Anda di halaman 1dari 3

Nama: Muhammad Ramli Buhari

NIM: 2005149005

Tugas Modul 2. Teori Kepemimpinan

1. Buatlah ringksan materi dari bab ini kurang lebih setengah halaman?
Jawaban: Terdapat beberapa pendekatan kepemimpinan yang digunakan oleh
manajer. Dapat dikelompokkan menjadi tiga pendekatan: 1) klasik, 2) perilaku dan
3) situasional. Pendekatan klasik memandang kepemimpinan itu meliputi tiga
gaya yang terpisah. Ketiga gaya tersebut adalah: otokratis, demokratis dan laissez
faire. Menurut teori ini, seorang pemimpin memiliki salah satu dari ketiga gaya
tersebut. Pendekatan perilaku memandang kepemimpinan yang efektif (yang
mendorong kinerja bawahan) adalah kepemimpinan yang memperhatikan dua
aspek secara bersamaan. Orientasi terhadap tugas dan orientasi terhadap
manusia. Orientasi terhadap tugas melahirkan kepemimpinan yang memiliki visi
yang jelas, tugas yang jelas dan system komunikasi yang permanen. Orientasi
terhadap manusia melahirkan kepemimpinan kesejawatan; kemauan pemimpin
mendengarkan suara hati bawahan, memanusiakan bawahan dan mendorong
partisipasi bawahan dalam berbagai aspek kehidupan organisasi. Pendekatan
situasional memandang kepemimpinan didasarkan pada anggapan bahwa tidak
ada gaya kepemimpinan yang terbaik, melainkan tergantung pada situasi yang
menyertainya. Situasi itu meliputi antara lain tingkat kematangan bawahan. Tingkat
kematangan seseorang dapat dilihat dari dua dimensi. Dimensi pertama adalah
kemampuan (keterampilan dan pengetahuan) dan dimensi kedua adalah kemauan
(tanggung jawab dan komitmen).
Model Perspektif Kepemimpinan menurut Fairholm dan Fairholm (2009)
membuat tipologi kepemimpinan berdasarkan lima perseptif yaitu: (1)
kepemimpinan sebagai manajemen (ilmiah), (2) kepemimpinan sebagai manajemen
unggul, (3) kepemimpinan nilai, (4) kepemimpinan budaya kepercayaan, dan (5)
kepemimpinan spiritual. Umumnya memiliki ciri pribadi yang unggul dibanding
dengan anggotanya.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan diantaranya; 1) Kepribadian,
pengalaman masa lalu dan harapan pimpinan, 2) Pengharapan dan perilaku
atasan, 3) Karakteristik, harapan dan perilakui bawahan, 4) Kebutuhan tugas, 5)
Iklim dan kebijakan organisasi, dan 6) Harapan dan perilaku rekanan.
2. Dari berbagai pendekatan dan teori kepemimpinan yang telah Anda pelajari,
pendekatan manakah yang ideal diterapkan dalam dunia pendidikan. Jelaskan
argumentasinya?
Jawaban: Pendekatan perilaku yaitu kepemimpinan yang memperhatikan dua
aspek secara bersamaan, berorientasi terhadap tugas dan orientasi terhadap
manusia. Dalam menggerakkan orang lain guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, pemimpin biasanya menampakkan perilaku kepemimpinannya dengan
bermacam-macam. Pendekatan yang berorientasi pada tugas lebih memperhatikan
pada penyelesaian tugas dengan pengawasan yang sangat ketat agar tugas
selesai sesuai dengan keinginannya. Hubungan baik dengan bawahannya
diabaikan yang penting bawahan harus bekerja keras, produktif dan tepat waktu.
Sebaliknya gaya kepemimpinan yang berorientasi pada manusia (dalam hal ini
bawahannya) cenderung lebih mementingkan hubungan baik dengan bawahannya
dan lebih memotivasi karyawannya daripada mengawasi dengan ketat. Pendekatan
ini sangat sensitif dengan perasaan bawahannya. Jadi pada prinsipnya yang
dipakai pada gaya kepemimpinan yang ini bukan otak tapi rasa yang ada dalam
hati. Pemimpin berusaha keras tidak menyakiti bawahannya. Kecenderungan
seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan.
Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti: membela bawahan, memberi
masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
Kesimpulannya: kepemimpinan itu sebagai suatu perilaku seseorang yang
mengarah pada pencapaian tujuan tertentu, yang terdiri dari dua dimensi, yaitu
struktur pembuatan inisiatif dan perhatian. Struktur pembuatan inisiatif
menunjukkan pada pencapaian tugas. Perhatian menunjukkan perilaku pemimpin
pada hubungan dengan bawahannya.
3. Dari berbagai model perspektif kepemimpinan, pendekatan “kepemimpinan sebagai
manajemen unggul” mencakup cara kerja manajer yaitu fokus pada manajemen
dengan “berjalan-jalan” atau dikenal dengan istilah management by walking around
(MBWA). Carilah penjelasan singkat dari sumber pustaka tentang MBWA?
Jawaban: Management by Walking Around (MBWA) merupakan
pengelolaan organisasi dengan cara melakukan pengawasan secara tidak
terstruktur dan acak pada saat pekerjaan berlangsung untuk
mendapatkan feedback dan melakukan perbaikan. Para pemimpin didorong
untuk turun dan memantau proses kegiatan secara langsung. Dengan MBWA
para pemimpin bisa berinteraksi dan terhubung dengan tim. Pemimpin dapat
menganalisa apa yang sebenarnya terjadi sekaligus mencari solusi untuk
memenuhi kebutuhan karyawan dan organisasi.
Tujuan dari MBWA ini adalah lebih membuka kejujuran dan kontribusi dari
karyawan, jangan hanya karyawan hanya bisa berbicara yang baik-baik saja.
MBWA akan lebih bermakna jika, pimpinan mengunjungi karyawan sendiri dan ini
akan mendorong dialog yang lebih jujur. Contoh mencari tahu pendapat mereka
atas kebijakan-kebijakan organisasi dan hal-hal lain, serta mendengarkan segala
keluhan mereka, bahkan pemimpin harus terima masukan jika mereka melaporkan
kesalahan dari proses suatu kegiatan dan harus mencari kebenaran itu.
Kesimpulannya: MBWA adalah sangat penting peranannya dalam mencari akar
permasalahan yang terjadi pada karyawan, sehingga dapat di ambil suatu kebijakan
atas permasalahan karyawan tersebut dengan harapan situasi dan kinerja
organisasi akan lebih baik lagi.
4. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi kepemimpinan sebagaimana
dikemukakan oleh Fattah, faktor manakah yang paling berpengaruh signifikan?
Berikan penjelasan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan!
Jawaban: Faktor kepribadian, pengalaman masa lalu dan harapan pimpinan.
Keberhasilan kepemimpinan pada hakikatnya berkaitan dengan tingkat kepedulian
seorang pemimpin terlibat terhadap dua orientasi, yaitu apa yang telah dicapai
organisasi dan pembinaan terhadap organisasi. Dengan demikian pengertian
efektivitas dapat dikatakan sebagai taraf tercapainya suatu tujuan tertentu, baik
ditinjau dari segi hasil, maupun segi usaha yang diukur dengan mutu, jumlah serta
ketepatan waktu sesuai dengan prosedur dan ukuran–ukuran tertentu sebagaimana
yang telah digariskan dalam peraturan yang telah ditetapkan. Kepribadian,
pengalaman masa lalu dan harapan pimpinan, hal ini mencakup nilai-nilai, latar
belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya. Sebagai
contoh, jika ia pernah sukses dengan cara menghargai bawahan dalam pemenuhan
kebutuhannya, cenderung akan menerapkan gaya kepemimpinan yang berorientasi
kepada bawahan/orang. Oleh sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila
terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik antara atasan
dan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki pemimpin,
seperti motivasi untuk berprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan
sosial dengan sikap hubungan manusiawi.
Di tinjau dari organisasi pendidikan, era Manajemen Berbasis Sekolah (MBS),
tugas dan tanggung jawab yang pertama dan utama dari pimpinan lembaga
pendidikan adalah menciptakan sekolah yang mereka pimpin menjadi semakin
efektif, dalam arti menjadi semakin bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dan bagi
masyarakat luas penggunanya. Pimpinan lembaga pendidikan bertanggungjawab
dan yakin bahwa kegiatan-kegiatan yang terjadi di sekolah adalah menggarap
rencana dengan benar lalu mengerjakannya dengan benar pula. Oleh karena itu,
visi dan misi sekolah harus dipahami terlebih dahulu sebelum menjadi titik tolak
prediksi dan sebelum disosialisasikan. Hanya dengan itu, kepala sekolah dapat
membuat prediksi dan merancang langkah antisipasi yang tepat sasaran. 
Kesimpulan: Pemimpin mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi
perkembangan organisasi. Untuk itulah, setiap organisasi harus bisa menemukan
pemimpin-pemimpin yang sesuai sehingga visi dan misi organisasi bisa terwujud
sesuai dengan harapan. Salah satunya dengan mempertimbangkan Faktor
kepribadian, pengalaman masa lalu dan harapan pimpinan.

Anda mungkin juga menyukai