(Dosen USB-YPKP) Menjadi pengikut tentu lebih mudah dibanding menjadi pemimpin. Itulah kenapa pengikut selalu lebih banyak dari pemimpin. Semua orang boleh menjadi pengikut, tetapi tidak semua orang bisa menjadi pemimpin (dalam artian pemimpin yang luas). Sebagai seorang pemimpin, tentu perlu memiliki pilar yang kokoh dalam kepemimpinannya agar kepemimpinannya berwibawa, kepemimpinannya bisa dicontoh dan didengarkan, dan pada akhirnya kepemimpinannya bisa menjadi contoh untuk semua orang. Berikut akau kita bahas tentang pilar kepemimpinan 1. Perkataan yang Benar Ini adalah pilar pertama yang harus dimiliki pemimpin. Bagaimana mungkin pemimpin akan diikuti, jika apa yang dikatakannya tidak dijalankannya? Ketika kampanye menyampaikan janji A,B,C dan seterusnya, tetapi pada kenyataan ketika terpilih tidak pernah menepati janjinya atau bohong atas semua ucapannya. Oleh karena itu, pemimpin yang tidak punya pilar pertama ini, maka tidak akan memperoleh kepercayaan dari pengikutnya, bahkan sebelum jabatannya habis. Perkataan yang benar, biasanya bersumber dari hati yang tulus. Jika hati busuk, yang keluarpun umumnya akan busuk dan akan cepat atau lambat akan ketahuan, meskipun lidah terkadang bisa memanipulasi, tetapi pada akhirnya karakter yang sesungguhnya akan terlihat cepat atau lambat Pemimpin juga harus menjadi orang pertama yang menjalankan aturan yang dibuatnya dengan benar. Kalau dia bilang “tidak boleh terlambat masuk kerja, maka dia harus menjadi orang pertama yang tidak melanggar aturan tersebut”. 2. Menepati Janji/Menjalankan Amanah Pilar selanjutnya adalah menepati janji. Jika pilar pertama harus benar semua kata- katanya dan tidak berdusta sebagai seorang pemimpin, maka pilar kedua lebih spesifik adalah menepati janji apa yang sudah diungkapkan. Jika janjinya adalah mensejahterakan rakyat, maka harus ditepati. Jika janjinya akan membuat bahan-bahan pokok terjangkau, maka harus ditepati. Jika janjinya membela kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi, maka harus ditepati 3. Menyimpan Rahasia Apa yang akan terjadi jika pemimpin membocorkan rahasia negara atau rahasia perusahaan? apa jadinya jika pemimpin membocorkan kelemahan warganya kepada negara lain. atau menyampaikan kelemahan perusahaannnya pada perusahaan lain. Dia bisa dianggap sebagai pemimpin yang tidak mampu mengurus bawahannya, pemimpin yang tidak berkualitas dan sebagainya. Sebagai pemimpin, seharusnya menjaga rahasia timnya, bawahannya atau negaranya, untuk kemudian menjawab dan mencarikan solusi jika ternyata ada masalah dibalik rahasia tersebut. Menjaga rahasia ini sangat penting, karena ketika bocor, maka berpotensi diserang oleh pihak lain yang tidak berkepentingan untuk menjatuhkan atau hal lainnnya. 4. Memberi Solusi atau Nasihat Masalah yang dihadapi istitusi biasanya banyak sekali. Oleh karena itu, pilar kepemimpinan selanjutnya adalah memberikan solusi atau nasihat atas masalah yang dihadapi organisasi atau anggota tim. Pemimpin harus bisa memberikan nasihat, coaching, bahkan ide-ide kreatif terhadap permasalahan yang muncul. Dia tidak melepaskan semua masalah kepada bawahannya, tetapi ikut aktif memberi masukan yang konstruktif dan bahkan, jika menemukan ada ketidaksesuaian idenya, maka dia tidak sungkan untuk menegur dan mengajak timnya kembali ke jalur yang bena 5. Bertanggung Jawab Seorang pemimpin harus berani "pasang badan" ketika menghadapi masalah, dan tidak "buang badan" (merasa terlalu berjasa) jika terjadi banyak keberhasilan. Pemimpin harus berani mengakui kalau keberhasilan merupakan akibat kontribusi nyata pengikutnya. Dan jangan sekali-kali "mengakui berlebihan” kalau keberhasilan merupakan hasil “ide brilian” dirinya sendiri. Fokus pada tanggung jawab, dan tidak sungkan memberikan pujian. Sumber lain menyatakan bahwa ada 3 Pilar kepemimpinan: 1) Visi Masa Depan, 2) Pengikut Yang Setia, 3) Motivasi dan Stimulas VISI MASA DEPAN • Napoleon mengatakan, ”Tiada seorang pun dapat memimpin suatu masyarakat tanpa memberikan kejelasan mengenai masa depan mereka, karena seorang pemimpin, sesungguhnya tak lain dari seorang penjual harapan”. Visi yang baik haruslah memenuhi lima elemen: 1. Menjelaskan gambaran masa depan yang diidam-idamkan 2. Membaca masa depan secara cermat 3. Menetapkan tujuan yang jelas dan memotivasi 4. Menetapkan standar prestasi dan idealisme yang tinggi 5. Membangkitkan optimisme dan kesabaran Menjelaskan gambaran masa depan Kemuliaan dan keguanaan seseorang tidak hanya dapat disimpulkan dari apa yang sedang dikerjakan, tetapi juga dari apa yang dia harapkan di masa depan. Apabila setiap orang telah meyakini bahwa dirinya penting dan berguna, dan keyakinannya itu terhujam kedalam jiwa, hati, dan pikiran mereka, maka mereka akan mencurahkan kemampuan terbaiknya, maka pada saat itulah panji harapan, masa depan, dan cita-cita dapat dikibarkan, karena generasi para pencetak kejayaan telah siap siaga. Membaca Masa Depan Seseorang tidak hanya berpikir untuk menanam benih hari ini, kemudian memanenya hari esok dan memakannya besok lusa. Kemampuan melihat jauh kedepan, mampu memprediksi semua kemungkinan, dan berani mengasumsikan bahwa kemungkinan yang terburuk bisa jadi akan terjadi. Menetapkan Tujuan yang Jelas dan Memotivasi Sikap seorang pemimpin dalam menjelaskan tujuan harus disertai kemampuan memotivasi anggotanya dalam pencapaian tujuan tersebut. Tujuan yang jelas dan tegas, artinya tanpa ada keraguan, sehingga membuat anggotanya bersemangat dan penuh gairah dalam melakukan kegiatan, sehingga tujuan dapat dicapai dengan optimal.