Oleh Kelompok 1 :
Yoga Dava Akbar Argaputra 195020200111011
Ali Zulfan Yustighfar Firmansyah 195020200111012
Tantri Armeitasari 195020201111006
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2021
SIKAP, PERILAKU, DAN GAYA KEPEMIMPINAN
A. SIKAP KEPEMIMPINAN
Menurut Stogdill dalam Safaria (2018:41) sifat-sifat tertentu efektif di dalam situasi
tertentu, dan ada pula sifat-sifat tertentu yang berkembang akibat pengaruh situasi
organisasi. Artinya, walaupun sifat-sifat tertentu penting untuk dimiliki oleh seorang
pemimpin, namun sifat-sifat itu sendiri tidak bisa mendorong seorang pemimpin sukses
dalam mengelola organisasi, sebab masih ada faktor-faktor lain yang turut mendorong
kesuksesan seorang pemimpin. Sifat penting yang dimiliki seorang pemimpin menurut Daft
dalam Safaria (2018: 41-42)
1. Kepercayaan diri adalah berhubungan dengan keyakinan diri pemimpin akan
pertimbangnnya, keputusannya, ide-idenya, dan kemampuannya sendiri.
2. Motivasi adalah memunculkan ambisi dan inisiatif untuk secara terus-menerus mencapai
tujuan tertinggi dan hasil yang terbaik.
3. Kejujuran berhubungan dengan keyakinan bahwa pemimpin bisa dipercaya, bisa
dipegang janjinya, dan pemimpin tidak suka memainkan peran palsu dimana kejujuran
akan membangun integritas dari seorang pemimpin, sedangkan integristas berarti apa
saja yang dikatakan pemimpin, pasti selalu dilaksanakannya.
B. PERILAKU KEPEMIMPINAN
Memaksimalkan Pengalaman Kepemimpinan
Menurut Rivai, (2010:56) Sudah dikatakan bahwa nilai, latar belakang dan
pengalaman manajer memengaruhi pilihan gaya kepemimpinan seorang manajer. Sering kali
manajer yang telah berhasil melaksanakan tugas supervisi kecil misalnya, atau yang
menghargai kebutuhan pemenuhan diri bawahannya mungkin manajer tersebut memiliki gaya
kepemimpinan yang berorientasi pada karyawan. Seorang manajer yang tidak memercayai
bawahan atau yang ingin benar–benar mengelola semua aktivitas kerja secara langsung
mungkin memiliki gaya kepemimpinan yang otoriter.
Bunker dan Webb bertanya kepada beberapa eksekutif yang berhasil untuk
menyebutkan kata sifat yang menjelaskan apa yang mereka rasakan sementara bekerja
melalui kegiatan belajar yang kuat dan pengalaman pengembangan yang ampuh. Kebanyakan
respons dari mereka adalah kombinasi dari perasaan positif dan negating, antara lain :
C. GAYA KEPEMIMPINAN
1. Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan partisipatif adalah gaya kepemimpinan di mana semua
individu memiliki kekuasaan setara dalam proses pengambilan keputusan
bersama, terlepas dari jabatan dan pangkatnya. Peran pemimpin di sini lebih
sebagai moderator atau fasilitator untuk menawarkan bimbingan dan menjaga
diskusi tetap seimbang dan terkendali.Pemimpin setelahnya merangkum
informasi dan ide dari kelompok untuk membuat keputusan sebagai kelompok.
Suara terbanyak menentukan arah tindakan yang akan diambil perusahaan
(majority wins).Meski begitu, kadang ada beberapa kasus di mana tetap
pemimpinlah yang berhak menentukan keputusan akhirnya, berdasarkan
pertimbangan pribadi dan jalannya diskusi tersebut. Adapun gaya
kepemimpinan partisipatif adalah :
1) Seorang pemimpin dalam gaya ini, untuk mempertahankan
kekuasaannya tidak berorientasi pada anggota organisasi, tetapi
pada pimpinan atasannya yang berpengaruh dan menentukan
jabatan kepemimpinannya
2) Mengikutsertakan bawahan dalam mengambil keputusan,
bukan untuk kesempatan menyampaikan gagasan, kreativitas
dan lain-lain
3) Dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaan pekerjaan,
pemimpin selalu memperhitungkan untung rugi bagi dirinya,
bukan bagi bawahan atau organisasinya
4) Tidak tertarik pada pengembangan pekerjaan dan organisasi
melainkan untuk menjalankan tugas guna mempertahankan
kepemimpinannya
5) Mampu bekerja sama dengan bawahan dalam melaksanakan
pekerjaan
6) Memberikan dorongan atau motivasi secara selektif pada
anggota organisasi atau bawahan.
2. Kepemimpinan Autokratis
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan autokratis adalah gaya
kepemimpinan satu arah. Seorang pemimpin autokratis akan mengarahkan
orang lain untuk mencapai visinya. Anda cenderung memegang kontrol dan
mengambil keputusan sendiri tanpa meminta pendapat orang lain.
Pemimpin autokratis cenderung ditakuti oleh pegawainya. Sikap Anda
yang tegas sering disalahartikan sebagai bentuk emosi atau dianggap terlalu
kaku. Meskipun gaya autocratic paling tidak disukai, tapi gaya kepemimpinan
ini sangat cocok untuk pengambilan keputusan di saat kritis. Adapun ciri
kepemimpinan autokratis adalah sebagai berikut :
1) Para pemimpin memandang kepentingan bawahan kurang
penting daripada organisasi
2) Pemimpin menempatkan tuntutan tinggi pada bawahan mereka
3) Pemimpin tidak meminta atau menerima masukan dari
bawahan untuk pengambilan keputusan
4) Pemberdayaan anggota kelompok adalah rendah
DAFTAR PUSTAKA
Panjaitan, Delvi Novita. 2018. LEADERSHIP : MEMPERKAYA PELAJARAN DARI
PENGALAMAN (RICHARD L. HUGHES, ROBERT C. GINNET DAN GORDON J.
CURPHY). Makalah.
Lian, Bukman. 2017. KEPEMIMPINAN DAN KUALITAS KINERJA PEGAWAI.
Palembang : NoerFikri Offset.
Qumiala, Ajeng. 2021. GAYA KEPEMIMPINAN AUTOKRATIS.
https://glints.com/id/lowongan/gaya-kepemimpinan-otokratis. online. diakses pada 3
September 2021
Qumiala, Ajeng. 2021. GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF
https://glints.com/id/lowongan/kepemimpinan-partisipatif. online. diakses pada 3
September 2021
Afifah. 2021. SIKAP SEORANG PEMIMPIN YANG BAIK. https://jadikaryawan.com/sikap-
seorang-pemimpin-yang-baik. Online. Diakses pada 3 September 2021