Anda di halaman 1dari 4

PENGANTAR BISNIS

ANALISIS BISNIS STARBUCKS


DOSEN : DWI NUR’AINI IHSAN, SE, MM

DISUSUN OLEH :

RAHAYU DWI LESTARI

11190810000016

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019
BUKAN TEH KESUKAAN SAYA

STARBUCKS

Halaman 137

Pertanyaan Diskusi :

4-32 Apa yang mendorong perusahaan seperti Starbucks berekspansi ke pasar internasional
dengan minat yang kurang begitu tinggi atas produknya?

Jawab :

Yang mendorong Starbucks untuk berekspansi ke pasar internasional dengan minat kurang
tinggi:

 Starbucks ingin menjadi sebagai merek yang paling diakui di dunia dan menjadi perusahaan
internasional dengan nilai-nilai dan prinsip bahwa karyawan bisa dibanggakan
 Starbucks ingin menjadi kedai kopi yang terkenal dan juga menjadi yang paling dihargai dan
dinilai merek yang paling positif oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia.
 Staarbucks ingin tetap menjadi penyedia kopi yang terbaik di dunia dan tetap menjaga
prinsip yang konsisten di saat kita tumbuh.

4-33 Bagaimana Starbucks beradaptasi dengan budaya Tionghoa?

Jawab :

Cara Starbucks beradaptasi dengan budaya Tionghoa:

Ketika dibuka pertama kali pada 1999, banyak meragukan masa depan Starbucks di negeri Mao
Zedong ini yang begitu kuat tradisi ngetehnya. Tapi anggapan itu ternyata sama sekali tidak
benar. Hanya dalam waktu 17 tahun, Starbucks telah mengubah serta merevolusi cara pandang
orang-orang China dalam meminum kopi.

Salah satu kunci kesuksesan Starbucks di China adalah program Partner-Family Forum
Programme. Program ini pertama kali diperkenalkan di Beijing, empat tahun yang lalu, yang
berfokus pada nilai-nalai dalam keluarga dan masyarakat setempat. Program ini berusaha
melibatkan keluarga mitranya untuk berpartner jangka panjang dengan Starbucks.
Di Chengdu, program ini melibatkan seribuan anggota staf dan keluarga mereka. Bagi barista
full-time dan supervisor shift akan mendapatkan tunjangan perumahan, serta program cuti yang
disebut dengan “Coffee Break”, yang memungkinkan para pekerjanya untuk memiliki waktu
lebih panjang dengan keluarga mereka.

“Di Asia, keluarga adalah titik fokus yang sangat kuat,” ujar presiden grup Starbucks Coffee
China/Asia Pasific, John Culver, kepada Mashable. “Itulah sebabnya Starbucks menerapkan
nilai-nilai itu.”

Selain itu juga, Starbucks menawarkan produk teh dan makanan yang sesuai dengan gaya hidup
orang Tiongkok.

4-34 Apakah anda khawatir ekspansi Starbucks ke Tiongkok mengancam tradisi budaya mereka?
Mengapa atau mengapa tidak?

Jawab :

Saya tidak khawatir, karena di dalam Starbucks itu terdapat minuman pengganti kopi yaitu teh
yang sesuai dengan budaya kebiasaan orang Tiongkok sehingga Starbucks tidak akan
mengancam tradisi budaya mereka. Serta di Starbucks orang-orang Tiongkok bisa menghabiskan
waktu bersama dengan orang-orang yang mereka sayang.

4-35 Tiongkok memiliki budaya kolektif yang tinggi. Bagaimana Anda meyakini bahwa hal ini
berdampak pada kegiatan manajer di gerai Starbucks?

Jawab :

Budaya Tiongkok akan berdampak kepada manajer di gerai Starbucks karena, Starbucks harus
bisa mengikuti budaya Tiongkok seperti kebiasaan minum teh. Dan orang Tiongkok mengatakan
bahwa 'Kopinya terlalu pahit seperti obat tradisional tionghoa' dan Starbucks menanggapi
keluhan tersebut dengan menawarkan minuman coklat mint panas dan frappuccino kacang
merah. Produk makanan pun disesuaikan dengan lidah orang-orang Tiongkok, antara lain roti isi
ayam Hainan dan lumpia.
4-36 Jika Tiongkok ingin menghambat ekspansi Starbucks, hambatan legal apa yang paling
mungkin digunakan? Bagaimana hambatan ini memengaruhi konsumen dan bisnis di Tiongkok?

Jawab :

Jika Tiongkok ingin menghambat ekspansi Starbucks hambatan legal yang paling mungkin
dilakukan adalah mereka menolak atau setidaknya mengurangi mengkonsumsi produk yang
disediakan di Starbucks karena tidak ingin meninggalkan kebiasaan minum teh seperti
kebudayaannya. Hambatan ini akan memengaruhi bisnis Tiongkok yang tidak mau kalah dengan
bisnis Starbucks ini. Dan konsumen Starbucks menjadi berkurang karena mereka tidak mau
meninggalkan budayanya.

Contoh : Para orang Tiongkok yang berjualan Teh Tradisional mereka tidak akan kalah saing
dengan Starbucks dengan cara mempromosikan produk-produk nya ke orang-orang yang mulai
tertarik dengan Starbucks. Dan mereka tidak akan meninggalkan budaya kebiasaan mereka yaitu
minum teh.

Referensi :

https://komunitas.bukalapak.com/s/mbr60s/strategi_starbucks_untuk_menjadi_kedai_kopi_terke
muka_di_dunia

https://www.google.com/amp/s/intisari.grid.id/amp/0357441/bagaimana-starbuck-sukses-di-
china-yang-kuat-tradisi-ngetehnya

Anda mungkin juga menyukai