Anda di halaman 1dari 14

Pendekatan dan Pengelompokkan Teori

Kepemimpinan

Oleh: Asep Jamaludin, SE.,MSi.


Pengelompokkan Teori Kepemimpinan
Keitner dan Kinicki mengelompokkan
pendekatan kepemimpinan menjadi: trait
approach, behavior approach, contingency
approach, transformational approach, dan
emerging approach
Mcshane dan Von Glinow melihat
kepemimpinan dari perspektif competency,
behavior, contingency, transformational,
dan implicit.
I. Teori Sifat (Traits Theory)

Teori sifat merupakan teori kepemimpinan yang


berpandangan bahwa pemimpin adalah
seorang yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang membedakannya
dengan yang bukan pemimpin.
Dengan demikian, teori sifat berusaha
mengidentifikasi karakteristik spesifik (fisik,
mental, keperibadian) yang berkaitan dengan
keberhasilan kepemimpinan.
Penjelasan teori sifat lainnya, sering disebut
Great Person Theory dan Implicit
Leadership Theory
Great person theory, merupakan suatu
pandangan bahwa pemimpin mempunyai
sifat khusus yang memisahkan mereka dari
orang lain. wujud dari sifat ini adalah
bertanggung jawab atas posisi kekuasaan
dan kewenangannya.
Implicit Leadership Theory, merupakan
teori yang mendasarkan pada gagasan
bahwa orang mempunyai keyakinan
tentang bagaimana pemimpin harus
berperilaku dan apa yang harus mereka
lakukan untuk pengikut mereka
Implicit Leadership Theory terrdiri dari dua
konsep yang saling berkaitan yaitu
leadership prototype dan romance
leadership.
II. Teori Perilaku (Behavior Theory

Teori perilaku kepemimpinan berkembang


sebagai akibat adanya ketidakpuasan terhadap
teori sifat, yang dinilai tidak menjelaskan
efektivitas kepemimpinan dan peran hubungan
antar manusia.
Teori ini percaya bahwa perilaku pemimpin
secara langsung akan mempengaruhi
efektivitas kelompok. Pemimpin dapat
menyesuaikan gaya kepemimpinannya untuk
mempengaruhi orang lain dengan efektif.
Dijumpai 5 hasil studi tentang teori perilaku
Ohio State Studies
University of Michigan Studies
The Manageriall Grid
Scandinavian Studies
Job-Centred and Employee-Centred
Leadership
Ohio State Studies,
Studi ini mengidentifikasi dua dimensi perilaku
pemimpinan, yaitu initiating stucture dan
consideration.
Initiating stucture merupakan tingkatan kegiatan
dimana seorang pemimpin mendefinisikan dan
menstrukturkan perannya dalam pencapaian
tujuan, demikian pula untuk bawahannnya.
Pemimpin dengan tingkat initiating stucture
tinggi akan menugaskan anggota kelompok pada
tugas tertentu, mengharapkan pekerja
memelihara standar kinerja yang pasti, dan
menetapkan pencapaian deadline
consideration dideskripsikan sebagai
tingkatan dimana seorang pemimpin
memiliki hubungan kerja yang
mendasarkan pada saling percaya,
menghargai gagasan pekerja dan
menghargai peasaan mereka.
University of Michigan Studies, Menurut
teori ini pemimpin memiliki dua dimensi,
yaitu employee-oriented dan production-
oriented
The Manageriall Grid, Managerial grid sering
juga disebut leadership grid merupakan
jaringan manajerial dengan matriks 9 X 9,
yang menggambarkan 81 gaya
kepemimpinan yang berbeda
Untuk lebih jelasnya berikut disampaikan
gambar The Manageriall Grid
High

9 1,9
Concern for people 8
7
6
5 5,5
4
3
2
1 1,1 9,1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Low Concern for production High
Greenberg dan Baron, mengklasifikasi
managerial grid sebagai berikut:
1. Gaya 1,1, sebagai improvershed
management. Pemimpin mempunyai
nilai rendah baik dalam concern for
production maupun concern for people.
2. Gaya 9,1, sebagai task management
style. Pemimpin memperhatikan
masalah produksi sangat tinggi, tetapi
menunjukkan sedikit perhatian pada
orang.
1. Gaya 1,9, sebagai country club
management. Merupakan kebalikan dari
gaya 9,1. Pemimpin mempunyai perhatian
tinggi pada orang tetapi perhatian kecil
pada produksi.
2. Gaya 5,5, dinamakan middle of the road
style. Pemimpin menunjukkan perilaku
moderat pada kedua dimensi.
3. Gaya 9,9, dikenal sebagai team
management. Pemimpin sangat
memperhatian baik produksi maupun
orang. Ini merupakan pola yang sangat
diharapkan.
Scandinavian Studies, menunjukkan bahwa
pemimpin yang efektif harus menunjukkan
perilaku development-oriented. Pemimpin
menghargai dan mencari gagasan baru serta
membangkitkan/melaksanakan perubahan.
Job-Centred and Employee-Centred Leadership,
memfokuskan pada penyelesaian tugas dan
menggunakan suvervisi ketat, sehingga
bawahan mengerjakan tugasnya
menggunakan prosedur terinci.

Anda mungkin juga menyukai