sendiri.

Mungkin mereka akan menerimanya untuk sementara, tapi Anda tidak berhasil untuk
menjadi pemimpin yang baik.

4. Pemimpin yang baik selalu belajar dari lingkungan sekitar

Menjadi seorang pemimpin tidak selalu harus memiliki jabatan.

Hal itu bisa Anda dapatkan dari apa yang telah Anda berikan kepada kelompok Anda.

Semuanya sanggup Anda raih karena mampu membaca lingkungan sekitar dengan baik
dan telah berkomunikasi dengan baik bersama tim.
Sehingga, keberadaan Anda dapat menawarkan solusi terbaik dalam setiap pemecahan
masalah.

5. Pemimpin yang baik memiliki wawasan luas dan tidak pernah berhenti belajar

Ingin menjadi pemimpin dalam organisasi di suatu tempat?

Kurangilah membaca buku yang hanya berfokus pada bidang yang Anda geluti di
organisasi tersebut dan terbukalah untuk membaca buku pengetahuan lain.

Hal ini supaya wawasan Anda semakin luas. Sehingga, setiap komunikasi yang terjadi
antara Anda dengan orang lain akan selalu berjalan dengan baik.

Semakin terbuka pikiran Anda dengan pengetahuan lainnya, semakin mudah Anda
menemukan solusi untuk memecahkan suatu masalah.

6. Pemimpin yang baik terlihat menonjol dari orang lain

Sekali lagi, terlihat menonjol sebagai seorang pemimpin tidak perlu Anda tunggu sampai
mendapatkan jabatan.

Semuanya akan bergerak begitu saja dan terlihat bahwa Anda-lah pimpinan dalam
kelompok tersebut.

Kuncinya, jadilah orang yang aktif dan posisikan diri Anda sebagai team player dalam
kelompok tersebut.

Seperti yang disebutkan dalam peneltian dari Center for Creative Leadership, suatu
perusahaan ataupun organisasi akan selalu mencari individu unggul yang kolaboratif dan
dapat diandalkan dalam tim untuk dijadikan sebagai pemimpin.

7. Pemimpin yang baik tidak menutupi kesalahannya


Hanya orang dengan berjiwa besar yang sanggup menjadi pemimpin. Karena, menjadi
seorang pemimpin tidak semudah apa yang Anda bayangkan.

Diperlukan mental kuat karena berani menanggung malu dan dosa pada setiap
kesalahan yang telah dilakukan.

Orang lain akan mengurasi rasa hormat kepada Anda selaku pemimpin jika suatu waktu
ada terjadi masalah yang justru kalian tutupi sendiri dan melemparkan kepada orang
lain.

Benar-benar jangan pernah melakukan hal yang satu ini karena akan
menjadi boomerang yang sangat menyakitkan bagi diri Anda.

8. Pemimpin yang baik tidak pernah lupa untuk memberikan apresiasi terhadap
prestasi orang lain terutama bawahan

Pujian adalah kata-kata yang dinanti-nanti orang lain terhadap pencapaian yang telah
mereka lakukan, terutama pujian dari pimpinan.

Oleh sebab itu, jadilah pemimpin yang tidak pernah melupakan prestasi bawahan Anda.

Kenapa?

Karena, setiap pujian yang dilontarkan oleh seorang pemimpin akan menjadi cambuk
bagi siapapun untuk lebih semangat dan solid dalam suatu organisasi atau kelompok,
baik dalam keadaan baik ataupun buruk.

Sehingga kinerja karyawan akan selalu mengarah ke arah positif.


Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2015 mengenai alasan karyawan berhenti
bekerja mendapatkan hasil bahwa 50% dari 7,200 orang resign karena merasa tidak
dibutuhkan oleh pimpinan mereka.

Oleh sebab itu, selalu perhatikan mereka dan berikanlah semangat yang lebih agar tim
Anda tidak pernah kekurangan sumber daya manusia.

Alasan karyawan resign karena pimpinan yang buruk memang terlihat sederhana dan
banyak yang tahu.

Akan tetapi, masih banyak yang melakukannya. Oleh sebab itu, diperlukan tips ke-9
untuk mengontrolnya.

9. Pemimpin yang baik memiliki kecerdasan emosional yang tinggi

Unik dan sedikit orang yang tahu, bahwa menjadi seorang pemimpin bukan hanya
menjadi orang yang paling pintar dalam berbagai bidang di dalam sebuah perusahaan
dan organisasi.

Dalam buku “Leaders Eat Last” pernah disebutkan pemimpin akan mendapatkan rasa
hormat yang lebih tinggi jika mampu mengatur ritme emosi mereka terhadap bawahan,
baik dalam masalah pekerjaan maupun kehidupan pribadi mereka.

10. Pemimpin yang baik jarang terlihat ragu

Suatu ketika, Anda sebagai pimpinan akan mendapatkan masalah dengan tingkat risiko
yang tinggi.

Pelajarilah tentang bagaimana nada berbicara, dan bahasa tubuh agar tetap terlihat
profesional dan tidak ragu dalam mengambil sebuah keputusan.
Pergi dan minumlah secangkir kopi hitam atau segelas air putih untuk menetralkan rasa
khawatir, dan segera buat keputusan dengan bijak.

3. APA YANG HARUS KITA LAKUKAN UNTUK MENGHADAPI NU DI


MASA YANG AKAN DATANG?

Wakil Rais Syuriyah Penguru Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur asal
Sidoarjo, KH Agus Ali Masyhuri, mengatakan, NU harus meningkatkan tiga aspek untuk
menghadapi tantangan masa depan. “Pertama, intensifikasi internalisasi ideologi
Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah. Basis ideologi adalah pondasi yang harus
ditanam kokoh sehingga ada ketahanan dan militansi perjuangan, tidak pragmatis dan
oportunis. Visi perjuangan ditentukan oleh basis ideologi yang kuat,” kata Kiai Agus,
dalam acara Silaturahmi NU se-Dunia XVII di Hotel Taisir Makkah, Kamis (8/8). Kedua,
pengembangan potensi ekonomi warga NU. Dikatakan Kiai Agus, dalam konteks
ekonomi ini NU harus banyak berbenah dan belajar supaya tidak selalu menjadi obyek
pasar (maf'ul), tapi berkembang menjadi pelaku pasar (fa'il). Hal ini membutuhkan
perjuangan panjang, konsistensi, dan komitmen dari semua generasi penerus. Ketiga,
mengokohkan bangunan budaya lokal yang dirintis Wali Songo. Dia menyebut, acara
tahlilan, manaqiban, selametan, dan barzanjian harus dilestarikan karena bisa
menguatkan basis kultural NU dengan warganya. Dia menambahkan, kaderisasi harus
diprogramkan secara serius dan disiplin, tidak dilakukan secara sepele. Sehingga NU bisa
meraih prestasi dalam berbagai aspek kehidupan di masa depan. ADVERTISEMENT
“Dalam konteks ini, kaderisasi menjadi keniscayaan yang tidak bisa disepelekan, tapi
Harus diprogram secara disiplin,” tegasnya. ADVERTISEMENT Senada dengan Kiai Agus,
A’wan PBNU KH Abun Bunyamin Tuhiyat mendorong, kader-kader muda NU harus
mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kompleks. Mereka harus
mampu meneruskan tanggungjawab keilmuan dan perjuangan sosial yang diwariskan
para ulama. “Mereka harus mampu merebut panggung keilmuan dan kenegaraan
sehingga tidak dikuasai orang-orang yang tidak berilmu yang memberikan fatwa sesat
dan menyesatkan,” jelasnya. Sementara itu, Menteri Agama RI Lukman Hakim
Syaifuddin menilai, NU memiliki potensi yang besar di semua bidang. Menurutnya,
potensi besar NU harus digerakkan secara optimal supaya mampu memberikan manfaat
nyata bagi masyarakat, bangsa, dan dunia. “Islam moderat yang toleran, progresif, dan
inklusif menjadi karakteristik utama NU yang harus dikembangkan di tengah masyarakat
sehingga benih-benih radikal-intoleran bisa diminimalisir dengan baik,” paparnya.
(Muhammad Faizin/Muchlishon) ADVERTISEMENT

4. APA YANG PERLU DISIAPKAN UNTUK MENJADI PEMIMPIN MASA


DEPAN?

Generasi milenial saat ini termasuk generasi yang luar biasa. Mereka mampu
menjadi seorang pribadi yang berhasil, di usianya yang masih muda. Walau begitu, tidak
sedikit orang-orang muda yang sangat mudah meraih sukses, namun dengan cepat pula
kehilangan kesuksesannya tersebut.

Tetapi, generasi muda adalah generasi penerus. Pada saatnya nanti, Andalah yang
akan menjadi pemimpin. Saat ini mungkin Anda hebat dan memiliki banyak ide brilian,
tapi Anda masih kurang matang untuk menjadi seorang pemimpin.

Sebagai orang muda, tentu harus benar-benar mempersiapkan diri agar kelak bisa
menjadi seorang pemimpin atau manajer yang baik bagi timnya.
Potensi Menjadi Seorang Pemimpin

Banyak orang yang mengatakan bahwa cocok tidaknya seorang menjadi seorang
pemimpin, tergantung dari bakatnya, apakah dia berpotensi atau tidak.

Potensi menjadi seorang pemimpin tidak dapat hanya dilihat dari kemampuan
seseorang dalam bekerja. Ada seorang pekerja yang sangat bisa diandalkan. Dia pandai,
terampil dan disiplin. Apakah dia cocok untuk menjadi seorang pemimpin?

Belum tentu. Mungkin dia memang pintar dan terampil. Tetapi selama ini dia
selalu bekerja sendiri. Dia tidak pernah membagikan kepandaian dan keterampilannya
kepada orang lain. Karena merasa sebagai karyawan yang diandalkan, dia juga tidak mau
mengembangkan dirinya dengan mempelajari hal-hal ini.

Karyawan seperti itu terlihat tidak potensial untuk menjadi seorang pemimpin.
Seorang pemimpin adalah orang yang mau berbagi dan tidak hanya fokus pada dirinya
sendiri. Jadi, seorang yang mungkin biasa-biasa saja, tapi dia terlihat sangat mau
berkembang dan tidak segan membantu orang lain, justru seperti itulah yang berpotensi
menjadi pemimpin.

Kepemimpian Dalam Teori

Ada teori yang mengatakan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan dihasilkan.
Tapi ada juga yang menyebutkan bahwa menjadi pemimpin adalah sesuatu yang dapat
dipelajari. Menurut Anda, mana yang paling tepat?

Yang ideal tentu saja orang yang memang berbakat menjadi pemimpin, berada di
tempat yang benar, sehingga dia bisa belajar menjadi pemimpin yang baik. Orang
seperti ini tentu dapat menjadi pemimpin yang sangat baik.
Memang, memimpin adalah kemampuan yang dapat dipelajari. Seorang
pemimpin adalah orang yang memiliki visi ke depan, lebih baik daripada orang lain. Visi
inilah yang dapat membuat seseorang membuat rencana dan rancangan tindakan untuk
menghadapinya. Inilah yang sangat dibutuhkan dari seorang pemimpin.

Selain itu, seorang pemimpin adalah orang yang optimis, orang yang dapat
melihat masa depan yang lebih baik. Tidak semua orang mampu berpikir seperti ini.
Apalagi jika kondisi saat ini memang sangat buruk. Kemampuan untuk mengubah
keadaan menjadi lebih baik ditentukan dari pola pikir, apa yang bisa dilakukan demi
masa depan yang lebih baik. 

Jadi, jika Anda merasa tidak dilahirkan untuk menjadi pemimpin alias tidak
berbakat jadi manajer, Anda tidak perlu berkecil hati. Asah terus kemampuan analisa
dan berpikir Anda, untuk menjadikan masa depan menjadi lebih baik. Dengan itulah
Anda bisa menjadi seorang pemimpin.

Untuk menjadi pemimpin yang baik, ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan:

1. Seorang Pemimpin Adalah Orang yang Mengenal Dirinya Dengan Baik

Seorang pemimpin yang baik adalah dia yang sangat mengenal dirinya sendiri
dengan baik pula. Maksudnya, dia tahu kelebihan dan kekurangannya. Dia mengerti
bagaimana menggunakan kelebihannya, tapi juga memahami apa yang harus dilakukan
untuk memperbaiki kekurangannya.

Dengan mengenal dirinya dengan baik, maka dia akan mampu ‘memanfaatkan’
kondisi anggota timnya dengan baik, demi kemajuan bersama.
2. Seorang Pemimpin Adalah Orang yang Berintegritas

Seorang pemimpin yang baik adalah orang yang memiliki integritas. Artinya, dia
adalah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan oleh para anggota timnya.

Dengan integritas tersebut, maka anggota timnya dapat leluasa untuk


berkomunikasi dengannya. Mereka tidak akan segan untuk mengatakan kepadanya
mengenai semua masalah yang dihadapi. Mereka percaya bahwa pemimpin mereka
akan membantu mereka mencari solusinya.

3. Seorang Pemimpin Adalah Orang yang Menghargai Orang Lain

Pemimpin adalah orang yang dianggap lebih baik daripada anggota tim yang lain.
Walau begitu, seorang pemimpin yang baik adalah dia yang menghargai semua orang,
khususnya anggota timnya.

Telah disebutkan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah orang yang
mengenal dirinya. Dengan mengenal dirinya, maka dia akan menyadari bahwa dia
memiliki kelebihan dan kekurangan.

Jadi, dia juga akan menyadari bahwa semua anggota timnya juga memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemimpin yang baik adalah orang yang
mampu memanfaatkan kelebihan anggota timnya, untuk melengkapi kekurangan
anggota tim yang lain. Dengan begitu, kinerja tim akan selalu terjaga.

4. Seorang Pemimpin Adalah Orang yang Mampu Menginspirasi

Seorang pemimpin yang baik adalah orang yang dapat menginspirasi anggota
timnya. Ketika ada anggota tim yang kinerjanya menurun, maka dia harus dapat
membuatnya kembali menunjukkan kinerjanya yang baik.
Pemimpin yang baik adalah orang yang dapat membuat orang lain menjadi pribadi yang
lebih baik.

Memang, ada orang yang memang dilahirkan menjadi pemimpin. Tapi ada juga
orang yang dihasilkan untuk menjadi pemimpin. Jenis yang kedua ini adalah orang yang
ditempa oleh keadaan, sehingga dia bisa menjadi seorang pemimpin.

Menjadi pemimpin atau manajer di dalam sebuah tim kerja bisa jadi adalah sebuah
perjalanan karier yang harus diperjuangkan. Jika Anda benar-benar mempelajari
bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik, maka Anda bisa menjadi seorang
pemimpin.

5. KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM


Dalam perjalanan hidup beliau sebelum diangkat sebagai Rasul, terkenal kisah peletakan
kembali batu hajar aswad ketempatnya semula setelah masa pemugaran selesai. Para
kabilah berselisih pendapat dan masing- masing merasa paling berhak untuk
mengangkat dan meletakkan ke tempatnya semula. Yang demikian bagi para
kabilah merupakan tanda kehormatan yang luar biasa. Maka diputuskan bahwa siapa
saja yang paling dahulu memasuki pelataran Ka’bah, dialah orang yang paling berhak
untuk meletakkan batu hajar aswad. Ternyata Muhammad muda yang memperoleh hak
itu. Apa yang dilakukan Beliau? Beliau merentangkan surbannya. Kemudian meletakkan
batu hajar aswad di tengahnya. Setelah itu Beliau mempersilakan masing-masing ketua
kabilah untuk memegang ujung surban Beliau untuk diangkat bersama-sama. Setelah itu
Beliau meletakkan batu hajar aswad ditempatnya.
Kisah diatas merupakan contoh aplikasi sifat fathonah yang sangat luar biasa. Beliau
memecahkan masalah dengan orientasi memuaskan semua. ”Orientasi memuaskan
semua” inilah salah satu catatan penting dari aplikasi sifat fathonah. Kalau orientasi
memuaskan semua diaplikasikan dalam profesi apapun, dampaknya pasti luar
biasa. Orang akan berfikir obyektif dalam pekerjaannya. Sebaliknya akan meminggirkan
egoisme pribadi yang tidak proporsional. Andai saja sifat fathonah menjadi karakter
setiap pribadi muslim yang teraplikasikan dalam jenis profesi apapun, maka ummat
Islam akan menjadi professional unggulan. Sayang ummat Islam jauh dari kondisi ideal.
Wajah ummat Islam jauh dari gambaran ideal penerapan sifat fathonah.
Tabligh
Tabligh adalah tugas Rasulullah menyampaikan risalah-Nya., seperti yang tercantum di
dalam Al-Qur’an
Surah An-Najm (53) ayat 4 yang Artinya : Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya). “
Bagi ummat Islam tabligh bisa menjadi inspirasi dalam banyak makna yang bisa
diaplikasikan dalam bisnis dan profesi. Bisa dimaknai mengkomunikasikan dengan baik
dan intensif produk dan jasa yang ditawarkan. Komunikatif dalam menyampaikan
apapun kepada siapapun. Memberikan layanan terbaik kepada siapapun. Bisa dimaknai
semangat menciptakan kebaikan bersama. Orang tidak cukup berbuat baik untuk diri
sendiri. Kebaikan harus juga dinikmati oleh sebanyak-banyaknya manusia yang lain.
Dan silahkan diterjemahkan dalam konteks kebaikan yang lain. Seorang professional
muslim dengan akidahnya yang kuat tentu memegang teguh aturan Allah. Selalu
berusaha merealisasikan sifat dan teladan Rasulullah. Sifat tabligh berusaha ia
realisasikan dalam profesinya. Dari lisannya akan selalu keluar kata-kata yang baik dan
terasa sejuk didengar. Kalimatnya berisikan nasehat dan penghargaan pada setiap hasil
pekerjaan orang lain. Berani mengatakan yang benar walaupun terasa pahit untuk
diterima. Dari geraknya tergambar kesholihan karena selalu menunjukkan identitasnya
sebagai seorang muslim. Tugas pekerjaannya dilakukan penuh dedikasi dan loyalitas
yang tinggi. Menjunjung tinggi kejujuran di atas segalanya dan pantang untuk
berbohong atau berkhianat. Melaksanakan seluruh aktivitasnya dengan penuh
keikhlasan dan cerdas dalam menanggulangi setiap persoalan tanpa ada yang harus
merasa tersinggung atau sakit hati. Itulah sosok profesional muslim dengan akhlak yang
mulia (akhlak al kariim) yang akan memberikan cahaya dan kesejukan di lingkungannya
serta memberi dan menjadi contoh dengan akhlaknya itu, sehingga memberi nilai
tabligh atau dakwah kepada lingkungannya dimanapun dia berada. Rasulullah telah
mewariskan sifat-sifat kepribadian yang tidak ternilai. Kewajiban manusia sebagai
ummatnya untuk mengambil manfaat sebsar-besarnya dan seluas- luasnya untuk
kebaikan selama hidup di muka bumi. Sayang, ummat Islam belum bisa menjadi ahli
waris yang baik. Karakter fathonah, amanah, shiddiq dan tabligh belum tercermin
sepenuhnya dalam keseharian. Baik sebagai pribadi maupun keummatan. Bahkan yang
nampak wajah bopeng keummatan yang memiliukan. Bagaimana tidak, ummat Islam
sebagai pewaris keamanahan dan kejujuran, justru tercatat paling tidak amanah.
Setidaknya negeri yang bernama Indonesia, yang mayoritas penduduknya beragama
Islam justru termasuk negeri terkorup sedunia. Sudah waktunya semua orang
mengaca diri. Saatnya merebut kembali permata warisan Rasul. Untuk selanjutnya
diaplikasikan dalam profesi sehingga membentuk karakter profesional yang sejati.
Profesional yang tidak hanya mengakar di bumi. Tapi juga menjulang hingga kelangit
tinggi. Tidak hanya baik dalam pandangan sesama. Tapi juga mendapatkan rahmat dan
ridha-Nya.

Sifat Kepemimpinan Islam

Adil
Dalam pandangan Islam para penguasa atau pemimpin dapat dikatakan adil apabila
mereka dapat menjaga standar hidupnya sesuai dengan standar hidup orang-orang yang
berpenghasilan rendah. Taraf kehidupan seorang penguasa muslim harus sama dengan
taraf hidup orang-orang yang paling rendah (miskin) yang hidup dalam wilayah
kekuasaannya, agar terdapat suatu ikatan yang nyata antara si penguasa dengan orang-
orag yang miskin itu. Jika tidak mereka tidak akan mau menerima kepemimpinan nya
dan tidak akan memberikan dukungan sepenuh hatinya. Suatu perasaan jauh antara
mereka dengan si pemimpin atau si penguasa akan menimbulkan rasa benci kepadanya.
Ajaran yang mengandung prinsip yang sangat penting ini pernah disampaikan oleh
Imam Ali bin Abi Thalib as kepada bawahannya ketika beliau menjadi Khalifah pada saat
itu. Allah menyukai para pemimpin keadilan utuk menjaga kehidupannya dalam batas-
batas kehidupan orang-orang miskin agar rakyat tidak salah mengerti terhadapnya”.
Itulah sebabnya dalam Islam ditegaskan agar seorang penguasa atau pemimpin ummat
Islam pertama-tama dia harus menjelaskan posisinya dan keluarganya dengan
memperhatikan standar kehidupannya. Jika mereka berkeinginan memimpin orang-
orang yang papa dan miskin, maka mereka harus tampil dengan keadilan atau tidak
sama sekali. Seorang penulis Kristen, George Jordac menulis di dalam bukunya “Voice of
Justice”, katanya : “Jika Anda ingin menggerakkan air yang ada di dalam kolam kecil
maka Anda dapat melakukannya cukup dengan menggerakkan tangan Anda, sehingga
gelombang air akan bergerak saling bertabrakkan. Tetapi itu tidak dapat terjadi
jika Anda lakukan di sebuah kolam renang. Kecuali jika Anda melemparkan sebuah batu
besar ke dalam kolam renang tersebut. Akan tetapi hal itu berbeda jika air itu berupa
danau yang besar, Anda tidak dapat membuat air menjadi bergelombang kecuali Anda
melemparkan sebuah gunung ke dalamnya. Hal yang sama tidak dapat Anda lakukan
pada sebuah lautan, kecuali jika Anda melemparkan sebuah planet ke dalam lautan
tersebut. Tapi saya (George Jordac) mengetahui sebuah laut yang tidak
dapat digerakkan sama sekali kecuali oleh satu hal, yaitu jeritan orang yang dizalimi.

Istiqamah
Istiqamah diterjemahkan sebagai bentuk kualitas batin yang melahirkan sikap
konsisten (taat azas) dan teguh pendirian untuk menegakkan dan membentuk sesuatu
menuju pada kondisi yang lebih baik. Seorang pemimpin yang istiqamah memiliki sikap
menghargai waktu, disiplin, tanggung jawab, tidak menunda-nunda pekerjaan dan sabar
dalam pencapaian tujua kepemimpinan. Kepemimpinan Islam yang istiqamah adalah : a)
selalu memberikan tauladan di lingkungan perguruan tinggi. Jika bercermin pada
Rasulullah SAW., bahwa telah ada pada diri Rasulullah SAW suri tauladan maka seperti
itu pula yang harus direpresentasikan oleh pimpinan perushaan antara lain satunya kata
dan perbuatan, menjaga kehormatannya dalam bertindak. Kepemimpinan Islam
seharusnya memberikan keteladanan di saat organisasi dan perkembangan dunia yang
krisis dengan keteladanan pimpinan. b) usahanya keras yang tanpa kenal lelah untuk
dan tidak pernah berhenti berpikir dan berinovasi untuk memajukan perushaan serta c)
perilakunya selalu demokratis dalam mengambil keputusan dan melibatkan semua
unsur yang ada dalam lingkungan perushaan tanpa melihat status pekerjaan dan
ekonomi/social
Terbuka
Sikap terbuka yang dimiliki seorang pemimpin adalah terbuka terhadap lingkungan
perubahan baik internal maupun eksternal. Lingkungan eksternal yang cepat berubah
memang dituntut oleh setiap organisasi untuk cepat mengadaptasi organisasi yang
dipimpinnya. Kepemimpinan terbuka juga menonjolkan kejelasan dalam pengambilan
keputusan, proses perencanaan yang memberikan kesempatan kepada semua anggota
organisasi menyampaikan pendapatnya dan apabila pendapatan anggota organisasi
tersebut ditolak akan dilengkapi dengan alasan penolakannya. Kepemimpinan
yang terbuka akan membuat semua anggota organisasi merasa jelas, keberhasilan
membawa reward dan kesalahan mendatangkan punishment.
Visioner
Setiap orang mempunyai kapasitas untuk menjadi seorang pemimpin. Namun untuk
menjadi seorang pemimpin, itu tidak mudah karena seorang pemimpin yang
baik itu tidak dilahirkan tetapi dibentuk oleh proses demi proses, melalui tahapan dan
ujian tertentu. Kepemimpinan yang baik harus selalu belajar dan bertumbuh untuk
mencapai makna kehidupan pribadi dan untuk mencapai misi dan tujuan organisasi.
Karakter sejati seorang pemimpin yaitu dia harus mempunyai visi yang jelas dan
dibagikan kepada para karyawannya. Salah satu tugas seorang pemimpin adalah
mewujudkan visi bersama menjadi sebuah rencana aksi dengan membangun,
merencanakan, serta menetapkan sasaran yang jelas bagi timnya. Sasaran tersebut
harus terukur baik dari dimensi kuantitatif, kualitatif maupun dari dimensi waktu.
Menjadi seorang pemimpin sejati apabila seseorang telah menemukan visi dan misi
hidup terjadi kedamaian dalam diri dan membentuk karakter yang kokoh, setiap ucapan
dan tindakannya mulai memberi pengaruh kepada lingkungan dan keberadaannya
mendorong perubahan dalam organisasi.

Anda mungkin juga menyukai