atau :
p = a. A+ (1-a). B
(9-1)
Dari rumus (9-1) di atas terlihat bahwa risiko dari portofolio untuk korelasi positif
sempurna merupakan rata-rata tertimbang dari risiko masing-masing sekuritas.
Dengan kata lain, untuk kasus korelasi positif sempurna, portofolio tidak dapat
menurunkan risiko.
Uraian lebih lanjut deviasi standar di rumus (9-1) sehingga menjadi :
p = a. A + B-a. B
atau :
p = B+ (A- B).a
(9-2)
a=
(9-3)
Selanjutnya return ekspektasian dari portofolio untuk dua buah sekuritas (proporsi
sekuritas pertama adalah a dan sekuritas kedua adalah (1-a) yang dihitung dapat
dinyatakan sebagai :
E(Rp) = a E (RA) (1 a) E (RB)
(9-4)
= p .
. E (RA) + (1-
- B.
). E (RB)
+ E (RB)
- p .
+ b. .
E(RP) = (E(RB) +
. B)
. P
(9-5)
Fungsi hubungan ini membentuk suatu attainable set yang menunjukkan semua
kemungkinan hubungan risiko dan return ekspaktasian akibat kombinasi beberapa
aktiva.
Contoh :
Dua buah sekuritas, yaitu A dan B yang mempunyai korelasi positif sempurna dan
masing masing mempunyai return ekspektasianan dan risiko yang dinyatakan
dalam deviasi standar sebagi berikut :
Sekuritas A : E(RA) = 15 % dan A = 20 %
Sekuritas B : E(RB) = 8 % dan B = 7 %
Untuk E(RA) = 0,15 dan E(RB) = 0,08, return ekspektasianan portofolio dapat
dinyatakan :
E(Rp) = 0,15 a + 0,08 ( 1 a )
= 0,15 a + 0,08 0,08 a
= 0,08 + 0,07 a
Dan untuk A = 0,20 dan B= 0,07 deviasi standar portofolio dapat ditulis :
A
a
0,00
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
0,60
0,70
0,80
0,90
1,00
A = 0,07 + 0,13 a
0,070
0,083
0,096
0,109
0,122
0,135
0,148
0,161
0,174
0,187
0,200
(9-6)
(9-7)
Hubungan antara risiko portofolio dengan proporsi sekuritasnya (a) untuk korelasi
nol (AB=0) adalah tidak linier. Karena hubungan ini tidak linier, maka titik
optimasi dapat terjadi. Untuk mengetahui letak dari titik optimasi (dalam hal ini
adalah varian terkecil dari resiko portofolio dapat dilakukan dengan menurunkan
fungsi dari varian dan menyamakan turunan pertamanya sama dengan nol sebagai
berikut :
Atau:
a*(2. A2+2. B2) = 2. B2
dan titik optimal terletak di proporsi aktiva A sebesar :
a* =
B2
A2 + B2
Contoh
Dari contoh 9.1 untuk duah buah sekuritas A dan B yang mempunyai E(R A) =
15%, E (RB) = 8%, A2 = 20% dan B2 = 7 %, tetapi kedua sekuritas ini sekarang
tidak mempunyai korelasi (AB=0). Hubungan antara return ekspektasian dengan
proporsi sekuritas dari rumus (9-4) untuk nilai E(RA) = 0,15 dan E (RB) = 0,08
dapat dinyatakan sebagai :
E(RP) = 0,08 + 0,07.a
Sedangkan hubungan antara risiko potofolio yang dinyatakan dalam deviasi
standar dengan proporsi sekuritas dari rumus (9-7) untuk A = 0,20 dan B = 0,07
dapat dinyatakan sebagai :
p = a2. 0,022 + (1-a)2. 0,072
Nilai-nilai hubungan ini untuk proporsi sekuritas (a) yang bervariasi dapat
dihitung yang tampak pada tabel berikut ini
p = a2. 0,022 + (1-a)2.
a
0,00
0,072
0,070
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
0,60
0,70
0,80
0,90
1,00
0,087
0,094
0,101
0,108
0,115
0,122
0,129
0,136
0,143
0,150
0,066
0,069
0,077
0,090
0,106
0,123
0,142
5
0,161
0,180
0,220
a* =
0,072
0,022 + 0,072
0,109
(9-9)
(9-10)
seperti halnya untuk kasus korelasi positif sempurna ( AB=+1), rumus deviasi
standar ini dapat ditulis sebagai berikut :
p = a. A-(1-a) . B)2
(9-11)
Suatu nilai yang diakarkan dapat menghasilkan dua macam nilai yang berbeda
tandanya, yaitu sebuah bernilai negative dan yang lainnya bernilai positif.
Misalnya akar dari nilai 4 dapat bernilai negatif -2 dan positif +2 (hasil dari (-2) 2
adalah 4 dan (+2)2 adalah juga 4). Dengan demikian, deviasi standar portofolio di
rumus (9-11) dapat mempunyai dua kemungkinan nilai sebagai berikut :
p = (a. A - (1-a). B)
atau :
p = + (a. A - (1-a). B)
p = a. A - (1-a). B
(9-12)
dan
p = - (a. A - (1-a). B)
p = - a. A - (1+a). B
(9-13)
Contoh :
Ambil kembali contoh 9.1 dan 9.2 untuk sebuah sekuritas A dan B yang
mempunyai E(RA) = 15%, E (RB) = 8%, A2 = 20% dan B2 = 7 %, tetapi kedua
sekuritas ini mempunyai korelasi negatif sempurna (AB= -1). Hubungan antara
return ekspektasian dengan proporsi sekuritas dari rumus (9-4) untuk nilai E(RA) =
0,15 dan E (RB) = 0,08 dapat dinyatakan sebagai (lihat contoh 9.1 dan 9.2) :
E(RP) = 0,08 + 0,07.a
Sedang hubungan antara risiko portofolio yang dinyatakan dalam deviasi standar
dengan proporsi sekuritas dari rumus (9-12) dan (9-13) untuk A = 0,20 dan B =
0,07 dapat dinyatakan sebagai :
p1 = 0,20 . a 0,07 . (1-a)
dan
p2 = - 0,20 . a 0,07 . (1-a)
Nilai-nilai hubungan ini untuk proporsi sekuritas (a) yang bervariasi dapat
dihitung yang tapak di tabel berikut :
E(RP) = 0,08 + p1 = 0,20 . a 0,07 . p2 = - 0,20 . a + 0,07 .
a
0,07.a
0,00 0,080
(1-a)
-0,070
(1-a)
0,070
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
0,60
0,70
0,80
0,90
1,00
-0,043
-0,016
0,011
0,038
0,065
0,092
0,119
0,146
0,173
0,200
0,043
0,016
-0,011
-0,038
-0,065
-0,092
-0,119
-0,146
-0,173
-0,200
0,087
0,094
0,101
0,108
0,115
0,122
0,129
0,136
0,143
0,150
sebagai orang yang akan memilih lebih dibandingkan dengan memilih kurang.
Dengan resiko yang sama, jika Anda memasukan uang di Bank dalam bentuk
tabungan, maka Anda akan memilih yang member bunga 10% dibandingkan
dengan yang memberi bunga 6% setahun. Jika Anda memilih tabungan dengan
bunga yang lebih rendah, sangat dipastikan Anda adalah orang yang tidak
rasional. Portofolio efisien (efficient portfolio) dapat didefinisikan sebagai
portofolio yang memberikan return ekspektasian terbesar dengan risiko tertentu
atau memberikan risiko yang terkecil dengan return ekspektasian yang tertentu.
Portofolio yang efisien ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return
ekspektasian tertentu dan kemudian memaksimalkan return ekspektasiannya.
Investor yang rasional akan memilih portofolio efisien ini karena merupakan
portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu
return ekspektasian atau risiko portofolio.
MENENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL
Portofolio-portofolio efisien belum berupa portofolio optimal. Portofolio
efisien adalah portofolio yang baik, tetapi belum yang terbaik. Portofolio efisien
hanya mempunyai satu faktor yang baik, yaitu faktor return ekspektasian atau
faktor risikonya, belum terbaik keduanya. Portofolio optimal merupakan
portofolio dengan kombinasi return ekspektasian dan risiko terbaik.
Penentuan portofolio optimal dapat dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya yang akan dibahas adalah dengan cara Markowitz, dengan aktiva
bebas risiko.
Portofolio Optimal Berdasarkan Preferensi Investor Model Markowitz
Harry Markowitz menerbitkkan artikel di Jurnal of Finance pada tahun
Maret 1952 yang memperkenalkan model pemilihan portofolio. Model dari
Markowitz ini mengidentifikasikan portofolio-portofolio yang berada di efficient
set. Pada tahun 1990, karena hasil karya ini, Markowitz menerima hadiah Nobel
di bidang ekonomi.
Model Markowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :
9
berbeda karena mereka mempunyai fungsi utility yang berbeda, sehingga optimal
portofolio untuk masing-masing investor juga berbeda. Utuiliti investor-investor
ditentukan oleh preferensi mereka terhadap risiko. Mereka yang mempunyai
preferensi risiko rendah yaitu mereka yang cenderung menghindari risiko (risk
averse) akan mempunyai utility yang berbeda dengan mereka yang mempunyai
preferensi risiko tinggi yaitu mereka yang cenderung meneria risiko (risk taker).
Portofolio mana yang akan dipilih oleh investor tergantung dari fungsi utility
masing-masing. Utiliti investor juga mencerminkan tanggapan investor terhadap
risiko. Portofolio yang optimal untuk tiap-tiap investor terletak pada titik
persinggungan antara fungsi utiliti investor dengan efficient set. Titik ini
menunjukkan portofolio efisien yang tersedia yang dapat dipilih (karena terletak
di efficient set) yang menyediakan kepuasan tertinggi yang dapat dinikmati oleh
investor (karena terletak di fungsi utilitinya).
Portofolio Optimal Risiko Terkecil Model Markowitz
Fungsi objektif yang digunakan adalah fungsi risiko portofolio
berdasarkan metode Markowitz. Fungsi objektif ini kemuduan diminimalkan
dengan memasang beberapa kendala. Kendala yang pertama adalah total proporsi
yang diinvestasikan di masing-masing aktiva untuk seluruh n aktiva adalah sama
dengan 1 (atau dana yang diinvestasikan seluruhnya berjumlah 100%). Misalnya
wi adalah proporsi aktiva ke-I yang diinvestasikan di dalam portofolio yang terdiri
dari n aktiva, maka kendala pertama ini dapat dituliskan sebagai :
10
Kendala yang kedua adalah proporsi dari masing-masing sekuritas tidak boleh
bernilai negatif sebagai berikut :
wi 0 untuk I = 1 sampai dengan n.
Kendala yang ketiga adalah jumlah rata-rata dari seluruh return masing-masing
aktiva (Ri) sama dengan return portofolio (Rp) :
Dengan demikian, model penyelesaian optimasi ini dapat ditulis sebagai berikut
ini :
Fungsi Objektif :
Minimumkan
ij
Subjek terhadap kendala-kendala :
11
12
(9-15)
Risiko dari portofolio gabungan aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko ini
dapat dihitung berdasarkan rumus (9-9) sebagai berikut :
p2 = wBR2 . BR2 + (1- wBR)2 . M2 + 2. wBR. (1- wBR) . BR,M . BR . M
Karena aktiva bebas risiko tidak mempunyai risiko, maka variannya adalah sama
dengan nol atau BR = 0, sehingga :
p2 = wBR2 . 0 + (1- wBR)2 . M2 + 2. wBR. (1- wBR) . BR,M . 0. M
p2 = (1- wBR)2 . M2
(9-16)
atau :
p2 = (1- wBR)2 . M
(9-17)
Jika investor hanya dapat membeli aktiva bebas risiko, tetapi tidak dapat
meminjam dengan tingkat bebas risiko, investor mempunyai tiga alternatif yang
dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1. Menanamkan
semua
modalnya
ke
aktiva
bebas
risiko
dengan
15%. Portofolio yang baru akan mempunyai proporsi 30% (Rp 3 juta dari semua
nilai portofolionya sebesar Rp 10 juta) untuk aktiva bebas risiko dan 70% untuk
aktiva berisiko. Return ekspektasian portofolio baru ini adalah sebesar :
E(Rp) = 0,3 . (14%) + 0,7 (20%)
= 19,2%
= (0,7) . (15%)
= 10,5%
Return dan risiko portofolio hasil dari kombinasi antara aktiva bebas risiko dan
aktiva berisiko ini dapat diringkaskan ke dalam tabel berikut ini.
Proporsi portofolio
Return ekspektasian
Risiko portofolio
portofolio (E(Rp))
(p)
14%
0%
19,2%
10,5%
20%
15%
14