Anda di halaman 1dari 3

EKSEKUSI PORTOFOLIO

Mengeksekusi portofolio berarti membuat portofolionya jika portofolio masih belum


dibuat dan merevisinya dikemudian hari berdasarkan umpan balik yang diterima. Beberapa
tahapan dalam mengeksekusi portofolio adalah sebagai berikut ini:
1. Alokasi aktiva (asset allocation)
Keputusan untuk membagi dana yang ada ke beberapa jenis investasi yang dapat dimasukkan
dalam portofolio.
2. Optimalisasi portofolio (portfolio optimization)
Terkait dengan pemilihan portofolio yang dapat memberikan hasil portofolio terbaik.
3. Pemilihan sekuritas (security selection)
4. Implementasi dan eksekusi
UMPAN BALIK KINERJA PORTOFOLIO
Proses ini yang membedakan antara manajemen portofolio dengan hanya sekedar membuat
portofolio. Portofolio yang sudah dibuat tidak dapat hanya dibiarkan saja, karena kinerjanya
dapat menurun setiap saat dimasa depan. Kondisi pasar yang jelek misalnya akan dapat
menurunkan kinerja portofolio. Oleh karena itu kondisi pasar harus selalu dipantau untuk
menjaga kinerja portofolio akan tetap optimal. Jika kinerja portofolio menjadi tidak optimal
karena kondisi pasar yang berubah, maka portofolio ini perlu diseimbangkan kembali
(rebalancing).
Dalam memantau kondisi pasar, perlu memperhitungkan kondisi pasar yang terjadi,
sehingga keputusan investasi dapat menyesuaikan dengan kondisi pasar. Kondisi pasar
sekarang yang perlu dipantau adalah kondisi makroekonomi, inflasi, tingkat suku bunga,
politik, social, dan keamanan). Selain itu, perubahan keadaan dan preferensi investor juga perlu
dipantau.
MENGUKUR KINERJA PORTOFOLIO
Untuk mengetahui apakah sasaran investor masih tercapai, maka kinerja portofolio perlu
dihitung dan diukur setiap saat dan dibandingkan denganbenchmark sasaran investor. Kinerja
portofolio dapat dihitung berdasarkan return portofolionya saja. Karena adanya tukaran (trade-
off) anatara return dan risiko, pengukuran portofolio berdasarkan returnnya saja mungkin tidak
cukup, tetapi harus mempertimbangkan keduangya yaitu return dan risikonya. Pengukuran
yang melibatkan kedua faktor ini disebut dengan return sesuaian risiko (risk-adjusted return).
a) Return Portofolio
Perhitungan return portofolio dapat dihitung dengan cara yang sama dengan yang dilakukan
untuk menghitung return aktiva tunggal. Kinerja portofolio yang hanya didasarkan pada
returnnya saja dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
NABt – NABt-1
Rp = NABt-1
Notasi :
Rp : Return portofolio
NABt : Nilai Aktiva Bersih yang merupakan nilai portofolio periode sekarang (t)
NABt-1 : Nilai Aktiva Bersih yang merupakan nilai portofolio periode lalu (t-1)
Perhitungan return di atas hanya melibatkan satu periode saja, yaitu antara waktu
membeli portofolionya sampai waktu menjual portofolionya. Jika investasin portofolio
melibatkan beberapa periode, maka perhitungan return rata-rata dapat dilakukan dengan cara
rata-rata geometric dan rata-rata timbangan-rupiah (rupiah-weighted)
Rata-rata geometric (geometric mean) digunakan untuk menghitungan rata-rata yang
memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu. Return rata-rata
geometric disebut juga dengan istilah return timbangan-waktu (time-weigthed return) yang
dapat dihitungan dengan rumus:
RG =[(1+R1) (1+R2) … (1+Rn)]1/n – 1
Notasi :
RG : rata-rata geometric,
Ri : return untuk periode ke-I,
n : jumlah dari retun.
Contoh :
Seorang investor membeli reksadana 3 tahun yang lalu. Return tiga tahun yang lalu sebesar
40%, dua tahun yang lalu sebesar 25% dan setahun yang lalu sebesar -15%. Rata-rata return
setahunnya yang dihitung menggunakan rata-rata geometric adalah sebesar:
RG = [(1+0,4) (1+0,25) (1-0,15)]1/3 – 1
= [1,4875]1/3 – 1
= 1,1415 – 1
= 0,1415
=14,15%
Jika aliran kas (kas masuk dan kas keluar) dipertimbangkan selama periode investasi
portofolio, maka perhitungan rata-rata return yang lebih tepat digunakan adalah menggunakan
rata-rata timbangan-rupiah. Tingkat return timbangan-rupiah (rupiah-weigthed rate of return)
sebenarnya adalah sama dengan internal rate of return (IRR) yang diperoleh dari nilai sekarang
semua aliran kas.
b) Return-sesuai Risiko
Return yang tinggi saja belum tentu merupakan hasil investasi yang baik. Return yang
rendah juga dapat merupakan hasil investasi yang baik jika return yang rendah ini disebabkan
oleh risiko yang rendah pula. Oleh karena itu return yang dihitung perlu disesuaikan dengan
risiko yang harus ditanggungnya. Beberapa model perhitungan return sesuaian-risiko (risk-
adjusted return) adalah reward to variability, reward to volatility, reward to market risk, reward
to diversification, jensen’s alpha, M2, dan rasio informasi (information ratio).

Anda mungkin juga menyukai