Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Kepemimpinan
1. Kepemimpinan adalah interaksi antara pemimpin dan yang
dipimpin untuk mengubah dan memberdayakan perilaku yang
dipimpin sehingga mereka mampu memimpin dirinya sendiri
dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan
pribadi.
2. Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang
agar mereka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.
3. Kepemimpinan merupakan kegiatan mempengaruhi orang-
orang untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang
mereka inginkan.
4. Kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas
kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak
orang lain untuk berbuat sesuatu, berdasarkan akseptasi atau
penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus
yang tepat bagi situasi khusus. Berdasarkan beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa KEPEMIMPINAN
adalah kemampuan mempengaruhi bawahan atau kelompok
untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasi atau
kelompok. Kepemimpinan dapat terjadi di mana saja, asalkan
seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi
perilaku orang lain ke arah tercapainya suatu tujuan tertentu.

B. Kata Kunci Sebagai Seorang Pemimpin


Mengarahkan, membimbing, memberi contoh (suri tauladan),
mempengaruhi, mengkocing, memfasilitasi, mendukung, mendorong,
memotivasi, mendelegasi, memiliki visi, menggerakkan,
memberdayakan, menghargai, kepedulian, persuasi, membuat orang
lain taat, berinteraksi, ekspektasi, mengambil resiko, menjaga integritas,
membangun iklim yang kondusif, percaya diri, dll.
C. Pentingnya Pemimpin
1. Agar tujuan organisasi tercapai (negara, daerah, organisasi, sekolah,
perguruan tinggi, bank, industri, dsb.).
2. Agar yang dipimpin nyaman bekerja dalam mencapai tujuan
organisasi 3. Agar organisasi yang dipimpin dapat menjaga kelangsungan
hidup dan perkembangannya.

D.Tipe Kepemimpinan
1. Tipe Otokratis
Tipe pemimpin yang seperti menganggap bahwa organisasi adalah milik
pribadi. Dengan menganggap bahwa dia adalah segalanya dalam organisasi
tersebut, pemimpin jenis ini sering memperlakukan bawahan sebagai alat saja.
Tidak heran jika kemudian dalam menggerakkan bawahan sering memaksa dan
mengancam. Untuk menghadapi orang seperti ini, Anda dituntut untuk dapat
bersikap sabar. Coba lakukan pekerjaanmu sedetail mungkin untuk
mengurangi kesalahan. Agar mental Anda tidak turun, jangan didengar
seutuhnya apa yang diucapkannya karena bisa jadi apa yang keluar dari
mulutnya menyakitkan buat Anda. Jangan lupa untuk sering-sering berbagi
cerita kepada rekan seperjuangan.

2. Tipe Militeristik
Pemimpin yang bertipe militeristik senang dengan formalitas. Mereka sering
menuntut kedisiplinan yang tinggi dari bawahan untuk mencapai tujuan.
Kadang, pemimpin militeristik tidak suka menerima kritikan dan menyukai
upacara-upacara simbolis. Ketika menghadapi pimpinan yang seperti ini, jalani
saja dengan suka hati. Kedisiplinan memang diperlukan untuk mencapai target.
Apalagi jika target perusahaan Anda sangat tinggi. Tipe pemimpin yang seperti
ini bisa mengarahkan fokus pekerjaan yang Anda lakukan sesuai dengan
koridor target yang hendak dicapai.
3. Tipe Paternalistis
Orang jenis ini memiliki tipe yang kebapakan. Gaya menggerakkan bawahan
seperti bapak yang mengarahkan anak-anaknya. Seringkali pemimpin bergaya
ini terlalu melindungi bawahan dan jarang memberi kesempatan kepada
bawahan untuk mengambil keputusan. Karena merasa dituakan, tipe
paternalistis kurang memberi ruang inisiatif dan menganggap dirinya lebih
tahu dari semua orang. Dalam beberapa waktu barangkali Anda akan merasa
nyaman karena merasa diarahkan oleh orang terdekat. Namun jangan sampai
terlena. Bisa jadi arahan-arahan sang “Bapak” itu tidak membuatmu
berkembang.

4. Tipe Karismatik
Pemimpin yang masuk dalam kategori ini mempunyai daya tarik yang amat
besar bagi bawahannya. Entah itu karena keramahannya, kecerdasannya, atau
karena ia dapat memanusiakan para bawahannya. Pemimpin yang seperti ini
dekat dengan bawahan dan karenanya banyak yang menyukainya. Buat Anda
yang menemukan tipe pemimpin yang seperti ini, dekatilah untuk saling
berbagi saran tentang pekerjaan. Syukur-syukur daya kharismanya bisa
menular ke Anda.

5. Tipe Demokratis
Tipe pemimpin yang seperti ini mampu bawahannya bekerja dalam tim.
Pemimpin yang demokratis adalah orang yang terbuka terhadap kritik dan
masukan dari siapapun, selama sesuai dengan tujuan dan kemaslahatan
bersama. Tidak heran jika pemimpin demokratis selalu mendahulukan
kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu. Sebagai
seorang bawahan, Anda patut bersyukur mendapatkan pimpinan yang seperti
ini. Berbuatlah sebaik mungkin agar dapat memberikan kontribusi yang banyak
untuk kelompok Anda. Kebebasan berinovasi perlu dimanfaatkan untuk
mengembangkan kualitas Anda ke depannya.
E. Tips dan Trick menjadi Pemimpin

1. Attitude yang tenang dan positif


Seorang pemimpin akan lebih dihargai jika mereka memiliki attitude yang lebih
tenang dan lebih positif. Hal ini disebabkan karena attitude positif yang Kamu
miliki akan membantu tim Kamu lebih tenang juga dalam menghadapi masalah
dalam tim tersebut. Jika Kamu tidak bisa memberikan rasa tenang dan
membuat tim takut pada Kamu, maka artinya Kamu gagal menjadi pemimpin.
Pastikan tim Kamu segan bukan takut pada Kamu.

2. Membuka komunikasi
Hal lain yang dapat Kamu lakukan untuk menjadi seorang pemimpin yang baik
adalah dengan membuka komunikasi dengan tim Kamu. Mari kita bandingkan
pemimpin yang mengambil jarak dengan timnya dan pemimpin yang selalu
berkomunikasi dengan timnya? Mana yang lebih memungkinkan pertumbuhan
tim?
Ya! Pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan timnya sudah pasti
merupakan pemimpin yang lebih mendorong timnya untuk bisa menjadi
seperti dia. Dengan lebih dekat dengan tim, kamu juga bisa bicara dari hati ke
hati dan membuat tim merasa lebih leluasa untuk mengutarakan masalah yang
mereka hadapi dalam pekerjaan.
Oh ya, jangan lupa tetap memberikan batas jangan sampai kamu kehilangan
wibawa di depan tim kamu hanya karena kamu terlalu dekat dengan mereka.
Kamu harus tahu mana batasan pemimpin yang ramah dan pemimpin yang
disepelekan.
3. Mengajari bukan memerintah
“Be a leader not a boss” merupakan ungkapan yang tepat untuk
menggambarkan hubungan antara atasan dan timnya. Seorang leader akan
mengajari dan memimpin, memberikan contoh mengenai bagaimana sesuatu
berlangsung dan diselesaikan sedangkan pemerintah akan membuat tim Kamu
bekerja sendiri. Di sini Kamu akan kehilangan wibawa dan mungkin dianggap
tidak bisa apa-apa oleh tim Kamu.
4. Memberikan pandangan mengenai gol dan ekspektasi
Hal selanjutnya bisa menjadikan Kamu seorang pemimpin yang baik adalah
memberikan penjelasan mengenai gol dan ekspektasi dari kegiatan usaha yang
sedang dilakukan oleh tim Kamu. Dengan memberikan informasi mengenai
goal dan juga ekspektasi, kamu bisa menyamakan persepsi antara satu tim
dengan tim lainnya dan bisa mendorong tim kamu untuk bekerja dengan lebih
baik dan lebih keras.
5. Memberikan dan meminta feedback
Seorang pemimpin yang baik akan selalu memberikan feedback mengenai hasil
kerja dari tim yang dimilikinya. Contohnya ketika tim Kamu bekerja dengan
baik, maka kamu harus memberikan feedback positif. Jangan lupa untuk
meminta feedback dari kepemimpinan Kamu agar kamu bisa belajar mengenai
kesalahan kamu selama memimpin

Anda mungkin juga menyukai