NPM : 201172028
Jurusan : Magister Manajemen
Angkatan : 72
Mata Kuliah : Kepemimpinan
Dosen : Prof Dr Iskandar Ali Alam, S.E., M.M.
1. Jawaban
Teori Gaya Kepemimpinan
a. Teori Bakat (traits). Teori yang mencari karakter atau kepribadian, sosial,
fisik, atau intelektual yang membedakan pemimpin dari bukan pemimpin.
Bakat (traits) di-definisikan sebagai kecenderungan yang dapat diduga, yang
mengarahkan perilaku individu berbuat dengan cara yang konsisten dan
khas.
b. Teori Perilaku. Teori perilaku kepemimpinan, yaitu teori-teori yang
mengemukakan bahwa perilaku spesifik membedakan pemimpin dari bukan
pemimpin. Kebanyakan perilaku kepemimpinan yang digambarkan oleh
bawahan sebagai struktur prakarsa (initiating structure) dan pertimbangan
(consideration), yaitu mempertimbangkan perasaan dan kesejahteraan para
bawahan.
c. Teori Situasional. Gaya situasional yang dikaitkan dengan tugas dan
hubungan. Yang dimaksud dengan gaya situasional dikaitkan dengan tugas
dan hubungan, yaitu bahwa seorang manajer atau pemimpin akan
menggunakan gaya tertentu, tergantung pada apa yang menonjol, tugas atau
hubungan.
Adapun teori gaya kepemimpinan menurut Veithzal Rivai (2014, p. 150) adalah
sebagai berikut :
a. Teori Otokratis Gaya kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas
perintahperintah pemaksaan dan tindakan yang agak arbitrer dalam
hubungan antara pemimpin dengan pihak bawahan. Pemimpin disini
cenderung mencurahkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan, ia
melaksanakan pengawasan seketat mungkin dengan maksud agar pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan rencana. Pemimpin otokratis menggunakan
perintah-perintah yang biasanya diperkuat oleh adanya sanksi-sanksi
diantara mana, disiplin adalah yang terpenting.
b. Teori Psikologis Approach ini terhadap gaya kepemimpinan menyatakan
bahwa fungsi seorang pemimpin adalah mengembangkan sistem motivasi
terbaik. Pemimpin merangsang bawahannya untuk bekerja ke arah
pencapaian sasaran-sasaran organisatoris maupun untuk memenuhi tujuan-
tujuan pribadi mereka. Gaya Kepemimpinan yang memotivasi sangat
memperhatikan hal-hal seperti misalnya pengakuan, kepastian emosional dan
kesempatan untuk memperhatikan keinginan dan kebutuhannya.
c. Teori Sosiologis Teori ini menganggap bahwa gaya kepemimpinan terdiri dari
usahausaha yang melancarkan aktivitas para pemimpin dan yang berusaha
untuk menyelesaikan setiap konflik organisasi antara para pengikut.
Pemimpin menetapkan tujuan-tujuan dengan mengikutsertakan para
pengikut dalam pembuatan keputusan terakhir. Identifikasi tujuan kerap kali
memberikan petunjuk yang diperlukan oleh para pengikut. Mereka
mengetahui hasil-hasil apa, kepercayaan apa, dan kelakuan apa yang
diharapkan dari mereka.
2. Jawaban
a. Pendekatan Sifat
Dalam pendekatan sifat timbul pemikiran bahwa pemimpin iti dilahirkan,
pemimpin bukan dibuat. Pemikiran semacam itu dinamakan pemikiran
“Hereditary” (turun temurun). Pendekatan secara turun temurun bahwa
pemimpin dilahirkan bukan dibuat, pemimpin tidak dapat memperoleh
kemampuan dengan belajar/latihan tetapi dari menerima warisan, sehingga
menjamin kepemimpinan dalam garis turun temurun dilakukan antar
anggota keluarga. Dengan demikian kekuasaan dan kesejahteraan dapat
dilangsungkan pada generasi berikutnya yang termasuk dalam garis
keturunan keluarga yang saat itu berkuasa. Kemudian timbul teori baru yaitu
“Physical Characteristic Theory” (teori dari Fisik). Kemudian timbul lagibahwa
pemimpin itu dapat diciptakan melalui latihan sehingga setiap orang
mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin. Para ahli umumnya memiliki
pandangan perlunya seorang pemimpin mempunyai sifat-sifat yang baik.
Pandangan semacam ini dinamakan pendekatan sifat. Adapun sifat-sifat yang
baik yang harus dimiliki seorang pemimpin yaitu:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Cakap, cerdik dan jujur
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Tegas, berani, disiplin dan efisien
e. Bijaksana dan manusiawi
f. Berilmu
g. Bersemangat tinggi
h. Berjiwa matang dan berkemauan keras
i. mempunyai motivasi kerja tinggi
j. Mampu berbuat adil
k. Mampu membuat rencana dan keputusan
l. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar
m. Mendahulukan kepentingan orang lain.
b. Pendekatan Gaya
Pendekatan Gaya adalah keberhasilan dan kegagalan seorang pemimpin itu
dilakukan oleh gaya bersikap dan bertindak pemimpin yang bersangkutan.
Gaya bersikap dan bertindak akan tampak dari cara memberi perintah,
memberi tugas, cara berkomunikasi, cara membuat keputusan, cara
mendorong semangat kerja bawahan, cara menegakkan disiplin, cara
pengawasan dan lain-lain. Bila dalam melakukan tindakan dengan cara lugas,
keras, sepihak yang penting tugas selesai dengan baik, dan yang bersalah
langsung dihukum, gaya kepemimpinan itu cenderung bergaya otoriter.
Sebaliknya jika dalam melakukan kegiatan tersebut pemimpin dengan cara
halus, simpatik, interaksi timbal balik, menghargai pendapat dan lain-lalin.
Maka gaya kepemimpinan ini bergaya kepemimpinan demokratis. Pandangan
kllasik menganggap sikap pegawai itu pasif dalam arti enggan bekerja, malas,
takut memikul tanggung jawab, bekerja berdasarkan perintah.
Sebaliknya pandangan modern pegawai itu manusia yang memiliki perasaan,
emosi, kehendak aktif dan tanggung jawab. Pandangan klasik menimbulkan
gaya kepemimpinan otoriter sedangkan pandangan modern menimbulkan
gaya kepemimpinan demokratis. Dari dua pandangan di atas menimbulkan
gaya kepemimpinan yang berbeda.
c. Pendekatan Kontingensi
Dalam pandangan ini dikenal dengan sebutan “One Best Way” (Satu yang
terbaik), artinya untuk mengurus suatu organisasi dapat dilakukan dengan
paralek tunggal untuk segala situasi. Padahal kenyataannya tiap-tiap
organisasi memiliki cirri khusus bahkan organisasi yang sejenis akan
menghadapi masalah berbeda lingkungan yang berbeda, pejabat dengan
watak dan perilaku yang berbeda. Oleh karena itu tidak dapat dipimpin
dengan perilaku tunggal untuk segala situasi. Situasi yang berbeda harus
dihadapi dengan perilaku kepepimpinan yang berbeda.
Fromont E. Kast, mengatakan bahwa organisasi adalah suatu system yang
terdiri dari sub sisteem dengan batas lingkungan supra system. Pandangan
kontingensi menunjukkan pendekatan dalam organisasi adanya natar
hubungan dalam sub system yang terdiri daari sub sistem maupun organisasi
dengan lingkungannya. Kontingensi berpandangan bahwa azas-azas
organisasi bersifat universal. Apabila dikaitkan dengan kepemimpinan maka
dapat dikatakan bahwa tiap-tiap organisasi adalah unik dan tiap situsi harus
dihadapi dengan gaya kepemimpinan tersendiri.
3. Jawaban
pemimpin yang baik adalah mereka yang punya sifat kuat dan tegas, tapi
sekaligus rendah hati. Memiliki sifat rendah hati tidak berarti mereka lemah
atau tidak yakin akan dirinya. Rendah hati justru menunjukkan bahwa
seseorang memiliki rasa percaya diri yang cukup dan sadar akan kemampuan
dirinya. Contoh Kepemimpinan yang baik
2. Kesadaran Diri.
4. Mampu Memotivasi.
4. Jawaban
2. Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan delegatif mungkin masih asing buatmu ya, namun kalau
kamu merasa pernah dipimpin oleh seorang pemimpin yang lebih sering
menyerahkan segala tanggung jawab tim kepada anggotanya tanpa arahan,
itulah yang disebut pemimpin delegatif. Dalam praktiknya, kepemimpinan
delegatif atau sering disebut kepemimpinan laissez faire hampir tidak pernah
atau bahkan sama sekali tidak memberikan bimbingan dan arahan kepada
anggotanya, sehingga anggota biasanya merasa pembagian peran yang tidak
jelas dan kurangnya motivasi tim.
5. Jawaban
keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh pimpinan dan
karakter pemimpin dalam organisasi tersebut.
Dalam sebuah Kalimat pemimpin, terdapat pengertian yang mengandung
kalimat membina, mengarahkan, atau mengatur, menuntun dan juga
menunjukkan ataupun mempengaruhi.
Menjadi pemimpin itu tidak mudah dan setiap pemimpin masing-masing tidak
akan mempunyai kesamaan, baik karakter pemimpin yang dimiliki, ataupun
cara pemimpin dalam menjalankan ke-pemimpinannya. Berikut 10 Karakter
yang harus dimiliki seorang pemimpin.
1. Memiliki Pendirian Teguh
2. Jujur
Memiliki karakter pemimpin yang jujur sangat penting dalam kepemimpinan.
Karakter pemimpin yang baik harus selalu jujur kepada anggota tim atau
kliennya atas setiap resiko yang dialami pemimpin, baik itu mengenai
kerugian ataupun keuntungan yang dia alami oleh pemimpin tersebut.
Sebagai pemimpin harus bisa memiliki sikap yang terbuka dalam setiap
kondisi yang dialami, justru dengan Anda bersikap seperti itu, justru akan
mempererat relasi Anda, dan dengan begitu Anda dapat mendapatkan setiap
pendapat yang mungkin saja dapat membantu Anda keluar dari situasi yang
sedang Anda alami.
3. Adil
Sebagai pemimpin, sikap adil sangatlah dibutuhkan dalam kepemimpinan
Anda. Karakter pemimpin yang adil membuat setiap para karyawan Anda
merasa akan keadilan yang Anda miliki terhadap mereka. Jangan sampai
ada kecemburuan sosial antar karyawan yang dapat menyebabkan ketidak
lancaran bisnis yang sedang Anda jalani.
Pemimpin yang adil akan mengerti dan tahu terhadap pekerjaan apa saja
yang pantas kepada karyawannya sesuai dengan batas kemampuan yang
dimiliki masing-masing karyawan tersebut. Dengan karakter pemimpin yang
bersikap adil, seorang pemimpin akan lebih dihargai dan dihormati terhadap
karyawan-karyawannya.
4. Cerdas
Sebagai pemimpin harus memiliki pengetahuan yang luas, karakter
pemimpin seperti ini sangatlah harus dimiliki. Sebab sebagai pemimpin,
Anda juga harus memberikan ilmu pengetahuan Anda terhadap setiap
karyawan Anda, dan mengajarkan mereka kepada pengetahuan yang
mungkin belum mereka mengerti.
7. Bertanggung Jawab
Sebagai pemimpin sikap taggung jawab dan mental merupakan suatu hal
yang harus diterapkan dalam setiap karakter pemimpin. Sebagai pemimpin
harus siap menerima resiko yang mungkin saja terjadi pada bisnis yang
sedang mereka jalankan. Dan dalam situasi seperti itulah sikap tanggung
jawab tersebut sangatlah dibutuhkan dalam seorang pemimpin.
8. Menginspirasi
Sebagai pemimpin Anda juga harus menjadi ispirasi bagi setiap karyawan
Anda, karakter pemimpin yang dapat menginspirasi juga berdampak positif
terhadap karyawan Anda, dengan begitu secara langsung Anda dapat
memotivasi bawahan Anda maupun orang lain yang mendengarkanya, hal
ini merupakan kebiasaan pengusahaan sukses yang harus ditiru.
9. Keyakinan
Untuk menjadi pemimpin yang efektif, Anda harus memiliki karakter
pemimpin yang cukup percaya diri untuk memastikan bahwa orang lain
atau karyawan Anda mengikuti perintah Anda. Jika Anda tidak yakin
tentang keputusan dan kualitas Anda sendiri, maka bawahan Anda tidak
akan pernah mengikuti Anda.
10. Empati
Memiliki rasa empati terhadap bawahan atau karyawan Anda, itu
merupakan karakter pemimpin yang mempunyai rasa kepedulian terhadap
karyawannya. Pemimpin harus memiliki tingkat kepekaan tinggi terhadap
lingkungan kerja disekitarnya. Kondisi para karyawan harus mendapatkan
perhatian khusus.