PEMIMPIN
ATAU LEADERSHIP
22DES
Dalam bahasa Indonesia “pemimpin” sering
disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina,
panutan, pembimbing, pengurus, penggerak,
ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan
sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin
digunakan dalam konteks hasil penggunaan
peran seseorang berkaitan dengan
kemampuannya mempengaruhi orang lain
dengan berbagai cara.
Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin
pada mulanya berasal dari kata dasar yang
sama “pimpin”. Namun demikian ketiganya
digunakan dalam konteks yang berbeda.
1
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam
sistem tertentu; karenanya seseorang dalam
peran formal belumtentu memiliki ketrampilan
kepemimpinan dan belum tentu mampu
memimpin. Istilah Kepemimpinan pada
dasarnya berhubungan dengan ketrampilan,
kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki
seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa
dimiliki oleh orang yang bukan “pemimpin”.
Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang
memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya
kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga
dia mampu mempengaruhi orang-orang lain
untuk bersama-sama melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau
beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang
pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan
– khususnya kecakapan-kelebihan di satu
bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi
orang lain untuk bersama-sama melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian
2
satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 :
181).
Tugas Pemimpin
Menurut James A.F Stonen, tugas utama
3
seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain :
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk
bekerja dengan orang lain, salah satu dengan
atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain
dalam organjsasi sebaik orang diluar
organisasi.
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan
mempertanggungjawabkan (akontabilitas):
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk
menyusun tugas menjalankan tugas,
mengadakan evaluasi, untuk mencapai
outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung
jawab untuk kesuksesan stafhya tanpa
kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian
tujuan dan prioritas : Proses kepemimpinan
dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat
menyusun tugas dengan mendahulukan
prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan
pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-
4
tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin
harus dapat mengatur waktu secara
efektif,dan menyelesaikan masalah secara
efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan
konseptual : Seorang pemimpin harus menjadi
seorang pemikir yang analitis dan konseptual.
Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah
dengan akurat. Pemimpin harus dapat
menguraikan seluruh pekerjaan menjadf lebih
jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
5. Manajer adalah forcing mediator : Konflik
selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi.
Oleh karena itu, pemimpin harus dapat
menjadi seorang mediator (penengah).
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat:
Seorang pemimpin harus mampu mengajak
dan melakukan kompromi. Sebagai seorang
diplomat, seorang pemimpin harus dapat
mewakili tim atau organisasinya.
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit :
5
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan
masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin
adalah :
1. Peran huhungan antar perorangan, dalam
kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang
dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur,
mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor,
penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi
sebagai pengusaha, penanganan gangguan,
sumber alokasi, dan negosiator.
15
Pengertian Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi kepemimpinan
merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan
merupakan titik sentral dan penentu kebijakan
dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas
untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar
supaya mereka mau diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).
Sedangkan menurut Robbins (2002:163)
Kepemimpian adalah kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok untuk
mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ngalim
Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah
sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan
sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya
kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana
dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya
agar mereka mau dan dapat melaksanakan
16
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
dengan rela, penuh semangat, ada
kegembiraan batin, serta merasa tidak
terpaksa.
Dari pengertian diatas kepemimpinan
mengandung beberapa unsur pokok antara
lain:
1) kepemimpinan melibatkan orang lain dan
adanya situasi kelompok atau organisasi
tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi,
2) di dalam kepemimpinan terjadi pembagian
kekuasaan dan proses mempengaruhi
bawahan oleh pemimpin, dan
3) adanya tujuan bersama yang harus dicapai.
17
Beberapa pendapat ahli mengenai
Kepemimipinan :
1. Menurut John Piffner, Kepemimpinan
merupakan seni dalam mengkoordinasikan
dan
mengarahkan individu atau kelompok untuk
mencapai suatu tujuan yang dikehendaki
(H. Abu Ahmadi, 1999:124-125)
2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar
pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung
melalui proses komunikasi untuk mencapai
satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961,
24).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang
memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada
kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan
untuk memimpin dalam mencapai tujuan
(Jacobs & Jacques, 1990, 281)
4. Kepemimpinan merupakan suatu
kemampuan, proses, atau fungsi pada
18
umumnya untuk mempengaruhi orang-orang
agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai
tujuan tertentu.
(Slamet, 2002: 29)
5. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang
memimpin pelaksanaan aktivitas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
(Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7)
6. Kepemimpinan adalah suatu proses yang
mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur
untuk mencapai adalah pengaruh antar pribadi,
dalam situasi tertentu dan langsung melalui
proses komunikasi untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961,
29)
7. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk
mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya
mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu (Thoha, 1983:123).
8. Kepemimpinan adalah sekumpulan dari
19
serangkaian kemampuan dan sifat-sifat
kepribadian, termasuk didalamnya
kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana
dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya
agar mereka mau dan dapat melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
dengan rela, penuh semangat, ada
kegembiraan batin, serta merasa tidak
terpaksa.
( Ngalim Purwanto ,1991:26)
Unsur-Unsur Mendasar
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan
21
dari defmisi-defmisi yang dikemukakan di atas,
adalah:
1. Kemampuan mempengaruhi orang lain
(kelompok/bawahan).
2. Kemampuan mengarahkan atau memotivasi
tingkah laku orang lain atau kelompok.
3. Adanya unsur kerja sama untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
26
Langkah Langkah Menuju
Kesuksesan Hidup
Ditulis Oleh Didin Sunariyanto di Saturday, 1
February 2014 | 09:44
28
Karena hal - hal tersebut manusia dapat
membedakan antara Manfaat Menjadi Orang
Sukses dan keburukan dari kebodohan orang
tidak sukses.
29
mental yang baik serta dapat menghadapi
minggu depan secara profesional.
2. Berbuatlah Baik
30
pertahankanlah sense seperti anak kecil yang
sudah terpesona dengan hal yang kecil. Seperti
mengagumi harumnya bunga, menikmati angin
yang menerpa tubuh, atau langit yang biru
atau bahkan deburan ombak. Ahli psikologi
mempunyai pendapat bahwa hal tersebut
merupakan foto mental seseorang.
Memvisualisasikan foto mental tersebut sangat
berguna untuk merealisasaikan diri sendiri.
5. Belajar Memaafkan
31
Bila anda mendapatkan perasaan marah atau
kesal kepada orang lain, anda dapat
menuliskan surat untuk memaafkan orang lain
yang bersalah, anda dapat mengucapkannya
dengan via SMS. Hal ini membawa rasa lega
dan mendapatkan kesehatan mental. Penelitian
menunjukan bahwa memaafkan orang lain
akan memberikan kenyamanan hidup dan
terhindar dari rasa dendam. Sebaliknya jika
seseorang tidak memaafkan orang lain maka
hal tersebut akan terhindar dari rasa damai,
dan perasaan positif.
32
Berolah raga secara teratir, tidur yang cukup,
mempunyai selera humor, tertawa dan ringan
memberikan senyuman, hal tersebut dapat
meningkatkan suasana hati dan mood.
Sehingga sering melakukan hal tersebut akan
membawa kepuasan hati yang lebih tentram.
Hal baik dalam kehidupan ini memang
memberikan kebaikan kepada diri sendiri.
Karena hal tersebutlah yang akan menjadi
langkah menuju kesuksesan hidup.
33
Sukses: Berani, Mencoba, dan Berani Mencoba
35
Hal-hal rutin yang menjadi kebiasaan
mampu mempengaruhi maksimal atau
tidaknya seseorang dalam meraih
kesuksesan tersebut. Salah satu kebiasaan
orang-orang sukses adalah berani mencoba.
Tiga hal penting yang perlu diperhatikan
dari kebiasaan tersebut yaitu berani,
mencoba, dan berani mencoba. Ketiga hal
itu tampak sama namun memiliki makna
yang berbeda.
Pertama, berani dalam sukses adalah
sebuah sikap untuk terus mendaki tanpa ada
keraguan dalam tiap langkahnya. Kedua,
mencoba meruapakan suatu hal yang
mutlak diperlukan dalam pencapaian
sebuah kesuksesan. Tanpa mencoba,
seseorang tidak akan mampu mengukur
kemampuan dan kapasitasnya untuk
36
menyingkirkan rintangan menuju
kesuksesan. Ketiga, berani mencoba yaitu
melangkah tanpa ragu untuk menemukan
jalan keluar di setiap tembok halangan
dalam menapaki tebing kesuksesan. Hal ini
sejalan dengan pendapat El-Bantanie
(melalui Pangalila, 2008:9) dalam
buku Berani Hidup Berani Sukses dengan
kutipan sebagai berikut, “Air mata tidak
akan menghapus dukamu, berharap tidak
akan membuatmu sukses, hanya keberanian
yang bisa membawamu ke sana”.
Keberanian dalam mencoba sesuatu
merupakan kebiasaan seseorang yang luar
biasa. Namun, hal itu tidak mudah untuk
dilakukan. Banyak faktor-faktor yang dapat
merusak kebiasaan tersebut. Memperkuat
keyakinan dan tetap istiqomahmenjadi hal
37
utama dalam bertahan untuk meraih
kesuksesan. El-Bantanie (2008:15)
berpendapat bahwa orang yang tidak tahu
tapi mau melakukan adalah salah satu tipe
orang yang mau mencoba melakukan
sesuatu meskipun dia tahu akan
menemukan kesulitan bahkan kegagalan.
Hal ini dapat menjadi alat untuk
menyadarkan seseorang bahwa sukses
membutuhkan proses yang tidak instant.
Selama hidup, kita dihadapkan pada dua
pilihan. Kita lah yang menjadi pemegang
kendali dalam menentukan pilihan. Hanya
ada dua pilihan untuk mempertahankan
eksistensi kita sebagai makhluk berakal dan
berkepribadian. Pilihan menjadi baik atau
jahat, menjadi orang yang berpikiran positif
atau negatif, menjadi pintar atau bodoh, dan
38
sebagainya. Berani memilih dan
mencobanya merupakan cara ampuh untuk
sukses. Mengapa butuh keberanian
mencoba? Karena dalam setiap pilihan
mengandung risiko yang tidak dapat
diabaikan dan kita bertanggung jawab
dalam menghadapinya. Beranilah memilih
yang terbaik untuk menjadi yang terbaik.
Poin penting yang perlu diingat bahwa
sukses juga sebuah pilihan. Artinya jika kita
memilih untuk menjadi seseorang yang
sukses, ada harga dan pengorbanan yang
perlu dibayar. Seberapa besar sukses itu
berbanding lurus dengan seberapa banyak
pengorbanan yang kita berikan. Harga
untuk membayar sebuah kesuksesan dapat
berupa tindakan, waktu, ataupun materi.
Hal ini sesuai dengan pendapat Diredja
39
(2012:347) dalam bukunya yang
berjudul Chairul Tanjung Si Anak
Singkong seperti dalam kutipan berikut.
42
Hidup sebenarnya merupakan hal yang
indah apabila kita menguasai rahasianya
serta memiliki kunci untuk tetap bertahan.
Semua manusia diciptakan agar sukses
dalam segala aspek kehidupannya.
Kesuksesan tidak diraih secara gratis.
Butuh perjuangan dan keringat untuk
mewujudkan sebuah kesuksesan sejati.
Jangan takut untuk memulai dan jangan
ragu untuk mencoba lagi. Mengerahkan
segala kekuatan dengan usaha yang
maksimal akan membantu kita untuk
sukses. Jika itu semua telah dikerahkan, hal
terakhir yang perlu dilakukan adalah
bersyukur. Menyerahkan segalanya dan
menggantungkan harapan hanya kepada
Tuhan. Apabila kita berusaha dengan
sungguh-sunguh tanpa mengenal putus asa
43
kemudian bertakwa dan bertawakal kepada
Allah, tentu Dia akan memberikan
pertolonganNya (El-Bantanie, 2008:11).
Hingga nanti pada akhirnya sukses itu ada
di pikiran, pundak, dan genggaman tangan
kita. Menang dan jadilah besar.
44