Anda di halaman 1dari 7

BUDAYA ORGANISASI DI PERUSAHAAN STARBUCKS

DOSEN PENGAMPU:

Nana Dyki Dirbawanto,.M.BA

DISUSUN OLEH :

Okky Pratiwi 190907018

Novita Ramayani Ritonga 190907022

Mazidah Annisa Azzahra 190907034

Kevin Ariel Tampubolon 190907090

Rifqah Tiara Nazari Hrp 190907110

MATA KULIAH :

Budaya Organisasi

ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budaya merupakan suatu perilaku yang diciptakan oleh pendiri yang menganjurkan
seseorang untuk mengenal mereka dan kemudian memasukan kepercayaan,nilai dan asumsi-
asumsi pendiri kepada orang lain selain itu pendiri juga mengdoktrinasi dan mensosialisasikan
pemikiran dan perasaan mereka kepada orang lain. Budaya organisasi adalah suatu sistem makna
bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi
lainnya.

Starbucks Coffee merupakan sebuah merek yang berasal dari Amerika Serikat, Sejarah
Starbucks dimulai pada tahun 1971 di Seattle, Washinton’s Pike Place Market didirkan oleh tiga
orang bersahabat Jerry Baldwin, Zev Siegl, dan Gordon Bowker, yang semua memiliki passion
pada kopi. Pada awalnya Starbucks menjual biji kopi yang telah dipanggang, kopi bubuk dan
alat-alat pemanggang, kemudian pada tahun 1982 Howard Schultz bergabung dengan Starbucks.
Schultz meramu semua komponen yang ada pada Starbucks menjadi suatu pengalaman yang tak
terlupan bagi konsumennya, ia mengambil konsep dari sebuah pengalaman perjalanannya ke
Italia yaitu kota Milan dimana orang-orang Italia menikmati kopi dengan santai, dengan
menikmati pemandangan dan nuansa yang penuh kehangatan, sehingga hal itu diterapkannya
pada Starbucks.

Selanjutnya pada tahun 1987 Schultz membeli perusahaan Starbucks dengan dukungan
investor-investor lokal. Toko pertama yang menjual minuman Kopi Expresso dibuka di
Vancouver dan Chicago pada tahun 1987. Sejak saat itu kedai Starbucks Coffee berkembang
pesat di Amerika. Pada tahun 1996 Starbuck Coffee melakukan ekspansi ke Asia. Kedai
pertamanya di Asia dibuka di Tokyo, Jepang. Sejak saat itulah Starbucks Coffee berkembang
pesat dengan membuka cabang toko retailnya hampir di seluruh belahan dunia. Hingga akhir
tahun 2014 total kedai Starbucks Coffee yang tersebar di seluruh dunia telah mencapai 20.100.
Dari jumlah tersebut 11.500 kedai terdapat di Amerika Serikat dan sisanya tersebar di seluruh
dunia termasuk Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Budaya Organisasi dan Penerapannya di Perusahaan Starbucks ?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Budaya Organisasi dan Penerapannya di Perusahaan Starbucks


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Budaya Organisasi dan Penerapannya di Perusahaan Starbucks

Budaya organisasi Starbucks memilki kombinasi karakteristik yang unik untuk


perusahaandan menggambarkan budaya organisasi sebagai budaya kepemilikan, inklusi, dan
keragaman.Berikut adalah fitur utama dari budaya organisasi Starbucks.

1. Servant Leadership Starbucks

Memiliki pendekatan servant dalam pendekatan ini, pemimpin, manajer dansupervisor


menekankan dukungan untuk bawahan, dan memastikan bahwa setiap o r a n g t u m b u h
d a l a m p e r u s a h a a n . F i t u r b u d a y a o r g a n i s a s i S t a r b u c k s ini mengedepankan
pertumbuhan karyawan dan pentingnya menjaga karyawan. Mantan Presiden Starbucks
Howard Behar mengembangkan fitur ini dari budaya organisasiperusahaan karena ia
percaya bahwa karyawan yang dirawat adalah orang-orang yangpeduli tentang pelanggan.

2. Relationship-driven Approach Starbucks

Juga memiliki budaya organisasi yang mendukung hubungan yang hangat dan ramah.
Misalnya, di Starbucks, barista menunjukkan keramahan dengan satu sama lain. Fitur
budaya organisasi ini meluas ke pelanggan, yang juga diperlakukan denganr a m a h d a n
h a n g a t . M e l a l u i p e n e k a n a n p a d a h u b u n g a n , S t a r b u c k s mengembangkan
budaya kopi yang mendorong konsumen untuk mendapatkan pengalaman menikmati
produk kopi yang khusus dari Starbucks.

3. Collaboration and Communication

Budaya organisasi Starbucks mendorong upaya kolaboratif melalui komunikasi


yangefektif. Pada kafe, barista jelas berkomunikasi dengan satu sama lain untuk
memenuhipesanan dan mereka berkolaborasi sebagai tim untuk membuat proses
pemenuhanpesanan efisien. Dengan demikian, budaya organisasi Starbucks mendukung
efisiensidalam proses bisnis, yang memberikan kontribusi untuk kualitas layanan,
pengalamanpelanggan, dan efektivitas biaya.

4. Openness

Keterbukaan adalah karakteristik utama lain dari budaya organisasi Starbucks Coffee.
Awalnya, karyawan memiliki budaya ketakutan untuk berbicara kepada
atasanm e r e k a . U n t u k m e n g a t a s i m a s a l a h i n i , m a n t a n P r e s i d e n S t a r b u c k s ,
Behardiperkenalkan forum terbuka untuk mendorong karyaw an untuk
mengajukan p e r t a n y a a n d a n b e r k o m u n i k a s i d e n g a n a t a s a n . S e b u a h b u d a y a
k e t e r b u k a a n dikembangkan. Melalui budaya organisasi ini, Starbucks memberdayakan
karyawandan memfasilitasi inovasi.

5. Inclusion and Diversity Starbucks

Memiliki kebijakan anti-diskriminasi yang membentuk budaya organisasi.Kebijakan ini


melarang segala bentuk diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, ras, etnis, orientasi
seksual, agama, usia, latar belakang budaya, pengalaman hidup, pikiran, dan ide-ide.
Melalui fitur budaya organisasi ini, Starbucks memfasilitasi hubungan antar karyawan,
serta inovasi berdasarkan pada ide-ide yang beragam.

Perusahaan starbucks memiliki budaya organisasi yang unik yaitu mereka memberikan
ucapan selamat datang kepada para pengunjung, selalu memberikan senyuman setiap melayani
konsumen dan ucapan terima kasih kepada para pengunujung karena telah datang. Perusahaan
starbucks memilki program pelatihan kepada para karyawannya karena starbucks menginginkan
setiap karyawan memilki kualitas yang bagus, dengan kualitas yang baik yang dimiliki oleh
setiap karyawan maka akan memberikan dampak yang bagus untuk perusahaan. Maka dari itu
perusahaan starbucks mengadakan program pelatihan kepada para karyawannya dibandingkan
membuat iklan yang biayanya cukup besar karena menurut mereka kualitas karyawan lebih
penting daripada iklan.

Untuk kelancaran suatu bisnis, peran dari manusia sangat berpengaruh. Manusia adalah faktor
utama dalam setiap kegiatan yang didalamnya, semua tindakan yang akan dilakukanakan
ditentukan oleh manusia yang telah menjadi anggota dalam perusahaan. Sumber daya manusia
dari sebuah perusahaan sangat berpengaruh dalam setiap kegiatan suatu organisasi atau
perusahaan. Perusahaan juga harus dapat memasok sumber daya manusia yang berpotensi untuk
menjalankan aktivitas sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Selain itu, faktor yang mempengaruhi kinerja adalah budaya organisasi. Kinerja bergantung
pada apa yang harus atau tidak harus apa yang ia kerjakan. Memahami cara-cara yang benar
untuk melakukan suatu pekerjaan menunjukan sosialisasi yang benar, selain itu penilaian kinerja
terhadap seorang karyawan mencakup pula seberapa cocoknya dia dalam organisasi

Dalam kepemimimpinan terdapat dua jenis gaya kepemimpinan, yaitu kepemimpinan


transformasional dan kepemimpinan transaksional. Pada Starbucks Coffee gaya kepemimpinan
transformasional lebih mendominasi, gaya kepemimpinan ini dibutuhkan saat operasional
berjalan karena saat operasional berlangsung para karyawan lebih membutuhkan bantuan dari
pemimpinnya dari pada bernegosiasi pada waktu operasional berlangsung.

Peran kepemimpinan transformasional dianggap paling cocok dari sekian banyak model
kepemimipinan yang ada, karena Starbucks Coffee adalah perusahaan yang bergerak di bidang
jasa yang mengedepankan kepuasaan pelanggan dan kesejahteraan karyawan.

Budaya organisasi adalah suatu sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang
membedakan suatu organisasi dengan organisasi lainnya.
5 prinsip kunci kepemimpinan yang digunakan oleh starbucks :

1. Lakukan dengan cara anda

Misalnya karyawan bebas mengekspresikan apa yang mereka pikirkan yaitu menservis
konsumen dengan caranya sendiri. Dengan bersikap ramah, Starbucks menciptakan
sebuah ikatan yang mengundang pelanggan untuk berkunjung dan berkunjung lagi.

2. Semuanya penting

Bisnis retail adalah tentang detail. Detail kecil kadangkala membedakan antara
kesuksesan dan kegagalan. Semua hal-hal kecil itu harus diperhatikan, karena suatu
masalah besar bisa berawal dari hal yang kecil yang dianggap sepele. Para pemimpin
Starbucks sangat peduli pada semua hal seperti lingkungan fisik, mutu produk, perlunya
penyusunan prioritas kerja, pentingnya reputasi perusahaan, bahkan budaya yang
menyenangkan.

3. Kejutan dan kebahagiaan

Starbucks menyentuh kehidupan orang lain. Kesediaan untuk memedulikan orang lain
sering menjadi kejutan yang menyenangkan. Starbucks memberikan segelas calm tea
secara gratis kepada pelanggan setiap tanggal 15 april. Yaitu untuk menarik para
pelanggan agar mau datang ke starbucks dan pelanggan merasa senang dengan pelayanan
yang diberikan. Menambahkan senyuman di sana-sini bisa mengubah hari-hari orang
lain. Bahkan Starbucks menjadi tempat ketiga setelah rumah dan kantor. Starbucks
menyediakan tempat untuk berbincang, berhubungan, dan menyambung kembali
hubungan.

4. Terbuka terhadap kritik

Jangan keberatan dikritik. Jika tidak benar, abaikan saja. Jika tidak adil, jangan
tersinggung. Jika tidak beralasan, tersenyumlah, jika tidak terbukti itu bukan kritik,
pelajarilah. Kritik merupakan kesempatan untuk belajar lebih banyak mengenai apa yang
bisa kita lakukan, bagaimana menjadi lebih baik, dan bagaimana menangani masalah
secara berbeda. Ketika bersalah, akuilah, perbaikilah, dan tetap pada jalur di mana anda
dapat membuat perubahan positif. Starbucks menerima kritikan, agar starbucks tau apa
kekurangan dari starbucks itu sendiri, apakah dari segi pelayanan atau hal lain yang
membuat para pelanggan merasa tidak nyaman dengan itu.

5. Keterlibatan sosial

Starbucks ingin memberi kontribusi positif pada komunitas dan lingkungan. Starbucks
berkomitmen terhadap peran kepemimpinan berwawasan lingkungan di semua aspek
bisnisnya. Apabila kita ingin membuat suatu usaha sebaiknya kita juga melakukan aksi
social agar kita bisa memiliki banyak teman. Dan dari teman-teman kita itulah yang bisa
memperluas jaringan kita atau kita bisa memiliki link yang lebih luas.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perusahaan Starbucks merupakan perusahaan kopi yang didirikan pada tahun 1971, dan sekarang
sudah memiliki jumlah gerai resmi sebanyak 32.844 di seluruh dunia. Starbucks
mengembangkan ide inovatif dan fleksibel untuk bertahan dan melebarkan pasarnya di seluruh
dunia. Selain kualitas dari produk yang ditawarkan, Starbucks juga memiliki budaya organisasi
yang mengedepankan kebebasan dan keterbukaan karyawan yang bekerja, atmosfer yang
nyaman untuk para konsumen. Fitur utama dari budaya organisasi Starbucks antara lain Servant
Leadership Starbucks, Relation-driven approach Starbucks, collaboration and comunication,
openness, dan inclusion and diversity Starbucks. Perusahaan Starbucks menunjukkan bahwa
budaya organisasi dapat menjadi salah satu strategi untuk mengembangkan dan mempertahankan
suatu bisnis.

3.2 Saran

Perusahaan Starbucks menjadi salah satu perusahaan kopi terbesar di dunia dengan menjalin
hubungan baik dengan para konsumen maupun para karyawan. Oleh karena itu, kita dapat
mencontoh yang dilakukan Starbucks untuk menambah wawasan kita dalam penerapan budaya
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Hafiz,Aryanda. 2010. “Budaya Organisasi yang diterapkan Starbucks”

http://aryandahafiz.blogspot.com/2010/06/budaya-organisasi-yang-diterapkan.html?m=1

https://pdfcoffee.com/download/budaya-organisasi-yang-diterapkan-starbucks-pdf-free.html

http://repository.fe.unj.ac.id/2482/3/chapter1.pdf

Anda mungkin juga menyukai