Anda di halaman 1dari 9

MENJADI PEMIMPIN SEJATI

DISUSUN OLEH

DAMARATI RAHMA WIDIASA

1910411184
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari,masyarakat selalu membutuhkan adanya Pemimpin.
Sedangkan didalam kehidupan rumah tangga diperlukan adanya pemimpin atau
Kepala Keluarga. Dan tentunya disebuah Negara ada Presidennya. Ini semua
menunjukkan betapa pentingnya kedudukan Pemimpin dalam suatu masyarakat, baik
dalam skala yang kecil maupun yang besar.
Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa
perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya
integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta
misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.
Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses
perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan
bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang
perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi
hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk
bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai
memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong
perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin
sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar
melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang.
Kepemimpinan lahir dari proses internal.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat menjadi seorang pemimpin?
2. Bagaimanakah proses kepemimpinan?
3. Apa dan bagaimana menjadi pemimpin yang sejati?
c. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui bagaimana proses kepemimpin
2. Mengetahui menjadi pemimpin sejati
3. Memenuhi tugas akhir mata kuliah Kepemimpinan
BAB II
PEMBAHASAN
a. Hakikat Kepemimpinan
Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan
gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi
orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan
meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi
perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak
lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their
willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to
accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan
menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan,
kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas –
Field Manual 22-100.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau
melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin,
kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki
keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan
hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang
berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut
pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,
keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang
mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan
yang akan diterapkan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu
fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang
bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
1. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi
dan menyediakan fasilitasnya.
2. Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing,
staffing, directing, commanding, controling, dsb.

Kepemimpinan muncul bersamaan dengan peradaban manusia sejak zaman


dahulu dimana orang-orang berkumpul bersama dan bekerja bersama untuk
mempertahankan eksistensi hidupnya. Sejak itulah terjadinya kerjasama antar
manusia di dunia dan munculnya unsur kepemimpinan. Kepemimpinan
merupakan suatu proses mempengaruhi perilaku yang menjadi panutan interaksi
antar pemimpin dan pengikut serta pencapaian tujuan yang lebih riil dan
komitmen bersama dalam pencapaian tujuan dan perubahan terhadap budaya
organisasi yang lebih maju. Kepemimpinan juga sering dikenal sebagai
kemampuan untuk memperoleh konsensus anggota organisasi untuk melakukan
tugas manajemen agar tujuan organisasi tercapai.

b. Proses Kepemimpinan
Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang
yang dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan
oleh orang yang memimpinnya.
Motivasi orang untuk berperilaku ada dua macam, yaitu motivasi ekstrinsik
dan motivasi intrinsik. Dalam hal motivasi ekstrinsik perlu ada faktor di luar diri
orang tersebut yang mendorongnya untuk berperi-laku tertentu. Dalam hal
semacam itu kepemimpinan adalah faktor luar. Sedang motivasi intrinsik daya
dorong untuk berperilaku tertentu itu berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Jadi
semacam ada kesadaran kemauan sendiri untuk berbuat sesuatu, misalnya
memperbaiki mutu kerjanya.
Dalam proses tersebut pimpinan membimbing, memberi pengarahan,
mempengaruhi perasaan dan perilaku orang lain, memfasilitasi serta
menggerakkan orang lain untuk bekerja menuju sasaran yang diingini bersama.
Semua yang dilakukan pimpinan harus bisa dipersepsikan oleh orang lain dalam
organisasinya sebagai bantuan kepada orang-orang itu untuk dapat meningkatkan
mutu kinerjanya. Dalam hal ini usaha mempengaruhi perasaan mempunyai peran
yang sangat penting. Perasaan dan emosi orang perlu disentuh dengan tujuan
untuk menumbuhkan nilai-nilai baru, misalnya bekerja itu harus bermutu, atau
memberi pelayanan yang sebaik mungkin kepada pelanggan itu adalah suatu
keharusan yang mulia, dan lain sebagainya. Dengan nilai-nilai baru yang dimiliki
itu orang akan tumbuh kesadarannya untuk berbuat yang lebih bermutu. Dalam
ilmu pendidikan ini masuk dalam kawasan affective.

c. Pemimpin Sejati
Seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang
dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota
tim akan mengatakaan bahwa merekalah yang melakukan sendiri. Pemimpin sejati
adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan
maximize.
Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa
diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan
penghormatan dan pujan (honor & praise) dari mereka yang dipimpinnya.
Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang
peimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada
kerendahan hati (humble).
Pelajaran mengenai kerendahan hati dan kepemimpinan sejati dapat kita
peroleh dari kisah hidup Nelson Mandela. Seorang pemimpin besar Afrika
Selatan, yang membawa bangsanya dari Negara yang rasialis menjadi Negara
yang demokratis dan merdeka. Selama penderitaan 27 tahun penjara pemerintah
apharteid, justru melahirkan perubahan pada diri beliau. Sehingga beliau menjadi
manusia yang rendah hati dan mau memaafkan mereka yang telah membuatnnya
menderita selama bertahun-tahun.
Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa
kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keliar untuk melayani mereka yang
dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin
sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati,
tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan tantangan,
dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin
sejati.
Pemimpin sejati mempunyai empat kriteria, yaitu:
1. Visioner, yaitu punya tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa
para pengikutnya. Tujuan hidup Anda adalah poros hidup Anda, Andy Stanley
dalam bukunya visioneering, mmelihat pemimpin yang punya visi dan arah
yang jelas, kemungkinan berhasil/sukses lebih besar daripada mereka yang
hanya menjalankan sebuah kepemimpinan.
2. Sukses bersama, yaitu membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses
bersamanya, pemimpin sejati bekanlah mencari keuntungan atau sukses hanya
bagi dirinya sendiri, namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk
mendorong orang-orang yang dipimpin bersama-sama dirinya meraih
kesuksesan bersama.
3. Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar (Teachable and Learn continous),
yaitu banyak hal yang harus dipelajari oleh seorang pemimpin jika ia ma
uterus survive sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya
hati yang mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar
dari pengalaman diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang
pemimpin. Memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan
bacaan/bahan yang positif juga bergaul akrab dengan para pemimpin akan
mendorong skill kepemimpinan akan mengingat.
4. Mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan, yaitu pemimpin sejati
bukanlah orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya
seorang diri bagi generasi atau saat dia memimpin saja, namun lebih dari itu,
dia adalah seorang yang visioner yang mempersiapkan pemimpin baerikutnya
barulah dapat disebut seorang Pemimpin Sejati. Di bidang apapun dalam
berbagai aspek kkehidupan ini, seorang pemimpin Sejati pasti dikatakan
sukses jika ia mampu menelorkan para pemimpin muda lainnya.

Ciri-ciri pemimpin sejati, yaitu :

1. Integritas
Melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang anda katakana akan anda
lakukan. Integritas membuat anda dapat dipercaya. Integritas membuat
orang lain mengandalkan anda. Intregitas adalah penepatan janji-janji
anda. Satu hal yang membuat sebagian besar orang enggan menggikuti
anda adalah bila mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa anda akan
membawa mereka kepada tujuan yang anda janjikan.
2. Optimisme
Tak ada orng yang mau menjadi pengikut anda bila anda memandang
suram masa depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa
mmelihat masa depan dan memberitahukan pada mereka bahwa didepan
sana terbentang tempat yang lebih baik dan mereka dapat mencapai tempat
itu.
3. Menyukai Perubahan
Pemimpin adalah mreka yang melihat adanya kebutuhan akan perubahan,
bahkan mreka bersedia untuk memicu adanya perubahan itu. Sedangkat
pengikut lebih suka untuk tinggal di tempat mereka sendiri. Pemimpin
melihat adanya kebaikan di balik perubahan dan mengkomunikasinya
dengan para pengikut mereka. Jika anda tidak berubah, anda takkan
berkembang.
4. Berani Menghadapi Resiko
Kebanyakan orang menghindari resiko. Padahal, kapanpun kita mencoba
sesuatu yang baru, kita harus siap menghadapi rediko. Keberanian untuk
mengambil resiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat penting.
Para pemimpin menghitung resiko dan keuntungan yang ada di balik
resiko. Mereka mengkomunikasikannya pada pengikut mereka dan
melangkah pada hari esok yang lebih baik.
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang-orang lain agar mau
bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi itu mengandung dua pengertian
pokok yang sangat penting tentang kepemimpinan, yaitu Mempengaruhi perilaku
orang lain. Kepe-mimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-
orang yang dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun
diarahkan oleh orang yang memimpinnya.
Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung
pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,
keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana
nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan
diterapkan.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan
dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang
pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk
memperbaiki orang lain.
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir
dari proses internal (leadership from the inside out).
DAFTAR PUSTAKA

James K. Van Fleet, 1973, 22 Manajemen Kepemimpinan, Jakarta:Mitra Usaha


Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta , CV. Rajawali, 1986

Anda mungkin juga menyukai