Krisis PR Negara
Amerika Serikat
(Studi Kasus Starbucks)
Berita
02
Berita
03
04
Penanganan Ketika mendapat informasi ada kamera perekam di dalam toilet. Pihak
Starbucks segara bergerak tangkas. Pihaknya segera mencabut baterai
(Kasus CCTV)
08
Chief Executive Starbucks Kevin Johnson memohon maaf kepada publik
terkait perilaku karyawannnya saat melayani pengunjung. Kemudian
Starbucks segera menggelar pelatihan massal untuk mencegah kasus
Penanganan serupa terulang. Sebanyak 8.000 cabang Starbucks di seluruh Amerika
Serikat di tutup serentak untuk latihan anti-diskriminasi rasial.
Krisis Setelah menghadapi krisis komunikasi akibat sengkarut toilet,
Starbucks kini berupaya memperbaiki citra. Jika sebelumnya
(Kasus SARA) penggunaan toilet di Starbucks masih belum jelas antara boleh dan
tidak boleh digunakan oleh masyarakat umum, kini kondisinya mulai
berubah yaitu membuka toilet untuk semua orang.
09
Waktu
Penanganan Krisis
Membutuhkan waktu 2 hari untuk menangani kasus tersebut,
dimulai dari pihak berwajib yang mendapat laporan pada hari
Rabu, 9 Mei 2018, keesokan harinya pihak berwajib baru bisa
memeriksa toko. pihak starbucks langsung bergerak cepat
ketika mendapat informasi ada kamera perekam di dalam toilet.
Pihaknya pun segera mencabut baterai kamera perekam
setelah keberadaan kamera tersebut diketahui. Kemudian pada
hari Jumat, 11 Mei 2018 pihak starbucks memperbaiki citranya
dan membuat komitmen yaitu membuka toilet untuk semua
orang tidak hanya untuk konsumen yang membayar.
10
FAKTOR YANG
BERPENGARUH DALAM
PENANGANAN KRISIS
Banyaknya warga Pengetahuan Karyawan. Ketegangan rasial yang ada di
Amerika Serikat CEO Starbucks merasa bahwa tidak Amerika Serikat.
semua karyawannya paham akan CEO Starbucks, Kevin Johnson
yang melakukan dampak dari sikap rasialis, karena itu menjelaskan bahwa Starbucks tidak
protes. Starbucks memberikan pelatihan anti- bermaksud rasialis dan bahkan
Karena mengandung isu diskriminasi rasial kepada 175 ribu mendorong adanya integrasi dengan
rasial dan juga adanya karyawannya di AS. saling menghargai berbagai etnis.
kasus yang menganggu
Johnson mendiskusikan dengan
privasi, dua kasus ini
karyawan bagaimana melayani
mencuri perhatian warga AS
pelanggan dengan baik dan membangun
dan banyaknya protes yang
citra berbeda.
dilakukan secara online
maupun offline.
11
PERTIMBANGAN
DALAM PENANGANAN
KEBIJAKAN KRISIS
Jumlah toilet umum. Reputasi Starbucks.
Seperti yang diketahui bahwa di Memberikan sesi pelatihan menunjukkan
negara Amerika Serikat, jumlah toilet keterikatan (commitment) untuk memastikan,
umum sangatlah sedikit. Dengan semua karyawan mampu membuat gerai
kebijakan untuk memperbolehkan Starbucks menjadi tempat yang aman,
seluruh warga memakai toilet yang bersahabat, dan mau menerima siapa saja.
ada di Starbucks, akan sangat Selain itu, pihak Starbucks juga memanggil
membantu kegiatan warga. Selain itu, aparat penegak hukum untuk menyelesaikan
juga dapat meningkatkan kembali kasus CCTV.
citra Starbucks.
12
AFTER EFFECT
KRISIS