Anda di halaman 1dari 4

Nama : Damarati Rahma Widiasa

NIM: 1910411184

Kelas : Dasar Jurnalistik E

Jenis-Jenis Berita

a. Straight News
Straight news merupakan berita penting yang terbaru atau teraktual. Straight news dibagi
menjadi 2, yaitu hard news dan soft news.
1. Hard News
Salah satu contoh dari hard news yaitu
berita demo tolak Omnibus Law. Sejak
disahkannya Omnibus Law pada 5
Oktober 2020, sebagian besar
masyarakat Indonesia menolak dengan
mengikuti aksi demo yang
diselenggarakan di beberapa kota
Indonesia, salah satunya Jakarta
beberapa hari ini. Aksi demo ini menjadi
sorotan media. Salah satu berita dari
detik.com, menjelaskan mengenai aksi
demo yang akan diselengarakan oleh
BEM SI di Jakarta akan melibatkan
ribuan massa. Sehingga dibutuhkan
pengalihan lalu lintas. Terdapat pula informasi mengenai jalan mana saja di Jakarta yang
harus dihindari. Supaya, bagi masyarakat yang sedang keluar rumah (khususnya bekerja)
tidak terjebak dalam aksi demo. Berita ini dikatakan sebagai straight news karena
dijelaskan secara straight to the point atau mengarah langsung ke inti berita dan secara
lugas. Selain itu, berita ini digolongkan sebagai hard news karena sifatnya sangat penting
dan teraktual. Sehingga, perlu segera disampaikan kepada khalayak karena berdampak
bagi orang banyak.

2. Soft News
Baru-baru ini Indonesia tengah dihebohkan dengan
aksi heroik seorang bocah 9 bernama Rangga, yang
berusaha menyelamatkan ibunya dari pemerkosaan.
Namun sayangnya, Rangga tewas dibacok oleh
pelaku pemerkosaan. Berita ini menyita perhatian
masyarakat Indonesia dan menjadi sorotan banyak
media. Sehingga dapat dikatakan berita ini tergolong
soft news karena memberitakan tentang kisah
kemanusiaan dan sifatnya tidak terlalu mendesak,
sehingga tidak harus disampaikan segera kepada
khalayak umum.

b. Depth News
Depth news adalah berita yang memberikan informasi secara mendalam. Salah satu
contohnya yaitu berita gempa wilayah Pantai Alaska.
Berita ini memberikan informasi mendalam mengenai
terjadinya gempa di wilayah Pantai Alaska.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Kepala
Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG yaitu Rahmat
Triyono, gempa bumi ini terjadi disebabkan akibat
aktivitas pada lempeng Alaska. Selain itu, berdasarkan
informasi dari Pacific Tsunami Warning Center
(PWTC), dijelaskan bagaimana dampak dari gempa
bumi Alaska salah satunya yaitu berpotensi
menimbulkan tsunami lokal di sekitar wilayah Alaska
dalam radius 300 kilometer dari pusat gempa. Dengan penjelasan yang terperinci, melibatkan
beberapa narasumber yang kredibel, serta menjawab 2 unsur penting yaitu mengapa gempa
terjadi dan bagaimana terjadinya gempa bumi serta dampaknya, sehingga berita ini dapat
digolongkan sebagai depth news.
c. Investigation News
Investigation news tentu berkaitan dengan berita
kriminal. Berita yang membutuhkan penyelidikan.
Salah satu contoh beritanya yaitu kasus Djoko Tjandra
yang diduga melakukan pemalsuan surat jalan dan suap
status Red Notice. Sebelumnya, Djoko Tjandra sudah
menjadi buron negara karena kasus korupsi. Namun,
Bareskrim polri terus melakukan penyelidikan sampai
kasus ini tuntas hingga ke akar-akarnya. Dan kini,
kasus ini memiliki 5 tersangka lainnya yang terlibat.
Berdasarkan isi berita, dapat disimpulkan bahwa berita ini termasuk investigation news
dikarenakan menguak kasus besar yang merugikan masyarakat. Dan isi berita ini didasarkan
oleh penyelidikan yang dilakukan oleh Bareskrim polri.

d. Interpretative News
Interpretative news merupakan jenis berita
perkembangan dari jenis berita straight news.
Belakangan ini, berita yang sedang hangat
diperbincangkan yaitu Omnibus Law atau demo tolak
Omnibus Law. Berita ini berisi tentang penilaian, kritik,
serta analisis mengenai permasalahan Omnibus Law
yang dirangkum dari beberapa ahli atau akademisi.
Terdapat pula analisis yang tajam dari penulis mengenai
permasalahan yang menyebabkan lahirnya 2 kubu yaitu,
antara yang menentang dan mendukung UU ini.
Berdasarkan hal diatas, kemudian adanya informasi
tambahan mengenai bagaimana demo tolak Omnibus
Law yang berlangsung ricuh, dapat dikatakan berita ini termasuk jenis berita interpretative
news.

e. Opinion News
Beberapa kali demo dilarang oleh pihak kepolisian
dan pemerintah (Kemendikbud). Upaya ini dituai
komentar oleh pakar, yaitu ahli hukum tata negara
Universitas Andalas, Feri Amsari. Menurutnya, demo
tolak Omnibus Law merupakan hak konstitusi yang
tidak boleh dilarang. Tidak hanya sekedar opini,
namun berita ini menyertakan fakta-fakta bagaimana masyarakat mempunyai hak konstitusi
untuk menyampaikan pendapat sesuai diatur pada UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang
Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Terdapat juga kritik tentang
pelarangan demo karena sedang terjadi pandemi, namun pemerintah tetap melaksanakan
Pilkada 2020. Berdasarkan isi berita, dapat disimpulkan bahwa berita ini termasuk opinion
news, karena berisi penilaian atau komentar dari narasumber yang kredibel (ahli).

Anda mungkin juga menyukai