Anda di halaman 1dari 12

RINGKASAN MATERI KULIAH

MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM


(Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan dalam Koperasi dan UMKM)

Dosen Pengampu: Drs. I Made Dana, M.M

Oleh:
Kelompok 2
I Gusti Agung Egitha Satria 1707521093 (8)
Kadek Mellyana Teja Utami Putri 1707521107 (14)
Ni Kadek Dwiparaniti 1707521115 (17)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
PEMBAHASAN
“Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan dalam Koperasi dan UMKM”

1. Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain
untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi
dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan adalah seni untuk
mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan,
kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – Field Manual 22-
100.
Perkembangan Teori Kepemimpinan

Dalam perkembangannya, studi tentang kepemimpinan berkembang sejalan dengan


kemajuan zaman yang dikategorikan Yukl (2005:12) menjadi lima pendekatan yaitu : (1)
pendekatan ciri, (2) pendekatan perilaku; (3) pendekatan kekuatan – pengaruh; (4) pendekaan
situasional; dan (5) pendekatan integrative

Teori Genetik (Genetic Theory).

Penjelasan kepemimpinan yang paling lama adalah teori kepemimpinan “genetic” dengan
ungkapan yang sangat populer waktu itu yakni “a leader is born, not made”. Seorang dilahirkan
dengan membawa sifat-sifat kepemimpinan dan tidak perlu belajar lagi. Sifat-sifat utama seorang
pemimpin diperoleh secara genetik dari orang tuanya.

Teori Sifat (Trait Theory).

Sesuai dengan namanya, maka teori ini mengemukakan bahwa efektivitas kepemimpinan
sangat tergantung pada kehebatan karakter pemimpin. “Trait” atau sifat-sifat yang dimiliki antara
lain kepribadian, keunggulan fisik dan kemampuan social. Penganut teori ini yakin dengan
memiliki keunggulan karakter di atas, maka seseorang akan memiliki kualitas kepemimpinan yang
baik dan dapat menjadi pemimpin yang efektif. Karakter yang harus dimiliki oleh seseorang
menurut Judith R. Gordon mencakup kemampuan yang istimewa dalam (1) Kemampuan

Manajemen Koperasi dan UMKM 2


|
Intelektual (2) Kematangan Pribadi (3) Pendidikan (4) Status Sosial dan Ekonomi (5) “Human
Relations” (6) Motivasi Intrinsik dan (7) Dorongan untuk maju (achievement drive).

Teori Perilaku (The Behavioral Theory).

Mengacu pada keterbatasan peramalan efektivitas kepemimpinan melalui teori “trait”, para
peneliti pada era Perang Dunia ke II sampai era di awal tahun 1950-an mulai mengembangkan
pemikiran untuk meneliti “behavior” atau perilaku seorang pemimpin sebagai cara untuk
meningkatkan efektivitas kepemimpinan. Fokus pembahasan teori kepemimpinan pada periode ini
beralih dari siapa yang memiliki kemampuan memimpin ke bagaimana perilaku seseorang untuk
memimpin secara efektif.

Situasional Leadership.

Pengembangan teori situasional merupakan penyempurnaan dan kekurangan teori-teori


sebelumnya dalam meramalkan kepemimpinan yang paling efektif. Dalam “situational leadership”
pemimpin yang efektif akan melakukan diagnose situasi, memilih gaya kepemimpinan yang
efektif dan menerapkannya secara tepat. Seorang pemimpin yang efektif dalam teori ini harus bisa
memahami dinamika situasi dan menyesuaikan kemampuannya dengan dinamika situasi yang ada.
Empat dimensi situasi yakni kemampuan manajerial, karakter organisasi, karakter pekerjaan dan
karakter pekerja. Keempatnya secara dinamis akan memberikan pengaruh terhadap efektivitas
kepemimpinan seorang

Transformational Leadership.

Pemikiran terakhir mengenai kepemimpinan yang efektif disampaikan oleh sekelompok


ahli yang mencoba “menghidupkan” kembali teori “trait” atau sifat-sifat utama yang dimiliki
seseorang agar dia bisa menjadi pemimpin. Robert House menyampaikan teori kepemimpinan
dengan menyarankan bahwa kepemimpinan yang efektif mempergunakan dominasi, memiliki
keyakinan diri, mempengaruhi dan menampilkan moralitas yang tinggi untuk meningkatkan kadar
kharismatiknya (Ivancevich, dkk, 2008:213)

Dengan mengandalkan kharisma, seorang pemimpin yang “transformational” selalu


menantang bawahannya untuk melahirkan karya-karya yang istimewa. Langkah yang
Manajemen Koperasi dan UMKM 3
|
dilaksanakan pada umumnya adalah dengan membicarakan dengan pengikutnya, bagaimana
sangat pentingnya kinerja mereka, bagaimana bangga dan yakinnya mereka sebagai anggota
kelompok dan bagaimana istimewanya kelompok sehingga dapat menghasilkan karya yang
inovatif serta luar biasa.

Menurut pencetus teori ini, pemimpin “transformational” adalah sangat efektif karena
memadukan dua teori yakni teori “behavioral” dan “situational” dengan kelebihan masing-masing.
Atau, memadukan pola perilaku yang berorientasi pada manusia atau pada produksi (employee or
production-oriented) dengan penelaahan situasi ditambah dengan kekuatan kharismatik yang
dimilikinya. Tipe pemimpin transformational ini sesuai untuk organisasi yang dinamis, yang
mementingkan perubahan dan inovasi serta bersaing ketat dengan perusahaan-perusahaan lain
dalam ruang lingkup internasional. Syarat utama keberhasilannya adalah adanya seorang
pemimpin yang memiliki kharisma. (Ivancevich, 2008:214)

2. Tipe dan Gaya Kepemimpinan


Tipe Kepemimpinan
Pengertian tipe kepemimpinan menurut Tampubolon (2007) adalah perilaku dan strategi,
sebagai hasil kombinasi dari falsafah, ketrampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang
pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya.
 Terdapat lima tipe kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi menurut Siagian (2002),
yaitu:
1. Tipe pemimpin yang otokratik
Seorang pemimpin yang otokratik ialah seorang pemimpin yang :
- Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
- Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
- Menganggap bahwa sebagai alat semata-mata
- Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat
- Terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya
- Dalam tindaknya penggeraknya sering mempergunakan approach yang mengandung unsur
paksaan dan puntif (bersifat menghukum)

Manajemen Koperasi dan UMKM 4


|
2. Tipe pemimpin yang militeristik
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud seorang pemimpin tipe militeristik
berbeda dengan seorang pemimpin modern. Seorang pemimpin yang bertipe militeristik ialah
seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat :
- Dalam menggerakan bawahannya sistem perintah yang sering dipergunakan
- Dalam menggerakan bawahannya senang bergantung pada pangkat dan jabatan
- Senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan
- Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya

3. Tipe pemimpin yang paternalistic


- Menganggap bahwa sebagai manusia yang tidak dewasa
- Bersikap terlalu melindungi
- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan
- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil inisiatif
- Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasi
- Sering bersikap mau tahu

4. Tipe pemimpin yang kharismatik


Harus diakui bahwa untuk keadaan tentang seorang pemimpin yang demikian sangat
diperlukan, akn tetapi sifatnya yang negatif mengalahkan sifatnya yang positif.

5. Tipe pemimpin yang demokratik


Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang
demokratis lah yang paling tepat untuk organisasi modern.
- Senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritikan dari bawahan
- Selalu berusaha mengutamakan kerjasama teamwork dalam usaha mencapai tujuan
- Selalu berusaha menjadikan lebih sukses dari padanya
- Selalu berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin

Manajemen Koperasi dan UMKM 5


|
Gaya kepemimpinan
(Robert, 1992). James et. al. (1996) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah
berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan
mempengaruhi pekerja. Kepemimpinan memegang peran yang signifikan terhadap kesuksesan dan
kegagalan sebuah organisasi. Robinss (2006) mengidentifikasi empat jenis gaya
kepemimpinan antara lain:
1. Gaya kepemimpinan kharismatik
Para pengikut terpacu kemampuan kepemimpinan yang heroik atau yang luar biasa ketika
mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu pemimpin mereka. Terdapat lima karakteristik
pokok pemimpin kharismatik:
a. Visi dan artikulasi. Dia memiliki visi ditujukan dengan sasaran ideal yang berharap masa depan
lebih baik daripada status quo, dan mampu mengklarifikasi pentingnya visi yang dapat dipahami
orang lain.
b. Rasio personal. Pemimpin kharismatik bersedia menempuh risiko personal tinggi, menanggung
biaya besar, dan terlibat ke dalam pengorbanan diri untuk meraih visi.
c. Peka terhadap lingkungan. Mereka mampu menilai secara realistis kendala lingkungan dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat perubahan.
d. Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut. Pemimpin kharismatik perseptif (sangat pengertian)
terhadap kemampuan orang lain dan responsif terhadap kebutuhan dan perasaan mereka.
e. Perilaku tidak konvensional. Pemimpin kharismatik terlibat dalam perilaku yang dianggap baru
dan berlawanan dengan norma.

2. Gaya kepemimpinan transaksional


Pemimpin transaksional merupakan pemimpin yang memandu atau memotivasi para
pengikut mereka menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas persyaratan peran dan
tugas. Gaya kepemimpinan transaksional lebih berfokus pada hubungan pemimpin-bawahan tanpa
adanya usaha untuk menciptakan perubahan bagi bawahannya. Terdapat empat karakteristik
pemimpin transaksional:
a. Imbalan kontingen: kontrak pertukaran imbalan atas upaya yang dilakukan, menjanjikan
imbalan atas kinerja baik, mengakui pencapaian.

Manajemen Koperasi dan UMKM 6


|
b. Manajemen berdasar pengecualian (aktif): melihat dean mencari penyimpangan dari aturan dan
standar, menempuh tindakan perbaikan.
c. Manajemen berdasar pengecualian (pasif): mengintervensi hanya jika standar tidak dipenuhi.
d. Laissez-Faire: melepas tanggung jawab, menghindari pembuatan keputusan.

3. Gaya kepemimpinan transformasional


Pemimpin transformasional mencurahkan perhatian pada hal-hal dan kebutuhan
pengembangan dari masing-masing pengikut, Pemimpin transformasional mengubah kesadaran
para pengikut akan persoalan-persoalan dengan membantu mereka memandang masalah lama
dengan cara-cara baru, dan mereka mampu menggairahkan, membangkitkan, dan mengilhami para
pengikut untuk mengeluarkan upaya ekstra demi mencapai sasaran kelompok. Terdapat empat
karakteristik pemimpin transformasional:
a. Kharisma: memberikan visi dan rasa atas misi, menanamkan kebanggaan, meraih penghormatan
dan kepercayaan.
b. Inspirasi: mengkomunikasikan harapan tinggi, menggunakan symbol untuk memfokuskan pada
usaha, menggambarkan maksud penting secara sederhana.
c. Stimulasi intelektual: mendorong intelegensia, rasionalitas, dan pemecahan masalah secara hati-
hati.
d. Pertimbangan individual: memberikan perhatian pribadi, melayani karyawan secara pribadi,
melatih dan menasehati.

4. Gaya kepemimpinan visioner


Kemamuan menciptakan dan mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan menarik
mengenai masa depan organisasi atau unit organisasi yang tengah tumbuh dan membaik dibanding
saat ini. Visi ini jika diseleksi dan diimplementasikan secara tepat, mempunyai kekuatan besar
sehingga bisa mengakibatkan terjadinya lompatan awal ke masa depan dengan membangkitkan
keterampilan, bakat, dan sumber daya untuk mewujudkannya.

Manajemen Koperasi dan UMKM 7


|
3. Effective Leadership

Keberhasilan seorang pemimpin tidak kalah pentingnya juga dipengaruhi oleh kompetensi
sang pemimpin mengenal tipe kepribadiannya dan tipe para pendukungnya (staf). Untuk itu para
manajer koperasi kredit agar bisa berhasil hendaknya mengetahui, memahami dan menerapkan
tipe-tipe kepribadian.

 Menjadi pemimpin yang unggul (Extraordinary) dalam lingkungan kerja.


 Memiliki kualitas kepemimpinan yang sejati yang mampu memotivasi team.
 Mampu melakukan fungsi Manager atau Supervisor secara maksimal.
 Menjadi pemimpin yang mampu melakukan Coaching terhadap bawahan.
 Mampu menciptakan unsur FUN dalam kepemimpinan.
 Menguasai 6 Emotional Needs yang mampu memberdayakan orang yang dipimpin.
 Menguasai berbagai tools memimpin secara efektif dan membawa pengaruh positif.
 Menjadi mahir dalam membina hubungan dalam lingkungan kerja.
 Mampu mengembangkan jaringan yang luas (Networking).
 Menguasai teknik-teknik komunikasi yang efektif sebagai seorang pemimpin
(Communication Skill).
 Memiliki kepribadian yang menarik agar disukai banyak orang (Like Ability Factor).
 Kemampuan mengenali tipe kepribadian diri sendiri dan orang lain (Personality Profile).
 Mengerti cara melakukan pendekatan yang tepat ke berbagai macam orang.
 Mengetahui cara memimpin dan mengatasi orang yang sulit diatur.
 Membangun kerjasama dan performance team yang solid (Team Work).

4. Cerita Sukses Kepemimpinan

Eleanor Roosevelt pernah berkata, “seorang pemimpin yang baik menginspirasi orang-orang
untuk memiliki kepercayaan diri dalam diri mereka.” Kemudian Kata John Maxwell, penulis buku
kepemimpinan handal, “Anda bekerja keras untuk mengembangkan produk Anda, Anda berjuang
untuk menyelesaikan masalah finansial di perusahaan Anda, Anda mempromosikan bisnis Anda,
tapi Anda tidak mempertimbangkan masalah kepemimpinan dan bagaimana mencari staff-staff
terbaik”.

Manajemen Koperasi dan UMKM 8


|
Kisah Mc’Donald

a. Tahun 1937-an, masyarakat Amerika mulai gandrung dengan mobil, kakak beradik Dik &
Mor berinovasi dengan membuka kedai khusus yang bisa memesan dari mobil. Bisnis
meraih sukses besar.
b. Menu andalan adalah hot-dog, gorengan (french fries), burger, roti sandwich, coca cola dan
aneka salad. Bisnis ini meledak, bahkan antrian semakin panjang hingga keluar pintu.
c. Inovasi dilakukan yaitu dengan menghapus pesanan dari mobill, fokus pada walk-up
customer, mengurangi daftar menu, fokus pada hamburger. Perubahan menjadi berita di
media, dan mereka mendapatkan iklan gratis.
d. Tahun 1955, usaha mereka stuck, omsetnya tetap, dan banyak pendatang-pendatang baru
yang meniru. Akhirnya usaha itu mengalami kemunduran.
e. Adalah Ray Kroc yan menuangkan semua konsep yang ada di kedua kepala kakak beradik
itu ke dalam sebuah manual tertulis McDonald‟s system. Manual itu dibeli dan ia pun
mendapat hak untuk memperluas bisnis McDonald‟s dengan konsep franchise!
f. Dalam tempo 4 tahun, Ray Kroc berhasil membuka 100 cabang Mc Donald‟s tanpa modal
sama sekali. Semuanya dibiayai oleh para franchise.

Manajemen Koperasi dan UMKM 9


|
Source: Maxwell (1993)

• Bekerja dengan leadership bukan semata-mata entrepreneurship, diawali dengan melakukan


pendelegasian dan mulai menggunakan orang lain sebagai staf.

• Leadership skor sekarang melonjak dari 1 menjadi 7. Efektivitas berubah menjadi 7 x 8 = 56. ini
berarti meningkat dari 8 ke 56 atau melonjak 600%

Manajemen Koperasi dan


UMKM 10 |
Perilaku Pemimpin Yang Efektif

1. Memberikan contoh kepada para karyawan


2. Menciptakan suatu tatanan nilai dan keyakinan bagi para karyawan dan dengan bergairah
mengejarnya
3. Memfokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan yang menantang dan terus mengarahkan
mereka kepada tujuan tersebut
4. Menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan karyawan untuk mencapai tujuan mereka
5. Menghargai dan mendukung para karyawan
6. Berkomunikasi dengan para karyawan
7. Menghargai keragaman para pekerja.
8. Merayakan keberhasilan para pekerja
9. Mendorong kreativitas di antara para pekerja dan mempertahankan selera humor menatap terus
masa depan

5. Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan


Terdapat enam langkah (proses) didalam pengambilan keputusan, antara lain :
1. Mendefinisikan masalah (mengenal persoalan) yaitu menetapkan apa yang menjadi persoalan
terjadinya penyimpangan
2. Menentukan pedoman pemecahan masalah seperti mencari rambu-rambu yang tepat untuk
memecahkan penyebab masalah
3. Mengidentifikasikan alternatif di mana pilihan pemecahan sedapat mungkin harus dimunculkan
4. Mengadakan penilaian terhadap baik buruknya alternatif dengan cara atau model tertentu
5. Menilai alternatif yang terbaik dengan standar ukuran tertentu
6. Mengimplementasikan alternatif yang dipilih, yaitu penerapan keputusan beserta resiko dan
konsekuensinya agar dipertimbangkan

Manajemen Koperasi dan


UMKM 11 |
DAFTAR PUSTAKA

Ivancevich, John, M, Konopaske, & Matteson. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi.
Jakarta : Erlangga.

Yukl, Gary. 2005. Kepemimpinan dalam Organisasi. Edisi ke 5. Jakarta : Indeks

Dale, Robert. D. 1992. Pelayan Sebagai Pemimpin. Gandum Mas. Malang.


Siagian, Sondong. P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. PT Indeks Kelompok
GRAMEDIA. Jakarta.

Bambang Agus Sumantri, Erwin Putera Permana. 2017. Manajemen Koperasi dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) Perkembangan Teori, Praktik, dan Strategi. Fakultas Ekonomi
Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Manajemen Koperasi dan


UMKM 12 |

Anda mungkin juga menyukai