1. Pengertian
Menurut Djanalis Djanaid (2001) ada tiga teori tentang lahirnya pemimpin
yaitu sebagai berikut :
1) Teori Keturunan, bahwa pemimpin itu muncul karena sifat yang dibawa
sejak lahir. Ini berarti seseorang akan menjadi pemimpin karena ia telah
dilahirkan dengan bakat kepemimpinan.
2) Teori Pengaruh Lingkungan, menurut teori ini pemimpin itu dibentuk
karena lingkungan hidupnya bukan karena keturunan. Ini berarti setiap
orang mampu menjadi pemimpin apabila diberi kesempatan.
3) Teori Kelompok Campuran, menurut teori ini pemimpin itu memiliki
bakat yang dibawa sejak lahir, kemudian berkembang melalui pendidikan
dan pengalaman terutama dalam berinteraksi dengan orang lain.
2) Teori Perilaku
Disini gaya yang ditampilkannya adalah gaya kepemimpinan
beorientasikan pada tugas. Kedua, tingkat atensi, apresiasi, dukungannya
terhadap kesejahteraan anak buah. Disini gaya kepemimpinan berorientasi
karyawan.
Menurut teori ini bahwa tingkah laku seorang pemimpin itu dapat diterima
bawahan sejauh mereka menggangapnya sebagai sumber kepuasan, entah
kepuasan langsung atau kepuasan masa depan. Artinya perilaku seorang
pemimpin itu memotivasi sejauh bahwa kelakuan itu :
Teori ini oleh Robbins dan Coulter (2004) dikatakan bahwa kepemimpinan
itu sekedar sebuah keterangan yang dibuat orang mengenai individu
individu lain.
Teori ini dalah merupakan perluasan dari teori atribusi. Teori ini oleh J.A.
Conger dan R.N. Kanungo dikatakan bahwa para pengikut menemukan
penjelasan tentang kemampuan kepemimpinan kepemimpinan yang luar
biasa manakala mereka mengamati perilaku tertentu.
4. Tipologi Kepemimpinan
Banyak pendekatan digunakan untuk membedakan kepemimpinan. Salah
satunya yang paling umum dikenal adalah yang menyatakan bahwa para
pemimpin pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi lima tipe, yaitu sebagai
berikut
5) Tipe demokratis. Yang ciri cirinya antara lain : membagi tanggung jawab
pengambilan keputusan dengan kelompok, mengembangkan tanggung
jawab kelompok untuk menyelesaikan tugas, memakai pujian dan kritik,
meski pengambilan keputusan dilimpahkan, namun tanggung jawab tetap
pada pimpinan.
6. Peran Pemimpin
1) Kualitas Pribadi
a. Jujur.
c. Tenang.
e. Konsisten.
q. Memuaskan.
2) Perilaku Manajerial
a. Memotivasi bawahan.
l. Mendelegasikan.
3) Tuntutan Organisasional
d. Berdaya adaptasi.
3) Situasi
Setiap pemimpin akan berfungsi pada suatu situasi, yang berupa situasi
manusia, fisik, dan waktu. Tiap tiap perubahan situasi membutuhkan
perubahan dalam macam kemampuan memimpin.
Bahwa kesamaan antara pria dan wanita dalam kepemimpinan lebih besar
daripada perbedaannya.
Bahwa kini pemimpin mesti rela membagi kekuasaan dan tanggung jawab
melalui perbedayaan karyawan.
4) Isu Kepengikutan
Bahwa kini ada saran bahwa pemimpin yang baik tidak perlu yang
tercerdik, terkuat, atau teragresif dari suatu kelompok, tetapi mereka yang
paling cakap berinteraksi sosial.
Pertama, mempelajari impian ideal tentang diri sendiri. Ini dapat dilakukan
dengan misalnya, mencoba secara serius berpikir apa yang ingin dicapai 15 tahun
mendatang. Memikirkan segala aspek secara detail, terutama tentang kualitas
kepemimpinannya.
Kedua, melihat diri sendiri saat ini secara jujur dan terbuka. Bercermin dan
menganalisis secara kritis diri sendiri. Lalu, menuliskan kualitas apa saja yang
belum dipunyai dengan membandingkan keadaan impian dan kenyataan sekarang.
Ketiga, membuat agenda kerja tentang apa yang harus dipelajari dan
dilatih untuk mencapai ideal. Keempat, melangkah melalui pelatihan, pemikiran,
penajaman perasaan, dan penyempurnaan diri. Kelima, mencari orang yang dapat
diajak membantu memperlancar dan mengawasi perubahaan dirinya menuju
perbaikan.
CONTOH KASUS