Anda di halaman 1dari 3

Nama

NIM
Dosen
Kelas

: Dyandrastra Mairavida
: 00000004020
: Ir. Tikno Iensufie, M.pd., M.A.
: Senin 7.15-11.30

LEADERSHIP
Leadership adalah sebuah kata dari bahasa Inggris yang berarti sebuah hasil dari
proses atau pengaruh social dimana seorang meminta bantuan dan dukungan orang lain untuk
pemenuhan suatu tugas umum. Ada pula beberapa definisi alternative pengertian leadership,
seperti pemimpin adalah seorang yang membimbing suatu organisasi, panutan pengikutnya,
maupun sebagai pemberi intruksi. Namun dalam studi kepemimpinan itu sendiri suatu
kepemimpinan di fokuskan kepada suatu pengertian pada; pemimpin sebuah organisasi yang
dapat/mampu menggerakan para pengikutnya dalam organisasi demi tujuan yang baik.
Pemimpin dan kepemimpinan itu sendiri memiliki arti yang berbeda. Dimana
pemimpin adalah orang yang melaksanakan kepemimpinan, dimana lebih mengarah pada
kepribadian seseorang tersebut dalam memimpin. Dan kepemimpinan itu sendiri meliputi
proses seorang memimpin pada suatu kegiatan.
Untuk seorang pemimpin dapat menggerakan seluruh pengikutnya untuk dapat
meraih tujuan oraganisasinya ia harus memiliki suatu kemampuan (power) untuk
mempengaruhi orang lain (pengikutnya) dalam suatu situasi agar mereka bersedia untuk
bekerja sama mencapai tujuan yang telah direncanakan, kemampuan (power) untuk
membimbinng dan keahlian tertentu untuk membantu dan mendorong orang lain untuk
mecapai goal akhir yang diinginkan.
Dari penjelasan tersebut dapat kita lihat bahwa kunci utama seorang pemimpin harus
memiliki power, menurut French and Raven terdapat 5 tipe kekuasaan (power) yaitu; yang
pertama adalah coercive power dimana suatu kekuasaan didasarkan oleh suatu paksaan,
tujuanya agar pengikut patuh, paksaan ini seperti contohnya sebuah hukuman. Reward power
kekuasaan yang didasarkan atas penghargaan kepada seseorang atas apa yang telah ia
lakukan, karena pada dasarnya seseorang akan lebih maksimal dalam mengerjakan sesuatu
ketika ia mendapatkan timbal balik/imbalan atas pekerjaan yang telah ialakukan. Legitimate
power kekuasaan yang didasarkan karena posisi atau jabatan (pemimpin), para pengikutnya
akan mengikuti apasaja perintah dari sang pemimpin hanya semata-mata karena jabatanya.
Referent power merupakan kekuasaan dalam bentuk kepatuhan pengikut atas pemimpinya
karena atas sebuah kekaguman, jenis kekuasaan ini sangat kuat tetapi bias sangat cepat power
ini hilang. Expert power kekuasaan yang timbul karena kepercayaan pengikut terhadap
pemimpin yang sangat ahli di bidangnya. Informational power kekuasaan yang timbul karena
informasi yang dikuasai penuh oleh sang pemimpin.
Dalam suatu kepemimpinan pastilah tidak lepas dari keberadaan seorang pengikut.
Posisi seorang pengikut tidak kalah keberadaanya dengan sang pemimpin, ia sama
pentingnya. Karena bila tidak ada pengikut tidak dapat rencana untuk mewujudkan visi dapat
terlaksana, menurut Zaleznik terdapat 4 tipe follower; impulsive follower pengikut yang aktif
suka menantang dan melawan, compulsive follower pengikut yang lebih pasif dibandingkan
pengikut impulsive, ia memiliki keinginan untuk mendominasi tetapi tertahan oleh rasa
bersalah, masochistic follower pengikut yang dikendalikan oleh otoritas, mereka menikmati
pekerjaan mereka dari keaftifan mereka menjalani pekerjaan, withdrawn follower adalah tipe
yang paling pasif ia bekerja semimimum mungkin, tanpa ikut dalam pengambilan keputusan.
Diliuar dari hal-hal tersebut masih banyak hal yang harus diperhatikan oleh seseorang
untuk menjadi seorang pemimpin yang baik. Yang pertama ia harus memiliki visi. Visi ialah

pandangan kedepan, suatu cita-cita yang akan dituju, yang kemudian akan diwujudkan
dengan penyusunan strategi oleh sebuah misi. Visi haruslah berupa rancangan jauh kedepan
dalam jangka panjang, pemimpin harus dapat memprediksikan hal-hal yang mungkin dapat
terjadi kedepanya. Lalu pemimpin tersebut harus dapat mensosialisasikan visinya kepada para
pengikut sampai diterima dengan baik agar cita-cita organisasi dapat tercapai.
Yang kedua adalah Spirit. Sebuah semangat adalah suatu hal kecil namun sangat
penting. Dalam mengerjakan sesuatu semuanya harus dimulai oleh sebuah semangat. Karena
dari semangat dan spirit ini dapat nenotivasikan para pengikiut dalam bekerja. Bayangkan
bilang sang pemimpin patah semangat apa yang terjadi pada pengikutnya? Seorang pemimpin
haruslah memiliki semangat yang lebih besar daripada para pengikutnya.
Ketiga karakter. Suatu karaktewr adalah kekhasan seseorang yang kemudia menjadi
identitas seseorang agar lebih mudah dikenali. Suatu karakter haruslah dapat dirasakan oreang
lain yang kemudian baru dapat diakui. Dan untuk pemimpin karakter haruslah memiliki sifat
yang kuat agar dapat berbeda dengan para pengikut, dan sepantasnya karakter tersebut harus
baik, agar pemimpin tersebut lebih mudah untuk dipercaya dalam menjalin relasi orgaisasi.
Karakter tersebut meliputi pikiran, perkataan, perbuatan, kebiasaan, dan keberanian.
Keempat adalah integritas. Pemimpin harus mempunyai suatu integritas dalam
mewujudkan impianya. Ia harus dapat merealisasikan petkataanya dengan sebuah perbuatan.
Tanpa mengumbar-umbar janji yang tidak dapat ditepati. Ia juga harus teguh agar dalam
perja;ananya ia tidak mudah goyah akan godaan-godaan yang datng di sekelilingnya.
Kelima seorang pemimpin harus cerdas. Ia harus memiliki pemikiran yang luas akan
suatu hal. Tidakhanya terfokus dalam suatu hal saja. Ia harus dapat menyelesaikan suatu
masalah dengan cara-cara yang berbeda, ia selalu memiliki rencan lain bila rencana awal yang
direncanakan gagal. Sehingga pada akhirnya para pengikut akan menghormati dan pemimpin
tersebut dapat diakui karena kepiawaianya dalam memecahkan suatu permasalahan.
Keenam adalah keyakinan. Keyakinan menjadi suatu hal yang penting dalam
kepemimpinan, karena apabila seorang pemimpin tidak yakin bagaimana kabar dengan para
pengikutnya. Seorang pemimpin harus yakin akan hal yang telah ia putuskan keyakinanya
tidak boleh goyah. Apabila pemimpin tidak yakin maka para poengikutnya pun akan
kehilanngan rasa percayanya terhadap sang pemimpin, dan mereka tidak yakin apa yang
mereka kerjakan akan berhasil (hopeless). Seorang pemimpin harus dapat meyakinkan dirinya
sendiri juga para pengikutnya untuk meraih suatu tujuan.
Yang ketujuh adalah ketegasan. Tidak bertele-tele dalam memerikan intruksi. Intruksi
tersebut harus jelas tidak ragu-ragu. Agar pengikut dapat menerima intruksi tersebut dengan
baik.
Kedelapan adalah kapabilitas. Pemimpin tidak harus memiliki semua kemampuan,
setidaknya ia mengetahui kemampuanya agar dapt mencapai suatu tujuan. Pemimpin akan
bias diakui bila ia dapat mengatus suatu pekerjaan. Dengan adanya kapabilitas pemimpin
tidak mungkin asal dalam mengambil suatu keputusan.
Kemampuan berikutnya adalah sosiabilitas. Sosiabilitas adalah kecenderungan sang
pemimpin untuk menjalin komunikasi terutama dengan para pengikutnya, agara terjalin relasi
yang baik antar keduanya. Sosiabilitas yang ia tunjukan cenderung ramah, bijaksana sehingga
para pengikutnya merasa aman dan diperhatikan.
Yang kesepuluh adalah motivasi. Seorang pemimpin harus dapat memotivasi para
pengikutnya untuk mengerjakan suatu hal, agar mereka tesemangati untuk mencapai cita-cita
dantujuan organisasi.

Kesebelas komunikasi. Komunikasi adalah hal terpenting agar apa yang dibayangkan
pemimpin terwujud dalam kenyataan. Oleh karena itu komunikasi antara keduanya harus
terhubung dengan baik agar dapat dimengerti satu sama lain. Komuniksi tersebut dapat
berupa verbal maupun lisan. Seperti menunjukan gerak-gerik badan atau menunjukan sikap
tertentu.
Pemimpin yang baik tidak cukup dengan hanya melakukan hal-hal diatas. Ia harus
menggerakan pengikutnya untuk meraih sebuah tujuan, dengn suatu paksaan, himbauan, dan
lain-lain. Kemampuan pemimpin untuk dapat mencapai tujuan itulah yang menjadikanya
dapat diakui, juga karena pengaruh-pengaruh yang diberikanya pada para pengikutnya untuk
mencapai suatu tujuan. Ia pun harus memiliki energy untuk menggerakan para pengikut
dalam menggerjakan pekerjaanya, agar dapat mengontrol ke arah mana yang hendak mereka
tuju. Selain itu ia harus mengetahui kelemahan organisasinya dan bagaimana cara
mengatasinya.
Daftar Pustaka
Iensufiie, Tikno. 2010. Leadership untuk Prfesional dan Mahasiswa. Jakarta: ESENSI.
Starrat, J. Robert. 2011. Menghadirkan Pemimpin Visioner: Kiat Menegaskan Peran Sekolah.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2007. Manajemen Publik. Jakarta: PT. Grasindo.
Tom, Marshall. 2003. Understanding Leadership. Michigan: Baker Books.
http://en.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai