Anda di halaman 1dari 9

Kepemimpinan

Menurut stoner Manajemen Kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan


dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas. Ada tiga implikasi
penting, pertama, kepemimpinan melibatkan orang lain ( bawahan atau pengikut ),
kwalitas seorang pemimpin ditentukan oleh bawahan dalam menerima pengarahan
dari pemimpin. Kedua, kepemimpinan merupakan pembagian yang tidak
seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai
wewenang untuk mengarahkan beberapa dari kegiatan anggota kelompok dan
sebaliknya anggota kelompok atau bawahan secara tidak langsung mengarahkan
kegiatan pimpinan. Ketiga kepemimpinan disamping dapat mempengaruhi
bawahan juga mempunyai pengaruh. Dengan kata lain seorang pimpinan tidak
dapat mengatakan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan tapi juga
mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintah pemimpin.

Pendekatan Studi Kepemimpinan


Untuk mempelajari kepemimpinan menggunakan tiga pendekatan. Pendekatan
pertama bahwa kepemimpinan itu tumbuh dari bakat, kedua kepemimpinan
tumbuh dari perilaku. Kedua pendekatan diatas berasumsi bahwa seseorang yang
memiliki bakat yang cocok atau memperlihatkan perilaku yang sesuai akan
muncul sebagai pemimpin dalam situasi kelompok ( organisasi ) apapun yang ia
masuki. Pendekatan yang ketiga bersandar pada pandangan situasi ( situasionar
perspective ) pandangan ini berasumsi bahwa kondisi yang menentukan efektifitas
pemimpin. Efektifitas pemimpin bervareasi menurut situasi tugas yang harus
diselesaikan, keterampilan dan pengharapan bawahan lingkungan organisasi dan
pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan. Dalam situasi yang berbeda
prestasi seorang pemimpin berbeda pula, mungkin lebih baik atau lebih buruk.
Pendekatan ini memunculkan pendekatan kontingensi yang menentukan
efektifitas situasi gaya pemimpin.

Pendekatan Sifat-Sifat Kepemimpinan


Kelompok pertama yang bermaksud menjelaskan tentang aspek kepemimpinan
yaitu para teoritis kesifatan. Bahwa pemimpin mempunyai sifat dan cirri tertentu.
Untuk mengenali karakteristik atau ciri pribadi dari para pemimpin, para psikolog
mengadakan penelitian. Mereka berpandangan bahwa pemimpin ini dilahirkan
bukan dibuat. Secara alamiah bahwa orang yang mempunyai sifat kepemimpinan
adalah orang yang lebih agresif. Lebih tegas, dan lebih pandai berbicara dengan
orang lain serta lebih mampu dan cepat mengambil keputusan yang akurat.
Pandangan ini mempunyai implikasi bahwa jika ciri kepemimpinan dapat
dikenali. Maka organisasi akan jauh lebih canggih dalam memilih pemimpin.
Hanya orang-orang yang memiliki ciri-ciri kepemimpinan sajalah yang akan
menjadi manajer, pejabat dan kedudukan lainnya yang tinggi.
Ukuran dalam pencarian ciri kepemimpinan menggunakan dua pendekatan 1)
membandingkan bawahan dengan pemimpin 2) membandingkan ciri pemimpin
yang efektif dengan yang tidak efektif.
Perilaku Pemimpin
1. Fungsi-fungsi Kepemimpinan
Perilaku pemimpin mempunyai dua aspek yaitu fungsi kepemimpinan (style
leadership). Aspek yang pertama yaitu fungsi-fungsi kepemimpinan menekankan
pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar berjalan
efektif, seseorang harus melakukan dua fungsi utama yaitu : 1) fungsi yang
berkaitan dengan pemecahan masalah dan 2) fungsi-fungsi pemeliharaan
(pemecahan masalah sosial). Pada fungsi yang pertama meliputi pemberian saran
pemesahan dan menawarkan informasi dan pendapat. Sedangkan pada fungsi
pemeliharaan kelompok meliputi menyetujui atau memuji orang lain dalam
kelompok atau membantu kelompok beroperasi lebih lancar.
2. Gaya-gaya Kepemimpinan
Pada pendekatan yang kedua memusatkan perhatian pada gaya kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan meliputi 1) Gaya dengan orientasi tugas dan 1) Gaya
berorientasi dengan karyawan. Pada gaya yang pertama pemimpin mengarahkan
dan mengawasi melalui tugas-tugas yang diberikan kepada bawahannya secara
tertutup, pada gaya ini lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan daripada
pengembangan dan pertumbuhan karyawan. Sedangkan gaya yang berorientasi
pada karyawan lebih memperhatikan motivasi daripada mengawasi, disini
karyawan diajak untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan melalui tugas-
tugas yang diberikan.

Teori X Dan Teori Y Dari McGregor


Douglas McGrogor mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan
menggunakan konsep manajemen partisipasi. Konsep ini terkenal karena
menggunakan asumsi-asumsi sifat dasar manusia. Pemimpin yang menyukai teori
X cenderung menyukai bergaya kepemimpinan otoriter dan sebaiknya seorang
pemimpin yang menyukai teori Y lebih cenderung menyukai gaya kepemimpinan
demokratik.

Kisi-Kisi Manajerial Dari Blake Dan Mouton


Dua gaya manajemen ini mendasari dua pendekatan pada manajemen yang
efektif. Pada gambar dibawah menunjukkan jaringan ( kisi-kisi ) dimana pada
sumbu horizontal adalah perhatian terhadap produksi-produski sedang pada
sumbu vertical adalah perhatian terhadap orang ( Karyawan ).

Penelitian Di Universitas Ohio State Dan Michigan


Di universitas Ohio State, para peneliti mencoba mempelajari efektifitas dari
perilaku kepemimpinan untuk menentukan mana yang paling efektif dari kedua

Pendekatan Situasional “ Contingency”


Pendekatan ini menggambarkan tentang gaya kepemimpian yang tergantung pada
faktor situasi, karyawan, tugas, organisasi dan variabel lingkungan lainnya.
Mary Parker Follectt mengatakan bahwa ada tiga faktor utama yang
mempengaruhi kepemimpinan yaitu 1) pemimpin, 2) bawahan 3) Situasi juga
pemimpin harus berorientasi pada kelompok.
MANAJEMEN TENTANG
KEPEMIMPINAN

Manajemen Tentang Kepemimpinan Ada suatu keunggulan wirausaha yang


sukses dibandingkan dengan wirausaha yang gagal atau bangkrut yang terletak
pada dinamika dan efektivitas Manajemen kepeminpinan.
Peter F. Drucker points out those managers (business leaders) are the basic and
scarcest resource of any business enterprise (Hersay & Blanchard, 1977: 83).
Pada umumnya kegagalan itu disebabkan oleh kepeminpinan yang tidak efektif,
mereka mampu memimpin karyawan, tidak bisa bekerja sama dengan orang lain
atau mereka tidak bisa menguasai, mengendalikan diri sendiri karena Manajemen
Sumber Daya Manusia nya.
Seorang wirausaha yang baik adalah seorang pemimpin dalam bisnis, haruslah
orang yang dapat menguasai dan mengembangkan diri sendiri, dan juga mampu
menguasai diri sendiri, dan juga mampu menguasai serta mengarahkan dan
mengembangkan para karyawannya.
a. Kepeminpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau pengikut. Seorang
wirausaha akan berhasil apabila dia berhasil memimpin karyawannya atau
pembantu-pembantu yang mau bekerja sama dengan dia untuk memajukan
perusahaan.
b. Kepeminpinan menyangkut distribusi kekuasaan. Para wirausaha mempunyai
otoritas untuk memberikan sebagian kekuasaan kepada karyawan atau seorang
karyawan diangkat menjadi pemimpin pada bagian-bagian tertentu.
c. Kepemimpinan menyakut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan
para bawahan.

Untuk mempelajari kepemimpinan, ada tiga pendekatan utama yaitu:


1. Pendekatan Sifat-Sifat (Traits Approach)
Pendekatan psikologi ini untuk sebagian besar didasarkan atas pengakuan umum
bahwa perilaku individu untuk sebagian ditentukan oleh struktur kepribadian
(Oteng Sutisna, 1982: 24).
Pendekatan sifat-sifat menyatakan bahwa terdapat sifat-sifat tertentu pada
pemimpin antara lain: memiliki kekuatan fisik dan keramahan. Ada sifat
kepribadian yang dapat dipandang berhubungan positif dengan prilaku pemimpin
dan mempunyai korelasi tinggi ialah popularitas, keaslian, adaptabilitas, ambisi,
ketekunan, status sosial, status ekonomi, mampu berkomunikasi.
Dia mampu berkomunikasi dengan para relasi yang diharapkan dapat memasok
barang, dan dia berkomunikasi mempengaruhi calon langganan.
Selanjutnya ada sifat-sifat yang berkaitan positif dengan prilaku pemimpin tapi
berkolerasi tidak terlalu tinggi seperti tanggung jawab, integritas, percaya diri,
mobilitas, keterampilan sosial, sifat-sifat fisik, kelancaran pembicara.
Meskipun dikalangan para ahli persyaratan pemimpin belum disepakati
sepenuhnya namun ada sejumlah sifat-sifat kepribadian yang perlu dimiliki para
memimpin (Andy Undap, 1983: 29).
1) Pendidikan umum yang luas
2) Kematangan mental
3) Sifat ingin tahu
4) Kemampuan analitis
5) Memiliki daya ingat yang kuat
6) Integrative. Seorang wirausaha harus memiliki kepribadian terpadu tidak
terpecah-pecah yang membuat dia terombang-ambing.
7) Keterampilan berkomunikasi
8) Keterampilan mendidik. Seorang wirausaha harus mampu memberi petunjuk
dan mendidik para karyawan dalam beberapa hal yang berhubungan dengan
pekerjaan
9) Rasional dan objektif. Pemikiran-pemikiran, kesimpulan dan keputusan yang
diambil oleh seorang wirausaha harus berlandaskan pada pemikiran-pemikiran
sehat, rasional dan objektif, tidak pilih kasih dan tidak emosional
10) Pragmatisme. Keputusan-keputusan seorang wirausaha harus dibuat sesuai
kemampuan dan sumber daya yang tersedia
11) Ada naluri prioritas. Berhubungan terbatasnya sumber daya yang tersedia
maka seorang wirausaha harus mampu menetapkan skala prioritas apa yang harus
dikerjakan lebih dulu
12) Pandai mengatur waktu. Seorang wirausaha harus mampu bertindak cepat dan
tepat dan mempertimbangkan waktu secara efisien
13) Sifat keberanian
14) Kemampuan mendengar. Seorang wirausaha harus mampu menggali
.informasi dan mendengar apa ide dan keinginan dari para karyawannya

2. Pendekatan Kepribadian (Behavioral Approach)


Perilaku pemimpin ini dapat berorientasi pada tugas atau pada hubungan antar
karyawannya. Menurut teori ini kepemimpinan terdiri atas empat system yaitu:
a. Exploitative authoritative
b. Benevolent authoritative
c. Consultative
d. Participative
Sistem pertama bercirikan tidak ada kepercayaan kepada bawahan
Sistem kedua ada sedikit kepercayaan pada bawahan tetapi hubungan seperti
seorang tuan dengan budaknya hanya juga masih menggunakan ancaman dan
hukuman dalam pelaksanaan tugas
System ketiga berdasarkan kepercayaan kepada bawahan tetapi tidak penuh
System keempat merupakan system yang ideal ada kepercayaan tetapi tidak
penuh

3. Sebab-Sebab Munculnya Pemimpin


Ada tiga teori yang menjelaskan bagaimana munculnya pemimpin: (Kartini
Kartono, 1983: 29)
1) Teori genetic
Teori ini menyatakan bahwa pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir dan tidak
dapat dibuat.
2) Teori Sosial
Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak dilahirkan akan tetapi
seorang calon pemimpin dapat disiapkan dididik dan dibentuk agar dia menjadi
pemimpin yang hebat dikemudian hari.
3) Teori Ekologis atau Sintesis
Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan sukses menjadi pemimpin apabila dia
memang memiliki bakat-bakat pemimpin.
4) Sifat-Sifat Pemimpin
Ordway Tead mengemukakan 10 sifat kepemimpinan sebagai berikut: (Kartini
Kartono, 1983: 37)

a. Energi Jasmaniah dan Mental


Seorang pemimpin memiliki daya tahan keuletan, kekuatan yang luar biasa seperti
tidak akan pernah habis.
b. Kesadaran Akan tujuan dan Rah
Ia memiliki keyakinan teguh akan kebenaran dan kegunaan dalam mencapai
tujuan terarah.
c. Antusiasme
Dia yakin bahwa tujuan yang hendak dicapai akan memberikan harapan
menimbulkan kasih sayang, simpati yang tulus, diikuti dengan kesediaan
berkorban untuk mencapai kesuksesan perusahaan.
d. Keramahan dan Kecintaan
Sifat ramah mempunyai kebaikan dalam mempengaruhi orang lain sehingga
menimbulkan kasih saying, simpati yang tulus, diikuti dengan kesediaan
berkorban untuk mencapai kesuksesan perusahaan.
e. Integritas
Seorang pemimpin mempunyai perasaan sejiwa dan senasib sepernanggungan
dengan para karyawannya dalam menjalankan perusahaan.
f. Penguasaan Teknis
Agar pemimpin mempunyai wibawa terhadap bawahan maka dia harus menguasai
sesuatu pengetahuan atau keterampilan teknis.
g. Ketegasan dalam mengambil keputusan (Decisiveness)
h. Kecerdasan
Seorang pemimpin harus mampu melihat dan memahami sebab dan akibat dari
suatu gejala, cepat menemukan jalan keluar dan mengatasi kesulitan dengan cara
efektif.
i. Keterampilan Mengajar (Teaching Skill)
Seorang pemimpin atau wirausaha adalah seorang guru yang mampu mendidik,
mengarahkan, memotivasi karyawannya untuk berbuat sesuatu yang
menguntungkan perusahaan.
j. Kepercayaan (Faith)
Kepercayaan bawahan ini akan memunculkan sikap rela berjuang, melaksanakan
semua perintah, disiplin dalam bekerja untuk menjalankan roda perusahaan.
Dalam hal ini memberikan perintah, maka seorang pemimpin harus
menyampaikan perintah secara jelas baik dalam bentuk lisan maupun tertulis.
Perintah yang samara-samarakan membingungkan orang yang diberi perintah.
Seandainya pemimpin mengamati gejala-gejala yang kurang sehat dalam
perusahaan atau memperoleh imformasi tentang isu-isu yang berkembang antar
karyawan maka pemimpin harus cepat mengumpulkan informasi dari sumber-
sumber yang layak dipercaya.
5) Tipe Kepemimpinan
a. Tipe kharismatis
Pemimpin kharismatik merupakan kekuatan energi, daya tarik yang luar biasa
yang akan dikuti oleh para pengikutnya.
b. Tipe paternalistis dan maternalistis
Tipe paternalistis bersifat melindungi bawahan sebagai seorang bapak atau
sebagai seorang ibu yang penuh kasih saying.
c. Tipe militeristis
Tipe meliteristis banyak menggunakan system perintah, system komando dari
atasan ke bawahan sifatnya keras sangat otoriter, menghendaki agar bawahan agar
selalu patuh, penuh acara formalitas.
d. Tipe otokratis
Tipe otokratis berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus
dipatuhi.
e. Tipe laissez faire
Tipe laissez faire ini membiarkan bawahan berbuat semaunya sendiri semua
pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan.
f. Tipe populistis
Tipe populistis ini mampu menjadi pemimpin rakyat.
g. Tipe administrative
Pemimpin tipe administrative ialah pemimpin yang mampu menyelenggarakan
tugas-tugas administrasi secara efektif.
h. Tipe demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan
bimbingan kepada pengikutnya.
6) Keterampilan Kepemimpinan (Leadership Skills)
a. Technical skills
Technical skills berarti suatu kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin
untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Maksudnya dapat melakukan pekerjaan
tersebut adalah agar dia mampu melaksanakan pengawasan terhadap pekerjaan
yang dilakukan oleh karyawan.
b. Human skills
Human skills berarti kemampuan untuk bekerja sama dan membangun tim kerja
bersama orang-orang lain.
c. Conceptual skills (Keith Davis, 1981: 127)
Keterampilan konsep berarti seorang wirausaha harus mampu berpikir dan
mengungkapkan pemikirannya dalam bentuk model kerangka kerja dan konsep-
konsep lain dalam memudahkan pekerjaan.
1) Technical skills seperti :
Menulis, ini diperlukan untuk mencatat apa yang perlu dicatat, dan dijadikan
dokumen perusahaan yang mungkin diperlukan dilain kesempatan, tahun depan
misalnya.
Komunikasi lisan, jelas sangat penting buat bicara, meyakinkan, negosiasi dengan
pihak lain dan menjalin networking
Menguasai lingkungan, baik lingkungan internal perusahaan seperti dengan
karyawan maupun lingkungan eksternal dengan pihak pemasok, saingan,
lingkungan sekitar lokasi perusahaan.
Teknologi ini mencakup berbagai teknologi, untuk keperluan proses produksi,
teknologi komunikasi, computer, peralatan kantor dan sebagainya.
Hubungan antar manusia, harus dijalin hubungan harmonis dengan seluruh
lapisan karyawan dan dengan pihak luar perusahaan.
Listening, seorang wirausaha harus mau mendengar dan mampu
menterjemahkan apa yang didengar baik dari karyawan maupun dari pihak luar
Mampu menyusun organisasi
Membangun jaringan kerja (networking)
Membimbing, seorang wirausaha harus mampu Membimbing karyawan agar
dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki, jika perlu sanggup
memberi contoh.
Membangun tim, ini diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan percepatan
pencapaian tujuan organisasi

2) Business Managemen Skills


Merencanakan, seorang wirausaha mampu membuat rencana baik global maupun
detail.
Membuat keputusan
Human relations, harus sopan, supel, penuh etika berhubungan dengan orang
lain.
Marketing, mengetahui pasar sasaran, strategi marketing yang tepat untuk
mencapai target market yang telah ditetapkan serta mampu mencari /
mengumpulkan informasi sebagai bahan pengambilan keputusan
Finance memiliki keterampilan mencari sumber modal jangka panjang ataupun
jangka pendek, mampu membuat ramalan keberhasilan inventasi dengan melihat
peluang-peluang yang ada ataupun menciptakan peluang baru
Accounting memiliki keterampilan mencatat, membaca penerimaan dan
pengeluaran keuangan, menghitung efisiensi dan sebagainya
Control, mampu mengawasi segala kegiatan dalam bisnis, baik dalam bidang
keuangan, kegiatan karyawan dalam pekerjaan sehari-hari
Negotiation, memiliki keterampilan berunding rapat, tawar menawar, lobi,
shingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi bisnisnya
Managing growth, pada saat pertumbuhan bisnis, harus mampu memimpin
perkembangan bisnis menciptakan taktik dan strategi jitu menuju perkembangan
yang flexible sehingga tidak salah arah yang mengakibatkan kerugian,
3) Personal Entrepreneurial Skills
Disiplin, tetap berpijak pada landasan disiplin, tidak lupa daratan tidak lengah.
Mengambil resiko, terampil meramal resiko dan antisipasi.
Inovasi, memiliki keterampilan menggunakan hasil – hasil penelitian, hasil
penemuan baru dalam berbagai bidang bisnis, organisasi, financial, operasional
dan sebagainya.
Tepat dalam pekerjaan, mampu memberi contoh bagaimana bekerja yang baik,
bagaimana cara melakukan pekerjaan dsb.
Visionary leader memiliki pandangan jauh ke depan tentang bisnisnya, tidak
terpukau dengan keuntungan sekarang ini, tapi mampu menjangkau masa depan.

7) Power
Power atau kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Ada
perbedaan antara power dan authority. Authority adalah kekuasaan yang diberikan
oleh pimpinan tertinggi kepada seseorang sedangkan power adalah kekuasaan
yang dimiliki oleh pimpinan tang didasarakan kepada kepribadian, kegiatan dan
situasi.
Kita mengenal pula istilah politik. Politik adalah berhubungan dengan cara
bagaimana seorang pemimpin memperoleh kekuasaan ( Power ).
Ada beberapa tipe kekuasaan :
1. Personal Power
2. Legitimate Power
3. Expert Power
4. Political Power ( Keith Davis, 1981 : 132 )
- Personal Power juga disebut referent power atau charismatic power yaitu power
yang melekat pada pribadi pemimpin.
- Legitimate Power adalah kekuasaan yang datang karena pengangkatan institusi
yang lebih tinggi seorang kepala bagian pada sebuah perusahaan secara syah
diangkat oleh surat keputusan pimpinan perusahaan.
- Expert Power adalah kekuasaan yang di peroleh oleh pemimpin karena dia
mempunyai pengetahuan dan keistimewaan tertentu
- Political Power berasal dari penunjukan kelompok

8) Power Dalam Hubungan Bisnis


1. Coercive power (kekuasaan memaksa)
Kekuasaan ini digunakan oleh produsen untuk memaksa distributor atau perantara
agar bekerja sama dengan baik.
2. Reward power (kekuasaan penghargaan)
Dalam hubungan ini ada penghargaan yang diberikan kepada para perantara
ataupun karyawan oleh pihak pimpinan
3. Legitimate power (kekuasaan sah)
Dalam hal ini ada semacam kontrak formal yang diikuti oleh perantara atau
distributor
4. Expert Power (kekuasaan ahli)
Dalam hal ini pimpinan atau produsen memiliki keahlian tertentu yang diakui atau
disegani oleh pihak lain.
5. Referent power (kekuasaan referent)
Dalam hal ini produsen sangat dihormati oleh perantara dan perantara
Dalam rangka hubungan bisnis seringkali digunakan pendorong yang positif
untuk mengajak orang mau bekerja sama seperti memberikan tingkat keuntungan
yang lebih tinggi kepada perantara, memberikan hadiah, memberikan fasilitas
promosi, membantu penataan barang (display) dan kontes penjualan.

9) Fokus Kepemimpinan
Pimpinan puncak berada pada hierarki paling tinggi pada sebuah organisasi.
Pemimpin yang baik ialah pemimpin tiga arah ia berusaha memimpin ke atas
(lead up, yaitu mempengaruhi pemimpinnya dan meringankan beban atas. Dia
juga memimpin ke samping lead across, yaitu membantu kolegannya untuk
mencapai hal produktif, dan memperoleh rasa saling hormat. Lead down, yaitu
membantu anak buah untuk menggali potensinya menjadi contoh peran yang kuat
dan membantu orang lain untuk bergabung demi meraih tujuan yang lebih tinggi
dalam hal ini tugas pemimpin tidak terbatas pada memimipin anak buah, tapi juga
ke samping dan ke atas
Pemimpin yang tidak baik akan bermain peran yang menguntungkan diri sendiri,
dengan cara menginjak ke bawah, menyikut ke samping dan menjilat ke atas.
Seorang pemimpin yang baik tidak akan berkompetisi dengan kolegannya
melainkan bekerja sama hindarkan politik kotor isu murahan, tapi gunakan
diplomatis, munculkan ide-ide cemerlang dan hargai teman. Pemimpin yang
berhasil akan selalu mengedepankan kerjasama dalam satu tim, bukan semuanya
dikerjakan sendiri, atau semua bergantung kepada pemimpin, tidak ada delegasi
wewenang bagi bawahan (one man show). Zimmerer menyatakan pemimpin yang
baik “building a top management team, not a “one person” show. Sifat dan
perilaku seorang pemimpin akan mempengaruhi budaya organisasi dan iklim
organisasi itu sendiri. Inilah yang diungkapan oleh Jhon Maxwell. Pemimpin yang
efektif di bagian tengah akan memiliki kemungkinan suksesnya lebih besar bila ia
dipromosikan ke tingkat lebih tinggi, karena dia sudah lebih dekat dengan
bawahannya, serta di terima baik oleh koleganya.

Anda mungkin juga menyukai