Petunjuk:
1. Jawablah 4 dari 5 soal berikut.
2. Jawaban ditulis tangan menggunakan pulpen dengan tinta biru pada kertas
Double folio merk “Bintang Obor”.
3. Dikumpulkan paling lambat tanggal 31 Januari 2020 di Sekretariat Prodi.
Soal
1. Buatlah Rencana Stratejik yang menggambarkan program yang akan
dikerjakan atau dilaksanakan guna mencapai misi suatu institusi. Rencana
stratejik tersebut harus memuat misi yang akan dicapai melalui suatu
kegiatan/program beserta Key Performance Indicator. (Soal wajib).
2. Tuliskanlah 10 sifat kepemimpinan yang menurut Saudara ideal, urutkan
berdasarkan prioritas di organisasi atau institusi Saudara dan jelaskan.
3. Buatlah suatu ilustrasi dari suatu keadaan sebuah organisasi atau institusi dimana
salah satu gaya kepemimpinan dibutuhkan dan jelaskan menurut Saudara
mengapa gaya kepemimpinan tersebut efektif untuk mengatasi keadaan tersebut.
4. Terapkan 5 langkah Theory of Constraint dalam suatu masalah yang dihadapi
sebuah organisasi atau institusi.
5. Lakukan analisis internal dan eksternal dari suatu organisasi atau institusi dengan
menggunakan analisis SWOT.
Kemampuan berkomunikasi yang baik adalah modal utama yang harus dimiliki
seorang pemimpin. Karena kebijakan atau keputusan yang akan dikeluarkannya
apabila tidak dikomunikasikan yang baik akan membingungkan setiap orang terutama
bawahannya.
Saat ini, di era digital sekarang ini banyak pemimpin yang “jatuh” karena tidak bisa
berkomunikasi yang baik karena para bawahannya mempertanyakan kapasitas
kepemimpinan dalam dirinya. Oleh karena itu, komunikasi bukan sesuatu yang main-
main, diperlukan skill khusus dalam mempelajarinya. Bila merasa kurang dalam
kemampuan berkomunikasi dapat meminta bantuan pada pakar komunikasi untuk
meningkatkan kemampuan berkomunikasi untuk menjembatani aspirasi setiap orang.
Ciri-ciri seorang pemimpin yang baik berikutnya adalah seorang pemimpin harus
tegas, terutama ketika sedang mengambil tindakan.
Seorang pemimpin juga harus dapat berpikir dengan baik. Maksudnya, seorang
pemimpin harus dapat melihat suatu persoalan dari berbagai macam sudut
pandang. Pemimpin juga harus dapat menilai sudut pandang yang terbaik.
Seorang pemimpin juga tidak boleh egois. Yang dimaksud disini adalah seorang
pemimpin tidak boleh berpihak pada sesuatu yang tentunya hanya menguntungkan
sesuatu tersebut.
Seorang pemimpin yang baik tentunya harus sayang pada setiap orang yang
dipimpinya tidak ada pilih kasih, terhadap siapapun. Seorang pemimpin harus adil
ketika memimpin.
Tindakan egois bukan sifat seorang pemimpin. Bertindaklah adil terhadap siapapun,
katakan mana yang baik dan mana yang sebaiknya tidak dilakukan.
Sebagai pemimpin tentunya harus pandai memaklumi orang. Setiap orang tentunya
mempunyai masalahnya sendiri, maka dari itu, ketika seseorang tersebut
menghadap pada seorang pemimpin, maka pemimpin tersebut tidak boleh bertindak
gegabah. Mengerti akan kesulitan setiap orang orang, mampu mencarikan jalan
keluar yang sesuai dengan kemampuan orang tersebut.
Pemimpin yang baik tentunya bersedia bekerja keras. Seorang pemimpin adalah
orang yang memimpin, itu artinya selalu berada di depan.
Pemimpin bukan bos, yang hanya dapat duduk santai di belakang meja, dan
kemudian menyuruh bawahannya untuk melakukan sesuatu untuknya.
Seorang pemimpin harus berada di depan, dia mampu memimpin apa yang harus
dia lakukan. Sistem memang diperlukan, tapi hanya untuk sekedar membantu bukan
menjadi pesuruh.
Melihat dan memilah dengan baik mana yang harus dikerjakan dan kemudian
dikerjakan dengan baik.
Seorang pemimpin harus dapat memberikan contoh yang baik terhadap orang yang
dipimpinnya.
Dengan begitu maka orang yang dipimpin akan mengerti apa yang harus dilakukan.
Contoh adalah sikap dan tindakan, bukan berarti suruhan! Karena pada dasarnya
setiap orang tidak ingin menjadi pesuruh!
Seorang pemimpin harus dapat membuat orang lain yang dipimpin merasa nyaman.
Setiap tindakannya berdasarkan pemikiran yang baik, dan dari berbagai sudut
pandang, konsep seperti itu yang tentunya akan membuat siapa saja merasa
nyaman dengan pemimpin tersebut.
Setiap orang pada dasarya unik. Keunikan itulah yang haru seorang pemimpin
ketahui. dengan begitu maka pemimpin akan mengetahui kemampuan seseorang,
dan mengerti akan watak seseorang.
Pemimpin yang handal dapat memberikan mandat pada orang yang tepat bukan
berdasarkan titipan, atau keinginan belaka.
Pemimpin yang baik harus bersifat penolong, dan tidak pernah pandang bulu. Dia
mampu memberikan pertolongan dengan segera tanpa diberi tahu. Ketika seorang
pemimpin mengetahui karakter seseorang, tentunya pemimpin tersebut tahu apa
yang harus dilakukan.
Menjadi seorang pemimpin itu mudah, tapi menjalankan tugas sebagai seorang
pemimpin itu yang sulit. Setiap orang mempunyai karakter dan pola berpikir yang
berbeda, perbedaan tersebut yang harus pemimpin ketahui dan menyatukanya
dengan baik.
Ciri-ciri seorang pemimpin yang baik itu sebenarnya sudah ada dalam diri setiap
orang, namun karena masih terbelenggu oleh ego, maka ciri tersebut tidak akan
pernah muncul!
Category: Kumpulan Artikel
Saat ini, di era digital yang tergolong bebas berapa banyak pemimpin yang
“jatuh” karena tidak bisa berkomunikasi yang baik. Akibatnya, para
bawahannya pun mempertanyakan kapasitas kepemimpinan dalam dirinya.
Oleh karena itu, komunikasi ini bukan sesuatu yang main-main diperlukan skill
khusus dalam mempelajarinya.
Maka tidak ada salahnya bila Anda merasa kurang dalam hal berkomunikasi
mintalah bantuan pada pakar komunikasi terbaik untuk bisa melatih Anda
dalam hal tersebut.
Bila memiliki skill komunikasi yang baik, maka Anda pun akan mudah untuk
berkomunikasi dengan bawahan di berbagai tingkatan. Karena Anda telah
memiliki ilmu yang mumpuni untuk menjembatani aspirasi setiap orang.
Jika sikap tersebut belum mendarah daging pada diri Anda atau masih ada
keraguan dalam memutuskan sesuatu, maka Anda harus melatih hal tersebut.
Jadilah pemimpin yang mampu menjadi inspiratif bagi bawahan atau rekan-
rekan Anda. Tunjukan dalam setiap perbuatan, selalu gunakan kata dan
kalimat yang memotivasi bawahan Anda.
Tentunya bila seorang pemimpin tidak memiliki sebuah keberanian, maka
akan hilang rasa percaya dari anak buahnya.
Anda pun harus bisa meyakinkan anak buah Anda bahwasannya sikap berani
yang diambil olehnya adalah keputusan terbaik dan tepat pula untuk mereka.
Anda berani mengambil keputusan berarti Anda pula harus berani mengambil
resiko serta bertanggung jawab atas apa yang terjadi dikemudian hari.
Padahal boleh jadi apa yang mereka inginkan pada Anda bertentangan
dengan hati nurani sehingga memutuskan sesuatu didasari oleh pandangan
orang lain.
Sebaiknya hal tersebut harus dihindari oleh seorang pemimpin. Bukan berarti
menapikan pendapat orang lain, akan tetapi yang dikhawatirkan adalah
sesuatu yang Anda putuskan masih tergantung orang lain karena Anda takut
salah mengambil langkah.
Padahal seharusnya, pendapat dari orang lain tersebut ditampung dan
dipertimbangkan terlebih dahulu. Baru diputuskan sesuai kebutuhan dan
kebijakan Anda yang sesuai dengan hati nurani.
Jadilah diri sendiri, sehingga orang akan menilai Anda layak untuk menjadi
pemimpin yang memiliki prinsip tersendiri.
Cara untuk bisa menghargai orang lain pun mudah namun terkadang lupa
atau malas untuk diungkapkan, seperti mengucapkan terima kasih kepada
orang lain bukan hanya Ia telah memberikan sesuatu tetapi jangan lupa pula
ketika Ia telah membantu Anda.
Selain itu, juga ungkapkan maaf yang terkadang susah keluar dari seorang
pemimpin. Bila pemimpin salah, maka tidak ada salahnya untuk berkata
demikian. Karena dengan mengatakannya status Anda sebagai pemimpin pun
tidak akan jatuh.
Dalam dunia kerja misalnya, tekanan pasti akan ada sehingga seringkali
membuat emosi menjadi tidak menentu.
Maka sebagai pemimpin, sikap yang bisa dilakukan adalah tenang. Jangan
sampai marah-marah atau menyalahkan orang lain sehingga bawahan Anda
pun menjadi tidak respect dengan Anda.
Justru dalam kondisi tersebut, Anda harus bertindak sebagai “pahlawan” yang
bisa mencari solusi. Bila perlu libatkan bawahan Anda untuk duduk bersama
mencari solusi atas apa yan terjadi.
Dari masukan itulah, Anda bisa membuat keputusan yang memang terbaik
dan sudah dipertimbangkan dengan baik pula.
Dengan begitu mereka pun akan sangat beruntung memiliki pemimpin yang
memang tidak menggunakan jabatannya untuk berlaku sewenang-wenang.
Oleh karena itu, kejujuran ini merupakan seuatu yang berat dan sangat
dipertaruhkan. Apabila kejujuran dari seorang pemimpin hilang, maka seketika
itu juga hancur pula integritasnya sebagai seorang pemimpin.
Boleh jadi pemimpin tersebut tidak kan dipercaya kembali untuk memimpin
mereka. Mak dari itu, bertanggungjawablah terhadap apa yang orang lain
percayakan.
Namun, Anda harus bisa memberikan solusi atau ide kreatif dalam
mewujudkan sebuah tujuan yang akan dicapai bersama dengan anak-anak
buah Anda.
Apalagi di zaman serba canggih ini, setiap orang terutama pemimpin dituntut
untuk bisa berpikir terbuka terhadap sebuah perubahan dan menjadikan hal
tersebut menjadi seuatu yang kreatif serta inovatif.
Tentunya untuk bisa menjadi seseorang yang kreatif pun diperlukan masukkan
dan pendapat dari orang lain yang sekiranya bisa memberikan Anda ide
terbaik dalam mengambil sebuah keputusan.
Namun, dibalik asumsi semua itu seorang pemimpin adalah sumber utama
yang harus mengatur segala keperluan Anda lewat manajemen waktu yang
dibuatnya.
Dan hal itulah, sikap yang harus dimiliki pula oleh seorang pemimpin.
Pemimpin harus bisa mengatur segala sesuatu lewat manajemen waktu
terbaiknya.
Karena itu, hati-hatilah dalam bersikap karena apabila Anda tidak memiliki
sikap bersemangat ketika datang ke kantor misalnya, maka aura tersebut pun
akan menular pada anak buah Anda.
Maka dari itu, pemimpin harus memiliki sikap selalu bersemangat apapun
kondisinya. Jadilah pemimpin yang mampu membawa anak buah Anda pada
kesuksesan karena semangat yang Anda miliki.
Selain memiliki sikap semangat, Anda pun harus memiliki sikap tekun. Dalam
arti bisa menjadi teladan untuk tidak menyerah terhadap apa yang harus
diperjuangan atau dipelajari.
• Bersikap Otoriter
Pemimpin yang memiliki sikap ini bisa dipastikan tidak akan disukai oleh anak
buahnya. Karena mereka bekerja seperti “robot” yang terus dipaksa sesuai
kehendak dari pemimpinnya.
Karena dengan begitu Anda akan dinilai sebagai pemimpin yang tidak
profesional dalam bekerja.
Pemimpin yang lepas dari tanggung jawab berarti dalam dirinya belum ada
kesiapan untuk menjadi seorang pemimpin.
Penutup
Bila Anda ditugaskan menjadi seorang pemimpin, maka jangan lupa kan sikap-
sikap baik yang dijelaskan pada pemaparan di atas. Ingatlah! Bahwa seorang
pemimpin tanggung jawabnya bukan hanya di dunia dan bukan hanya pada
manusia saja.
Semoga bermanfaat!
Eddy FransiskhiFollow
Admin Support at PT. Magna Consulting Group
Like49
Comment6
Bagikan
Manusia adalah makhluk sosial yang menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri dan menjadi
pemimpin bagi orang lain. Menjadi pemimpin berarti menjadi seseorang yang memiliki
tanggung jawab lebih dalam hidup.
Seorang pemimpin adalah individu dengan jiwa yang terlatih dan mampu melatih individu-
individu lain untuk mewujudkan visi yang bersifat seragam. Seorang pemimpin diharuskan
mampu melibatkan diri dalam unsur keberagaman sifat anggota yang menjadi tanggung
jawabnya. Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mampu membawa misi
kelompoknya ke arah yang baik dan tetap teguh merangkul semua anggota kelompok.
Kecerdasan adalah titik tentu yang idealnya harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Kecerdasan merupakan point utama yang menentukan seberapa baik langkah yang diambil
oleh seorang pemimpin jika dihadapkan oleh suatu masalah kelompok. Pemimpin ideal
adalah pemimpin yang cerdas dalam membawa diri yang didukung dengan keunggulan
berfikir dan peka terhadap hal-hal sekitar. Dalam menjalankan tugasnya, seorang pemimpin
yang ideal akan mampu berfikir luwes dan memiliki ide-ide segar untuk keberlangsungan
kepentingan kelompoknya.
Tidak hanya cerdas, pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang berani berinisiatif jika
dihadapkan dengan suatu masalah. Inisiatifme diri jelas dibutuhkan oleh seorang pemimpin
demi terciptanya solusi yang bersifat nyata dan menjanjikan. Pemimpin yang berinisiatif
adalah pemimpin yang mampu menggerakkan dirinya sendiri terlebih dahulu untuk memulai
segala sesuatunya tanpa adanya paksaan. Dengan sifat inisiatif yang ada dalam diri
pemimpin, kekuatan diri dari tiap anggota untuk menjalankan misi kelompok pun akan
terjamin dengan baik.
Bertanggung jawab berarti berani untuk menanggung efek dari segala keputusan
yang timbul akibat tindakan yang telah dilaksanakan. Selain cerdas dan berinisatif, seorang
pemimpin yang ideal tentunya perlu memiliki sifat bertanggung jawab. Pengambilan
keputusan terhadap cara kerja dan pelaksanaan misi suatu kelompok tentunya diputuskan
dengan tidak tergesa-gesa. Pemimpin yang bertanggung jawab adalah pemimpin yang tetap
teguh dan mampu berfikir taktis untuk menerima segala resiko yang timbul dari keputusan
yang diambil.
Setelah membaca artikel di atas, tentunya kita bisa mengetahui 7 karakter utama
pemimpin ideal dari seorang pemimpin. Seorang pemimpin bukanlah manusia
sempurna namun, seorang pemimpin yang ideal dituntut untuk mengusahakan kesempurnaan
untuk kemajuan visi kelompoknya. Jadilah pemimpin ideal!
Tidaklah mudah menjadi seorang pemimipin, karena mereka harus memiliki sejumlah
kualitas tertentu. Kalau seorang pemimpin salah dalam bertindak, maka bawahan bisa saja
langsung menganggap buruk. Berikut ini adalah Ciri-Ciri Pemimpin Yang Tidak
Ideal :
1. Hanya Memerintah
Menjadi Pemimpin bukan berarti bisa seenaknya saja memerintah. Sebaliknya, hal yang
harus dilakukan seorang pemimpin yang benar yaitu harus bisa menciptakan komunikasi
yang baik dengan tim atau orang yang dipimpinnya demi mencapai visi dan misi yang telah
ditentukan. Komunikasi di sini artinya komunikasi dua arah, sehingga bawahan bisa
menyampaikan pendapat dan bukan sekadar menerima perintah.
1. Jarang Diskusi
Pemimpin yang buruk biasanya jarang berdiskusi dengan bawahannya tapi dia menuntut
timnya untuk solid. Padahal, solid tidaknya sebuah tim juga dinilai dari adanya komunikasi
yang baik antara atasan dengan bawahan. Dengan berdiskusi, pemimpin pun bisa tahu jika
ada masalah di antara orang yang dipimpinnya.
1. Konflik
Apabila bawahan Anda ditegur oleh atasan dari divisi lain, jangan hanya diam saja dan
membiarkan bawahan Anda menghadapinya sendirian. Pemimpin yang baik akan berusaha
untuk memberi dukungan pada timnya, bukan malah ikut menyalah-nyalahkannya juga.
1. Tidak Terbuka
Hubungan baik dengan divisi yang berbeda perlu dibina dalam perusahaan/lembaga. Jika
Anda merupakan pemimpin yang kerap tertutup dan tidak membeberkan kehebatan kerja tim
Anda, itu menandakan bahwa Anda bukan termasuk pemimpin yang baik.
Pemimpin harus memperhatikan kondisi kerja, rekan kerja, sumber daya, dan bagaimana
menciptakan momentum di lingkungan yang baru.
Pemimpin yang membuat keputusan baik terus meningkatkan pedoman sumber daya. Mereka
memperkuat kemampuan untuk mendapatkan akses ke informasi yang benar, statistik, tren,
dan hal lainnya yang tersedia dari luar dan dalam kantor/perusahaan. Mereka tahu kapan
harus melibatkan semua sumber daya itu dalam rangka membuat keputusan tepat yang
berdampak positif bagi perusahaana atau bagi masa yang akan datang.
Ilustrasi: hbr.org
Ilustrasi: hbr.org
Teori Kendala atau Theory of Constraints merupakan suatu metode perubahan
organisasi yang terfokus pada peningkatan laba. Teori ini adalah suatu filosofi
manajemen yang diperkenalkan pertama kali oleh Dr. Elihayu M. Goldratt dalam
buku best sellernya yang berjudul “The Goal” pada tahun 1984. Sejak saat itu, TOC
terus berevolusi dan berkembang dan saat ini menjadi faktor yang signifikan dalam
dunia praktek manajemen.
Konsep penting dari TOC adalah bahwa setiap organisasi harus memiliki paling tidak
satu kendala. Sebuah kendala merupakan suatu faktor yang membatasi organisasi
dari mendapatkan yang lebih dari apapun yang sedang diperjuangkan, yang biasanya
adalah keuntungan. Tujuan ini berfokus pada kendala sebagai hambatan dari suatu
proses dalam organisasi manufaktur. Namun, ada juga beberapa kendala non
manufaktur, seperti permintaan pasar, atau kemampuan divisi sales untuk
menerjemahkan permintaan pasar menjadi suatu order.
Lean thinking adalah metode perubahan organisasi yang juga dilaksanakan dengan
tujuan untuk meningkatkan keuntungan. Metode ini berasal dari Jepang, dan telah
dicontohkan dengan sangat sempurna oleh Perusahaan Automotif terbesar di
Jepang, Toyota, yang dikenal dengan Toyota Production System (TPS).
Jadi apa tujuan akhir dari sebagian besar perusahaan? Untuk menciptakan
keuntungan – baik dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang. Theory of
Constraint menyediakan satu set tools yang kuat untuk membantu mencapai
tujuan tersebut, diantaranya:
TOC adalah suatu filosofi manajemen yang membantu sebuah perusahaan dalam
meningkatkan keuntungan dengan memaksimalkan produksinya dan meminimalisasi
semua ongkos atau biaya yang relevan seperti biaya simpan, biaya langsung, biaya
tidak langsung, dan biaya modal.
Penerapan TOC lebih terfokus pada pengelolaan operasi yang berkendala sebagai
kunci dalam meningkatkan kinerja sistem produksi, nantinya dapat berpengaruh
terhadap profitabilitas secara keseluruhan.
Berdasarkan asalnya
1. Kendala internal (internal constraint) adalah faktor-faktor yang membatasi
perusahaan yang berasal dari dalam perusahaan, misalnya keterbatasan jam
mesin. Kendala internal harus dimanfaatkan secara optimal untuk
meningkatkan throughput semaksimal mungkin tanpa meningkatkan
persediaan dan biaya operasional.
2. Kendala eksternal (external constraint) adalah faktor-faktor yang membatasi
perusahaan yang berasal dari luar perusahaan, misalnya permintaan pasar
atau kuantitas bahan baku yang tersedia dari pemasok. Kendala eksternal yang
berupa volume produk yang dapat dijual, dapat diatasi dengan menemukan
pasar, meningkatkan permintaan pasar ataupun dengan mengembangkan
produk baru.
Berdasar sifatnya
Selain memperhatikan lima tahap penerapan TOC diatas, perlu diperhatikan pula
sepuluh prinsip dasar TOC. Kesepuluh prisnsip dasar tersebut adalah:
Tujuan utama seorang manajer menggunakan JIT dalam perusahaan yaitu untuk
mengurangi waktu yang digunakan produk dalam pabrik. Jika total produksi turun,
maka akan terjadi penurunan pula pada biaya, hal ini dikarenakan lebih sedikitnya
persediaan yang harus dibiayai, disimpan, dikelola, dan diamankan. Dengan JIT,
waktu dapat diminimalisasi terhadap throughput produk yaitu total produksi sampai
pada saat barang dikirim. Oleh karena itu, waktu throughput (throughput time)
merupakan jumlah dari waktu proses, waktu tunggu, waktu pemindahan, waktu
inspeksi. Yang merupakan waktu throughput yang mencakup penurunan persediaan
dalam proses, akan mengarahkan pada hal-hal berikut ini:
Pendekatan TOC beranggapan bahwa biaya operasional sulit untuk diubah dalam
jangka pendek, sehingga TOC tidak mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas individual
dan penggerak biaya. Oleh karena itu, TOC kurang berguna untuk mengelola biaya
dalam jangka panjang. Di lain sisi, activity-based costing (ABC) mempunyai
perspektif jangka panjang yang memfokuskan pada peningkatan proses dengan
mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah dan mengurangi biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh aktivitas yang bernilai tambah. Oleh karena itu, ABC
lebih berguna untuk perencanaan profit, pengendalian biaya dan penetapan harga
jangka panjang
1. Internal Constraint
Ini merupakan suatu kendala yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri. Misalnya saja keterbatasan dari jam kerja pegawai atau juga
keterbatasan mesin produksi sehingga tidak bisa/dapat memaksimalkan
hasil produksi semaksimal mungkin.
2. External Constraint
Ini merupakan suatu kendala perusahaan yang berasal dari luar, misalnya
keterbatasan supplier atau juga kualitas bahan baku yang kurang baik
sehingga bisa/dapat menurunkan minat konsumen.
Di dalam hal ini, tujuan dari manajemen ini ialah agar dapat meningkatkan
throughput, menurunkan beban operasi, serta juga meminimalkan
persediaan. Pada saat hal tersebut dapat dilakukan maka akan tercapai
peningkatan kinerja keuangan, ialah ; pengembalian atas investasi akan
meningkat, keuntungan bersih perusahaan meningkat dan juga arus kas
yang semakin baik.
1. Resource Constraint
Dalam bahasa Indonesia disebut dengan sebutan kendala sumber daya,
meliputi batasan pada kemampuan faktor input ialah seperti bahan baku,
jam mesin, serta jam kerja karyawan.
3. Balanced Constrain
Ini merupakan suatu kendala yang berasal dari faktor keseimbangan
perusahaan yang bisa / dapat diidentifikasi ialah sebagai produksi selama
siklusnya.
1. Mengidentifikasi Kendala
Berbagai kendala yang tedapat pada perusahaan bisa
diklasifikasikan, baik itu kendala internal atau juga kendala
eksternal.
2. Mengeksploitasi Kendala
Ini merupakan suatu upaya perbaikan cepat terhadap seluruh
kendala yang ada dengan memanfaatkan seluruh sumber daya.
3. Subordinasi dan Sinkronisasi Kendala
Ini merupakan aktivitas melakukan peninjauan terhadap semua
aktivitas/kegiatan lain di dalam proses manajemen yang bertujuan
untuk dapat memastikan bahwa ada keselarasan.
4. Mengangkat Kendala yang Mengikat
Ini merupakan suatu aktivitas memulai program perbaikan yang
berkelanjutan itu dengan mengurangi keterbatasan pada kendala
yang mengikat atas kinerja suatu perusahaan.
5. Evaluasi Ulang terhadap Prosesnya
Langkah ini berupa suatu pengingat untuk terus memperbaiki
kendala yang ada serta kemudian segera beralih pada kendala
berikutnya.
IDEAS
Pencapaian dari langkah ini adalah identifikasi satu bagian peralatan yang
menghambat proses throughput.
Baca juga Tahukah Anda, Kota New York Juga Mengimplementasikan Six
Sigma?
Membuat buffer persedian yang sesuai dengan ukuran dengan segera di depan
kendala untuk memastikan bahwa buffer tersebut dapat tetap beroperasi bahkan
ketika proses di bagian hulu berhenti.
Segera periksa kualitas sebelum kendala sehingga hanya bagian yang baik yang
diproses oleh kendala.
Pastikan bahwa kendala tersebut terus terjadwal untuk beroperasi (misalnya
tetap mengoperasikan kendala saat istirahat, menyetujui kerja lembur,
penjadwalan giliran yang lebih sedikit, lintas karyawan dari berbagai divisi untuk
memastikan selalu ada karyawan yang terampil untuk mengoperasikan kendala).
Pindahkan kegiatan pemeliharaan rutin di luar waktu produksi kendala
(misalnya ketika pergantian giliran).
Pindahkan beberapa kerja kendala ke mesin yang lain. Bahkan ketika dirasa
kurang efisien, peningkatan sistem throughput sistem dilakukan untuk
memungkinkan peningkatan profitabilitas secara keseluruhan.
Pindahkan beberapa pekerjaan ke perusahaan lain. Ini harus menjadi pilihan
terakhir jika teknik lainnya tidak mampu meringankan kendala.
Fokus pada langkah ini ada pada peralatan non-kendala. Tujuan utamanya adalah
untuk mendukung semua yang menjadi kebutuhan kendala. Efisiensi dari peralatan
non-kendala menjadi perhatian sekunder selama operasional kendala tidak
berdampak buruk. Beberapa teknik yang berguna untuk langkah ini antara lain:
Maksud dari langkah ini adalah sedikit contoh dari operasional kendala yang
dihentikan oleh peralatan dari hulu atau hilir, yang mengakibatkan terjadinya
peningkatan throughput pada proses.
Kesimpulan dari langkah ini adalah peningkatan performa kinerja yang cukup
signifikan untuk menghilangkan kendala atau memindahkan kendala di tempat lain.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan bahwa 5 langkah dasar tersebut
tidak diimplementasikan hanya sekali untuk perbaikan proyek. Sebaliknya, mereka
harus diimplementasikan sebagai proses perbaikan secara terus-menerus.
Jika satu kendala berhasil dihilangkan, selalu ingat bahwa ada kendala yang baru.
Menemukan dan menghilangkan kendala baru adalah prioritas utama. Ulangi
dari langkah pertama.
Namun bila kendala belum berhasil dihilangkan, perlu disadari bahwa
dibutuhkan pekerjaan tambahan, dan dibutuhkan teori baru, termasuk
memverifikasi bahwa kendala telah diidentifikasi dengan benar. Sepeti poin
pertama, ulangi proses dari langkah pertama.
Langkah ini juga meliputi peringatan untuk berhati-hati terhadap inersia. Selalu
waspada dan pastikan bahwa perbaikan tetap berlangsung dan berkelanjutan.
Tujuan utama dari penerapan The Five Focusing Steps TOC ke dalam organisasi
perusahaan adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan utama, yaitu
peningkatan laba. Pastikan bahwa kelima langkah dasar tersebut telah
diimplementasikan dengan baik ke dalam proses produksi di perusahaan untuk
pencapaian tujuan yang maksimal.***
INTISARI Pada dasarnya organisasi bukan saja mengharapkan SDM yang mampu, cakap dan terampil,
tetapi yang terpenting adalah mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja
yang optimal. Ditinjau dari keberhasil suatu organisasi ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh
terhadap kinerja pegawai yaitu, kepemimpinan, motivasi, dan kemampuan kerja. Jika didalam suatu
instansi pemerintahan kepemimpinan, motivasi, dan kemampuan kerja berjalan dengan baik maka
bisa dipastikan instansi akan mencapai hasil yang maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh gaya kepemimpian karismatik, motivasi, dan kemampuan kerja, terhadap
kinerja PNS. Penelitian ini menggunakan metode sensus/sampling jenuh dengan kuesioner sebagai
alat pengumpulan data. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai UPTD Dikpora Kec.
Tanimbar Utara, Kab. Maluku Tenggara barat. Kota Larat yang berjumlah 60 orang. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa: secara simultan maupun secara parsial kedua-duanya sama-sama
menunjukan bahwa adanya pengaruh gaya Kepemimpinan karimatik, motivasi, dan kemampuan
kerja terhadap kinerja PNS. Dengan demikian salah satu cara untuk meningkatkan kinerja PNS adalah
denga cara menemukan pemimpin yang berkarisma memiliki motivasi yang tinggi serta memiliki
kemampuan kerja yang baik dan mampu menjadi teladan bagi orang yang dipimpinya. Kata kunci :
Kepemimpinan karismatik, Motivasi, Kemampuan Kerja, dan kinerja PNS.
Sabtu, 28 November 2015
PEMIMPIN KHARISMATIK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
kepemimpinan kharismatik pertama kali diusung oleh Max Weber. Kharismatik
berasal dari kata “kairismos”, dalam bahasa Yunani memiliki makna seseorang yang
terberkati dan terinspirasi secara agung; juga diartikan sebagai hadiah yang diberikan
oleh para dewa kepada seseorang. Artinya seseorang dikatakan karismatik apabila
orang tersebut memiliki berkat atau talenta yang banyak memikat para pengikutnya
secara luar biasa. Max Weber, mendefinisikan karisma (yang berasal dari bahasa
Yunani yang berarti “anugerah”) sebagai “suatu sifat tertentu dari seseorang, yang
membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya dipandang sebagai
kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super, atau paling tidak daya-daya
istimewa. Kemampuan-kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang biasa, tetapi dianggap
sebagai kekuatan yang bersumber dari yang Ilahi, dan berdasarkan hal ini seseorang
kemudian dianggap sebagai seorang pemimpin (Yukl, 2001; Sashkin, 2003). Weber
berpendapat bahwa kepemimpinan karismatik merupakan salah satu jenis otoritas
yang ideal.
Robert House kemudian mengembangkan pemikiran Weber dengan
menyusun teori-teori ilmiah mengenai kepemimpinan karimatik ini pada tahun 1977.
Menurut House, seorang pemimpin kharismatik haruslah memilki kriteria sebagai
seorang yang tinggi tingkat kepercayaan dirinya, kuat keyakinan dan idealismenya
serta mampu mempengaruhi orang lain (Robbins, 1994). Selain itu dirinya haruslah
mampu berkomunikasi secara persuasif dan memotivasi para bawahannya. Teori
kepemimpinan karismatik dari House menekankan kepada identifikasi pribadi,
pembangkitan motivasi oleh pemimpin dan pengaruh pemimpin terhadap tujuan-
tujuan dan rasa percaya diri para pengikut. Teori atribusi tentang karisma (Conger dan
Kanungo) lebih menekankan kepada identifikasi pribadi sebagai proses utama
mempengaruhi dan internalisasi sebagai proses sekunder. Teori konsep diri sendiri
menekankan internalisasi nilai, identifikasi sosial dan pengaruh pimpinan terhadap
kemampuan diri dengan hanya memberi peran yang sedikit terhadap identifikasi
pribadi. Sementara itu, teori penularan sosial menjelaskan bahwa perilaku para
pengikut dipengaruhi oleh pemimpin tersebut mungkin melalui identifikasi pribadi dan
para pengikut lainnya dipengaruhi melalui proses penularan sosial. Pada sisi lain,
penjelasan psikoanalitis tentang karisma memberikan kejelasan kepada kita bahwa
pengaruh dari pemimpin berasal dari identifikasi pribadi dengan pemimpin tersebut.
Masyarakat pada dasarnya merindukan sosok pemimpin yang kharismatik.
Sosok yang diharapkan bisa memimpin rakyat menuju kesejahteraan dan juga
perubahan.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Visi dan Artikulasi (Vision and Articulation). Memiliki visi yang dinyatakan sebagai
tujuan ideal yang menganggap bahwa masa depan lebih baik daripada status quo;
dan mampu mengklarifikasi pentingnya misi yang bisa dipahami orang lain.
2. Resiko pribadi (Personal risk). Bersedia mengambil resiko pribadi yang tinggi,
mengeluarkan biaya besar, dan berkorban untuk mencapi visi tersebut.
3. Kepekaan pada Lingkungan (Environmental sensitivity). Pemimpin karismatik
mampu melakukan perhitungan realitis mengenai hambatan dari lingkungan dan
kebutuhan sumberdaya untuk mengupayakan terjadinya perubahan.
4. Sensitive dengan kebutuhan bawahan (Sensitivity to follower needs). Menerima
kemampuan orang lain dan bertanggungjawab atas kebutuhan dan perasaan mereka.
5. Perilaku yang tidak konvensional (Unconventional behavior). Memiliki perilaku yang
dianggap baru dan berlawanan dengan kebiasaan. Pemimpin karismatik
menunjukkan perilaku (konstruktif) diluar kebiasaan dan seringkali menentang norma
(destruktif) yang mengakar dalam masyarakat, tetapi untuk perubahan ke arah
perbaikan, misalnya reformasi.
Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh Yukl (2001) tentang lima karakteristik
pemimin kharismatik ini. Pertama, kharisma akan lebih mungkin dihubungkan dengan
dengan pemimpin yang menyarankan sebuah visi yang bertentangan dengan status
quo. Kedua, kharisma akan lebih mungkin dihubungkan dengan pemimpin yang
bertindak secara tidak konvensional untuk menggapai visi. Dalam arti, pemimpin
melakukan sesuatu yang mengesankan bagi para pengikut yang mengungkapkan
bahwa ia adalah pemimpin yang luar biasa. Ciri yang ketiga adalah pemimpin akan
lebih mungkin dipandang sebagai pemimpin yang kharismatik bila mereka melakukan
pengorbanan diri, mengambil risiko pribadi dan medatangkan biaya tinggi untuk
mencapai visi. Pada titik ini, kepercayaan menjadi komponen penting dari kharisma,
dan pengikut lebih mempercayai pemimpin yang tidak terlalu termotivasi dengan
kepentingan pribadi. Ciri yang keempat adalah pemimpin yang lebih percaya diri
mengenai usulan mereka akan lebih mungkin dipandang sebagai kharismatik
daripada pemimpin yang kelihatan bimbang dan ragu. Ciri kelima adalah para
pengikut lebih menghubungkan kharisma dengan pemimpin yang menggunakan
pembuatan visi dan daya tarik persuasif daripada dengan pemimpin yang
menggunakan otoritas.
Yukl (2001) menjelaskan bahwa teori atribusi tentang karisma lebih
menekankan kepada identifikasi pribadi sebagai proses utama mempengaruhi dan
internalisasi sebagai proses sekunder. Proses pengaruh utama adalah identifikasi
pribadi, yang pengaruhnya diperoleh dari keinginan seorang pengikut untuk
menyenangkan dan meniru pemimpinnya. Di mana pmimpin kharismatik terlihat
begitu luar biasa karena mereka memiliki wawasan strategis, pendirian yang kuat,
keyakinan diri, perilaku yang tidak konvensional dan energi yang dinamis, bahwa
bawahan mengidolakan pemimipin mereka dan ingin menjadi seperti mereka.
Pengaruh dari seorang pemimpin kharismatik juga disebabkan oleh internalisasi nilai
dan keyakinan baru oleh para pengikut. Conger (1989, dalam Yukl, 2001) menenkan
bahwa penting bagi pengikut untuk mengambil sikap dan keyakinan pemimpin tentang
pekerjaan daripada hanya meniru aspek buatan dari perilaku pemimpin seperti
perangai, gerak tubuh, dan pola bicara. Seorang pemimpin yang kharismatik
menyatakan visi yang memberikan inspirasi berfungsi sebagai sebuah sumber
motivasi instrinsik untuk menjalankan misi organisasi.
Robbins (2005) menyebutkan ada empat tahap dalam proses mempengaruhi
yang dilakukan oleh seorang pemimpin kharismatik. Tahap pertama adalah
pernyataan visi sang pemimpin. Visi (vision) adalah strategi jangka panjang untuk
mencapai tujuan atau serangkaian tujuan. Visi yang dikemukakan sang pemimpin
kharismatik memberi nuansa kontinuitas bagi para pengikut di mana ia berusaha
menghubungkan keadaan saat ini dengan masa depan yang lebih baik bagi
organisasi. Pada tahap kedua, setelah visi dan misi ditetapkan sang pemimpin
kemudian mengkomunikasikan ekspektasi kinerja yang tinggi dengan keyakinan
bahwa para pengikutnya mampu mencapai visi yang diungkapkan. Efek dari
keyakinan ini membuat para pengikut semakin percaya diri.
Setelah sang pemimpin mengkomunikasikan ekspektasinya, pada tahap
ketiga, pemimpin kharismatik menyatakannya melalui kata-kata dan tindakan,
seperangkat nilai yang baru, dan melalui perilakunya, memberikan teladan untuk ditiru
para pengikutnya. Sebuah visi harus ada pernyataan visi-nya (vision statement), yaitu
pernyataan formal visi atau misi organisasi dalam tindakan. Pemimpin yang karismatik
bisa menggunakan pernyataan visi untuk menanamkan tujuan dan sasaran ke benak
para pengikutnya. Pada akhirnya, pada tahap keempat, pemimpin karismatik
melibatkan dirinya secara emosional dan acap kali berperilaku yang tidak biasa untuk
menunjukkan keberanian dan pendiriannya atas visi yang telah ditetapkan. Terjadilah
penularan emosional dalam diri pemimpin yang karismatik yang “ditangkap” oleh para
pengikutnya.
Teori kepemimpinan karismatik juga dikembangkan oleh Samir, House dan
Arthur berdasarkan konsep diri. Teori tersebut dibangun atas teori kepemimpinan
karismatik yang sebelumnya sudah dikembangkan oleh House. Beberapa indikator
tentang karisma masih tetap sama, termasuk afeksi para pengikut terhadap pemimpin,
keterlibatan emosional dalam misi kelompok atau organisasi, keyakinan bahwa para
pemimpin tersebut dapat member kontribusi terhadap keberhasilan misi, serta
komitmen terhadap tujuan-tujuan kinerja yang tinggi. Namun demikian, dalam teori
yang baru tersebut para pemimpin karismatik menghidupkan sejumlah proses
motivasional yang sebelumnya tidak dimasukkan ke dalam teori tersebut oleh House.
2.4 Teori Konsep Diri dari Kepemimpinan Kharismatik
Shamir et.al (dalam Yukl, 2001) memperluas teori House dengan
menggabungkan perkembangan baru dalam pemikiran tentang motivasi manusia dan
gambaran lebih rinci tentang pengaruh pemimpin dan pengikut. Asumsi mereka
mengenai motivasi manusia antara lain:
1. perilaku adalah ekspresi dari perasaan seseorang, nilai dan konsep diri dan juga
berorientasi sasaran dan pragmatis.
2. konsep diri seseorang terdiri dari hierarki identitas dan nilai sosial.
3. orang secara intrinsik termotivasi untuk memperkuat dan mempertahankan
kepercayaan diri dan nilai diri mereka.
4. orang secara intrinsik termotivasi untuk memelihara konsistensi di antara berbagai
komponen dari konsep diri mereka dan antara konsep diri mereka dengan perilaku.
Teori konsep diri dari kepemimpinan kharismatik menjelaskan bahwa indikator
kharisma terlihat dari hubungan antara pemimpin dan pengikut. Seorang pemimpin
kharismatik memiliki pengaruh yang dalam dan tidak biasa pada pengikut-
pengikutnya. Para pengikut selalu merasa bahwa apa yang diyakini oleh pemimpin itu
benar adanya dan mereka akan berusaha untuk mematuhinya, ada kasih sayang
kepada pemimpin dan secara emosional terlibat dalam misi kelompok atau
oraganisasi serta memilki sasaran kinerja yang tinggi.
Ciri dan perilaku pemimpin juga menjadi penentu penting dari pemimpin
kharismatik. Menurut teori konsep diri, para pemimpin kharismatik lebih besar
kemungkinannya untuk memiliki kebutuhan yang kuat akan kekuasaan, keyakinan diri
yang tinggi dan pendirian kuat dalam keyakinan dan idealisme mereka sendiri.
Beberapa ciri dan perilaku penting dari pemimpin kharismatik dalam memperngaruhi
sikap dan perilaku pengikut adalah :
1. Menyampaikan visi yang menarik.
2. Menggunakan bentuk komunikasi yang kuat dan ekspresif saat menyampaikan visi.
3. Mengambil risiko pribadi dan membuat pengorbanan diri untuk mencapai visi.
4. Menyampaikan harapan (ekspektasi) yang tinggi.
5. Memperlihatkan keyakinan akan pengikut.
6. Pembuatan model peran dari perilaku yang konsisten dengan visi.
7. Mengelola kesan pengikut akan pemimpin.
8. Membangun identifikasi dengan kelompok atau organisasi dan.
9. Memberikan kewenangan kepada pengikut.
Proses pengaruh yang mempengaruhi perilaku sosial dalam kepemimpinan
karismatik teridiri atas identifikasi pribadi, identifikasi sosial, internasiliasi dan
kemampuan diri sendiri. Pertama, identifikasi pribadi (personal identification),
identifikasi pribadi merupakan sebuah proses mempengaruhi yang dyadic yang terjadi
pada beberapa orang pengikut namun tidak pada yang lainnya. Proses ini akan paling
banyak terjadi pada para pengikut yang mempunyai rasa harga diri rendah, identitas
diri rendah, dan kebutuhan yang tinggi untuk menggantungkan diri kepada tokoh-
tokoh yang berkuasa. Shamir dan kawan-kawan mengakui bahwa identifikasi pribadi
dapat terjadi pada beberapa orang pengikut dari para pemimpin karismatik, namun
mereka kurang menekankan pada penjelasan tersebut karena masih ada proses-
proses lainnya.
Kedua, identifikasi sosial (sosial identification). Identifikasi sosial merupakan
sebuah proses mempengaruhi yang menyangkut defenisi mengenai diri sendiri dalam
hubungannya dengan sebuah kelompok atau kolektivitas. Para pemimpin karismatik
meningkatkan identifikasi sosial dengan membuat hubungan antara konsep diri
sendiri para pengikut individual dan nilai-nilai yang dirasakan bersama serta identitas-
identitas kelompok. Seorang pemimpin karismatik dapat meningkatkan identifikasi
sosial dengan memberi kepada kelompok sebuah identitas yang unik, yang
membedakan kelompok tersebut dengan kelompok-kelompok yang lain.
Ketiga, internalisasi (internalization). Para pemimpin karismatik mempengaruhi
para pengikut untuk merangkul nilai-nilai baru, namun lebih umum bagi para pemimpin
karismatik untuk meningkatkan kepentingan nilai-nilai yang ada sekarang pada para
pengikut dan dengan menghubungkannya dengan sasaran-sasaran tugas. Para
pemimpin karismatik juga menekankan aspek-aspek simbolis dan ekspresif pekerjaan
itu, yaitu membuat pekerjaan tersebut menjadi lebih berarti, mulia, heroic, dan secara
moral benar. Para pemimpin karismatik tersebut juga tidak menekankan pada
imbalan-imbalan ekstrinsik dalam rangka mendorong para pengikut untuk
memfokuskan diri kepada inbalan-imbalan intrinsik dan meningkatkan komitmen
mereka kepada sasaran-sasaran objektif.
Keempat, kemampuan diri sendiri (self-efficacy). Efikasi diri individu
merupakan suatu keyakinan bahwa individu tersebut mampu dan kompeten untuk
mencpai sasaran tugas yang sukar. Efikasi diri kolektif menunjuk kepada persepsi
para anggota kelompok bahwa jika mereka bersama-sama, mereka akan dapat
menghasilkan hal-hal yang luar biasa. Para pemimpin karismatik meningkatkan
harapan dari para pengikut bahwa usaha-usaha kolektif dan individual mereka untuk
melaksanakan misi kolektif, akan berhasil. Berbedea dengan teori atribusi dari
kepemimpinan kharismatik, identifikasi pribadi tidak ditekankan. Dalam teori konsep
diri sumber yang terpenting adalah indentifikasi sosial, internalisasi dan kemampuan
diri sendiri dan kolektif.
2.5 Pemimpin karismatik: Dilahirkan atau Diciptakan
Apakah pemimpin karismatik memang terlahir dengan sifat-sifat istimewa?
Atau, bisakah orang belajar menjadi pemimpin karismatik? Ada yang berpendapat
bahwa seseorang dilahirkan dengan sifat-sifat yang membuat mereka karismatik.
Robbins (2005) menjelaskan bahwa penelitian menunjukkan bahwa sifat-sifat individu
juga terkait dengan kepemimpinan karismatik. Pemimpin yang karismatik cenderung
bersifat terbuka, percaya diri, dan memiliki tekad yang kuat untuk mencapai hasil.
Walaupun ada yang berpendapat demikian, bahwa kharisma merupakan sebuah
anugerah namun ada juga yang beranggapan bahwa kharisma yang adalah anugerah
itu juga dapat dipelajari. Sebagian besar ahli percaya seseorang juga bisa dilatih untuk
menampilkan perilaku yang karismatik dan mendapat manfaat dari menjadi seorang
pemimpin yang karismatik. Robbins (2005) mengatakan bahwa seseorang bisa
belajar menjadi karismatik dengan mengikuti proses yang terdiri atas tiga tahap.
Pertama, seseorang perlu mengembangkan aura karisma dengan cara
mempertahankan cara pandang yang optimis; menggunakan kesabaran sebagai
katalis untuk menghasilkan antusiasme; dan berkomunikasi dengan keseluruhan
tubuh, bukan cuma dengan kata-kata. Kedua, seseorang menarik orang lain dengan
cara menciptakan ikatan yang menginspirasi orang lain tersebut untuk mengikutinya.
Ketiga, seseorang menyebarkan potensi kepada para pengikutnya dengan cara
menyentuh emosi mereka.
2.6 Konsekuensi dari Kepemimpinan Kharismatik
Dari studi mengenai kepemimpinan historis mengungkapkan bahwa ada
kharismatik yang positif dan negatif. Sebuah pendekatan yang lebih baik untuk
membedakan antara kharismatik yang positif dan negatif adalah dalam hal nilai
kepribadian mereka (House & Howell, 1992; Howell, 1988; Musser, 1987, dalam Yukl,
2001). Tidak semua pemimpin yang karismatik selalu bekerja demi kepentingan
organisasinya. Banyak dari pemimpin ini menggunakan kekuasaan mereka untuk
membangun perusahaan sesuai dengan citra mereka sendiri. Mereka sering kali
mencampuradukkan batas-batas kepentingan pribadi dengan kepentingan
organisasi. Hal yang paling buruk, karisma yang egois ini membuat si pemimpin
menempatkan kepentingan dan tujuan-tujuan pribadi di atas tujuan organsisai
(Sashkin, 2003). Mereka tidak suka dikritik, dikelilingi oleh orang-orang yang
senantiasa patuh dan memiliki sifat “asal bapak senang” dan menciptakan iklim yang
membuat orang takut mempertanyakan atau menantang si “raja” atau “ratu” bila si
pemimpin melakukan kesalahan (Robbins, 2005).
Yukl (2001) menjelaskan bahwa kharismatik negatif memiliki orientasi
kekuasaan secara pribadi. Pada sisi ini, mereka (pemimpin kharismatik) lebih
menekankan pengaruh pada identifikasi diri ketimbang internaliasi. Dan secara
sengaja beusaha untuk lebih menanmkan kesetiaan kepada diri mereka sendiri
daripada idealisme yang harus digapai. Pemimpin kharismatik menggunakan daya
tarik ideologis tapi hanya untuk memperoleh kekuasaan, di mana setelahnya ideologi
itu diubah secara sembarangan sesuai dengan sasaran pribadi sang pemimpin. Sang
pemimpin kharismatik berusah untuk mendominasi dan menaklukan pengikut dengan
membuat mereka tetap lemah dan bergantung pada pemimpin. Selain itu, otoritas
pengambilan keputusan berpusat pada sang pemimpin, minus penghargaan kepada
pengikut dan menggunakan hukuman untuk memanipulasi pengikut. Informasi
dibatasi demi memelihara pencitraan diri sekaligus pembenaran diri dari segala
kesalahan dan membesar-besarkan ancaman eksternal kepada organisasi. Perilaku
negatif ini mencerminkan perhatian yang lebih besar pada pemujaan diri dan
memelihara kekuasaan daripada mengusahakan kesejahteraan pengikut.
Berbeda dengan kharismatik yang negatif, kharismatik positif memiliki orientasi
kekuasaan sosial. Pemimpin kharismatik lebih menekankan internalisasi dari nilai-nilai
daripada identifikasi pribadi. Mereka berusaha untuk menanamkan kesetiaan kepada
ideologi lebih daripada kesetiaan kepada diri sendiri. Sedangkan otoritas
didelegasikan hingga batas yang cukup besar, informasi dibagikan secara terbuka,
mendorong partisipasi dalam pengambilan keputusan dan penghargaan digunakan
untuk menguatkan perilaku yang konsisten dengan misi dan sasaran dari organisasi.
Hasilnya adalah kepemimpinan mereka akan menguntungkan bagi pengikut
walaupun konsekuensi yang mendukung tidak dapat dihindari jika strategi yang
didorong oleh pemimpin tidak tepat.
A. Sisi Gelap dari Kharisma
Optimisme dan keyakinan diri amat penting untuk mempengaruihi orang lain
agar mendukung visi dari pemimpin, tetapi optimisme yang berlebihan akan
menyulitkan sang pemimpin untuk mengenali kekurangan dalam visi itu. Pengalaman
akan keberhasilan dan pemujaan bawahan dapat mengakibatkan pemimpin percaya
bahwa penilaiannya tidak bisa salah. Dalam pencarian yang tekun untuk mencapai
visi itu, seorang pemimpin kharismatik dapat mengabaikan dan menolak bukti bahwa
visinya tidak realistis dan mengarah pada kegagalan. Dan para pemimpin yang
percaya akan pemimpin itu akan terhalang untuk menunjukkan kekurangan atau
menyajikan perbaikan.
Di pihak lain, perilaku impulsive dan tidak konvensional yang yang yang
menyebabkan beberapa orang memandang seorang pemimpin yang kharismatik
akan tersinggung dan melawan orang lain yang memandang perilaku itu sebagai hal
yang mengganggu dan tidak tepat. Pendirian yang kuat dari pemimpin terhadap
ideology yang tidak tradisional akan mengasingkan orang yang tetap teguh pada cara-
cara tradisional dalam melakukan berbagai hal. Konsekuensi dari kharisma yang
negatif dapat diringkaskan dalam tabel berikut:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan kharismatik (charismatic leadership): Kharisma diartikan
“keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam
hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari
masyarakat terhadap dirinya” atau atribut kepemimpinan yang didasarkan atas
kualitas kepribadian individu.
Pemimpin kharismatik menampilkan ciri-ciri sebagai berikut:
1. memiliki visi yang amat kuat atau kesadaran tujuan yang jelas.
2. mengkomunikasikan visi itu secara efektif.
3. mendemontrasikan konsistensi dan focus.
4. mengetahui kekuatan-kekuatan sendiri dan memanfaatkannya.
Gaya kepemimpinan karismatik dapat terlihat mirip dengan kepemimpinan
transformasional, di mana pemimpin menyuntikkan antusiasme tinggi pada tim, dan
sangat enerjik dalam mendorong untuk maju. Namun demikian, pemimpin karismatis
cenderung lebih percaya pada dirinya sendiri daripada timnya.
Di Indonesia, sosok Soekarno memiliki kharisma di mata para pengikutnya.
Baik dinilai secara positif atau negatif oleh masyarakat, namun penulis mengakui
bahwa di Indonesia masih menjadi barang yang langka untuk menemukan pemimpin
dengan kemampuan seperti beliau.
3.2 Daftar Pustaka
1. https://Irma-mintuna.blogspot.com
2. https://pewarta-indonesia.com
3. https://budisansblog.blogspot.com
http3DDmu2dmuarib4E.wordpress.*omD5F45DFGD4HDpengertian kepemimpinan
karismatikD
Banyak hal terjadi kalau mereka ada di sekitar kita. Tiba-tiba adaperubahan. Tiba-
tiba kita mau melaksanakan yang mereka anjurkan tanpaterlalu banyak protes. Tiba-
tiba kita merasa bangga hanya dekat denganpemimpin itu. Kita mungkin juga
bekerja demikian keras agar kita bisamelampaui harapan pemimpin itu.Di atas
segalanya, kita digerakkan oleh mereka, dan sering, kita jadipengikut mereka. Apa
inti kekuatan mereka? Karisma. Ya inilahpenyebabnya. Tapi ketika kita berusaha
mengungkap karisma itu, danberusaha menirunya, kita mengalami
kesulitan.Pelatihan ini akan membongkar secara tuntas apa saja yang
membuatpemimpin menjadi pemimpin karismatik. Dengan berbagai riset yang
intensif, ‘rahasia’ pemimpin karismatik telah terungkap tuntas. Ternyata
siapa pun bisa menjadi orang karismatik, asal tahu caranya. Denganmengikuti
pelatihan ini, anda akan menemukan taktik, dan strategi yang bisaanda terapkan
sehingga anda bisa menjadi seorang yang karismatik ataumenjadi pemimpin
karismatik.Mengapa harus karismatik? Karena dengan menjadi karismatik,
andaakan menjadi pusat perhatian orang. Kata-kata anda dituruti orang. Jika
andapenjual, penjualan akan mudah.
M ANAJ EM EN
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang
selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja.
Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (strength) dan kelemahan
(Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (opportunity) dan
tantangan (Threats).
Interaksi segitiga antara misi, faktor-faktor internal (organization) dan faktor-faktor eksternal
(environment) dapat dilihat pada gambar 2
1424422372928180548
[/caption]
Pada gambar 2 diatas faktor internal yang sepenuhnya berada di bawah
kendali manajemen yakni produk atau jasa, kemampuan karyawan, struktir, organisasi,
penelitian dan pengembangan, kapasitas, dan teknologi. Faktor eksternal yang berada di luar
kendali dan merupakan faktor pengaruh akan datang yakni pasar, pesaing, regulasi, pemasok,
sistem ekonomi, teknologi, dan konsumen atau pengguna jasa. Analisis lingkungan internal
dan eksternal tetap dalam rangka mewujudkan misi.
Titik-titik pertemuan antara faktor-faktor internal dan ekternal satu terhadap yang lain
merupakan arah dari perumusan strategi. Diagram yang terlihat pada gambar 2
dinamakan Strategy Matrix yang menunjukkan bahwa perusahaan mengejar kombinasi
terbaik yakni keterpaduan kekuatan dengan peluang. Pertemuan kelemahan dengan peluang
dan kekuatan dengan ancaman patut dihindari dan titik temu kelemahan dengan ancaman
adalah pertemuan terburuk bahkan berbahaya.
Kekuatan dan kelemahan perusahaan dari Heizer dan Render terdiri atas kebutuhan modal,
kemampuan manajemen, kinerja, tingkat laba, kapasitas/utilisasi, integral vertikal,
keterampilan teknis, inovasi, dan posisi pasar. Sedangkan peluang dan ancaman meliputi
budaya, kependudukan, ekonomi, politik/hukum, teknologi, publik terdiri dari investor,
kreditor, pemasok, distributor, pelanggan, tenaga kerja, dan para pesaing.
1424424344879181327
Dalam konteks perumusan strategi keunggulan bersaing, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu
1.Kekuatan adalah kondisi internal yang menjadi pendorong keberhasilan meraih posisi
unggul menghadapi persaingan, contohnya antara lain sumber daya manusia (profesional,
memiliki expertise, moralitas serta loyalitas tinggi), sumber daya keuangan (kinerja dan
ketersediaan dana investasi), sumber daya informasi (teknologi informasi superior, memiliki
network)
2. Kelemahan adalah kondisi internal yang menghambat keberhasilan mencapai tujuan
perusahaan contohnya antara lain manajemen sumber daya manusia (sistem spoil, perilaku
organisasi rigid)
Analisis pemetaan kekuatan dan kelemahan internal, maupun peluang dan ancaman eksternal
untuk industri jasa kepelabuhan tentu tidak terbebas dari misi yang dinyatakan kepada
stakeholders dan mandat yang diterima dari pemerintah selaku shareholder.
Isu-isu strategis adalah pertanyaan yang mendasar atau tantangan kritis yang memengaruhi
mandat, misi, nilai, produk, dan kualitas pelayanan. Perencanaan strategis terfokus pada
hubungan serasih antara perusahaan dan lingkungan. Memahami mandat dan lingkungan
eksternal berarti menampung dalam rencana masukan-masukan dari luar, dan memahami
nilai-nilai kebersamaan dengan lingkungan internal berarti masukan dari dalam untuk
perencanaan. Suatu perusahaan yang tidak merespons isu strategis akan mendatangkan
sesuatu yang tidak diinginkan berbentuk ancaman, kehilangan peluang atau kedua-duanya.
Pengidentifikasian isu stategis dilakukan secara mendasar dengan pendekatan direct approach
terhadap mandat dan misi organisasi, dan SWOT (Strenghs, Weaknesses, Oppurtunities,
Threats). Sebagai tindak lanjut dari pengidentifikasian, adalah mengelola isu-isu stategis di
mana diperlukan strategis yang perumusannya didasarkan pada hasil-hasil analisis faktor-
faktor eksternal dan internal. Matrix strategi seperti yang terlihat dalam gambar 2.2 telah
dikembangan menjadi Matrix SWOT atau TOWS Matrix
Matrix SWOT yang dikembangkan Wheelen dan Hunger tersusun seperti yang terlihat pada
tabel 2.1.Baris horizontal berisi Internal Factor Analysis Summary (IFAS), dan kolom
vertikal berisi External Factor Analysis Summary (EFAS). Pada Sel Strengths-Oppurtunities
(SO) diprogramkan strategi memanfaatkan peluang berkembang dengan menggunakan
kekuatan yang ada. Pada sel Weakness-Oppurtunities (WO) diprogramkan strategi
memanfaatkan peluang berkembang dengan mengatasi kelemahan internal. Pada
sel Strengths- Threats (ST) disusun stategi memanfaatkan kekuatan untuk menghindari
ancaman; pada sel Weakness-Threats (WT) dibangun stategi memperkecil kelemahan dan
pada saat yang sama menghindari ancaman eksternal.
[/caption]
Pengidentifikasi terhadap isu-isu strategis suatu organisasi atau bada usaha, dilakukan dengan
melibatkan seluruh jajaran organisasi atau setidaknya perwakilan dari semua level serta unit
organisasi. Upaya pengidentifikasi ini disebut juga scanning dalam rangka menyusun
corporate mapping (Bryson, 2004)
[/caption]
Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:
[/caption]
Keterangan:
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan
kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.
Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan upaya
mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi
untuk Comparative Advantage Divestment/Investment Damage Control
Mobilization memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman
itu menjadi sebuah peluang.
Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.
Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia
sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup
untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah melepas peluang yang ada
untuk dimanfaatkan organisasi lain atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi) .
Dengan kata lain, strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan pertemuan
antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah
akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil
adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari
yang diperkirakan. Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan
Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui secara
pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Metode yang dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut :
Langkah 1 : Tentukan apa yang akan dibandingkan, misalnya perusahaan A dan B dan lain-
lain
Langkah 2 : Identifikasi yang menjadi faktor eksternal dan internal perusahaan untuk
membangun struktur hierarki.
Langkah 3 : Kumpulkan data untuk tiap faktor eksternal dan internal perusahaan. Data
tersebut merupakan data kuantitatif dari perusahaan-perusahaan yang dibandingkan (misalnya
fasilitas perusahaan, kinerja perusahaan,dll)
Langkah 4 : Normalisasi kinerja. Normalkan semua data yang telah dikumpulkan .Tujuannya
adalah untuk mendapatkan bobot faktor tiap perusahaan.Berikut ini adalah metode
normalisasi yang disarankan :
a.Normalisasi untuk faktor yang bersifat menguntungkan ( data yang terbesar adalah yang
paling menguntungkan).ditandai dengan symbol (+)
[/caption] b.Normalisasi untuk faktor yang bersifat merugikan ( data yang terbesar adalah
yang paling merugikan)ditandai dengan symbol (-) [caption id="attachment_369847"
align="aligncenter" width="420" caption="Rumus Normalisasi untuk faktor yang bersifat
merugikan "]
1424423870888154776
[/caption]
Langkah 5 : Tentukan Nilai Benchmarking dan Titik Kordinat Perusahaan
1.Nilai Benchmarking adalah rata-rata dari nilai rata-rata bobot tiap pelabuhan. Penentuan
nilai benchmarking dapat dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan: (1) mengambil
mean sebagai nilai benchmarking, atau (2) mengambil benchmarking perusahaan sebagai
nilai benchmarking. Pendekatan pertama dianjurkan untuk membuat perhitungan lebih
mudah.
2.Titik koordinat tiap pelabuhan di tentukan berdasarkan nilai rata-rata bobot faktor eksternal
dan internal dan nilai benchmarking. Pertama, nilai internal dan eksternal dari tiap pelabuhan
yang dibandingkan harus ditambahkan bersama-sama dan kemudian dikurang dengan nilai
benchmarking.
Rumus :
ICj = Ij – IB j = 1,2,,,,n
ECj = Ej – EB j = 1,2,,,,,n
dimana,
-1 ≤ IC ≤ +1 -1 ≤ ECj ≤ +1
Nilai akhir akan menjadi nilai koordinat dari pelabuhan yang telah dibandingkan dalam
matriks analisis SWOT. Nilai koordinat akan berada dalam -1~ 1. Pelabuhan akan memiliki
kekuatan dan peluang yang kuat ketika nilai koordinat lebih besar dari nilai benchmarking,
tetapi pelabuhan relatif lemah dan menghadapi ancaman ketika nilai koordinatnya lebih kecil
dari nilai benchmarking.
Langkah 6 : Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT
142442335789815708
[/caption]
Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi
yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga
sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan
meraih kemajuan secara maksimal.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah diversifikasi strategi, artinya organisasi dalam
kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda
organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam
strategi taktisnya.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah ubah strategi, artinya organisasi disarankan
untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk
dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah strategi bertahan, artinya kondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk
menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin
terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
Mencermati analisis SWOT ini, penulis merasa bahwa analisis ini bisa menjadi referensi bagi
para pelaku-pelaku bisnis .
Referensi
pelaku
jitu
swot
analisis
bisnis
manajemen
ekonomi
SHARE
SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats.
Seperti namanya, Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi
yang bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek,
baik yang sedang berlangsung maupun dalam perencanaan baru. Analisis
SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S Humphrey pada tahun 1960-an
dalam memimpin proyek riset di Stanford Research Institute yang
menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Manfaat Analisis SWOT
Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan masalah
dari 4 (empat) sisi yang berbeda, di mana aplikasinya adalah:
Bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan dari sebuah
peluang (opportunities) yang ada.
Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan.
Bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang
ada.
Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Dengan saling berhubungannya 4 faktor tersebut, maka membuat analisis ini
memberikan kemudahan untuk mewujudkan visi dan misi suatu perusahaan.
Threats (Ancaman)
Opportunities (Peluang)
1. Perkembangan teknologi yang cepat di
1. Sektor yang kami tekuni sedang bidang ini berada di luar kemampuan kami
mengalami kenaikan. sehingga dapat menyebabkan kami
2. Pemerintah sangat mendukung terlambat dalam mengadopsinya.
perusahaan lokal seperti kami. 2. Perubahan strategi pesaing dapat
3. Belum ada persaingan yang ketat mengancam posisi kami di bidang ini.
dalam sektor yang kami tekuni. 3. Kurangnya minat perbankan dalam
4. Hanya dengan modal yang rendah kami membiayai pendanaan untuk industri yang
dapat memulai bisnis dengan baik. kami tekuni saat ini.
Beranda
Produk
o
o
o
Dukungan
o
o
Partner Resmi
COBA GRATIS
Analisis SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama Anda ke dalam
daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-kisi yang sederhana.
Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari internal perusahaan
Anda. hal-hal yang dapat Anda kontrol dan dapat berubah. Contohnya termasuk siapa yang
ada di tim Anda, paten dan properti intelektual Anda, dan lokasi Anda.
Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi
bisnis atau hal-hal yang terjadi di luar perusahaan Anda pada pasar yang lebih besar. Anda
dapat memanfaatkan peluang dan melindungi dari ancaman, tetapi Anda tidak dapat
mengubahnya. Contohnya termasuk pesaing, harga bahan baku, dan tren belanja pelanggan.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas
Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-
perusahaan Fortune 500.
Ketika Anda melakukan analisis SWOT, Anda akan mempelajari strategi yang solid untuk
memprioritaskan pekerjaan yang perlu Anda lakukan untuk mengembangkan bisnis Anda.
Anda mungkin berpikir bahwa Anda sudah tahu semua yang perlu Anda lakukan untuk
berhasil, tetapi analisis SWOT akan memaksa Anda untuk melihat bisnis yang dimiliki dengan
cara baru dan dari arah baru. Anda akan melihat kekuatan dan kelemahan bisnis, dan
mengatur cara agar bagaimana Anda dapat memanfaatkannya untuk memanfaatkan peluang
dan ancaman yang ada di pasar Anda.
Tetapi, peimimpin perusahaan juga tidak boleh melakukan pekerjaan sendiri. Untuk hasil
terbaik, kumpulkan sekelompok orang yang memiliki perspektif berbeda tentang perusahaan.
Pilih orang yang dapat mewakili berbagai aspek perusahaan Anda, mulai dari penjualan dan
layanan pelanggan hingga pemasaran dan pengembangan produk. Setiap orang harus
memiliki bagian dalam hal ini.
Perusahaan yang inovatif bahkan melihat di luar jajaran internal mereka sendiri ketika
mereka melakukan analisis SWOT dan mendapatkan masukan dari pelanggan untuk
menambahkan suara unik mereka ke dalam pertimbangan keputusan bisnis.
Jika Anda memulai atau menjalankan bisnis sendiri, Anda masih dapat melakukan analisis
SWOT. Ambil sudut pandang tambahan dari teman yang tahu sedikit tentang bisnis Anda,
akuntan Anda, atau bahkan vendor dan pelanggan. Kuncinya adalah memiliki sudut pandang
yang berbeda.
Bisnis yang menggunakan analisis SWOT untuk menilai situasi mereka saat ini dan
menentukan strategi untuk bergerak maju. Tetapi, ingatlah bahwa segala sesuatunya terus
berubah dan Anda perlu menilai kembali strategi Anda, dimulai dengan analisis SWOT baru
setiap enam hingga 12 bulan.
Bagi pemula, analisis SWOT adalah bagian dari proses perencanaan bisnis. Ini akan
membantu menyusun strategi agar Anda memulai dengan langkah yang benar dan
mengetahui arah yang akan Anda tuju.
Cara Melakukan Analisis SWOT dengan
Benar
Seperti yang kami bahas diatas, Anda harus mengumpulkan tim untuk melakukan analisa
SWOT. Anda tidak perlu melakukan analisa sepanjang hari, satu atau dua jam sudah cukup.
Kumpulkan orang-orang dari berbagai bagian perusahaan Anda dan pastikan Anda memiliki
perwakilan dari setiap bagian. Anda akan menemukan bahwa berbagai kelompok dalam
perusahaan Anda memiliki perspektif yang sama sekali berbed. Dan point ini sangat penting
untuk membuat analisis SWOT Anda berhasil.
Setelah melakukan brainstorming selama lima hingga 10 menit, letakkan semua catatan dan
tempel di dinding jangan lupa untuk mengelompokkan ide-ide serupa. Izinkan siapa pun
menambahkan catatan tambahan pada titik ini jika ide orang lain memicu pemikiran baru.
Setelah semua ide diorganisasikan, sekarang saatnya untuk menentukan peringkat ide.
gunakan sistem pemungutan suara di mana setiap orang mendapat lima atau sepuluh “suara”
yang dapat mereka bagikan dengan cara apa pun yang mereka suka. Membuat catatan dalam
berbagai warna berguna untuk latihan ini.
Berdasarkan latihan pemungutan suara, Anda harus memiliki daftar gagasan yang dapat
diprioritaskan. Tentu saja, daftar itu sebagai bahan untuk diskusi dan debat, dan seseorang di
ruangan itu harus dapat membuat keputusan terakhir pada prioritas. Ini biasanya CEO, tetapi
bisa didelegasikan kepada orang lain yang bertanggung jawab atas strategi bisnis.
Anda akan ingin mengikuti proses menghasilkan ide untuk masing-masing dari empat
kuadran dari analisis SWOT Anda: Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman.
Kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan adalah faktor negatif yang mengurangi kekuatan Anda. Ini adalah hal-hal yang
Anda mungkin perlu tingkatkan agar menjadi lebnih kompetitif.
Adakah hal-hal yang Anda perlukan untuk membuat bisnis menjadi lebih kompetitif?
Proses bisnis apa yang perlu diperbaiki?
Apakah ada aset berwujud yang dibutuhkan perusahaan Anda, seperti pendanaan atau
peralatan?
Apakah ada celah di tim Anda?
Apakah jabatan Anda ideal untuk menunjang kesuksesan Anda?
Peluang (Opportunities)
Peluang adalah faktor eksternal dalam lingkungan bisnis Anda yang cenderung berkontribusi
pada kesuksesan bisnis.
Apakah market bisnis Anda berkembang dan apakah ada tren yang akan mendorong
orang untuk membeli lebih banyak dari apa yang Anda jual?
Adakah acara atau event yang dapat dimanfaatkan perusahaan Anda dalam
menumbuhkan pengembangan bisnis?
Apakah ada perubahan peraturan yang akan mempengaruhi perusahaan Anda secara
positif?
Jika bisnis Anda terus erkembang, apakah itu berarti pelanggan membutuhkan produk
Anda?
Ancaman (Threats)
Ancaman adalah faktor eksternal yang tidak dapat Anda kendalikan. Anda tetap harus
mempertimbangkan hal ini untuk menempatkan rencana darurat dalam menangani masalah
yang terjadi.
Apakah Anda memiliki pesaing potensial yang dapat memasuki pasar Anda?
Apakah pemasok akan selalu dapat memasok bahan baku yang Anda butuhkan
dengan harga yang cocok
Bisakah perkembangan di masa depan dalam teknologi mengubah cara Anda
melakukan bisnis?
Apakah perilaku konsumen berubah dengan cara yang dapat berdampak negatif bagi
bisnis Anda?
Adakah tren pasar yang bisa menjadi ancaman?
Gudeg Arini, restoran makanan khas Indonesia di sekitaran jogjakarta. Mereka menjual
makanan khas indonesia dan juga gudeg kalengan, serta bermacam-macam oleh-oleh khas
jogja.
Restoran ini berencana untuk membuka cabang pertamanya di pusat kota solo dan sangat
fokus pada pengembangan model bisnis yang akan membuatnya mudah berkembang dengan
cepat dan membuka kemungkinan waralaba. Pada tabel terlihat seperti apa analisis SWOT
mereka:
Strengths Weaknesses Opportunities Threats
Pertumbuhan
Kekurangan daerah: kota solo
Kompetisi:
modal: tumbuh sebesar
Lokasi: Pusat restoran serupa
Persetujuan 8,5% setiap tahun,
kota yang sibuk memiliki
pinjaman dari dan sebagai kota
pelanggan setia
bank wisata sekaligus
kota pelajar
Keunikan:
Makanan Target Masalah pada
tradisional pertumbuhan saat
Kurangnya
indonesia yang pasar: Pelajar, pembukaan:
reputasi: Bisnis
sehat, dan oleh wisatawan, dan pelanggan
belum stabil
oleh untuk warga lokal yang mungkin tidak
wistawan lokal terus bertumbuh kembali lagi
dan asing
Masalah
Kurangnya alat
Pengelolaan: pembuatan
penunjang
Memiliki laporan
dalam bisnis:
keterampilan keuangan:
masih
manajemen belum
menggunakan
yang sudah menggunakan
proses akuntansi
mumpuni software
manual
akuntansi
Kesimpulan
Jika analisis SWOT Anda selesai, Anda siap untuk mengubahnya menjadi strategi nyata.
Bagaimanapun, latihan ini adalah tentang menghasilkan strategi yang dapat Anda kerjakan
selama beberapa bulan ke depan.
Langkah pertama adalah melihat kekuatan Anda dan mencari tahu bagaimana Anda dapat
menggunakan kekuatan itu untuk memanfaatkan peluang Anda. Lalu, lihat bagaimana
kekuatan Anda bisa menuntaskan ancaman yang ada di pasar. Gunakan analisis ini untuk
menghasilkan daftar tindakan yang dapat Anda lakukan.
Dengan daftar tindakan Anda, lihat kalender perusahaan Anda dan mulailah menempatkan
target pada tanggal tertentu. Apa yang ingin Anda capai dalam setiap beberapa bulan,
misalnya.
Anda juga ingin melakukan ini dengan menganalisis bagaimana peluang eksternal dapat
membantu Anda mengatasi kelemahan internal Anda sendiri. Bisakah Anda juga
meminimalkan kelemahan itu sehingga Anda dapat menghindari ancaman yang Anda
identifikasi?
Sekali lagi, Anda harus memiliki daftar tindakan yang ingin Anda prioritaskan dan
jadwalkan.
Kembali ke contoh kasus Gudeg Arini: Berdasarkan analisis SWOT mereka, berikut adalah
beberapa strategi potensial untuk pertumbuhan untuk membantu Anda memikirkan
bagaimana menerjemahkan SWOT Anda ke dalam sasaran yang dapat ditindaklanjuti.
Pertimbangkan untuk mencari investor. Gudeg Arini dapat memilih opsi ini untuk
mendapatkan modal yang lebih besar.
Buat rencana pemasaran. Karena Gudeg Arini ingin menjalankan strategi pemasaran
khusus, menargetkan mahasiswa, wisatawan, dan keluarga lokal dengan menekankan
bahwa pilihan makanan mereka sehat dan nyaman, tentunya restoran harus
mengembangkan rencana pemasaran yang lebih menarik.
Rencanakan pembukaan perdana yang besar. Bagian penting dari rencana pemasaran
itu adalah pembukaan perdana toko, dan strategi promosi yang diperlukan untuk
mendapatkan target pasar tersendiri.
Rencanakan menggunakan software akuntansi untuk memudahkan transaksi dan
mempercepat laporan keuangan yang minim kesalahan.
Dengan sasaran dan tindakan Anda yang tepat dalam pengelolaan bisnis, akan lebih mudah
menyelesaikan rencana strategis untuk bisnis Anda. . Tindakan yang Anda hasilkan dari
analisis SWOT Anda akan cocok dengan bagian tonggak dari rencana pengembangan bisnis
Anda dan akan memberi Anda fondasi konkret pada bisnis.
Seperti pada kasus diataas, software akuntansi merupakan hal yang penting dan harus ada
dalam sebuah bisnis. Anda mungkin masih bisa menggunakan proses manual., namun itu
sangat amat tidak efisien. Dengan software akuntansi Anda dapat membuat laporan keuangan
dengan tepat dan cepat.
Gunakan Accurate Online sebagai solusi dalam efisiensi pencatatan transaksi dan proses
akuntansi bisnis Anda. Accurate Online sudah dipakai oleh banyak UKM sampai peusahaan
multinasional. Tidak hanya itu, Accurate Online juga sudah meraih Top Brands Award untuk
kategori software akuntansi selama 4 tahun berturut-turut sejak tahun 2016.
Jadi tunggu apalagi? Anda dapat mencoba semua fitur Accurate Online gratis selama 30 hari
pada link ini
Tertarik dengan artikel seputar manajemen dan bisnis lainnya? Anda bisa membacanya di
bawah ini :
Macam-Macam Pajak untuk Bisnis Online yang Perlu Dipahami dan Dipatuhi
Simak 5 Keuntungan Bisnis Import Produk China yang Wajib Diketahui
Pengertian Inflasi, Dampak Baik, dan Cara Menghadapinya
Pasar Persaingan Sempurna. Pengertian & Karakteristiknya
Mengetahui Segala Hal Tentang Manajemen Risiko
Contoh Template
Analisis SWOT dan
Cara Pembuatannya
[+PPT]
KARINOV
19TH JUN '18
20
284
Analisa kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman atau yang biasa kita
sebut sebagai SWOT adalah salah satu cara paling umum dalam penyusunan
strategi suatu perusahaan, penjualan produk, maupun ide bisnis yang baru.
SWOT, ada baiknya kita mengerti fungsi dari analisa SWOT itu sendiri.
Baca juga: Contoh analisis SWOT perusahaan startup Gojek
Berikut contoh template untuk membuat analisa swot dalam format Power
Point (PPTX). Anda hanya perlu untuk memasukkan alamat email yang valid,
lalu menunggu link unduh template ppt muncul dibawah form ini.
Dow nload
Template pertanyaan dalam analisis SWOT
mengakuisisi market lewat produk dan jasa yang kita tawarkan. Dalam
konteks personal, maka SWOT dapat kita gunakan untuk pengembangan diri
Secara umum, analisa SWOT dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu faktor
tersebut:
Strength (Kelebihan)
positif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. Analisa ini dapat diisi
Apa yang membuat perusahaan atau organisasi kita lebih baik dari perusahaan atau
organisasi lainnya?
Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelebihan?
Baca juga: Contoh Company Profile dan Pitch Deck ala Startup
Weakness (Kelemahan)
negatif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. Analisa ini dapat
Apa saja yang harus dihindari oleh perusahaan atau organisasi kita?
Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen sebagai suatu kelemahan perusahaan
Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari perusahaan
Opportunities (Peluang)
Perkembangan tren apa yang sejalan dengan perusahaan atau organisasi kita?
Threats (Ancaman)
dari perusahaan atau organisasi tersebut. Analisa ini dapat diisi menggunakan
panduan berikut:
Apa saja hal yang dilakukan oleh pesaing perusahaan atau organisasi kita?
organisasi kita?
(IUKM) yang bergerak dalam bidang produksi pupuk dengan target pasar
ekspor.
Strength
Weakness
Opportunity
Threat
Regulasi pupuk organik untuk masuk ke negara Malaysia tidak begitu rumit
Contoh di atas mengikuti format analisa swot dengan membagi indikator ke
dalam dua kategori terlebih dahulu yaitu faktor internal perusahaan dan faktor
eksternal. Contoh lain dari penulisan analisa SWOT dapat dilihat pada 2
pengeras suara alami untuk smartphone yang terbuat dari bahan bambu yang
listrik.
Strength
Weakness
Opportunity
Threat
kekinian.
Deskripsi Bisnis: Cassava castle berasal dari kata Cassava yang berarti
singkong dan castle yang berarti istana. Cassava castle merupakan sebuah
Strength
Bahan baku produk berpotensi untuk dihidangkan bersama seluruh jenis makanan,
baik makanan ringan maupun berat, baik rasanya asin ataupu manis
Desain kedai yang unik dan menyediakan fasilitas bermain bagi keluarga
Weakness
Desain kedai yang unik dan menyediakan fasilitas bermain bagi keluarga
Opportunity
Harga bahan baku murah (harga beli rendah) Lokasi kedai mudah ditemukan
Threat
Terdapat pesaing makanan yang beraneka rasa walaupun berbahan dasar selain
singkong
Tantangan dalam menemukan tenaga ahli di bidang tata boga dan kuliner
Oke, itulah ketiga contoh analisa SWOT baik untuk perusahaan maupun
produk dari sebuah bisnis plan. Jika ada pertanyaan, kami terbuka untuk
Pada dasarnya, adanya metode analisa menggunakan teknik S.W.O.T ini bisa
HR suatu perusahaan.
Apakah Analisis SWOT hanya bisa dilakukan oleh pihak tertentu?
Tidak, misal kamu ingin membuat analisa tentang bisnis Go-Jek, kamu bisa
membuat analisa swot nya tanpa harus menjadi seorang pegawai disana.
bisnis, bisa saja kamu menciptakan ide bisnis baru untuk memecahkan solusi
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah aspek-aspek yang muncul dari
dalam perusahaan itu sendiri. Misal yang termasuk faktor internal dalam
sebuah perusahaan: aset yang dimiliki, kualitas tenaga kerja, teknologi yang
ia berasal dari luar dan tidak bisa dikontrol oleh perusahaan Anda sendiri.
Diantara cara yang umum digunakan adalah melakukan scoring untuk setiap
elemen S.W.O.T. Dengan sistem scoring ini, kamu bisa menentukan posisi