1.1 Latarbelakang
Pembangunan nasional mulai dilancarkan dinegara-negara sekitar tahun
1960-an. Negara-negara tersebut dikenal sebagai negara berkembang atau “dunia
ketiga” yang menghadapai permasalahan-permasalahan besar dalam kemajuan
bangsa , khususnya dibidang sosial ekonomi. Negara indonesia merupakan salah
satu negara berkembang , negara berkembang memiliki beberapa ciri diantaranya :
kesempatan kerja yang belum memadai, ketergantungan dengan negara luar, rata-
rata pendidikan masih kurang dan belum merata seiring dengan perkembangan
zaman pembangunan sumber daya manusia merupakan suatu permasalah yang
penting dan harus dihadapi . pelaksanaan hukum dibidang kepegaiawan yang
berperadapan modern, demokratis adil dan bermoral tinggi , sangan diperlukan
bagi pegawai negeri sipil yang merupakan unsur aparatur negara yang bertugas
sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan
merata , menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada
pancasila dan undang-undang dasar 1945.
Dalam rangka meningkatkan kemajuan bangsa indonesia diperlukan sumber
daya aparatur yang mampu memberikan kontribusi dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat, untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan
tugas pemerintahan dan pembanguan diperlukan sumberdaya aparatur yang
berprofesioanal , bertanggung jawab, jujur dan adil melalui pengembangan
sumber daya aparatur. Karena sumber daya aparatur dipandang semakin besar
perannya bagi kesuksesan suatu organisasi pemerintah, maka dalam hal ini
aparatur dapat meningkatkan produktifitas kerja, dalam makalah ini aparatur
sebagai unsur sumberdaya manusi telah memberikan serta mempengaruhi
kesuksesan dan persaingan dari organisasi pemerintahan tersebut . sumber daya
aparatur berhubungan dengan sistem rancangan formal dalam suatu organisasi
pemerintah untuk menentukan efektivitas dan efisiensidilihat dari bakat seseorang
untuk mewujudkan sasaran sutu organisasi pemerintahan. dalam suatu organisai
pemerintah , manajemen sumber daya manusi mencakup perekrutan ,
kompensasi , pelatihan dan pengembangan. Oleh sebab itu maka dalam makalah
ini membahas mengenai Manajemen Sumber Daya Aparatur .
1.2 Rumusan Masalah
Dari latarbelakang permasalah tersebut maka adapun beberapa hal yang
menjadi rumusan masalah diantaranya sebagai berikut :
1. Bagaimana ruang ruang lingkup MSDA dan pengertian MSDA ?
2. Bagaiman perkembangan MSDA di Indonesia?
3. Apa yang menjadi tantangan MSDA ?
4. Apa Tujuan dan fungsi MSDA ?
5. Bagaimana fenomena ynag menonjol msda baik nasional maupun
daerah?
BAB II PEMBAHASAN
Identifikasi jabatan :
Nama :
Kode :
Bagian :
Persyaratan kerja :
Pendidikan (SD, SLTP, SLTA atau PT)
Tingkat kecerdasan minimal yang diperlukan
Pengetahuan dan keterampilan
Persyaratan fisik
Status perkawinan
Jenis kelamin
Usia
Kewarganegaraan (penduduk)
Saat ini banyak permasalah yang timbul dan tantangan yang kini dihadapi
oleh aparatur sipil negara, yaitu politisi ASN dan kriinalisasi ASN. Terutama pada
saat pemilihan kepala daerah bahkan tidak menutup kemungkina terjadi saan
pemilihan kepala desa yang sudah diatur dalam UU no 6 tahun 2014 tentang desa.
Pegawai ASN saat ini atau aparatur diseret untuk memihak sala satu kandidat
tertentu. Kandidat dalam pilkada berpeluang memanfaatkan pegawai ASN untuk
memenangkannya. Selain itu tantangan yang timbul selanjtnya adala kriminalisai
ASN banyak perkara-perkara tindak pidana korupsi yang tertangkap dan dibawa
ke pengadilan tipikor menjerat para aparatur penyelenggara negara atau pegawai
ASN. Tidak lain karena permasalahan dan kelalaian adminisrasi. Terkadangn para
kepala daerah sudah sering mengeluhkan langkah penegak hukum yang
memproses melalui pendekatan pidana korupsi karena tidak tertib administrasi.
Pasal 106 ayat (1) dan (3) UU No. % tahun 2014 tentang aparatur sipil
negara mengharuskan pemerntah memberikan bantuan hukum kepada ASN
didean pengadilan erkait pelaksanaan tugas. Persoalan administrasi ke ranah
pidana bukan hanya disebabkan karena multitafsir perundang-undangan , tetapi
juga ketidakmampuan aparat membedkan kompetensi pidana dan kompetensi
administrasi , masalah lain juga yang dihadapi saat ini adalah tidak sedikit
penyelenggara negara yanng tidak paham mana tugas yang implikasi adalah
tanggung jawab pribadi , dan mana yang tanggung jawab jabatan. Ada pejabat
yang membawa jabatan untuk kepentingan pribadi. Pemahaman penyelenggara
tentang konsep-konsep hukum ( keputusan ) administrasi seperti batal (nietg),
batal demi hukum ( nietig van rechtswege ) dan dibatalkan . pembatalan konsep
pertama dan kedua bersifat ex-tunc sedangkan pembatalan konsep ketiga bersifat
ex-nunc.
Selain itu pengembangan kompetensi ASN saat ini masih dihadapkan pada
beberapa permasalahan diantaranya , gap kompetensi ASN yang terlalu jauh yang
saat ini terkai denganbtingkat pendidikan dan kemampuan pegawai dalam
melaksanakan tugas kesehariannya dan menimbulkan isu seperti moratorium dan
rasionalisasi pegawai , rendahnya kesadaran badan kepegawaian yang berkaitan
dengan kualitas kompetensi pegawai yang merupakan tanggung jawab bagian
kepegawaian karena dalam hal ini yang mengusulkan pegawai untuk mengikuti
diklat sehingga dukungan dari bagian kepegawaian memiliki peran penting dalam
pengembangan kompetensi, serta desentralisai pengembangan kompetensi ASN
dimana pengelolaan kepegawaian sepenuhya diserahkan kepada pembina
kepegawaian apabila pembina kepegawaian tidak konsen pada pengembangan
kompetensi maka pegawai didaerah lambat laun akan habis karena pegawaianya
tidak berkembang dari segi pengetauan dan kompetensi .
Jenis diklat yang pertama yakni pendidikan dan pelatihan prajabatan adalah
merupakan syarat pengangkatan calon pegawai negeri sipil menjadi PNS dengan
tujuan agar dapat terampil melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya.
Diklat prajabatan diantaranya :
Jenis diklat yang kedua , pendidikan dan pelatihan dalam jabatan , adalah
suatu pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan
dan keterampilan . diklat dalam jabatan selanjutnya disebut pendidikan dan
pelatihan kepemimpinan (Diklatpim) , dilaksanakan sesuai dengan peraturan
pemerintah nomor 101 tahun 2000 tidak lagi merupakan kewajiban pejabat
sebelum diangkat sebagai pejabat stuktural , melainkan merupakan persyaratan
kompetensi kepemimpina aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjan jabatan
struktural yang terdiri dari :
Jenis diklat yang ketiga adalah diklat fungsional dilaksanakan untuk memenuhi
persyaratan yang sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional , yang
diterapkan oleh instansi pembina jabatan fungsional bersangkutan. Yang keempat
diklat teknis dilaksanakan untuk memberikan keterampilan dan atau penuasaan
pengetahuan teknis yang berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan tugas
pokok instansi yang bersangkutan dan pengetahuan yang berkenaan dengan
bidang pelayanan teknis yang bersifat umum , administratif, dan manajemen yang
keberadaannya menunjang pelaksanaan tugas pokok instansi yang bersangkutan.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kepada seluruh aparatur atau pegawai dapat melaksanakan tugas dan fungs
sesuai dengan surat perintah yang telah diberikan agar tidak terjadi kesalahan atau
tantangan administrasi yang saat ini banyak terjadi pada aparatur atau pegawai
yang salah menggunakan tugas dan fungsinya, maksud dari manajemen sumber
daya aparatur ini dapat meningkatkan kualitas aparatur atau pegawai pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA