Anda di halaman 1dari 4

Kepemimpinan dan Manajemen Diri

Dalam kepemimpinan, tidak hanya dibutuhkan pemimpin yang bagus saat memimpin dan
memajukan seluruh bawahan yang dipimpinnya. Tetapi jika pemimpin tidak bisa melahirkan
generasi penerusnya maka putuslah sudah perjuangan dan kehancuran golongan tersebut berada di
depan mata.

Kepemimpinanpun bukan hanya perihal menjadi kepala dari suatu badan tapi kepemimpinan
merupakan salah satu jalan untuk menjadi orang yang lebih bermanfaat. Pemimpin pun tidak bisa
hanya berjalan sendirian, karena sejatinya amanah untuk seorang pemimpin sangat besar bahkan
dunia dan seisinya pun tak bisa dan tidak berani untuk memikul amanah yang diberikan kepada
manusia.
Sulit memang untuk menjadi pemimpin yang sempurna. Walaupun dinilai gagal dalam
memimpin, namun tak ada hal yang indah selain mencoba berjuang bersama dalam perjuangan
untuk sebuah kebermanfaatan. Meskipun gugur di tengah jalan, maka sejatinya pemimimpin
tersebut telah gugur bersama perjuangan.
Manajemen diri (self management) adalah kemampuan dalam diri seseorang untuk
mengendalikan berbagai unsur dalam diri seperti fisik, emosi, perasaan, pikiran dan perilaku untuk
mencapai hal-hal yang baik dan terarah meskipun upaya itu sulit. Manajemen diri merupakan
bentuk paling dasar dari perilaku kebebasan seseorang dalam mengambil keputusan sendiri dari
situasi yang sedang dihadapi hingga sebuah kontrol diri yang dimunculkan tanpa adanya kendala
dari pihak luar.
Manajemen diri dikatakan prosedur yang menuntut individu untuk mengarahkan atau mengatur
tingkah lakunya sendiri secara jelas, terukur dan berubah menjadi lebih baik. Manajemen diri dapat
membantu seseorang menyelesaikan masalah, mengajarkan bagaimana cara mengelola segala
kondisi yang dihadapi serta bagaimana mereka mengatur kehidupannya dalam bersikap dan
berperilaku yang efektif di lingkungan tempat tinggalnya

Manfaat yang diperoleh dari manajemen diri yaitu membantu individu untuk dapat mengelola
diri baik pikiran, perasaan dan perbuatan sehingga dapat berkembang secara optimal

Setiap manusia memang memiliki kekurangan dan kelebihan. Akan tetapi, bukankah kita bisa
berubah dan mengembangkan diri? Di sinilah self-leadership atau kepemimpinan diri berperan.
Orang sering berpikir untuk meningkatkan dan memperbaiki keterampilan leadership-nya, tetapi
lupa bahwa leadership yang efektif didahului oleh self-leadership.
Setiap manusia memang memiliki kekurangan dan kelebihan. Akan tetapi, bukankah kita bisa
berubah dan mengembangkan diri? Di sinilah self-leadership atau kepemimpinan diri berperan.
Orang sering berpikir untuk meningkatkan dan memperbaiki keterampilan leadership-nya, tetapi
lupa bahwa leadership yang efektif didahului oleh self-leadership.

Mereka yang memiliki self-leadership kuat akan mampu menyeimbangkan kebutuhan pribadi
dengan organisasi. Biasanya, seorang akan dihadapkan dengan tiga pilihan saat memimpin
organisasi. Pertama, melakukan dengan caranya. Kedua, melakukan sesuai dengan keinginan
organisasi. Ketiga, mencari jalan agar kita dan organisasi berjalan berdampingan dan tumbuh
bersama. Kemudian, dalam memimpin, seorang leader terkadang tidak sejalan dengan situasi,
pelanggan, atau otoritas tertentu. Di sinilah, pemimpin perlu menyelaraskan antara kehendak jati
dirinya dan tuntutan eksternal.

Pada dasarnya, seorang leader harus mampu memimpin timnya dengan tujuan jangka pendek,
panjang, bahkan dalam menghadapi krisis. Di sinilah, kemampuan self-leadership berperan agar
bisa menjalankan tugas-tugas tersebut.

Beberapa strategi berikut bisa dilakukan para self-leader agar bisa sukses.

Pertama, perjelas nilai yang Anda junjung tinggi. Kepemimpinan akan tergambar dari cara
Anda berhubungan dengan kolega dan stakeholder lain serta mengambil keputusan. Hal ini didasari
oleh nilai dan prinsip yang Anda pegang.

Oleh karena itu, Anda perlu memahami nilai-nilai yang Anda anut. Usai memahami, Anda akan
semakin engage dan dapat mengirim pesan yang jelas pada para pengikut sehingga mereka tahu
alasan mengikuti Anda.

Kedua, kembangkan “common language” dengan pengikut. Bila antara pemimpin dan pengikut
tidak ada pemahaman yang sama, proses kemajuan yang diharapkan akan sulit terjadi.

Ketiga, rancang kemenangan Anda. Menggerakkan tim tidak sama dengan menggerakkan diri
sendiri. Karenanya, Anda perlu membuat rencana detail menuju kemenangan dan meninjaunya dari
hari ke hari. Tujuannya, agar pengikut juga bisa mengejar rencana tersebut dengan derap yang
sama.
Anda juga perlu mengantisipasi tantangan yang mungkin muncul dalam perjalanan dan
bereaksi dengan bijak sesuai dengan nilai yang Anda anut.

Dalam setiap kepemimpinan, self-awareness yang kuat dan kemampuan memanfaatkan


pengetahuan tentang diri sendiri akan membuat Anda menjadi pemimpin yang kuat.

Kepemimpinan menjadi faktor penentu dalam meraih sukses bagi sebuah organisasi. Karena
kepemimpinan yang sukses akan mampu mengelola organisasinya.

Dalam buku Principle Centered Leadership (2001) oleh Stephen Covey, terdapat tiga ciri-ciri
pemimpin yang baik, yaitu: Mengatur manajemen dalam diri yang baik Sebagai seorang pemimpin,
Anda harus bisa mengatur diri sendiri dengan baik. Mulai dari aspek waktu, perhatian, hingga
emosi dalam diri. Pahami diri sendiri, untuk mencari tahu apa yang menjadi kekuatan dan
kelemahan. Sehingga Anda bisa mengontrol dan mendisiplinkan semua tindakan dalam diri. Hindari
sifat kaku, karena akan menyusahkan diri sendiri.

Memiliki strategi Ciri-ciri selanjutnya adalah memiliki strategi dalam bertindak dan menyusun
segala perilaku dengan baik. Sebagai pemimpin, semua keputusan berada di tangan Anda. Baik atau
buruknya langkah sebuah organisasi bergantung pada tindakan yang diambil seorang pemimpin.
Sehingga seorang pemimpin ideal harus cerdas dalam menentukan strategi terbaik untuk
memberikan hasil sesuai ekspetasi. Mampu berkomunikasi dengan baik Komunikasi menjadi dasar
penting di seluruh aspek kehidupan. Seorang pemimpin yang baik, harus memiliki komunikasi yang
baik dan efektif.

Seorang pemimpin harus mengetahui kapan saatnya berbicara dan kapan harus mendengarkan
orang lain.

Dapat bertanggung jawab Sebagai pemimpin tentunya memikul tugas dan tanggung jawab yang
berat. Sehingga apapun yang terjadi, jadilah pemimpinan yang tetap bertanggung jawab. Punya
tujuan jelas (visi dan misi) Seorang pemimpin harus memiliki tujuan yang jelas serta konsisten.
Dengan tujuan tersebutm maka Anda akan fokus dan berusaha untuk mencari penyelesaian
manakala sedang terjebak di suatu masalah yang menghambat.

Menurut Eko Purnomo dalam bukunya Teori Kepemimpinan dalam Organisasi (2016),
indikator kepemimpinan yang kuarang baik, di antaranya:
Tidak memperhatikan pendapat sekitar atau gaya manajemen otokratik yang tidak efektif.
Tidak memperhatikan orang lain, tidak melayani, berperilaku mengintimidasi. Mentolerir kinerja
yang buruk dan standar yang rendah atau mengacuhkan dan menghindari. Menyerahkan peran dan
tanggungjawabnya ke orang lain Menolak ide-ide baru.

Anda mungkin juga menyukai