Anda di halaman 1dari 5

Nama: Aurellia Angeline Triyatna

NIM: 201870018

TUGAS INDIVIDU CHAPTER 2 (DISCUSSION QUESTION)


1. Why is it important for leaders to know their strengths? Do you think leaders should

spend equal time learning about their weak points?

Menurut saya ,seorang pemimpin harus mengtahui kekuatannya bukan untuk


menyombongkan diri atau bermegah diri namun agar mereka bisa memusatkan kekuatan
mereka pada hal yang bisa mereka kerjakan secara maksimal. Selain itu seorang pemimpin
harus mengenal dirinya sendiri, dia harus memahami dirinya terlebih dahulu baru bisa
mengenal dan memahami orang lain. Seorang pemimpin boleh saja mengahabiskan waktu
luangnya untuk melatih diri agar bisa menangani kekurangannya. Menjadi pemimpin bukan
berarti berhenti belajar. Pemimpin juga harus terus belajar untuk mengembangkan dirinya
agar menjadi pemimpin yang lebih baik. Namun alangkah baiknya apabila pemimpin
berkembang bersama dengan para pengikutnya sehingga tim mereka akan menjadi lebih solid
dan kuat. Tak hanya kuat secara kemunikasi tetapi juga ilmu dan pengalaman.

2. Suggest some personal traits of leaders you have known. What traits do you believe
are

most valuable? Why?

Ada banyak sifat pemimpin yang sangat penting diantaranya adalah terbuka, jujur, optimis,
dan visioner. Sifat-sifat diatas adalah sifat yang menurut saya harus dimiliki seorang
pemimpin. Pemimpin harus bersifat terbuka agar komunikasi dapat terjalin dengan baik.
Dengan adanya keterbukaan maka pemimpin bisa berbagi beban dengan pengikutnya,
berbagi pengetahuan dan pengalaman, dengan demikian diharapkan juga adanya saling
terbuka antara pemimpin dan pengikutnya. Sehingga Ketika ada masalah diantara pengikut
atau masalah antar pemimpin dengan pengikutnya maka semua bisa dibicarakan dan
diselesaikan dengan baik hingga menemukan solusinya. Pemimpin juga harus jujur agar tidak
ada yang ditutupi. Kejujuran adalah yang sangat penting dalam berbagai hal, dalam menjalin
hubungan dengan siapapun kejujuran dibutuhkan. Pemimpin yang jujur akan sangat
dihormati dan dihargai oleh para pengikutnya. Pemimpin juga harus optimis agar Ketika
masalah muncul dalam tim nya dia dapat melihat sisi positif dari apa yang telah terjadi.
Dengan optimis juga seorang pemimpin bisa berpikir secara jernih dan berkepala dingin saat
harus menyelesaikan permasalahan. Seorang pemimpin juga harus visioner karena menjadi
pemimpin harus berpikiran panjang dan detail. Pemimpin harus punya pandangan kedepan
dan gambaran tentang apa yang ingin dia capai di masa depan. Pemimpin yang jelas arah
tujuannya sangat dibutuhkan oleh pengikutnya. Memiliki pemimpin yang visioner
memberikan rasa aman kepada para pengikut karna mereka merasa terencana dan jelas arah
tujuannya. Pemimpin butuh memiliki sifat-sifat tersebut dengan tujuan agar dapat dicontoh
oleh para pengikutnya.

3. The chapter suggests that optimism is an important trait for a leader, yet some
employees

complain that optimistic leaders create significant stress because they don’t anticipate
problems and expect their subordinates to meet unreasonable goals. Do you agree? Why?

Saya setuju dengan pernyataan ini, pemimpin yang optimis selalu berusaha untuk melihat
segala sesuatu dari sisi positifnya. Hal tersebut bisa menjadi kelebihan namun bisa menjadi
boomerang tersendiri bagi seorang pemimpin. Jika terlalu optimis maka pemimin akan
melewatkan problem yang bisa mereka antisipasi sebelumnya dan bahkan mereka bisa saja
menentukan goals yang unreasonable karna pandangan mereka yang terlalu positif. Maka
sifat optimis itu harus dibarengi dengan sikap kehati-hati an agar sifat optmisnya bisa
menjadi seimbang.

4. What is the difference between trait theories and behavioral theories of leadership?

Trait approach lebih focus pada personal trait dari seorang leader. Pendekatan ini juga
mengakui bahwa beberapa orang memang lahir dengan natural trait sebagai leader.
Sedangkam behavior approach menyatakan bahwa siapapun yang bisa mengaplikasikan
perliaku yang baik dapat menjadi seorang leader yang baik. Pendekatan ini juga menyatakan
bahwa perialku bisa dipelajari. Behavior approach menjadikan kepemimpinan hal yang
mungkin bagi semua orang.

5. Would you feel most comfortable using a “consideration” or an “initiating-structure”

leadership style? Discuss the reasons for your answer.


Setiap orang mungkin akan memiliki jawaban yang berbeda, gaya kepemimpinan
consideration dan initiating structure memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Mungkin akan lebih baik jika kedua gaya kepemimpinan ini digabungkan atau
dikombinasikan sehingga bisa seimbang, karena kedua gaya kepemimpinan ini dibutuhkan
dalam situasi-situasi tertentu. Misalnya saat sedang Menyusun rencana pemimpin harus focus
pada tujuan namun juga tetap mendengarkan para pengikutnya.

6. The vertical dyad linkage model suggests that followers respond individually to the

leader. If this is so, what advice would you give leaders about displaying people oriented
versus task-oriented behavior?

Dalam hal ini, pemimpin harus menyesuaikan keadaan dan kondisi tim nya, karena respon
setiap pengikut akan berbeda meskipun diperlakukan sama. Ada yang mampu bekerja
dibawah tekanan dan ada yang mampu bekerja jika merasa didengar atau dihargai. Maka
pemimpinnya harus paham setiap pengikutnya lalu bisa menentukan pendekatan mana yang
tepat yang harus dilakukan kepada setiap pengikutnya.

7. Does it make sense to you that a leader should develop an individualized relationship

with each follower? Explain advantages and disadvantages to this approach.

Menurut saya ini cukup penting dilakukan asah dalam Batasan tertentu, karena setiap orang
memiliki sifat yang berbeda dan respon yang berbeda dalam menanggapi suatu hal. Maka
pemimpin harus tahu apa yang dia hadapi, orang seperti apa yang dia punya. Misalnya dalam
hal memberikan motivasi, caranya pada setiap individu bisa berbeda. Ada yang bisa
dimotivasi dengan kata-kata, dengan reward, dengan arahan dan sebagainya. Namun
hubungan individual ini harus dibatasi dan tidak bisa seenaknya saja karna apabila terlalu
berlebihan maka nantinya seorang pemimpin akan menjadi kurang objektif dalam menilai
segala sesuatu. Maka pemimpin harus tahu batasan dalam membangun hubungan individual
dengan para pengikutnya.

8. Why would subordinates under a democratic leader perform better in the leader’s

absence than would subordinates under an autocratic leader?

Menurut saya ini bisa terjadi karena democratic leader lebih banyak mendengar daripada
memerintah. Maka pengikutnya akan merasa lebih didengar dan dihargai. Democratic leader
juga lebih mengakui keberadaan pengikutnya. Democratic leader juga menganggap
pengikutnya sebagai rekan kerja dan bukan sebagai bawahan untuk disuruh-suruh. Oleh
sebab itulah pengikut democratic leader bisa bekerja lebih baik daripada pengikut autocratic
leader.

9. Why is an entrepreneurial leader important to an organization? How is this role


different from other leader roles?

Entrepreneurial leader penting dalam organisasi karena leader tipe ini memiliki sifat yang
lebih kreatif, antisias, punya arahan yang jelas dan visioner. Sehingga dalam
kepemimpinannya pemimpin akan mampu mengambil risiko untuk menciptakan solusi
inovasu untuk membangun bisnis dan memperluas pengembangan produk dan layanan.
Entrepreneurial leader juga merupakan sumber inovasi bagi perusahaan yang secara aktif
akan mengejar peluamg baru lalu menerjemahkannya kedalam ide baru serta
mengaplikasikan dalam praktek.

10. Pick three traits from the list in Exhibit 2.1 that you think would be most valuable
for a leader in an operational role. Pick three that you think would be most valuable for
a leader in a collaborative role. Explain your choices.

Operational Role

- Dependability
Seorang pemimpin haruslah teguh, ia harus teguh pada pilihan yang dia buat sehingga
dia akan mempunyai pendirian yang kuat. Hal ini diperlukan dalam operational role
karena, pada peran ini pemimpin akan mengurusi hal sehari-hari yang mungkin
Nampak sepele namun sejujurnya sangat fundamental. Oleh sebab itu pemimpin yang
teguh pendiriannya akan bisa diandalkan untuk menyelesaikan persoalan sehari-hari
- Tenacity
Pemimpin yang gigih juga diperlukan, pemimpin yang gigih tidak akan mudah
menyerah dan akan selalu punya cara untuk menyelesaikan permasalahan. Masalah
yang mungkin terjadi dalam operasiomal bisa jadi hal-hal kecil namun lebih
memusingkan, maka pemimpin yang gigih akan selalu mencari tahu dan mencari
solusi terbaik bagi permasalahan yang ada.
- Desire to lead
Pemimpin operational role harus punya keinginan untuk memimpin karena
pekerjaannya akan dilihat orang, setiap perilaku dan keputusannya akan dilihat dan
dinilai oleh orang sekitar. Sehingga keinginannya untuk memimpin akan bisa dilihat
dari caranya mengambil keputusan dan memperlakukan pengikutnya.

Collaborative Role

- Knowledge
Pemimpin dalam collaborative role harus memiliki wawasan dan pengetahuan yang
luas karena dia akan berhadapan dengan banyak orang dari berbagai tempat dan
speciality. Jika pengetahuan dan wawasannya luas makai a akan dengan mudah
mempengaruhi orang yang dia ajak bicara atau bekerja sama.
- Charisma
Pemimpin yang berkarisma akan lebih dihormati atau bahkan disegani. Karisma
adalah pesona seorang pemimpin yang sulit untuk di tepis. Pemimpin yang
berkarisma akan lebih mudah dalam mempengaruhi orang dan menjalin relasi dengan
banyak orang.
- Interpersonal skills
Pemimpin collaborative role banyak melakukan tugas dibelakang layer dan harus
mempengaruhi orang agar ikut arahannya. Maka pemimpin ini harus memiliki
interpersonal skill agar dapat dengan mudah memulai pembicaraan, berkomunikasi
serta menjalin hubungan yang baik dengan banyak orang.

Anda mungkin juga menyukai