Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MATERI 3

SIKAP, PERILAKU, DAN GAYA KEPEMIMPINAN


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan yang diampu oleh Wahdiyat Moko SE., MM.

Oleh Kelompok 1 :
Yoga Dava Akbar Argaputra 195020200111011
Ali Zulfan Yustighfar Firmansyah 195020200111012
Tantri Armeitasari 195020201111006

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2021
SIKAP, PERILAKU, DAN GAYA KEPEMIMPINAN

A. SIKAP KEPEMIMPINAN
Menurut Stogdill dalam Safaria (2018:41) sifat-sifat tertentu efektif di dalam situasi
tertentu, dan ada pula sifat-sifat tertentu yang berkembang akibat pengaruh situasi
organisasi. Artinya, walaupun sifat-sifat tertentu penting untuk dimiliki oleh seorang
pemimpin, namun sifat-sifat itu sendiri tidak bisa mendorong seorang pemimpin sukses
dalam mengelola organisasi, sebab masih ada faktor-faktor lain yang turut mendorong
kesuksesan seorang pemimpin. Sifat penting yang dimiliki seorang pemimpin menurut Daft
dalam Safaria (2018: 41-42)
1. Kepercayaan diri adalah berhubungan dengan keyakinan diri pemimpin akan
pertimbangnnya, keputusannya, ide-idenya, dan kemampuannya sendiri.
2. Motivasi adalah memunculkan ambisi dan inisiatif untuk secara terus-menerus mencapai
tujuan tertinggi dan hasil yang terbaik.
3. Kejujuran berhubungan dengan keyakinan bahwa pemimpin bisa dipercaya, bisa
dipegang janjinya, dan pemimpin tidak suka memainkan peran palsu dimana kejujuran
akan membangun integritas dari seorang pemimpin, sedangkan integristas berarti apa
saja yang dikatakan pemimpin, pasti selalu dilaksanakannya.

Sikap atau perilaku baik yang harus dimiliki pemimpin


1. Seorang Pemimpin Memiliki Komunikasi yang Baik
Bisa berkomunikasi yang baik adalah modal utama yang harus dimiliki seorang
pemimpin. Karena kebijakan atau keputusan yang akan dikeluarkannya apabila tidak
dikomunikasikan yang baik akan menjadi sorotan utama dari setiap orang terutama
bawahannya. Jika pemimpin kurang baik dalam berkomunikasi akan membuat para
bawahannya mempertanyakan kapasitas kepemimpinan dalam dirinya. Oleh karena itu,
komunikasi ini bukan sesuatu yang main-main diperlukan skill khusus dalam
mempelajarinya.
2. Memiliki Sikap Berani dan Menginspirasi
Seorang pemimpin harus memiliki sikap berani. Dalam arti berani mengambil resiko
dan juga mengambil keputusan. Jadilah pemimpin yang mampu menjadi inspiratif bagi
bawahan. Tunjukan dalam setiap perbuatan, selalu gunakan kata dan kalimat yang
memotivasi untuk meningkatkan kinerja
3. Seorang Pemimpin Selalu Menjadi Diri Sendiri
Misal saat ada rapat musyawarah, pemimpin pasti memiliki keputusan sendiri tetapi
pendapat dari karyawan harus ditampung dan dipertimbangan terlebih dahulu sebelum
mengambil keputusan. Maksud dari menjadi diri sendiri ini agar seorang pemimpin tidak
menggantungkan keputusan pada orang lain.
4. Sikap Seorang Pemimpin Selalu Bisa Menghargai Orang lain
Tidak hanya menghargai pendapat. Cara untuk bisa menghargai orang lain mudah tapi
kadang kita lupa untuk diungkapkan, seperti mengucapkan terima kasih kepada orang
lain bukan hanya Ia telah memberikan sesuatu tetapi jangan lupa pula ketika Ia telah
membantu kita. Selain itu, juga ungkapkan maaf yang terkadang susah keluar dari
seorang pemimpin. Bila pemimpin salah, maka tidak ada salahnya untuk berkata
demikian. Selanjutnya adalah kata tolong yang terkadang gengsi untuk diucapkan
seorang pemimpin. Bila pemimpin menginginkan sesuatu, maka tidak ada salahnya
untuk mengatakan demikian karena mereka yang ada di bawah pun akan merasa
dihargai.
5. Bersikap Tenang Ketika dalam kondisi Di Bawah Tekanan
Dalam dunia kerja misalnya, tekanan pasti akan ada sehingga seringkali membuat
emosi menjadi tidak menentu. Maka sebagai pemimpin, sikap yang bisa dilakukan
adalah tenang. Jangan sampai marah-marah atau menyalahkan orang lain sehingga
bawahan pun menjadi tidak respect dengan kita. Justru dalam kondisi tersebut, kita harus
bertindak sebagai “pahlawan” yang bisa mencari solusi. Bila perlu libatkan bawahan
untuk duduk bersama mencari solusi atas apa yan terjadi. Dari masukan itulah, kita bisa
membuat keputusan yang memang terbaik dan sudah dipertimbangkan dengan baik pula.
6. Memiliki Sikap Rendah Hati
Walaupun statusnya sebagai pemimpin, berusahalah untuk tidak bersikap lebih tinggi
dari mereka sehingga pemimpin memerintah dengan seenaknya. Justru dengan menjadi
pemimpin menjadi kesempatan bagi pemimpin untuk bisa memikirkan orang lain,
menyejahterakan, dan juga membimbingnya untuk bisa lebih baik lagi. Dengan begitu
mereka pun akan sangat beruntung memiliki pemimpin yang memang tidak
menggunakan jabatannya untuk berlaku sewenang-wenang.
7. Memiliki Sikap Jujur
Jujur memang harus dimiliki setiap orang, apapun jabatannya. Namun, karena
pemimpin ini akan selalu menjadi sorotan,maka sikap jujur ini harus dimiliki oleh
seorang pemimpin. Saat ini, kejujuran sangatlah dipertaruhkan terutama oleh para
pemimpin. Karena pada kenyataannya banyak pemimpin yang tidak jujur terutama yang
menyangkut perekonomian seperti korupsi, penipuan, dan lain sebagainya. Oleh karena
itu, kejujuran ini merupakan seuatu yang berat dan sangat dipertaruhkan. Apabila
kejujuran dari seorang pemimpin hilang, maka seketika itu juga hancur pula integritasnya
sebagai seorang pemimpin.
8. Memiliki Sikap Kreatif
Kreatif di sini bukan tentang karya seni atau unjuk kebolehan dalam bidang tersebut.
Namun, harus bisa memberikan solusi atau ide kreatif dalam mewujudkan sebuah tujuan
yang akan dicapai bersama. Apalagi di zaman serba canggih ini, setiap orang terutama
pemimpin dituntut untuk bisa berpikir terbuka terhadap sebuah perubahan dan
menjadikan hal tersebut menjadi seuatu yang kreatif serta inovatif. Tentunya untuk bisa
menjadi seseorang yang kreatif pun diperlukan masukkan dan pendapat dari orang lain
yang sekiranya bisa memberikan ide terbaik dalam mengambil sebuah keputusan.
9. Memiliki Manajemen Waktu yang Baik
Pemimpin adalah sumber utama yang harus mengatur segala keperluan lewat
manajemen waktu yang dibuatnya. Dan hal itulah, sikap yang harus dimiliki pula oleh
seorang pemimpin. Pemimpin harus bisa mengatur segala sesuatu lewat manajemen
waktu terbaiknya. Dimana Ia akan menempatkan seseorang yang mumpuni untuk bisa
membantu dan memastikan manajemen waktu tersebut berjalan dengan baik. Apabila
seorang pemimpin tidak memiliki kemampuan untuk manajemen waktu dengan baik,
maka bisa dipastikan proses kinerja pun akan terhambat.
10. Memiliki Sikap Tekun dan Selalu Bersemangat
Pemimpin itu adalah tokoh sentral yang segala perilakunya akan menjadikan teladan
bagi anak buahnya. Karena itu, jika pemimpin memiliki sikap bersemangat ketika datang
ke kantor misalnya, maka aura tersebut pun akan menular pada karyawan yang lain.
Maka dari itu, pemimpin harus memiliki sikap selalu bersemangat apapun kondisinya.
Selain memiliki sikap semangat, pemimpin pun harus memiliki sikap tekun. Dalam arti
bisa menjadi teladan untuk tidak menyerah terhadap apa yang harus diperjuangan atau
dipelajari. Karena dengan ketekunan akan membawa pemimpin pada gerbang kesuksesan
yang sebenarnya.
Sikap yang dihindari oleh pemimpin
1. Bersikap otoriter tidak sesuai dengan waktu dan tempat
Pemimpin yang memiliki sikap ini bisa dipastikan tidak akan disukai oleh anak
buahnya. Karena mereka bekerja seperti “robot” yang terus dipaksa sesuai kehendak dari
pemimpinnya.
2. Mencampur Adukan Urusan Pribadi dengan Pekerjaan
Sikap selanjutnya yang harus dihindari seorang pemimpin adalah mencampur adukan
urusan pribadi dan pekerjaan. Karena dengan begitu Anda akan dinilai sebagai pemimpin
yang tidak profesional dalam bekerja.
3. Lepas dari Tanggung Jawab
Pemimpin yang lepas dari tanggung jawab berarti dalam dirinya belum ada kesiapan
untuk menjadi seorang pemimpin.

B. PERILAKU KEPEMIMPINAN
Memaksimalkan Pengalaman Kepemimpinan
Menurut Rivai, (2010:56) Sudah dikatakan bahwa nilai, latar belakang dan
pengalaman manajer memengaruhi pilihan gaya kepemimpinan seorang manajer. Sering kali
manajer yang telah berhasil melaksanakan tugas supervisi kecil misalnya, atau yang
menghargai kebutuhan pemenuhan diri bawahannya mungkin manajer tersebut memiliki gaya
kepemimpinan yang berorientasi pada karyawan. Seorang manajer yang tidak memercayai
bawahan atau yang ingin benar–benar mengelola semua aktivitas kerja secara langsung
mungkin memiliki gaya kepemimpinan yang otoriter.

Kenyataan bahwa kepribadian atau pengalaman masa lampau seorang manajer


membantu membentuk gaya kepemimpinannya tidaklah berarti bahwa gaya tersebut tidak
dapat diubah, manajer belajar bahwa gaya tertentu memberikan hasil lebih baik bagi mereka
daripada gaya lainnya. Jika suatu gaya ternyata tidak cocok bagi lingkungannya, mereka
dapat mengubahnya, akan tetapi perlu diingat bahwa manajer yang mencoba memilih gaya
yang sangat tidak sesuai dengan kepribadian dasarnya maka mustahil dapat menggunakan
gaya tersebut secara efektif.

Bunker dan Webb bertanya kepada beberapa eksekutif yang berhasil untuk
menyebutkan kata sifat yang menjelaskan apa yang mereka rasakan sementara bekerja
melalui kegiatan belajar yang kuat dan pengalaman pengembangan yang ampuh. Kebanyakan
respons dari mereka adalah kombinasi dari perasaan positif dan negating, antara lain :
C. GAYA KEPEMIMPINAN
1. Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan partisipatif adalah gaya kepemimpinan di mana semua
individu memiliki kekuasaan setara dalam proses pengambilan keputusan
bersama, terlepas dari jabatan dan pangkatnya. Peran pemimpin di sini lebih
sebagai moderator atau fasilitator untuk menawarkan bimbingan dan menjaga
diskusi tetap seimbang dan terkendali.Pemimpin setelahnya merangkum
informasi dan ide dari kelompok untuk membuat keputusan sebagai kelompok.
Suara terbanyak menentukan arah tindakan yang akan diambil perusahaan
(majority wins).Meski begitu, kadang ada beberapa kasus di mana tetap
pemimpinlah yang berhak menentukan keputusan akhirnya, berdasarkan
pertimbangan pribadi dan jalannya diskusi tersebut. Adapun gaya
kepemimpinan partisipatif adalah :
1) Seorang pemimpin dalam gaya ini, untuk mempertahankan
kekuasaannya tidak berorientasi pada anggota organisasi, tetapi
pada pimpinan atasannya yang berpengaruh dan menentukan
jabatan kepemimpinannya
2) Mengikutsertakan bawahan dalam mengambil keputusan,
bukan untuk kesempatan menyampaikan gagasan, kreativitas
dan lain-lain
3) Dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaan pekerjaan,
pemimpin selalu memperhitungkan untung rugi bagi dirinya,
bukan bagi bawahan atau organisasinya
4) Tidak tertarik pada pengembangan pekerjaan dan organisasi
melainkan untuk menjalankan tugas guna mempertahankan
kepemimpinannya
5) Mampu bekerja sama dengan bawahan dalam melaksanakan
pekerjaan
6) Memberikan dorongan atau motivasi secara selektif pada
anggota organisasi atau bawahan.
2. Kepemimpinan Autokratis
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan autokratis adalah gaya
kepemimpinan satu arah. Seorang pemimpin autokratis akan mengarahkan
orang lain untuk mencapai visinya. Anda cenderung memegang kontrol dan
mengambil keputusan sendiri tanpa meminta pendapat orang lain.
Pemimpin autokratis cenderung ditakuti oleh pegawainya. Sikap Anda
yang tegas sering disalahartikan sebagai bentuk emosi atau dianggap terlalu
kaku. Meskipun gaya autocratic paling tidak disukai, tapi gaya kepemimpinan
ini sangat cocok untuk pengambilan keputusan di saat kritis. Adapun ciri
kepemimpinan autokratis adalah sebagai berikut :
1) Para pemimpin memandang kepentingan bawahan kurang
penting daripada organisasi
2) Pemimpin menempatkan tuntutan tinggi pada bawahan mereka
3) Pemimpin tidak meminta atau menerima masukan dari
bawahan untuk pengambilan keputusan
4) Pemberdayaan anggota kelompok adalah rendah

DAFTAR PUSTAKA
Panjaitan, Delvi Novita. 2018. LEADERSHIP : MEMPERKAYA PELAJARAN DARI
PENGALAMAN (RICHARD L. HUGHES, ROBERT C. GINNET DAN GORDON J.
CURPHY). Makalah.
Lian, Bukman. 2017. KEPEMIMPINAN DAN KUALITAS KINERJA PEGAWAI.
Palembang : NoerFikri Offset.
Qumiala, Ajeng. 2021. GAYA KEPEMIMPINAN AUTOKRATIS.
https://glints.com/id/lowongan/gaya-kepemimpinan-otokratis. online. diakses pada 3
September 2021
Qumiala, Ajeng. 2021. GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF
https://glints.com/id/lowongan/kepemimpinan-partisipatif. online. diakses pada 3
September 2021
Afifah. 2021. SIKAP SEORANG PEMIMPIN YANG BAIK. https://jadikaryawan.com/sikap-
seorang-pemimpin-yang-baik. Online. Diakses pada 3 September 2021

Anda mungkin juga menyukai