Anda di halaman 1dari 3

(Essay Tentang Kepemimpinan)

Esensi Kepemimpinan Ideal


Menurut KBBI kepemimpinan adalah perihal memimpin dan cara memimpin. Pemimpin
biasanya orang yang memegang kekuasaan dan sebagai pengemban amanah dari hal yang
dipimpinnya. Melalui cara- cara kepemimpinan seorang dapat memimpin dengan baik. Banyak
faktor pendukung untuk seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus memiliki potensi baik
dalam berpikir maupun dalam bertindak. Kualitas diri pemimpin tersebut akan menjadikan hal
yang dipimpinnya menjadi berkualitas. Pemimpin juga harus memiliki jiwa kepemimpinan
seperti jujur dalam perkataan, rela berkorban, bertanggung jawab atas segala keputusan , adil
dalam setiap tindakan, peduli terhadap sesama. Kharisma dan nilai terpuji dari seorang pemimpin
akan menjadikan kepemimpinannya berjalan sukses.
Dalam sebuah kepemimpinan tidak jarang terdapat hambatan. Sebab, dalam hidup ini
terdapat hal-hal yang pro dan kontra. Oleh karena itu, seorang pemimpin tidak boleh mudah
menyerah dalam semua keadaan. Selain itu seorang pemimpin di dalam kepemimpinannya harus
berhati-hati dalam segala tindakannya, sebab kesalahan dalam bertindak dapat menyebabkan hal-
hal buruk dan akan menimpa orang banyak sebagai anggota dalam pimpinannya.
Sungguh tidak mudah menjadi seorang pemimpin dan memilih seorang pemimpin. Budi
yang luhur perlu dimiliki pemimpin dalam kepemimpinannya. Sebab jika seorang dalam
kepemimpinannya berlaku buruk akan menyengsarakan anggota kepemimpinannya. Tidak jarang
seorang pemimpin malah bertindak semena- mena karena merasa dirinya memiliki posisi paling
tinggi. Terkadang banyak pemimpin yang memaksakan kehendaknya kepada orang lain,
sehingga orang lain menuruti kemauannya dengan rasa terpaksa.
Untuk itu, jika seseorang ingin jadi pemimpin hendaknya melatih diri untuk selalu
bersikap bijaksana, adil, jujur, peduli sosial dan sikap nilai karakter lainnya agar dapat
mengembangkan jiwa kepemimpinan. Selain itu pemimpin juga harus belajar untuk mengasah
pengetahuannya untuk menunjang kepemimpianannya. Sebab, jika seseorang gagal memimpin,
anggota kepemimpinannyalah yang menjadi korban.
Bagi anggota pimpinan hendaknya juga belajar untuk lebih cermat dalam mengambil
keputusan memilih pemimpin. Sebab pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan yang
unggul akan membawa kesejahteraan untuk anggotanya.Dalam sebuah organisasi pastilah kita
selalu menemukan seorang pemimpin. Terlepas dari perasaan senang atau tidak senang, kita
tetap harus menghargai siapapun yang menjadi pemimpin kita. Tak jarang, orang terpaksa
menerima keputusan yang tidak mereka inginkan hanya karena itu keputusan seorang pemimpin.
Tak jarang pula, ada pemimpin yang memang ingin menang sendiri dan lebih cenderung
memntingkan kepentingan dan kemauanya sendiri. Sebenarnya, bagaimanakah seharusnya
menjadi seorang pemimpin yang baik agar disukai banyak masyarakat atau bawahan?
Sikap kepemimpinan adalah sikap yang paling penting yang diperlukan untuk memimpin
sebuah perkumpulan, kelompok, lembaga, maupun pemerintahan. Banyak hal yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin untuk dapat layak disebut pemimpin yang bijak. Menjadi
seorang pemimpin harusnya memiliki tekat dan keberanian yang kuat. Tujuannya jelas agar tidak
mudah goyah dan terombang ambing keputusannya. Selain itu, seorang pemimpin juga harus
memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap jabatannya. Tanggung jawab itu tidak hanya
kepada masyarakat yang telah memilihnya, anggotanya, melainkan juga kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Tidak hanya itu, pemimpin juga harus pandai dalam berinteraksi atau bersosiliasi
dengan seluruh kalangan masyarakat. Pemimpin juga harus bisa dan mau menerima kritikan
yang ditujukan kepada atas dasar kinerjanya. Seorang pemimpin harus bisa mementingkan
kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
Pemimpin dengan sikap yang demikianlah yang lebih diharapkan oleh masyarakat. Pemimpin
harus bisa memilah antara kepentingan dan kebutuhan baik pribadi maupun bersama. Keputusan
yang dibuat pun harusnya atas dasar kebutuhan bersama bukan hanya kepentingan salah satu
pihak yang ikut membuat keputusan itu. Contoh keputusan pemimpin yang berdasarkan
keinginan dan kepentingan pribadi adalah kepemilikan mobil mewah untuk para pemimpin. Jelas
saja itu keinginan yang mendasarinya. Jika, seorang pemimpin membuat keputusan berdasarkan
kebutuhan, pemimpin hanya akan meminta mobil biasa yang layak pakai. Contoh keinginan yang
menjadi dasar pembuatan keputusan adalah tinggal dirumah dinas mewah. Jika hanya
berdasarkan kebutuhan, rumah sederhana pun akan cukup untuk ditempati. Pemimpin yang lebih
banyak memikirkan keinginannya dari pada kebutuhan masyarakatnya akan cenderung
melakukan hal-hal yang merugikan banyak kalangan
Seharusnya, jika sejak awal seorang pemimpin itu sudah memiliki tanda-tanda keegoisan
atau lebih mementingkan keinginan pribadi dibandingkan dengan kebutuhan bersama segera
lakukan tindakan tegas. Memberikan hukuman yang membuat jera pelaku korupsi. Serta, adanya
pelatihan-pelatihan kepemimpinan mulai dari jenjang sekolah menengah pertama hingga
perkuliahan. Dengan demikian akan dapat membantu negara dalam menciptakan bibit-bibit
ungul sebagai pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan.
Jika saja pemimpin mau bersikap lebih adil dan mementingkan kepentingan bersama,
lebih mengutamakan kebutuhan bersama, dan menyadari bahwa semua orang memiliki
kepentingan yang sama, maka kondisi suatu lembaga atau pemerintahan akan menjadi lebih baik.
Tidak akan adanya kesenjangan sosial dan juga krisis berkepanjangan yang pastinya merugikan
semua lapiran masyarakat.
Jadi kepemimpinan lebih baik jika dimulai dari diri sendiri. Memang hal itu tidaklah
mudah tetapi kita harus mengupayakannya. Dengan keberhasilan memimpin diri sendiri
sekaligus dapat mengatasi rintangan dalam memimpin diri sendiri akan membuka jalan bagi
keberhasilan dalam kepemimpinan-kepemimpinan lainnya yang melibatkan orang lain.
Fungsi kepemimpinan adalah menggerakkan orang yang dipimpin menuju tercapainya
tujuan. Agar dapat menanamkan kepercayaan pada orang yang dipimpinnya dan menyadarkan
bahwa mereka mampu berbuat sesuatu dengan baik. Disamping itu, pemimpin harus memiliki
pikiran, tenaga dan kepribadian yang dapat menimbulkan kegiatan dalam hubungan antar
manusia.
Seorang pemimpin yang baik, harus memiliki persyaratan yang dapat di kelompokkan menjadi
tiga, yaitu sifat, sikap/perilaku dan kemampuan.
1. Sifat
Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin pada umumnya ialah bijaksana, cerdas,
2. rasional, tegas, adil, kritis, jujur, sabar, bertanggung jawab dan sebagainya.
2. Sikap/Perilaku
Disamping itu, pemimpin yang baik perlu juga menentukan/memilih sikap atau perilaku
yang sesuai dengan keadaan,
Dalam pandangan beliau Nabi Muhammad SAW dapat dijadikan sebagai saritauladan
bagi kita. Nabi adalah sosok manusia yang memiliki sikap kesabaran dan istiqamah yang kuat.
Melalui dua sikap ini, nabi mampu membangun masyarakat Makkah dan Madinah yang pada
saat itu masih dalam keterpurukan. Budaya jahiliyah berkembang dengan kuatnya. Perempuan
dianggap sebagai mahluk yang tak berharga. Egaliterianisme dan emansipasi di tingkat
masyarakat tidak terjewantahkan.
Namun melalui kegigihan Nabi, serta tekad yang kuat tanpa mengenal putus asa, akhirnya
sanggup merubah semua itu. Egaliterianisme diberlakukan. Tidak ada yang membedakan antara
miskin dan kaya, laki-laki dan perempuan. Yang membedakan hanyalah kadar kualitas
ketaqwaanyadihadapan Allah SWT.
Itulah kesuksesan Nabi sebagai sosok seorang pemimpin yang mampu mengubah kondisi
masyarakat menuju tingkat kesejahteraan, dan berkeadilan sosial. Karena bagimana pun juga,
kehidupan bermasyarakat adalkah prioritas dalam Islam. Seperti yang dikatakan oleh KH Ali
Yafie, ciri utama manusia menurut Islam adalah hidup bermasyarakat, yakni hidup yang
diselenggarakan bersama seperti yang diungkapkan oleh Allah dalam Al-Qur’an, “Hai manusia,
sesungguhnya kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan
kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal.
(QS Al-Hujarat: 3)

Teori kepemimpinan
a. Teori sifat kepemimpinan
Teori ini mengatakan bahwa seseorang itu dilahirkan membawa atau tidak membawa sifat-sifat
yang diperlukan bagi pimpinan atau tidak membawa sifat-sifat yang diperlukan bagi pimpinan
atau dengan individu yang lahir telah membawa ciri-ciri tertentu yang memungkinkan dia
menjadi seorang pemimpin.
b. Teori Path – Goal
Teori ini merupakan pengembangan yang wajar sebab kepemimpinan erat hubungannya dengan
motivasi di satu pihak dan kekuasaan di pihak lain. Teori Path – Goal ini menganalisa pengaruh
kepemimpinan terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja.
c. Teori sifat
Teori ini merupakan analisa ilmiah tentang kepemimpinan, dimiliki dengan memusatkan
perhatian pada pemimpin itu sendiri. Ada beberapa faktor yang bisa diteliti dari kepemimpinan
yaitu: kecerdasan, perasaan humor, kejujuran, simpati, dan percaya diri.
d. Teori kelompok
Teori beranggapan bahwa kelompok bisa mencapai tujuannya dengan melalui pertukaran positif
antara pimpinan dan bawahan.
2. Pendekatan kepemimpinan
Berbagai studi tentang kepemimpinan mengelompokkan pendekatan kepemimpinan menjadi tiga
pendekatan yaitu :
a. Pendekatan atas traits
Yaitu pendekatan berdasarkan sifat, perangai atau kualitas yang diperlukan seseorang untuk
menjadi pimpinan.
b. Pendekatan behavior (perilaku)
Yaitu pendekatan yang mempelajari perilaku yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang
efektif.
c. Pendekatan contingency
Yaitu pendekatan berdasarkan atas faktor-faktor situasional, untuk menentukan gaya
kepemimpinan efektif.

Anda mungkin juga menyukai