Anda di halaman 1dari 17

PENYALURAN DANA

BANK SYARIAH
PRINSIP JUAL BELI (LANJUTAN )
PRINSIP JUAL BELI

SALAM
Salam adalah “ pembelian barang
dengan penyerahan (delivery) yang
ditangguhkan sedangkan pembayaran
dilakukan diawal/dimuka, menurut
syarat-syarat tertentu ”
PRINSIP JUAL BELI
3
SKEMA SALAM (FIQH)

11/10/2021
PETANI/ PEMBELI/Bank
PENJUAL Muslim
Muslam Ilaihi
1. Akad Salam

2. Bayar

Barang Pesanan 4. Terima


Barang
3. Kirim Barang

Muslam Fiih
Landasan hukum Bai’ as-Salam
4
Al-Qur’an

Al-baqarah :282

11/10/2021
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah secara tidak tunai
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya ……..”

Al-hadits
“ Barang siapa yang melakukan salaf (salam), hendaknya ia melakukan dengan
takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka waktu yang
diketahui

Rukun Bai-as-Salam :
1. Muslam/Pembeli
2. Muslam ilaih/penjual
3. Modal/uang
4. Muslam Fiihi/Barang
5. Sighat/ucapan
Bai’ as-Salam
5
Syarat-Syarat :

11/10/2021
1. Harus spesifik dan dapat diakui sebagai hutang;
2. Barang harus diidentifikasi secara jelas;
3. Penyerahan barang di kemudian hari;
4. Mazhab syafii membolehkan penyerahan barang segera;
5. Boleh menentukan tanggal waktu dimasa yad untuk penyerahan
barang
6. Tempat penyerahan barang harus ditunjuk secara jelas dalam
akad;
7. Penggantian barang dengan barang lain tidak diperbolehkan
walaupun memiliki spesifikasi dan kualitas yang sama
KARAKTERISTIK SALAM 6
(FATWA DSN NO.05/DSN-MUI/IV/2000)

11/10/2021
 Spesifikasi dan harga barang => disepakati di awal akad
 harga barang tidak dapat berubah selama jangka waktu akad.
 Bank sebagai pembeli => bank dapat meminta jaminan untuk
menghindari risiko yang merugikan

 Barang pesanan => disepakati antara penjual dan pembeli


 harus diketahui karakterisktiknya secara umum => jenis, macam,
kualitas dan kuantitasnya
 dikirim tidak sesuai karakteristiknya => penjual harus bertanggung
jawab
KARAKTERISTIK SALAM
(FATWA DSN NO.05/DSN-MUI/IV/2000)

7
 Ketentuan tentang pembayaran

11/10/2021
(1) Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang,
barang atau manfaat;
(2) Pembayaran harus dilakukan pada saat kontrak disepakati;
(3) Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang.

 Ketentuan tentang barang


(1) Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutang;
(2) Harus dapat dijelaskan spesifikasi barangnya;
(3) Penyerahan dilakukan kemudian;
(4) Waktu dan tempat penyerahan barang hrs ditetapkan berdasarkan
kesepakatan/sesuai akad;
(5) Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya;
(6) Tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenis sesuai
kesepakatan.
8
SALAM PARALEL
DALAM TEKNIS PERBANKAN

11/10/2021
Salam dalam teknis perbankan syari’ah berarti pembelian
yang dilakukan oleh bank dengan pembayaran di muka
dari pihak I (nasabah I) dan dijual lagi kepada pihak lain
(nasabah II) dengan jangka waktu penyerahan yang
disepakati bersama.(Salam Paralel)
Modal / harga yang dibayarkan dalam salam tidak boleh
dalam bentuk utang, melainkan bentuk tunai yang
dibayarkan segera
SKEMA SALAM PARALEL
TEKNIS PERBANKAN 9
1a. negosiasi & akad

11/10/2021
BANK NASABAH II
Muslam ilaih 2a. Bayar
Muslim
dan muslim

3b. Kirim
dokumen
3a. Kirim barang & dokumen

2b. Bayar BARANG


Petani
Nasabah I PESANAN
1b. negosiasi &
muslam fiih
Akad Salam Muslam ilaih
ISTISHNA’
10

MAKNA

11/10/2021
Istishna’ secara etimologi berarti minta dibuatkan.
Secara muamalah, istishna’ berarti suatu perjanjian jual-beli
antara mustashni’ (pemesan/pembeli) dan shani’
(produsen/penjual) dimana barang (mashnu’) yang akan
diperjual-belikan harus dipesan terlebih dulu dengan kriteria
yang jelas.
Perbedaannya dengan salam hanya terletak pada cara
pembayarannya. Salam pembayarannya harus di muka, sedang
pada istishna boleh di awal, di tengah atau di akhir.
11
SKEMA ISTISHNA’
FIQH

11/10/2021
1. Pesan barang
PRODUSEN 2. Akad Istishna’ PEMESAN
Shani’ Mustashni’
3. Bayar

4.Memproduksi 5. Kirim
barang mashnu’
MASHNU’
Barang
pesanan
ISTISHNA DALAM TEKNIS PERBANKAN 12

11/10/2021
Secara teknis perbankan syariah istishna
termasuk bagian dari jual beli dan mirip dengan
salam (jual-beli pesanan).
Aqad istishna diperlukan karena kebutuhan
masyarakat pada umumnya memesan barang
dengan persyaratan kriteria atau spesifikasi
tertentu.
Bank menjual lagi barang pesanan tersebut
kepada nasabah sesuai dengan perjanjian yang
mengikat sebelumnya. (Istishna Paralel )
13
KARAKTERISTIK ISTISHNA
(FATWA DSN NO. 06/DSN-MUI/IV/2000)

11/10/2021
 Ketentuan tentang pembayaran
(1) Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik
berupa uang, barang, atau manfaat
(2) Pembayaran dilakukan sesuai dengan manfaat
(3) Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang.
KARAKTERISTIK ISTISHNA 14
(FATWA DSN NO. 06/DSN-MUI/IV/2000)

11/10/2021
Ketentuan tentang barang
(1) Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutang;
(2) Harus dapat dijelaskan spesifikasinya;
(3) Penyerahannya dilakukan kemudian;
(4) Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan
kesepakatan;
(5) Pembeli (mustashni’) tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya;
(6) Tidak boleh menukar barang kecuali dengan barang sejenis sesuai
kesepakatan;
(7) Dalam hal terdapat cacat atau barang tidak sesuai kesepakatan, pemesan
memiliki hak khiyar (hak memilih) untuk melanjutkan atau membatalkan
akad.
15
KARAKTERISTIK ISTISHNA
(FATWA DSN NO. 06/DSN-MUI/IV/2000)

11/10/2021
Ketentuan lain :
(1) Dalam hal pesanan sudah dikerjakan sesuai dengan
kesepakatan, hukumnya mengikat.
(2) Semua ketentuan dalam jual beli salam yang tidak
disebutkan di atas berlaku pula pada jual beli isthisna’
PERBEDAAN SALAM DAN ISTISHNA 16

Salam Istishna

11/10/2021
 Barang terukur dan  Harus diukur dan ditimbang,
tertimbang. Hutang pada modelnya dipesan
Al Muslam Ilaih  Bisa dimuka, dicicil sampai
 Uang / modal dimuka selesai, atau dibelakang
 Mengikat  Barang milik pembuat
 Akad (Shani’)
 Akad tidak mengikat
SKEMA ISTISHNA’ PARALEL
TEKNIS PERBANKAN 17
BANK Nasabah
1a. Pesan barang

11/10/2021
Shani’/ mustashni’ Pemesan
2a. Akad Istishna’ I mustashni
3a. Bayar

2b. Akad
1b. Minta
Istishna’ II
dibuatkan
5a.
barang
Kirim

5b. Kirim
dokumen 4. Membuat
SHANI’ barang MASHNU’
3b. bayar Pemasok (barang)

Anda mungkin juga menyukai