KELOMPOK 9 :
1. ERVINA PUSPITA DEWI
041211231092
KELAS G
2. PARINGGA PUTRA DEWA
041211231094
KELAS G
3. VICKY LINEOUS SURYAGARI
041211231245
KELAS G
4. DANIK PUTRI UTAMI
041211232071
KELAS G
5. NURUL CHAMIDAH
041211233187
KELAS G
DEPARTEMEN MANAJEMEN
diri
sendiri,
dan
orang
lain,
akan membawa
dampak
kesuksesan karir dan kinerja dari organisasi. Jadi, bagaimana anda sebagai
seorang pemimpin, memotivasi pengikut untuk berkomitmen terhadap
organisasi?
Pada
bab
ini,
semuanya
akan
dibahas.
Kita
akan
masa
tahun
1940-an,
peneliti
kepemimpinan
degan
satu
gaya
saja.
Akhirnya,
tidak
ada
perilaku
untuk
melihat
realitas
perilakunya
dari
sifat
dan
kepemimpinan
kemampuan,
dan
perilaku
merupakan
yang
kombinasi
digunakan
dari
sifat,
pemimpin
untuk
kepemimpinan
pemimpin
membuat
keputusan,
Gaya
kepemimpinan
mengakomodir
para
demokrasi,
partisipan
mengajak
dalam
dan
mengambil
Michigan
selama
rentang
waktu
sama
antara
pada
pekerjaan
mengukur
dua
skala
mudah dalam
sebuah
hubungan.
Pemimpin
sangat
Dimulai
dari
mengukur
gaya
kepemimpinan,
peneliti
mengakomodir
kebutuhan
dan
mengembangkan
hubungan.
Karena, pemimpin inisiasi stuktur dan perhatian perilaku tinggi atau
rendahnya, empat gaya kepemimpinan dikembangkan. Studi pada
Universitas
Negeri
Ohio,
mengidentifikasi
empat
gaya
kepemimpinan :
1. Struktur rendah, dan perhatian tinggi ;
2. Struktur tinggi, dan perhatian tinggi ;
3. Struktur rendah, dan perhatian rendah ;
4. Struktur tinggi, dan perhatian rendah.
F. Perbedaan, kontribusi, dan aplikasi dari model pemimpin
Studi dari Universitas Negeri Ohio dan Universitas Michigan
adalah
perbedaan
kepemimpinan
Universitas
yang
Negeri
Universitas
berbeda,
Ohio,
Michigan
dan
tentang
membuat
memperhatikan
dua
satu
dua
tempat
dimensi.
perilaku
peneliti
yang
kuat
pula.
Perilaku
kepemimpinan
dari
model,
kedua
model
tidak
menjelaskan
kepemimpinan
menggunakan
pendekatan
G. Leadership Grid
Teori Leadership Grip mengidentifikasi 5 gaya kepemimpinan, yaitu,
1. Impoverished, gaya ini sangat rendah orientasinya baik pada
produksi
(pekerjaan)tetapi
sangat
rendah
pada
pegawai
(authoritarian,
authority
compliance)
dengan
1,9
9,9
5,5
1,1
9,1
lainnya
tidak
setuju
dengan
penemuan
ini,
mereka
Kontribusi
dari
teori
kepemimpinan
perilaku
adalah
Maslow
menjelaskan
bahwa
karyawan
karyawan
dengan
teori
hierarki
kebutuhan
Kebutuhan
aktualisasi diri
kebutuhan penghargaan
Kebutuhan sosial
Kebutuhan keamanan
Kebutuhan psikologis
Mereka
membutuhkan
kesempatan
untuk
bisa
tindakan
seperti
memberikan
kepercayaan
yang
menantang,
memberikan
kesempatan
kepada
memberikan
untuk
bisa
bekerja.
Motivasi
instrinsik
meliputi
achievement
Low
Maintenance factor
Not dissatisfied
Dissatisfied
Motivator factor
Motivator intrinsik-kebutuhan mengaktualisasikan diri, dan kebutuhan
untuk tumbuh
Contohnya : pengakuan, penghargaan, pertumbuhan, increased
responsibility, dll.
Satisfied
Not
Beberapa
penelitian
mendukung
pernyataan
bahwa
Tidak
semua
karyawan
menjadi
lebih
produktif
jika
ini
menyatakan
bahwa
seorang
karyawan
bisa
Bisa
dilakukan
dengan
memberikan
tugas
yang
Membiarkan
karyawan
untuk
merencanakan
dan
yang telah mereka kerjakan itu adalah sebuah hal yang tidak
boleh dilupakan.
M. Menyeimbangkan antara kebutuhan kerja dan kehidupan
Dibutuhkan sebuah keseimbangan antara pekerjaan dan
keluarga. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya selama
kita bekerja, kita harus fokus terhadap apa yang kita kerjakan. Tetapi
dengan kemajuan teknologi yang telah ada kini, karyawan bisa
melakukan pekerjaan nya dengan lebih mudah dari mana saja dan
kapan saja. Ketidakseimbangan dari kebutuhan kerja dan kehidupan
ini
bisa
berdampak
negatif,
contahnya
seperti
stres,
keluar
yang telah mereka lakukan. Jadi dalam teori ini menyatakan bahwa
orang akan termotivasi ketika apa yang dapatkan sebanding dengan
apa yang telah mereka lakukan.
P. Memotivasi dengan teori ekuitas
Penggunaan teori ekuitas pada kenyataan nya cukup sulit
untuk dilakukan. karena kita tidak selalu mengetahui kelompok yang
menjadi referensi karyawan begitu juga dengan pandangan mereka
terhadap input dan outcomes/output. Teori ini memberikan beberapa
rekomendasi sebagai berikut :
1. Manajer harus peduli dengan ekuitas berdasarkan pada
persepsi yang mungkin tidak selalu benar.
2. Reward seharusnya menjadi equitable. Ketika karyawan
merasa bahwa mereka tidak diperhatikan dengan benar maka
akan terjadi masalah pada kinerja dan moral mereka.
3. Kinerja yang tinggi harus diberikan reward, tetapi karyawan
juga harus memahami terlebih dahulu tentang input yang
dibutuhkan
untuk
bisa
mencapai
output
tertenu
yang
diharapkan.
Q. Tiga variabel
Semua dari tiga variabel tersebut harus dihadapkan pada
rumus vroom untuk mendapatkan motivasi yang baik
1. Ekspektasi
ditujukan
pada
perspeksi
seseorang
dari
mencapainya.
2. Pentingnya insentif dan penghargaan
3. Yakin bahwa penghargaan adalah nilai bagi karyawan
4. Meyakinkann karyawan kita untuk percaya bahwa kita akan
melakukan aoa yang kita katakan dan melakukannya.
5. Walmart berkata bahwa ekspektasi yang tinggi adalah kunci
segala hal.
S. Penulisan Tujuan
Untuk membantu anda menulis suatubtujuan yang efektif dan
akan
mempertemukan
denhan
kriteria
yang
kamu
pelajari
pengaturan
tujuan
untuk
memotivasi
karyawan
Pengaturan tujuan adalah suatu kompetensi yang penting bagi
seorang pemimpin, yang telah dipelajari lebih dari 40 tahun, dan
salah satu dari kebanyakan replikasi dan pengaruh teori manajemen.
Penelitian
yang
dihubungkan
oleh
Edwin
Locke
yang
telah
dan
kinerja.
Pencapaian
yanb
tinggi
dimotivasi
oleh
secara
individual.
U. Penguatan teori
Konten ini untuk memotivasi karyawan yang butuh pengertian
bagaimana memilih perilaku pegawai untuk memgabulkannya.
Semua manajer membutuhkan pengertian untuk hubungan antara
perilaku dan konsekuensinya pengaturan kontingen itu perilaku
penguatan yang diinginkan dab perilaku yang tidak diinginkan.
Semua
organisasi
mengembangkan
sistem
untuk
mengontrol
yang
mendorong
konsekuensi
diinginkan.
Penguatan
yang
keberlanjutannya
atraktif
positif
perilaku
untuk
kinerja
yang
memberika
pujian
dan
2. Menghindari penguatan
Menghindari
penguatan
sering
disebut
sebagai
dari perilaku
4. Kepunahan
Lebih dari perilaku yang tidak diinginkan, kepunahan dan
sanksi mengeliminasi perilaku yang tidak diinginkan dengan
memegang penguatan ketika perilaku terjadi.
W. Jadwal Penguatan
Penguatan yang kedua mempertimbangkan pada kontrol
perilaku yang bisa meningkatkan kinerja. Dua klasifikasi utamanya
yaitu :
1. Continuous Reinforcement
Dengan sebuah metode berkelanjutan, masing-masing
dari setiap perilaku dikuatkan. Metode ini akan menjadi sebuah
mesin otomatis yang membiarkan karyawan mengetahui
(pada saat-saat yang ditentukan) secara tepat berapa unit
yang telah diproduksi, dan manajer yang menilai pada setiap
laporan
anggaran.
Memotivasi
dengan
jadwal
tidak
selalu
mungkin
atau
bisa
untuk
apa
yang
telah
dikuatkan
padanya
untuk
kualitas
rendah?
Sehingga
sebenarnya,
standar
5. Cari hal positif dan berilah pujian, lalu fokuslah padahal yang
negatif dan berilah masukan.
6. Jangan pernah meninggalkan hari tanpa pujian yang tulus.
7. Lakukan sesuatu yang menyenangkan untuk karyawan, yang
pasti akan berdampak pada peningkatan produktivitas.
Y. Merubah Perilaku
Jika kita akan mengubah perilaku kita perlu melatih ulang otak
kita untuk membentuk kebiasaan baru dengan mengondisikan diri
kita untuk perilaku yang baru. Beberapa langkah yang bisa
dilakukanadalah :
1. Awali dengan menyusun tujuan menggunakan teori goal
setting.
2. Spesifikasikan siapa, apa, kapan, di mana, bagaimana rencana
itu.
3. Kemudian
kembangkan
rencana
tersebutdengan
pengimplementasian.
Z. Memberikan Pujian
Gaji bukanlahkebutuhan utama bagi karyawan, dan bukanlah
faktor terbaik untuk meningkatkan kinerja. Studi penelitian empiris
telah menemukan bahwa timbale balik dan pujian mempunyai
pengaruh
yang
kuat
pada
kinerja.
Memberi
pujian
akan
mempertemukan
kebutuhan
karyawan
akan
penghargaan
4. Menganjurkan
mengulang/mempertahankan/meningkatkan
kinerja.
AA.
sangatlah
penting
karena
bisa
membantu